Anda di halaman 1dari 1

NAMA MAHASISWA :

SEMESTER.TINGKAT :
PROGRAM STUDI :

SKENARIO KASUS
Seorang laki-laki, Tn.X, usia 56 tahun dirawat di ruang ICU. Tiga bulan SMRS os mengeluh sesak nafas,
sesak dipengaruhi aktivitas sehari hari yaitu bila berjalan ke toilet, tidak dipengaruhi cuaca dan emosi dan
tidak diikuti suara mengi. Sesak berkurang bila duduk dan atau istirahat.Os sering terbangun di malam hari
karena sesak. Os lebih nyaman tidur menggunakan 3 bantal. Nyeri dada (-), palpitasi (+), batuk (-), dahak
(-), demam (-), mual (-), muntah (-), bengkak pada kedua tungkai(+), nyeri sendi (-). BAB dan BAK tidak
ada keluhan dan os lalu berobat ke RS A tetapi tidak ada perubahan, lalu os berobat ke RS X ini (rawat
jalan). Satu hari SMRS os mengeluh sesak nafas makin hebat, sesak saat beraktivitas ringan seperti
berjalan ke toilet, sesak hilang saat istirahat sesak tidak dipengaruhi cuaca dan emosi. Os sering
terbangun pada malam hari karena sesak. Os lebih nyaman dengan posisi ½ duduk. Batuk (+),dahak (+),
palpitasi (+), nyeri sendi (-), demam (+) hilang timbul, mual(+), muntah (-), sembab pada mata (-), bengkak
pada kedua tungkai (+).BAB dan BAK tidak ada keluhan. Os baru mengetahui kondisi darah tinggi sejak
tahun 2016 tapi os tidak teratur minum obat dan os menyangkal adanya riwayat kencing manis dan
penyakit dengan gejala yang sama dalam keluarganya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 140/90
mmHg, nadi 92 x/m reguler, isi dan tegangan cukup, frekuensi pernapasan 40 x/m, suhu 36.7ºC.
Pada pemeriksaan paru terdapat ronkhi basah halus pada kedua basal paru dan pada pemeriksaan
jantung didapatkan batas jantung membesar yaitu batas jantung atas ICS II linea sternalis sinistra, batas
jantung kanan ICS V linea parasternalis dextra, batas jantung kiri ICS VI linea axillaris anterior sinistra dan
pada auskultasi didapat heart rate 92x/m. Pada inspkesi abdomen tampak datar, pada palpasi ditemukan
adanya nyeri tekan epigastrium, hepar teraba 2 jbac, dan pada ekstremitas ditemukan edem pretibial. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan sinus rythm, axisnormal, HR 106 x/m, gel. P normal, PR interval 0,06 detik,
R/S di V1 < 1, S di V1 + R di V5/V6 > 35, ST-Tchange (-) . Diagnosis Medis CHF.

TUGAS:
Berdasarkan scenario kasus di atas. Masukan data-data diatas ke dalam pengkajian keperawatan kritis.

Anda mungkin juga menyukai