HHD
Oleh:
Fania Rizkyani, S.Ked
Nyayu Aisyah, S.Ked
Risti Maulani Sindih, S.Ked
Pembimbing:
dr. Dini Ardiyani, SpPd
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RS H. M RABAIN MUARA ENIM
2017
OUTLINE 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 4
O Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan kelainan struktur dan fungsi jantung
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan
O Nama : Ny. S
O Umur : 59 tahun
O Tanggal Lahir : 01 Juli 1958
O Jenis Kelamin : Perempuan
O Agama : Islam
O Pekerjaan : Petani
O Alamat : Ds. Tanjung Serian
O No. Med Rec/ Reg : 0001023883 / RI17026741
O Tanggal masuk RS : 4 Oktober 2017, pukul 13.00 WIB
ANAMNESIS 7
(dilakukan autoanamnesis dengan pasien dan alloanamnesis
dengan suami pasien pada 04 Oktober 2017, pukul 15.00 WIB)
± 6 bulan SMRS
O pasien mengeluh sesak, sesak dirasakan hilang timbul, dirasakan saat bekerja berat
lebih dari 3 jam. Sesak berkurang dengan istirahat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca
dan emosi. Pasien nyaman tidur dengan 2 bantal. Terbangun malam hari karena
sesak (-). Batuk malam hari (-), mengi (-), demam (-). Nyeri dada bagian kiri (+),
nyeri hilang timbul, seperti tertimpa beban berat, dan nyeri menjalar ke bahu kiri
dan leher. Jantung berdebar-debar (+), sakit kepala ringan (-), nyeri ulu hati (-),
badan lemas (-), pandangan berkunang-kunang (-), mual (-), muntah (-), sembab
pada kedua kaki (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
8
ANAMNESIS
O Riwayat Penyakit Sekarang
± 1 Bulan SMRS
Pasien mengeluh sesak masih ada, sesak dirasakan hilang timbul, dirasakan saat
bekerja berat lebih dari 1 jam. Sesak berkurang dengan istirahat. Sesak tidak
dipengaruhi cuaca dan emosi. Pasien nyaman tidur dengan 4 bantal, sering
terbangun malam hari karena sesak (-). Batuk malah hari (-), mengi (-), demam (-).
Pasien juga masih mengeluh nyeri dada sebelah kiri (+), nyeri hilang timbul,
seperti ditimpa beban berat, nyeri menjalar hingga ke bahu kiri dan leher. Jantung
berdebar-debar (+), sakit kepala ringan (-), nyeri ulu hati (-), badan lemas (-),
pandangan berkunang-kunang (-), mual (-), muntah (-), sembab pada kedua kaki
(+). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
9
ANAMNESIS
O Riwayat Penyakit Sekarang
± 2 minggu SMRS
O ± 2 minggu SMRS, pasien mengeluh sesak bertambah hebat. Sesak hilang timbul,
dirasakan ketika beraktivitas seperti berjalan jauh dari kamar ke luar rumah, sekitar
±20 meter. Sesak berkurang dengan istirahat. Pasien nyaman tidur dengan 4 bantal,
sering terbangun malam hari karena sesak (+), frekuensi 1-2 kali tiap malam. Sesak
tidak dipengaruhi cuaca dan emosi. Batuk malam hari (-), demam (-), mengi (-). Pasien
masih mengeluh nyeri dada sebelah kiri (+), nyeri hilang timbul, seperti ditimpa beban
berat, nyeri menjalar hingga ke bahu kiri dan leher, jantung berdebar-debar (+), sakit
kepala ringan (+), nyeri ulu hati (-), badan lemas (-), pandangan berkunang-kunang
(-), mual (-), muntah (-), sembab pada kedua kelopak mata dan kedua kaki (+).
Sembab pada kedua kelopak mata berkurang pada siang hari. Sembab pada wajah,
kedua lengan dan perut disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
9
ANAMNESIS
O Riwayat Penyakit Sekarang
± 1 hari SMRS
Pasien merasakan sesak bertambah berat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca dan
emosi. Sesak dirasakan terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. Pasien
lebih nyaman duduk daripada berbaring. Batuk malam hari (-), demam (-), mengi
(-). Pasien masih mengeluh nyeri dada sebelah kiri (+), nyeri hilang timbul, seperti
ditimpa beban berat, nyeri menjalar hingga ke bahu kiri dan leher, jantung
berdebar-debar (+), sakit kepala sedang (+). Mual (-), muntah (-), sembab pada
kedua kelopak mata dan kedua kaki (+). Sembab pada kedua kelopak mata
berkurang pada siang hari. Sembab pada wajah, kedua lengan dan perut
disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien kemudian berobat ke IGD RSUD
Rabain Muara Enim.
10
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan
O Tidak ada
11
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
O Riw Riwayat darah tinggi dalam keluarga disangkal
O Riwayat kencing manis dalam keluarga disangkal
O Riwayat penyakit jantung dalam keluarga disangkal
O Riwayat asma dalam keluarga disangkal
Keadaan Umum
O Keadaan umum : Tampak sakit sedang
O Kesadaran : Kompos mentis
O Tekanan darah : 130/80 mmHg
O Nadi : 130 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup.
O Pernapasan : 30 x/menit, iregular, abdominotorakal
O Suhu aksila : 37ºC
O Berat badan : 60 kg
O Tinggi badan : 150 cm
O IMT : 26,67 kg/m2
O Status gizi : Obesitas I
13
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
O Kepala
Normosefali, simetris, warna rambut hitam, tidak mudah dicabut, alopesia (-),
distribusi merata.
O Mata
Edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat
isokor, RC (+/+)
O Hidung
Tampak luar tidak ada kelainan, septum deviasi (-), kavum nasi lapang, sekret (-),
epistaksis (-)
O Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-), sariawan (-), gusi berdarah (-), lidah berselaput (-), atrofi
papil (-), Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
14
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
O Telinga
Tampak luar tidak ada kelainan, keluar cairan telinga (-), sekret (-), nyeri tekan
mastoid (-)
O Leher
JVP (5+2) cmH2O, pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
15
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Thoraks
Inspeksi : Statis simetris, venektasi (-), retraksi (-), scar (-)
Paru
O Inspeksi : Statis simetris kiri = kanan, dinamis tidak ada bagian
dinding dada yang tertinggal
O Palpasi : Stem fremitus simetris kanan = kiri
O Perkusi : Sonor di kedua lapang paru, nyeri ketok (-)
O Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi basah halus di kedua basal
paru, wheezing (-)
16
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Thoraks
Jantung
O Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
O Palpasi : Iktus cordis teraba di linea axillaris anterior ICS VI, thrill (-)
O Perkusi : Batas jantung atas ICS II
Batas jantung kiri linea aksilaris anterior sinistra
Batas jantung kanan linea parasternalis dextra
O Auskultasi : HR = 130 x/menit, ireguler, murmur (-), gallop (-)
17
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Abdomen
O Inspeksi : Datar, venektasi (-), caput medusae (-), striae (-)
O Palpasi : Lemas, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
suprapubik (-), ballotement (-)
O Perkusi : Undulasi (-), nyeri ketok CVA (-)
O Auskultasi : Bising usus (+) normal
O Interpretasi : Irama asinus irreguler, HR: 130x/menit, left axis deviation, gelombang P
tidak ada, QRS complex 0,08 detik, QT Interval 0,2 detik, Q patologis lead V1-V2, ST
depresi downslopping V5-V6
O Kesan: Atrial Fibrilation RVR (Rapid Ventricular Response) + OMI anterior dd/HHD
21
PEMERIKSAAN ANJURAN
1. Elektrolit Darah
2. Echocardiography
3. Angiografi koroner
22
DIAGNOSIS
Diagnosis
O Congestive Heart Failure NYHA IV ec Coronary Artery Disease
Diagnosis Banding
O Congestive Heart Failure NYHA IV ec Hipertensive Heart Disease
O Congestive Heart Failure NYHA IV ec Cardiomyopathy
23
TATALAKSANA
Non farmakologi:
O Tirah baring/istirahat yang cukup
O O2 nasal kanul 3L/menit
O Diet nasi biasa
O Pembatasan garam 1 gram dan pembatasan cairan 1 liter per hari
Farmakologi:
O IVFD Asering gtt x/menit mikro
O Inj. Furosemid 1 amp/12 jam (IV)
O Spironolactone 1x25 mg (PO)
O Digoxin 1x0,25 mg (PO)
O Aspilet 1x80 mg (PO)
O Clopidogrel 1x75 mg (PO)
24
PROGNOSIS
O Riwayat DM (-)
O BSS normal
O Gejala klasik DM (-)
O Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Gangguan metabolik dapat
O Berdebar (-) disingkirkan
O Penurunan berat badan (-)
O Lebih suka tempat dingin
O Berkeringat banyak
45
O Lemah, lelah
O Pucat (-)
O Sakit kepala Anemia dapat disingkirkan
O Perdarahan
O Hb menurun
48
O Kriteria framingham
O Sesak napas saat istirahat dan terjadi hambatan aktifitas fisik yang nyata
kategori NYHA IV (menilai prognosis dan evaluasi pengobatan gagal jantung)
Terim kasih 50
29
O Salah satu penelitian menunjukkan bahwa gagal jantung terjadi pada 1% dari
penduduk usia 50 tahun, sekitar 5% dari mereka berusia 75 tahun atau lebih,
dan 25% dari mereka yang berusia 85 tahun atau lebih.
O Di Amerika Serikat, hampir 5 juta orang telah didiagnosis gagal jantung dan ada sekitar
550.000 kasus baru setiap tahunnya.
O Berdasarkan salah satu penelitian, angka kematian akibat gagal jantung adalah sekitar
10% setelah 1 tahun. Sekitar setengah dari mereka dengan gagal jantung kongestif
mati dalam waktu 5 tahun setelah diagnosis mereka.
PATOFISIOLOGI 33
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG 34
MANIFESTASI KLINIS 35
(Kriteria Framingham)
O Diagnosis Gagal jantung bila terdapat paling sedikit 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
PEMERIKSAAN PENUNJANG 38
O Pemeriksaan laboratorium
Darah rutin, urin rutin, elektrolit (Na dan K), ureum dan kreatinin, SGOT/SGPT, dan BNP
O Foto thoraks
Menilai ukuran dan bentuk jantung, struktur dan perfusi dari paru. Kardiomegali dapat
dinilai melalui pengukuran cardiothoracic ratio (CTR) yang lebih dari 50%, atau ketika
ukuran jantung lebih besar dari setengah ukuran diameter dada, telah menjadi
parameter penting pada follow-ip pasien dengan gagal jantung
O EKG
Menilai ritme, menentukan keberadaan hipertrofi pada ventrikel kiri atau riwayat Infark
myocard (ada atau tidaknya Q wave). EKG normal biasanya menyingkirkan adanya
disfungsi diastolic pada ventrikel kiri.
O Ekokardiografi
Menilai anatomi dan fungsi jantung, miokardium dan pericardium, dan mengevalusi
gerakan regional dinding jantung saat istirahat dan saat diberikan stress farmakologis
pada gagal jantung.
PENATALAKSANAAN 39
Adaptasi rencana diet jenis- Diet yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk
DASH susu rendah-lemak dengan kandungan lemak tersaturasi
dan total yang dikurangi
Terapi farmakologis
O Diuretik
O Penyekat sistem renin-angiotensin
O Antagonis aldosteron
O Beta blocker
O Penyekat adrenergik
O Agen-agen simpatolitik
O Penyekat kanal kalsium
O Vasodilator langsung
PENATALAKSANAAN 41
Pump Failure
Vasodilator
Vasokonstriksi Edema
simpatis ⇈ Edema
Perifer Pulm.
Resistensi Perifer ⇈
Renin release