OVARIUM
Makalah disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
Disusun Oleh:
2. ETIOLOGI
Penyebab timbulnya kanker ovarium belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit kanker ovarium yaitu :
a) Riwayat kanker payudara
b) Riwayat kanker ovarium dalam keluarga (faktor genetik)
c) Berawal dari hiperplasia endometrium yang berkembang menjadi karsinoma.
d) Menarche dini
e) Diet tinggi lemak
f) Riwayat kanker payudara
g) Merokok
h) Alkohol
i) Penggunaan bedak talk perineal
j) Nulipara
k) Infertilitas
l) Tidak pernah melahirkan
m) Terapi penggantian hormon
n) Kontrasepsi oral
3. Manifestasi Klinis
Gejala umum bervariasi yang biasanya muncul pada kanker ovarium adalah :
a) Dispepsia
b) Menoragia
c) Menopause lebih dini
d) Rasa tidak nyaman pada abdomen.
e) Nyeri tekan pada pelvis
f) Lingkar abdomen yang terus meningkat
g) Sering berkemih
Kebanyakan kista ovarium tidak menunjukan tanda dan gejala. Sebagian besar gejala
yang ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas hormon atau komplikasi tumor
tersebut. Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam
waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.
1. Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
a) Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
b) Perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
c) Nyeri saat bersenggama.
d) Perdarahan menstruasi yang tidak biasa. Mungkin pendarahan lebih lama,
mungkin lebih pendek, atau mungkin tiak keluar darah menstruasi pada siklus
biasa atau siklus menstruasi tidak teratur.
2. Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
a) Gangguan haid
b) Jika sudah menekan rectum mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
c) Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan
nyeri spontan dan sakit diperut.
d) Nyeri saat bersenggma
4. PATOFISIOLOGI
Kista terdiri atas folikel – folikel praovulasi yang telah mengalami atresia
(degenerasi). Pada wanita yang menderita ovarium polokistik, ovarium utuh dan FSH
dan SH tetapi tidak terjadi ovulasi ovum. Kadar FSH dibawah normal sepanjang
stadium folikular daur haid, sementara kadar LH lebih tinggi dari normal, tetapi tidak
memperlihatkan lonjakan. Peningkatan LH yang terus menerus menimbulkan
pembentukan androgen dan estrogen oleh folikel dan kelenjar adrenal. Folikel anovulasi
berdegenerasi dan membentuk kista, yang menyebabkan terjadinya ovarium polikistik.
(Corwin, 2002)
Kista bermetastasis dengan invasi langsung struktur yang berdekatan dengan
abdomen dan pelvis dan sel – sel yang menempatkan diri pada rongga abdomen dan
pelvis. Penyebaran awal kanker ovarium dengan jalur intra peritonial dan limfatik
muncul tanpa gejala atau tanda spesifik.
Gejala tidak pasti yang akan muncul seiring dengan waktu adalah perasaan berat
pada pelvis. Sering berkemih dan disuria dan perubahan fungsi gastro intestinal, seperti
rasa penuh, mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang dan konstipasi. Pada beberapa
perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal vagina skunder akibat hiperplasia
endometrium, bila tumor menghasilkan estrogen beberapa tumor menghasilkan
testosteron dan menyebabkan virilisasi. (Price, Wilson, 2006)
Kista nonneoplastik sering ditemukan, tetapi bukan masalah serius. Kista folikel
dan luteal di ovarium sangat sering ditemukan sehingga hampir dianggap sebagai varian
fisiologik. Kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak ruptur
atau pada folikel yang sudah pecah dan segera menutup kembali. Kista demikian
seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan serosa yang menutupi
ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan berisi cairan serosa yang
bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai mencapai diameter
4 hingga 5 cm sehingga dapat di raba massa dan menimbulkan nyeri panggul. Jika kecil,
kista ini dilapisi granulosa atau sel teka, tetapi seiring dengan penimbunan cairan timbul
tekanan yang dapat menyebabkan atropi sel tersebut. Kadang – kadang kista ini pecah,
menimbulkan perdarahan intraperitonium, dan gejala abdomen akut.(Robbins, 2007)
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan pemeriksaan hispatologis yang dilakukan
dengan :
a) Metode anamnesis (wawancara dan pemeriksaan fisik)
Pada saat anamnesis pasien akan ditanya (diwawancarai) secara lisan mengenai
sakit yang dirasakan beserta sejarah penyakitnya (jika ada) yang akan dicatat dalam
rekam medik.
b) Pemeriksaan USG untuk dapat membedakalesi/tumor yang solid dan kristik.
c) Tes laboratorium
Tes alkaline phospatase (atau disingkat ALP), yaitu suatu tes laboratorium di mana
kadar ALP yang tinggi menunjukkan adanya sumbatan empedu atau kanker yang
telah bermetastasis ke arah hati atau tulang
d) Penanda tumor (tumor marker)
Cancer antigen 125 (CA 125). Pada pasien penderita kanker ovarium sering
ditemukan peningkatan kadar CA 12
e) X-ray
X-ray merupakan pemeriksaan bagian dalam tubuh dengan memancarkan
gelombang lalu mengukur serapannya pada bagian tubuh yang sedang diperiksa
tulang akan memberikan warna putih, jaringan akan memberikan warna keabuan,
sedangkan udara memberikan warna hitam
f) Pencitraan lain
1. Magnetic Resonance Imaging (MRI). Prinsip kerja MRI adalah
memvisualisasikan tubuh, termasuk jaringan dan cairan, dengan menggunakan
metode pengukuran sinyal elektromagnetik yang secara alamiah dihasilkan oleh
tubuh.
2. Position Emission Tomography (PET SCAN). PET SCAN bekerja dengan cara
memvisualisasikan metabolisme sel-sel tubuh. Sel-sel kanker (yang berkembang
lebih cepat daripada sel hidup) akan memecah glukosa lebih cepat/banyak
daripada sel-sel normal.
g) CT SCAN, merupakan alat diagnosis noninvasif yang digunakan untuk mencitrakan
bagian dalam tubuh.
h) Scanning radioaktif.
i) Ultrasound
Ultrasound (atau juga disebut ultrasonografi, echografi, sonografi, dan sonogram
ginekologik) merupakan teknik noninvasif untuk memperlihatkan abnormalitas
pada bagian pelvis atau daerah lain dengan merekam pola suara yang dipantulkan
oleh jaringan yang ditembakkan gelombang suara.
j) Endoskopi
Endoskopi merupakan pemeriksaan ke dalam suatu organ/rongga tubuh
menggunakan alat fiberoptik. Hasil pemeriksaan dapat berupa adanya abnormalitas
seperti bengkak, sumbatan, luka/jejas, dan lain-lain.
6. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Jika kanker belum menyebar ke luar ovarium, hanya dilakukan pengangkatan
ovarium yang terkena dan mungkin dengan tuba falopiinya (saluran indung
telur).
b. Jika kanker telah menyebar ke luar ovarium, maka dilakukan pengangkatan
kedua ovarium dan rahim, serta kelenjar getah bening dan struktur di sekitarnya.
c. Jika kanker telah menyebar ke luar ovarium, maka dilakukan pengangkatan
kedua ovarium dan rahim, serta kelenjar getah bening dan struktur di sekitarnya.
8. KASUS
Seorang perempuan, berusia 47 tahun dirawat di ruang onkologi. Klien pasca
laparatomi salpingektomi atas indikasi Ca Ovarium stadium III. Klien pasca
histerektomi dan sedih karena belum memiliki anak dan hanya ditemani adiknya. Klien
terpasang drain di perut kiri karena laporan operasi (subtotal debulking). Perawat
menjelaskan kondisi klien yang perlu dilakukan kemoterapi. Perawat melakukan
pengkajian fisik dan persiapan kemoterapi. Klien terlihat cemas dan menanyakan terus
kepada perawat kapan jadwal kemoterapi. TD 130/80mmHg, N 110x/mnt, RR 22x/mnt,
Dilatasi pupil, wajah pasien tegang.
A. Pengkajian
Nama : Ny. P
No. MR : 3847657
Tanggal Lahir : 11 Februari 1972
(Mohon diisi atau tempelkan stiker jika ada)
Catatan :
Pasien dikatakan memasuki proses kematian, jika memenuhi minimal seluruh kriteria nomor 1
disertai salah satu dari kriteria 2,3,4,5 atau 6
Tanggal 1 Oktober 2019 Pukul : 19.00
Dokter pemeriksa,
(______________________________)
Nama jelas dan tanda tangan
Nama : Ny. P
No. MR :3847657
Tanggal Lahir : 11 Februari 1972
(Mohon diisi atau tempelkan stiker jika ada)
Ruang : Anggrek
Tgl. Masuk Rawat : 26 September 2019
C. Genogram
D. ANAMNESA
1. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ca. Ovarium Stadium III
3. RIWAYAT ALERGI
Tidak ada
d. Scale :
2. Respirasi
□ Sesak napas □ Batuk (Sputum/Tidak) □ Hemoptosis □ Sekresi saluran napas
berlebihan
3. Saluran Cerna
Nafsu Makan Hilang □ Gangguan oral Penurunan berat badan □ Disfagia
□ Konstipasi □ Mual □ Muntah □ Melena
□ Diare □ Hematemesis
□ Tidak mampu menelan
c. Depresi : □ Ya Tidak
d. Tegang atau cemas : Ya □ Tidak
e. Serangan panik : Ya □ Tidak
15. Pemahaman terhadap sakit : Ya, .......... □ Tidak
16. Ekspektasi terhadap penyakit : Ya, .......... □ Tidak
17. Sumber – sumber dan hal yang menguatkan : □ Ya, .......... □ Tidak
18. Masalah psikologis, sosial, spiritual : □ Ya, ........... □ Tidak
2. Operasi : Ya □ Tidak
3. Radioterapi : □ Ya □ Tidak
4. Kemoterapi : Ya □ Tidak
5. Rehabilitasi : □ Ya □ Tidak
6. Komplementer : □ Ya □ Tidak
7. Alternatif : □ Ya □ Tidak
(______________________________)
Nama jelas dan tanda tangan
Nama : Ny. P
No. MR :
Tanggal Lahir :
(Mohon diisi atau tempelkan stiker jika ada)
Tanggal,……………….
Pukul : ……….
Dokter, Perawat
(______________________________)
(_____________________________)
Nama jelas dan tanda tangan Nama jelas dan tanda tangan
B. Diagnosa keperawatan
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN