Anda di halaman 1dari 54

Laporan Kasus

CHF ec THD

Oleh :
Muhammad Gufron Nusyirwan, S.Ked
Nurul Windi Anggraini, S.Ked
Nurul Lintang Amelia, S.Ked

Pembimbing :
dr. Della Fitricana, Sp.PD
Outline

Analisis
Pendahuluan Kasus

Status Tinjauan
Pasien Pustaka
PENDAHULUAN
Congestive Heart Failure ec Thyroid Heart
Disease

Gagal jantung kongestif : kadaan patofisiologis berupa kelainan


struktur dan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan.
Penyebab : disfungsi miokard, endokard, perikardium, pembuluh
darah besar, kelainan katup jantung, dan gangguan irama.

Thyroid Heart Disease atau Penyakit Jantung Tiroid : keadaan


kelainan pada jantung akibat pengaruh kelenjar tiroid.

Prevalensi hipertiroid pada wanita berbanding pria adalah 5:1 dan


banyak terjadi di usia pertengahan meskipun di usia anak-anak dan
remaja dapat terjadi.

Diagnosis dan tatalaksana yang tepat dan cepat terhadap kasus ini
sangat dibutuhkan.
STATUS PASIEN
Identifikasi pasien

Nama : Nn SO
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dusun Tanah Abang, Muaraenim
Pekerjaan : Pelajar
MRS : 18 Mei 2017
Anamnesis

Keluhan Utama

Sesak nafas semakin berat sejak 1 hari SMRS


Riwayat Perjalanan Penyakit

Os mengeluh perut terasa kencang. Perut kencang dirasakan muncul


pada pagi hari kemudian diikuti bengkak pada kedua tungkai kaki. Os
juga mengeluh terdapat benjolan pada leher bagian depan, dirasakan
tidak sakit, tidak merah, terasa kenyal, warna sama dengan sekitar, nyeri
tekan tidak ada dan berukuran sebesar ujung jarum pentul. Os mengaku
merasa sering mudah lelah, dan mudah berkeringat. Os juga lebih suka
di ruangan dingin. Nafsu makan dan minum Os biasa, mual muntah (-),
BAK (+) normal, BAB (+) normal namun Os merasa BB cenderung
menurun. Demam (+), demam tidak terlalu tinggi dan menurun setelah
dikompres handuk lembap.

Sejak + 1 bulan SMRS

Pasien tidak berobat


Riwayat Perjalanan Penyakit
Os mengeluh perut semakin membesar, sehingga terdapat rasa penuh pada
perut. Os mengaku cepat kenyang, nafsu makan berkurang, mual muntah (-),
BAB (+) normal, BAK (+) biasa, BAK berbusa (-). Os juga mengeluh sesak (+),
sesak terjadi pada saat Os aktifitas ringan membersihkan rumah, dan berkurang
saat Os beristirahat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca, suasana. Os mengaku sering
terbangun malam hari karena sesak, Os tidur dengan 3 bantal yang ditumpuk
jadi satu dan dengan posisi terlentang, mengi (-). Os merasakan benjolan pada
lehernya semakin membesar dari ujung jarum pentul menjadi sebesar biji
jagung. Os mengaku sering berdebar-debar (+), mudah lelah (+), os lebih suka
udara dingin (+), telapak tangan terasa basah oleh keringat (+), nafsu makan
menurun (-), penurunan BB (+). Os berobat ke puskesmas namun Os lupa nama
warna dan nama obat, keluhan Os berkurang.
Sejak + 1 minggu lalu

Berobat ke puskesmas Os lupa nama


dan warna obat Keluhan tidak berkurang
Riwayat Perjalanan Penyakit
Os mengeluh sesak bertambah berat. Sesak dirasakan saat beristirahat.
Sesak tidak dipengaruhi suhu dan cuaca, mengi (-). Os lebih nyaman tidur
dengan posisi duduk. Batuk pada malam hari ada, tidak berdahak. Nyeri
dada (+). Os juga mengeluh nyeri pada ulu hati, nyeri dirasakan seperti
diremas, tidak menjalar. Jantung berdebar-debar ada, mudah lelah, Os lebih
suka udara dingin, banyak berkeringat sehingga kulitnya terlihat lembab,
nafsu makan baik, BB dirasakan menurun. Demam (-), mual muntah (-). Os
juga mengeluh perut kembali membesar, kedua kaki dan punggung kaki
kembali bengkak. Os melanjutkan minum obat tetapi mengaku bengkak
tidak berkurang sehingga Os dibawa ke IGD RSUD H.M. Rabain
Muaraenim.

Sejak + 1 hari SMRS


MRS

Dibawa ke IGD RSUD HM Rabain Muara Enim


Riwayat Pengobatan

Os pernah berobat ke puskesmas + 1 minggu SMRS


namun Os lupa nama dan warna obat
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat kencing manis disangkal


Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat sakit jantung disangkal
Riwayat Asma disangkal
Riwayat sakit tenggorokan berulang saat remaja
disangkal.
Riwayat sakit demam rematik disangkal.
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

Riwayat darah tinggi dalam keluarga pada saudara os


Riwayat batu ginjal dalam keluarga ada pada ayah os.
Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga
disangkal.
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga disangkal.
Riwayat kencing manis dalam keluarga disangkal.
Riwayat Sosial Ekonomi, Pekerjaan dan
Kebiasaan

Os merupakan seorang pelajar. Os tinggal di wilayah


perbukitan kota Muaraenim.
Pendapatan keluarga Os hanya bergantung dari
penghasil ayah sebagai seorang buruh dengan upah
Rp 500.000-800.000 per bulan.
Os merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara. Os
tinggal di rumah sendiri dengan ayah ibu dan 3
saudaranya.
Os tidak pernah merokok atau minum-minuman
keras.
Riwayat Gizi

Sebelum sakit :
os makan teratur 3x sehari. Banyaknya setiap kali makan 1
piring. Jenis makanan yang bervariasi. Nasi + lauk pauk
berupa ikan/ayam/tahu/tempe/telur+sayur-sayuran. Os tidak
suka mengkonsumsi jeroan. Minum 6 gelas sedang/hari.
Nafsu makan baik dan pencernaan dalam keadaan baik.
Saat sakit :
os makan tetap teratur 3x sehari. Banyaknya setiap kali makan
1 piring. Jenis makanan bervariasi tergantung dari apa yang
diberikan oleh rumah sakit. Minum 6 gelas sedang/hari.
Nafsu makan sama seperti sebelum sakit
Pemeriksaan Fisik (18 Mei 2017, pukul 06.30)

STATUS GENERALIKUS

Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 80/40 mmHg
Nadi : 120 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Laju Pernafasan : 32 x/menit, Tipe pernapasan torako-
abdominal
Suhu : 36,7 o C
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 152 cm
IMT : 19,47 (normoweight)
Pemeriksaan Fisik (Cont)

KEADAAN SPESIFIK

Pemeriksaan Organ
Kepala
Bentuk : Normocephali
Ekspresi : Wajar
Rambut : Hitam, lurus dan tidak mudah dicabut
Alopesia : tidak ada
Deformitas : tidak ada
Perdarahan temporal : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Wajah sembab : tidak ada

Mata
Eksoftalmus : tidak ada
Endoftalmus : tidak ada
Palpebral : Edema tidak ada
Konjungtiva palpebra : Pucat tidak ada
Sklera : Ikterik ada
Kornea : jernih
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+)
Pemeriksaan Fisik (Cont)
Hidung
Sekret : tidak ada
Epistaksis : tidak ada
Napas Cuping hidung : ada

Telinga
Meatus akustikus eksternus : lapang
Nyeri tekan : processus mastoideus (-/-), tragus (-/-)
Nyeri tarik : aurikula (-/-)
Sekret : tidak ada
Pendengaran : baik

Mulut
Higiene : baik
Bibir : cheilitis (-), rhagaden (-),sianosis (-),
Lidah : kotor (-), atrofi papil (-)
Mukosa mulut : basah, stomatitis (-), ulkus (-)
Gusi : hipertrofi (-), berdarah (-), stomatitis (-)
Faring hiperemis : tidak ada

Leher
Inspeksi : trakea deviasi (-)
Palpasi : pembesaran kel. tiroid/struma, nodul, kenyal, ukuran 1x1 cm, istmus teraba, bruit tidak ada, KGB tidak membesar
JVP : (5+2) cmH2O.
Pemeriksaan Fisik (Cont)

Dada
Paru-paru (Anterior)
Inspeksi : bentuk dada normal, sela iga melebar (-), retraksi dinding dada (-), spider nevi (-),
venektasi (-),
Statis : simetris kanan sama dengan kiri
Dinamis : simetris kanan sama dengan kiri
Palpasi : Stemfemitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi basah di basal paru (+/+), wheezing (-/-)

Paru-paru (Posterior)
Inspeksi :
Statis : simetris kanan sama dengan kiri
Dinamis : simetris kanan sama dengan kiri
Palpasi : Stemfemitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi basah di basal paru (+/+), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik (Cont)

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat 2 jari LMC kiri
Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill teraba
Perkusi : Batas atas ICS II linea sternalis sinistra,
Batas kanan ICS V linea sternalis dextra,
Batas kiri ICS VI linea axilaris anterior
Auskultasi : HR 90 x/menit, BJ I-II reguler, murmur sistolik grade 3/6 menjalar ke
linea axiaris anterior sinistra dengan punctum maximum di katup mitral, gallop (+)

Abdomen
Inspeksi : datar, venektasi (-), skar (-).
Palpasi : lemas, nyeri tekan (-), hepar teraba 4 jari dibawah arkus costa, lien tidak
teraba, Ballotement (-)
Perkusi : Shifting dullness (+)
Auskultasi : Bising usus normal, 5 x / menit
Pemeriksaan Fisik (Cont)
Ekstremitas
Inspeksi :
Superior : Deformitas (-), kemerahan (-), edema (-/-), koilonikia (-), sianosis (-), jari tabuh (-), kulit basah (+),
onikomikosis (-), tremor (+)
Inferior : Edema pretibial (+/+), deformitas (-), kemerahan (-), koilonikia (-), sianosis (-), jari tabuh (-), onikomikosis
(-), kulit basah (+)
Palpasi :
Superior : Akral hangat (-/-), Edema (-/-), lembab (+/+)
Inferior : Akral hangat (-/-), Edema pretibial (+/+), lembab (-/-)
ROM :
Superior : Kekuatan 5, rom aktif pasif luas.
Inferior : Kekuatan 5, rom aktif pasif luas.

Alat Kelamin : Tidak diperiksa

Kulit
Kulit : Sawo matang
Efloresensi : tidak ada
Pigmentasi : tidak ada
Jaringan parut: tidak ada
Turgor : Baik
Keringat : Berlebihan
Pertumbuhan rambut : Dalam batas normal
Lapisan lemak : Tipis
Ikterus : (-)
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium (18 Mei 2017)


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi

Hemoglobin 8,7 g/dL 13,48-17,40 g/dL Dalam batas normal

Hematokrit 28,6 % 41-51 % Dalam batas normal

Eritrosit 4,54 x 106/mm3 4,40-6,30 x 106/mm3 Dalam batas normal

Leukosit 9900 mm3 4730-10890 mm3 Dalam batas normal

Trombosit 332 x 103/mm3 170-396 x 103/mm3 Dalam batas normal

Diff count 0/1/80/13/5 0-1/1-6/50-70/20-40/2-8 Dalam batas normal

HbsAg Negatif Negatif Dalam batas normal

Anti Hbs Negatif Negatif Dalam batas normal


Pemeriksaan Penunjang (Cont)

Rontgen Thoraks PA
Kesan :
CTR>50 %
Kardiomegali, pembesaran
jantung kiri
Pemeriksaan Penunjang (Cont)

EKG
Interpretasi :
Irama sinus, HR 90 kali/menit, axis normal,
gelombang p normal, PR interval 0,16 detik, QRS
kompleks normal, r/s di V1 < 1, s di V1 + r di
V5/V6 < 35, ST elevasi (-).
Indeks Wayne
Indeks Wayne

Dari anamnesis pada pasien didapatkan :


Sesak saat kerja (+1), berdebar-debar (+2), lekas lelah (+3),
lebih suka dingin (+5), berkeringat banyak (+3), berdebar-
debar (+2)

Dari pemeriksaan fisik pada pasien didapatkan :


Tiroid teraba (+3), tremor jari (+1), tangan lembab (+1),
denyut nadi >90 (+3)

Dari perhitungan indeks Wayne didapatkan nilai anamnesis


+16 dan nilai pemeriksaan fisik +8 sehingga total nilai 24, bila
nilai indeks Wayne > 20 maka pasien dapat
didiagnosis hipertiroid
Diagnosis Sementara

CHF ec THD
Diagnosis Banding

CHF ec CAD
CHF ec HHD
Penatalaksanaan

Non Farmakologi:
Istirahat duduk
Edukasi
Diet jantung
Balance cairan

Farmakologi:
IVFD Nacl 0.9% gtt x/m
PTU 3 x 200 mg PO
Furosemid 1 x 20 mg IV
Aspilet 1 x 80 mg PO
Rencana Pemeriksaan

Darah kimia (SGOT, SGPT, Bilirubin total,


bilirubin direct, bilirubin indirect, ureum,
kreatinin, GDS, elektrolit, TSH, FT4)
Urinalisa
Echocardiography
USG thyroid
Prognosis

Quo ad vitam : bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Follow Up (18 Mei 2017)
S Sesak napas (+), bengkak kaki (+), perut membesar (+)
O
Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 90/60 mmHg
Nadi 68x/m, reguler, isi cukup, tegangan kuat
Pernapasan 28 x/m
Temperatur 37,00C
Keadaan spesifik
Kepala Konjungtiva palpebra pucat ( -/-), sklera ikterik (+/+)

Leher JVP (5+2) cm H20, pembesaran KGB (-)


Thorax Statis dan dinamis: simetris kanan=kiri, Spidernaevi (-), barrel chest (-)
HR=88 x/m reguler, BJ I-II normal, murmur(+) sistolik grade 3/6 Punctum maximum di mitral, gallop
Cor (+)
Vesikuler (+) normal, rhonki (+) basah halus di basal paru, wheezing (-)
Pulmo I : Datar
P : Lemas, nyeri tekan (-) hepar teraba 4 jari dibawah arkus costa dan lien tidak teraba
Abdomen P : Timpani, shifting dullness (+)
A : BU(+) normal
Ekstremitas Edema pretibial (+/+), akral pucat (-), palmar eritema (-/-)
Follow Up (Cont)
A CHF e.c THD
P Non Farmakologi:
Istirahat duduk
Edukasi
Diet jantung
Balance cairan

Farmakologi:
IVFD Nacl 0.9% gtt x/m
PTU 3 x 200 mg PO
Furosemid 1 x 20 mg IV
Aspilet 1 x 80 mg PO
Follow Up (19 Mei 2017)
S Sesak napas (+), bengkak kaki (+), perut membesar (+)
O
Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 90/60 mmHg
Nadi 68x/m, reguler, isi cukup, tegangan kuat
Pernapasan 28 x/m
Temperatur 37,00C
Keadaan spesifik
Kepala Konjungtiva palpebra pucat ( -/-), sklera ikterik (+/+)

Leher JVP (5+2) cm H20, pembesaran KGB (-)


Thorax Statis dan dinamis: simetris kanan=kiri, Spidernaevi (-), barrel chest (-)
HR=88 x/m reguler, BJ I-II normal, murmur(+) sistolik grade 3/6 Punctum maximum di mitral, gallop
Cor (+)
Vesikuler (+) normal, rhonki (+) basah halus di basal paru, wheezing (-)
Pulmo I : Datar
P : Lemas, nyeri tekan (-) hepar teraba 4 jari dibawah arkus costa dan lien tidak teraba
Abdomen P : Timpani, shifting dullness (+)
A : BU(+) normal
Ekstremitas Edema pretibial (+/+), akral pucat (-), palmar eritema (-/-)
Follow Up (Cont)
A CHF e.c THD
P Non Farmakologi:
Istirahat duduk
Edukasi
Diet jantung
Balance cairan

Farmakologi:
IVFD Nacl 0.9% gtt x/m
PTU 3 x 200 mg PO
Furosemid 1 x 20 mg IV
Aspilet 1 x 80 mg PO
TINJAUAN PUSTAKA
Thyroid Heart Disease
Definisi
penyakit jantung dengan berbagai manifestasinya
Penyakit yang timbul akibat keadaan peningkatan kadar
hormon tiroksin bebas dalam sirkulasi darah.

jantung Etiologi
Graves disesase, struma multinoduler, struma

hipertiroid
nodosa soiter, tumor trofoblastikakibat produksi
Human Chorionik Gonadotropin (HCG) yang
berlebihan, metastase karsinoma tiroid folikular.

Definisi
penyakit jantung dan berbagai manifestasinya
Penyakit akibat penurunan aktivitas hormone tiroid sejalan
dengan penurunan kadar hormon tiroksin bebas

jantung dalam cairan ekstraseluler, atau pada kasus yang


jarang akibat resisten terhadap hormone tiroid pada
tingkat seluler.
hipotiroid Etiologi
Thyroprivic hypothyroidism
Thropoprivic hypothyroidism
Goitrous Hypothyroidism
Congestive Heart Failure
kondisi dimana fungsi jantung sebagai pompa
untuk menghantarkan darah yang kaya oksigen
ke tubuh tidak cukup untuk memenuhi
Definisi keperluan tubuh.

penyakit arteri koroner dan hipertensi merupakan


penyebab terbanyak sedangkan di negara berkembang yang
menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung
Etiologi katup dan penyakit jantung akibat malnutrisi.

Kriteria Framingham
Mayor : paroxysmal nocturnal dyspnea, distensi vena leher, ronkhi pada
paru, kardiomegali, edema paru akut, gallop S3, peningkatan JVP, refluks
hepatojugular
Kriteria Miyor : edema ekstremitas, batuk malam hari, dispnea deffort,
diagnosis hepatomegali, efusi pleura, penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal,
takikardia (>120x/menit)
Gagal jantung kongestif dan penyakit jantung
tiroid

pengaruh T3 yang berikatan dengan reseptor pada inti sel yang


mengatur ekspresi dari gen-gen yang responsive terhadap
Pengaruh langsung hormon tiroid
hormon tiroid

Hormon tiroid meningkatkan aktivitas sistem simpatoadrenal


Peningkatan kerja jantung
Hipertrofi otot jantung
Pengaruh tidak Penurunan resistensi pembuluh darah perifer dan peningkatan
langsung
hormon tiroid volume darah
ANALISIS KASUS
Pemeriksaan fisik :
Ictus cordis tampak dan
teraba di ICS VI linea
axillaris anterior sinistra
Anamnesis : Pembesaran jantung
Pemeriksaan penunjang :
Keluhan sesak hebat Murmur sistolik grade 3/6
Rontgen PA : kardiomegali
punctum maximum di katup
disertai paroxysmal mitral, penjalaran ke linea Labor :
nocturnal dyspnea, axilaris anterior EKG : RAD, sinus takikardia
batuk malam hari Tiroid teraba (+3), Index Wayne : 24, hipertiroid
Sesak saat kerja , tremor jari (+1),
tangan lembab (+1),
berdebar-debar , denyut nadi >90 (+3)
lekas lelah , JVP meningkat
lebih suka dingin , S3 Gallop
Ronkhi basah di basal paru
berkeringat banyak , Edema pretibia
berdebar-debar hepatomegali

Congestive Heart Failure ec Thyroid


Heart Disease dengan hipertiroid
ANALISIS KASUS

Seorang wanita, usia 19 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas

Peningkatan kerja
pernafasan akibat
sesak saat beraktivitas kongesti vaskular pada
berat berkurang bila paru (meningkatnya
istirahat. tekanan vena pulmonalis
dan paru)

Keluhan yang sering


Sesak tidak dirasakan oleh penderita
dipengaruhi suhu, asma, karena tidak
cuaca, makanan dan dirasakan oleh pasien
debu, mengi tidak ada diagnosis banding asma
dapat disingkirkan
ANALISIS KASUS

Indeks Wayne
Pasien sering
merasakan jantung +2
berdebar-debar

Indeks Wayne
pasien lebih suka udara +5
dingin

kadar tiroid metabolisme tubuh jantung berdebar-debar untuk


memenuhi kebutuhan metabolisme sel peningkatan produksi panas
lebih suka udara dingin
ANALISIS KASUS

benjolan pada leher


bagian depan Pembesaran tiroid dapat
Sakit (-), merah(-), meningkatkan kadar
kenyal, warna sama tiroid dalam darah
dengan sekitar, nyeri menunjukkan gejala
tekan (-)dan sebesar hipertiroid
kelereng
ANALISIS KASUS

LHF peningkatan
3 bulan SMRS sesak semakin tekanan vascular paru
dirasakan. dirasakan saat transudasi cairan ke
beraktivitas ringan seperti jar.interstitial. Cairan Kriteria
membersihkan rumah. berkurang >lama akan >banyak minor
saat beristirahat. sesak yang semakin berat. Framingham
Terbangun malam hari karena Posisi berbaring cairan +1 pada
sesak (+). tertumpuk di paru- indeks
Pasien nyaman tidur dengan 3 parusulit bernafas Wayne
bantal. hingga terbangun dari
tidur.
ANALISIS KASUS

Respon pernafasan
untuk mengeluarkan
Batuk pada malam hari
cairan atau benda
ada, tidak berdahak,
asing pada saluran
pernafasan

Nyeri pada ulu hati, Mengindikasikan gangguan


seperti diremas, timbul saluran pencernaan yaitu
sesak dan hilang bila lambung /gangguan sistem
sesak hilang, menjalar kardiovaskular (infark
(-) myocard inferior)
ANALISIS KASUS

RHF tekanan atrium kanan


Perut dan kedua tekanan vena cairan
kaki bengkak transudasi ke jaringan
interstitial

Benjolan leher membesar. indeks Wayne


Jantung berdebar-debar (+), jantung berdebar-debar +2,
mudah lelah (+), pasien >suka mudah lelah +2,
udara dingin, telapak tangan lebih suka udara dingin +5,
basah (+), keringat berlebihan +3.
ANALISIS KASUS

Edema pulmonal
1 minggu SMRS pasien mengeluh sudah semakin masif
sesak bertambah berat. Sesak mengganggu proses
dirasakan saat beristirahat, pengembangan dan
sehingga pasien tidak bisa tidur. pengempisan paru
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik


didapatkan keadaan metabolisme tubuh.
umum tampak sakit kebutuhan oksigen
sedang, pernafasan usaha nafas
32x/menit
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik

ophtalmophaty grave dan


pembesaran kel. tiroid/struma,
nodul, kenyal, ukuran 1 x 1 cm,
struma diffusa yang
istmus tidak teraba, bruit tidak ada. memberikan petunjuk bahwa
pasien mengalami hipertiroid

JVP 5+2 cmH2O tanda peningkatan tekanan


pada atrium kanan
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik

murmur sistolik grade


3/6 dengan punctum kriteria mayor
maximum di katup Framingham
mitral, gallop (+).

Hepar teraba 4 jari kriteria minor


dibawah arkus costa. Framingham
tekanan vena- transudasi
cairan ke belakang bendungan
shifting dullness hepar dan akumulasi cairan pada
rongga abdomen.
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik

Ekstremitas superior: metabolism tubuh


tremor, hiperreaktif dan
Palpasi: tangan lembab. produksi panas
Pada inspeksi dan tubuhnya ekskresi
palpasi ekstremitas keringat untuk
inferior: edema pretibia membuang panas tubuh.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai