Anda di halaman 1dari 46

CHF ec.

HHD

Oleh:
Fania Rizkyani, S.Ked
Nyayu Aisyah, S.Ked
Risti Maulani Sindih, S.Ked

Pembimbing:
dr. Dini Ardiyani, SpPd
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RS H. M RABAIN MUARA ENIM
2017
OUTLINE 2

BAB II BAB III BAB III


BAB I LAPORAN TINJAUAN ANALISIS
PENDAHULUAN KASUS PUSTAKA KASUS
3

BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 4

O Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan kelainan struktur dan fungsi jantung
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan

O Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling umum di


seluruh dunia.

O Berdasarkan data dari American Heart Association


(AHA), gagal jantung masih menjadi masalah kesehatan
utama dengan prevalensi 5,8 juta penduduk di Amerika
dan lebih dari 23 juta penduduk di seluruh dunia.
5

BAB II LAPORAN KASUS


IDENTIFIKASI 6

O Nama : Ny. S
O Umur : 59 tahun
O Tanggal Lahir : 01 Juli 1958
O Jenis Kelamin : Perempuan
O Agama : Islam
O Pekerjaan : Petani
O Alamat : Ds. Tanjung Serian
O No. Med Rec/ Reg : 0001023883 / RI17026741
O Tanggal masuk RS : 4 Oktober 2017, pukul 13.00 WIB
ANAMNESIS 7
(dilakukan autoanamnesis dengan pasien dan alloanamnesis
dengan suami pasien pada 04 Oktober 2017, pukul 15.00 WIB)

O Keluhan Utama : Sesak semakin memberat ±1 hari SMRS

O Riwayat Penyakit Sekarang

± 6 bulan SMRS
O pasien mengeluh sesak, sesak dirasakan hilang timbul, dirasakan saat bekerja berat
lebih dari 3 jam. Sesak berkurang dengan istirahat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca
dan emosi. Pasien nyaman tidur dengan 2 bantal. Terbangun malam hari karena
sesak (-). Batuk malam hari (-), mengi (-), demam (-). Nyeri dada bagian kiri (+),
nyeri hilang timbul, seperti tertimpa beban berat, dan nyeri menjalar ke bahu kiri
dan leher. Jantung berdebar-debar (+), sakit kepala ringan (-), nyeri ulu hati (-),
badan lemas (-), pandangan berkunang-kunang (-), mual (-), muntah (-), sembab
pada kedua kaki (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
8
ANAMNESIS
O Riwayat Penyakit Sekarang

± 1 Bulan SMRS
Pasien mengeluh sesak masih ada, sesak dirasakan hilang timbul, dirasakan saat
bekerja berat lebih dari 1 jam. Sesak berkurang dengan istirahat. Sesak tidak
dipengaruhi cuaca dan emosi. Pasien nyaman tidur dengan 4 bantal, sering
terbangun malam hari karena sesak (-). Batuk malah hari (-), mengi (-), demam (-).
Pasien juga masih mengeluh nyeri dada sebelah kiri (+), nyeri hilang timbul,
seperti ditimpa beban berat, nyeri menjalar hingga ke bahu kiri dan leher. Jantung
berdebar-debar (+), sakit kepala ringan (-), nyeri ulu hati (-), badan lemas (-),
pandangan berkunang-kunang (-), mual (-), muntah (-), sembab pada kedua kaki
(+). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
9
ANAMNESIS
O Riwayat Penyakit Sekarang

± 2 minggu SMRS
O ± 2 minggu SMRS, pasien mengeluh sesak bertambah hebat. Sesak hilang timbul,
dirasakan ketika beraktivitas seperti berjalan jauh dari kamar ke luar rumah, sekitar
±20 meter. Sesak berkurang dengan istirahat. Pasien nyaman tidur dengan 4 bantal,
sering terbangun malam hari karena sesak (+), frekuensi 1-2 kali tiap malam. Sesak
tidak dipengaruhi cuaca dan emosi. Batuk malam hari (-), demam (-), mengi (-). Pasien
masih mengeluh nyeri dada sebelah kiri (+), nyeri hilang timbul, seperti ditimpa beban
berat, nyeri menjalar hingga ke bahu kiri dan leher, jantung berdebar-debar (+), sakit
kepala ringan (+), nyeri ulu hati (-), badan lemas (-), pandangan berkunang-kunang
(-), mual (-), muntah (-), sembab pada kedua kelopak mata dan kedua kaki (+).
Sembab pada kedua kelopak mata berkurang pada siang hari. Sembab pada wajah,
kedua lengan dan perut disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
9
ANAMNESIS
O Riwayat Penyakit Sekarang

± 1 hari SMRS
Pasien merasakan sesak bertambah berat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca dan
emosi. Sesak dirasakan terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. Pasien
lebih nyaman duduk daripada berbaring. Batuk malam hari (-), demam (-), mengi
(-). Pasien masih mengeluh nyeri dada sebelah kiri (+), nyeri hilang timbul, seperti
ditimpa beban berat, nyeri menjalar hingga ke bahu kiri dan leher, jantung
berdebar-debar (+), sakit kepala sedang (+). Mual (-), muntah (-), sembab pada
kedua kelopak mata dan kedua kaki (+). Sembab pada kedua kelopak mata
berkurang pada siang hari. Sembab pada wajah, kedua lengan dan perut
disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien kemudian berobat ke IGD RSUD
Rabain Muara Enim.
10
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu


O Riwayat dirawat di RS H.M. Rabain sebanyak ± 5 kali karena keluhan sesak
nafas dan nyeri dada yang sama.
O Riwayat darah tinggi disangkal
O Riwayat kencing manis disangkal
O Riwayat asma disangkal

Riwayat Pengobatan
O Tidak ada
11
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
O Riw Riwayat darah tinggi dalam keluarga disangkal
O Riwayat kencing manis dalam keluarga disangkal
O Riwayat penyakit jantung dalam keluarga disangkal
O Riwayat asma dalam keluarga disangkal

Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan, Sosial Ekonomi dan Lingkungan


O Pekerjaan pasien dan suami pasien adalah petani dengan penghasilan sekitar
Rp1.000.000,- per bulan. Pasien tidak merokok. Pasien tidak minum alkohol. Pasien
berobat menggunakan BPJS kelas 3.
O Kesan: ekonomi menengah kebawah.
PEMERIKSAAN FISIK 12
(Dilakukan pada tanggal 12 September 2017)

Keadaan Umum
O Keadaan umum : Tampak sakit sedang
O Kesadaran : Kompos mentis
O Tekanan darah : 130/80 mmHg
O Nadi : 130 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup.
O Pernapasan : 30 x/menit, iregular, abdominotorakal
O Suhu aksila : 37ºC
O Berat badan : 60 kg
O Tinggi badan : 150 cm
O IMT : 26,67 kg/m2
O Status gizi : Obesitas I
13
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
O Kepala
Normosefali, simetris, warna rambut hitam, tidak mudah dicabut, alopesia (-),
distribusi merata.
O Mata
Edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat
isokor, RC (+/+)
O Hidung
Tampak luar tidak ada kelainan, septum deviasi (-), kavum nasi lapang, sekret (-),
epistaksis (-)
O Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-), sariawan (-), gusi berdarah (-), lidah berselaput (-), atrofi
papil (-), Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
14
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
O Telinga
Tampak luar tidak ada kelainan, keluar cairan telinga (-), sekret (-), nyeri tekan
mastoid (-)
O Leher
JVP (5+2) cmH2O, pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
15
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Thoraks
Inspeksi : Statis simetris, venektasi (-), retraksi (-), scar (-)
Paru
O Inspeksi : Statis simetris kiri = kanan, dinamis tidak ada bagian
dinding dada yang tertinggal
O Palpasi : Stem fremitus simetris kanan = kiri
O Perkusi : Sonor di kedua lapang paru, nyeri ketok (-)
O Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi basah halus di kedua basal
paru, wheezing (-)
16
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Thoraks
Jantung
O Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
O Palpasi : Iktus cordis teraba di linea axillaris anterior ICS VI, thrill (-)
O Perkusi : Batas jantung atas ICS II
Batas jantung kiri linea aksilaris anterior sinistra
Batas jantung kanan linea parasternalis dextra
O Auskultasi : HR = 130 x/menit, ireguler, murmur (-), gallop (-)
17
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Abdomen
O Inspeksi : Datar, venektasi (-), caput medusae (-), striae (-)
O Palpasi : Lemas, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
suprapubik (-), ballotement (-)
O Perkusi : Undulasi (-), nyeri ketok CVA (-)
O Auskultasi : Bising usus (+) normal

Genitalia : Tidak diperiksa


Ekstremitas
O Akral hangat (+), palmar pucat (-), edema pretibial (+) pada kedua kaki, sianosis
(-), clubbing finger (-)
18
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Unit Nilai rujukan
a. Laboratorium HEMATOLOGI
Hemoglobin 12 g/dL 12-16
Leukosit 9.79 10 /µL
3
5.0-10.0
Eritrosit 5,06 106/µL 4.0-5.5
Hematokrit 43 % 36-48
Trombosit 233 103/µL 150-450
Hitung jenis
0.2 0-1 Normal
Basofil
1.4 1-3 Normal
Eosinofil
60.8 50-70 Normal
Neutrofil
30.9 20-40 Normal
Limfosit
7.7 2-8 Normal
Monosit
KIMIA KLINIK
BSS 90 mg/dL <200
SGOT 19 U/L <37
SGPT 18 U/L <41
19
PEMERIKSAAN PENUNJANG
b. Rontgen
O CTR > 50 %, batas jantung kanan dan kiri
membesar dengan apeks tertanam pada diafragma,
pinggang jatung mendatar, trakea di tengah,
mediastinum superior tidak melebar.
O Sinuses lancip, diafragma normal.
O Pulmo kedua hilus tidak melebar, corakan
bronkovaskular tidak meningkat. Tampak
perbercakan di medial kedua paru. Kranulasi sulit
dinilai.
O Tulang-tulang dan jaringan lunak baik.

Kesan: Kardiomegali disertai edema paru bilateral


20
PEMERIKSAAN PENUNJANG
c. EKG

O Interpretasi : Irama asinus irreguler, HR: 130x/menit, left axis deviation, gelombang P
tidak ada, QRS complex 0,08 detik, QT Interval 0,2 detik, Q patologis lead V1-V2, ST
depresi downslopping V5-V6
O Kesan: Atrial Fibrilation RVR (Rapid Ventricular Response) + OMI anterior dd/HHD
21
PEMERIKSAAN ANJURAN
1. Elektrolit Darah
2. Echocardiography
3. Angiografi koroner
22
DIAGNOSIS

Diagnosis
O Congestive Heart Failure NYHA IV ec Coronary Artery Disease

Diagnosis Banding
O Congestive Heart Failure NYHA IV ec Hipertensive Heart Disease
O Congestive Heart Failure NYHA IV ec Cardiomyopathy
23
TATALAKSANA
Non farmakologi:
O Tirah baring/istirahat yang cukup
O O2 nasal kanul 3L/menit
O Diet nasi biasa
O Pembatasan garam 1 gram dan pembatasan cairan 1 liter per hari
Farmakologi:
O IVFD Asering gtt x/menit mikro
O Inj. Furosemid 1 amp/12 jam (IV)
O Spironolactone 1x25 mg (PO)
O Digoxin 1x0,25 mg (PO)
O Aspilet 1x80 mg (PO)
O Clopidogrel 1x75 mg (PO)
24
PROGNOSIS

O Dubia ad vitam : dubia ad malam


O Dubia ad functionam : dubia ad malam
O Dubia ad sanationam : dubia ad malam
44

BAB III ANALISIS KASUS


45

O Sesak sejak 6 bulan SMRS  Kronik


O Gangguan paru (Asma, PPOK, efusi pleura, TB)
O Penyakit jantung
O Gangguan ginjal
O Gangguan metabolik (DM, hipertiroid)
O Anemia

O Sesak tidak dipengaruhi cuaca, emosi, dan debu


O Nafas tidak berbunyi/mengi
O Riwayat asma disangkal Gangguan pada paru
dapat disingkirkan
O Barrel chest (-)
O Gerakan dinding dada tertinggal (-)
45

O Nyeri pinggang (-) Gangguan pada ginjal


O BAK tidak ada keluhan dapat disingkirkan

O Riwayat DM (-)
O BSS normal
O Gejala klasik DM (-)
O Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Gangguan metabolik dapat
O Berdebar (-) disingkirkan
O Penurunan berat badan (-)
O Lebih suka tempat dingin
O Berkeringat banyak
45

O Lemah, lelah
O Pucat (-)
O Sakit kepala Anemia dapat disingkirkan
O Perdarahan
O Hb menurun
48

O Kriteria framingham

Kriteria Major Kriteria Minor


Paroksismal Nokturnal Dispnea (+) Edema ekstremitas (+)
Distensi Vena Leher (-) Batuk malam hari (-)
Ronkhi Paru (+) Dispnea d’effort (+)
Edema Paru Akut (+) Hepatomegali (-)
Gallop S3 (-) Efusi Pleura (-)
Peninggian Tekanan Vena Jugularis (+) Penurunan kapasitas vital 1/3 dari
normal (-)
Refluks Hepatojugular (+) Takikardia (>120x/menit) (+)
O 4 gejala mayor dan 3 kriteria minor
49

O Gagal jantung kongestif dapat disebabkan


O penyakit jantung bawaan  usia pasien 61 tahun
O penyakit jantung rematik
O penyakit jantung hipertensi  riwayat hipertensi tidak terkontrol (-)
O penyakit jantung koroner  EKG asinus takikardi dengan old myocard
infarct
O penyakit jantung tiroid

O Sesak napas saat istirahat dan terjadi hambatan aktifitas fisik yang nyata 
kategori NYHA IV (menilai prognosis dan evaluasi pengobatan gagal jantung)
Terim kasih 50
29

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


DEFINISI 30

O Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak lagi mampu


memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh walaupun darah balik masih normal.
O Ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (forward
failure), atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan
tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure), atau kedua-
duanya.
ETIOLOGI 31

Penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori


utama:
O Abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh infark miokard, kontraksi yang
tidak terkoordinasi (left bundle branch block), kurangnya kontraktilitas
(kardiomiopati)
O Overload seperti hipertensi sistemik (peningkatan tekanan darah di atas
140/90 mmHg) atau hipertensi pulmonal (peningkatan tekanan darah di
paru-paru akibat kongesti pulmonal)
O Abnormalitas katup
O Abnormalitas ritme kardiak (takikardi)
O Abnormalitas perikard atau efusi perikard (tamponade)
O Kelainan kongenital jantung
EPIDEMIOLOGI 32

O Salah satu penelitian menunjukkan bahwa gagal jantung terjadi pada 1% dari
penduduk usia 50 tahun, sekitar 5% dari mereka berusia 75 tahun atau lebih,
dan 25% dari mereka yang berusia 85 tahun atau lebih.
O Di Amerika Serikat, hampir 5 juta orang telah didiagnosis gagal jantung dan ada sekitar
550.000 kasus baru setiap tahunnya.
O Berdasarkan salah satu penelitian, angka kematian akibat gagal jantung adalah sekitar
10% setelah 1 tahun. Sekitar setengah dari mereka dengan gagal jantung kongestif
mati dalam waktu 5 tahun setelah diagnosis mereka.
PATOFISIOLOGI 33
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG 34
MANIFESTASI KLINIS 35

O Sesak napas ( juga disebut dyspnea)


O Batuk atau mengi yang persisten
O Penumpukan kelebihan cairan dalam jaringan tubuh (edema)
O Kelelahan
O Kurangnya nafsu makan dan mual
O Kebingungan dan gangguan berpikir
O Peningkatan denyut jantung
MANIFESTASI KLINIS 36
PENEGAKKAN DIAGNOSIS 37

(Kriteria Framingham)

Kriteria mayor: Kriteria minor:


O Paroksismal nocturnal dispnu O Edema ekstremitas
O Distensi vena leher O Batuk malam hari
O Ronki paru O Dispnea d’effort
O Kardiomegali (ukuran peningkatan O Hepatomegali
jantung pada radiografi dada) O Efusi pleura
O Edema paru akut O Penurunan kapasitas vital 1/3 dari
O Gallop S3 normal
O Peninggian tekanan vena jugularis O Takikardia (>120 x/menit)
O Refluks hepatojugular

O Diagnosis Gagal jantung bila terdapat paling sedikit 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
PEMERIKSAAN PENUNJANG 38

O Pemeriksaan laboratorium
Darah rutin, urin rutin, elektrolit (Na dan K), ureum dan kreatinin, SGOT/SGPT, dan BNP
O Foto thoraks
Menilai ukuran dan bentuk jantung, struktur dan perfusi dari paru. Kardiomegali dapat
dinilai melalui pengukuran cardiothoracic ratio (CTR) yang lebih dari 50%, atau ketika
ukuran jantung lebih besar dari setengah ukuran diameter dada, telah menjadi
parameter penting pada follow-ip pasien dengan gagal jantung
O EKG
Menilai ritme, menentukan keberadaan hipertrofi pada ventrikel kiri atau riwayat Infark
myocard (ada atau tidaknya Q wave). EKG normal biasanya menyingkirkan adanya
disfungsi diastolic pada ventrikel kiri.
O Ekokardiografi
Menilai anatomi dan fungsi jantung, miokardium dan pericardium, dan mengevalusi
gerakan regional dinding jantung saat istirahat dan saat diberikan stress farmakologis
pada gagal jantung.
PENATALAKSANAAN 39

O Modifikasi gaya hidup untuk mengatasi hipertensi

Reduksi berat badan Memperoleh dan mempertahankan BMI <25 kg/m2


Reduksi garam < 6 g NaCl/hari

Adaptasi rencana diet jenis- Diet yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk
DASH susu rendah-lemak dengan kandungan lemak tersaturasi
dan total yang dikurangi

Pengurangan konsumsi alkohol Bagi mereka yang mengkonsumsi alkohol, minumlah 2


gelas/hari untuk laki-laki dan 1 gelas/hari untuk wanita
Aktivitas fisik Aktivitas aerobik teratur, seperti jalan cepat selama 30
menit/hari
PENATALAKSANAAN 40

Terapi farmakologis
O Diuretik
O Penyekat sistem renin-angiotensin
O Antagonis aldosteron
O Beta blocker
O Penyekat adrenergik
O Agen-agen simpatolitik
O Penyekat kanal kalsium
O Vasodilator langsung
PENATALAKSANAAN 41

Myocardial Failure Inotropic

Pump Failure

COP on demand COP ⇊ Tekanan Vena 

Vasodilator
Vasokonstriksi Edema
simpatis ⇈ Edema
Perifer Pulm.
Resistensi Perifer ⇈
Renin release

Angiotensin I Diuretik Retensi Na / H2O


ACEI
Angiotensin II
Aldosterone
ARB
AT1 AT2
PENATALAKSANAAN 42

Terapi pada kasus Gawat Darurat


1. Terapi oksigen  pertimbangkan tindakan alat bantu napas jika terjadi shock
kardiogenik
2. Loop diuretika  jika terdapat tanda retensi cairan (kongesti) Furosemid IV
20-40mg
3. Diuretik tiazid  HCT 25mp p.o
penggunaan diuretik harus memperhatikan keseimbangan elektrolit terutama kalium
dan natrium
4. Pemberian inotropik jika terdapat bukti hipoperfusi
dobutamin 2-3µg/kgBB/menit drip intavena

Anda mungkin juga menyukai