Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN

(ISOLASI SOSIAL)

A. Strategi pelaksanaan tindakan :


Tujuan khusus :
1. Klien mampu mengungkapkan hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya isolasi
sosial
2. Klien mempu mengungkapkan keuntungan berinteraksi
3. Klien mampu mengungkapkan kerugian jika tidak berinteraksi dengan oang lain
4. Klien mampu mempraktekan cara berkenalan dengan satu orang

Tindakan keperawatan :

1. Mendiskusilan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial


2. Mendiskusikan keuntungan berinteraksi
3. Mendiskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
4. Mendiakusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap

SP 1 :

Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial,
membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhungan dengan
orang lain dan mengajarkan pasiaen berkenalan

Orientasi :

“selamat pagi, perkenalkan saya Dhanial Raymirazd Darmawan mahasiswa dari stikes
horizon karawang yang sedang praktek disini dari pukul 07:00-14:00.”

“kalo saya boleh tahu nama nya siapa ? suka nya dipanggil apa ?”

“gimana tidurnya semalam, apakah nyenyak ? ada keluhan tidak untuk hari ini ? nah ibu
bagaimana kalau kita mengobrol tentang keluarga dan teman-teman ibu ? ibu mau ?
alhamdulillah kalau mah. Mau mengobrol dimana ? oh ditaman aja, baik kalau begitu.
Kita akan mengobrol sekitar 15 menit ya ibu”

Kerja :

“apa yang ibu rasakan ketika dirawat disini ?oh ibu merasa sendirian. Lalu siapa saja yang
ibu kenal di tempat ini ?”

“biasanya ibu melakukan kegiatan apa dengan teman yang ibu kenal ?”

“apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien yang
lain?”
“menurut ibu apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman ? ya betul ibu, ada teman
curhat, terus apalagi ? (sampai pasien menyebutkan semua nya), lalu kalo kerugian kita
tidak mempunyai teman apa ibu ? nah iya ibu itu beberapa kerugiannya kalo tidak punya
teman. Nah sekarang kan ibu sudah tahu keuntungan dan kerugiannya, ibu mau kan belajar
bergaul dengan orang lain ?”

“jadi saya akan memberikan contoh kepada ibu ya bagaimana cara kita berkenalan. Untuk
berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita
suka, asal kita dan hobi kita. Contoh nya : perkenalkan nama saya K, senang bertemu
dengan kamu, saya dari karawang hobi saya membaca, nah seperti itu ibu contohnya”

“selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang ibu ajak berkenalan itu. Contohnya : kalau
nama kamu siapa ? senang dipanggil apa? Asalnya dari mana ? hobi kamu apa ?”’

“ayo ibu coba! Misalnya saya dan ibu belum kenal , jadi coba ibu praktekan ya !”

Terminasi :

“bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan?”

“ibu juga tadi sudah memprakekannya dengan baik sekali”

“selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada.
Sehingga ibu jadi lebih siap untuk perkenalan dengan orang lain. Ibu latihan
mempraktekan berkenalan ke pasien lain, mau jam berapa mencobanya ?. mari kita
masukan pada jadwal kegiatan harinnya”

“besok padi jam 08 saya akan datang kesini untuk mengajak ibu berkenalan dengan teman
saya, suster A, apakah ibu mau ? baiklah kalau ibu mau. Saya permisi ya, sampai jumpa”

SP 2 :

Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama)

Orientasi :

“selamat pagi ibu, bagaimana kabarnya hari ini. Apakah tidurnya nyenyak ?”

“masih ingat dengan saya ibu ? ya betul nama saya adalah kiki”

“bagaimana ibu, ibu sudah mengingat-ingat cara berkanalan yang saya ajarkan kemarin ?
ibu boleh mencontohkannya kepada saya terlebih dahulu. Ya bagus ibu, ibu mengingat
semuanya.”

“ sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berkenalan dengan teman saya ya ibu nama
nya suster A . wakrunya tidak lama hanya 10 menit saja. Ayo kita temui suster A disana”

Kerja :

“selamat pagi suster A, ini ada yang ingin berkenalan dengan suster”
“baiklah ibu, ibu bisa berkenalan dengan suster A seperti yang kita praktekan kemarin dan
tadi pagi”

“sudah selesai ? ada yang ingin ibu tanyakan lagi kepada suster A ? Kalau tidak ada lagi
yang ingin dibicarakan ibu bisa sudahi perkenalan ini, jangan lupa bilang terimakasih
kepada suster A”

“baiklah suster karena ibu sudah selesai berkenalan saya pamit dulu dengan ibu untuk
kembali keruangan, terimakasih suster”

Terminasi :

“bagaimana perasaan ibu setelah tadi ibu berkenalan dengan suster A?”

“Ibu hebat sekali saat tadi berkenalan”

“pertahankan terus apa yang sudah ibu lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik
lain agar bisa lebih lancar perkenalannya. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan
sebagainya. Bagaimana mau coba dengan perawat lain ? mari kita masukan jadwalnya ke
jadwal kegiatan harian. Mau berapa kali sehari ? o..2 kali. Baik kalau begitu. Besok kita
latihan lagi ya. Mau jam berapa ? jam 9 ? baik kalau begitu saya permisi. Selamat pagi “

SP 3 :

Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang kedua )

Orientasi :

“selamat pagi ibu, bagaimana perasaannya hari ini ?”

“apakah ibu bercakap-cakap dengan suster A atau yang lainnya kemarin ? wah bagus,
bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap dengan suster A kemarin ? sekarang
teman ibu udah banyak, ibu ingin punya lebih banyak teman lagi ?”

“bagaimana kalau kita sekarng berkenalan dengan pasie Q waktunya sekitar 10 menit.
Baik kalau begitu mari kita temui dia diruang makan”

Kerja :

“selamat pagi, ini ada pasien saya yang ingin berkenalan”

“baiklah bu, ibu sekarang bisa mulai berkenalan dengannya seperti yang telah ibu lakukan
sebelumnya.(sudah berkenalan)”

“ada lagi yang ingin ibu tanyakan kepada Q ? kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan,
ibu bisa sudahi perkenalan ini, lalu ibu bisa membuat janji bertemu lagi misalnya bertemu
lagi jam 4 sore nanti”

“baiklah Q karena ibu sudah menyudari perkenalannya. Saya dan ibu akan kembali
keruangan ibu. Terimakasih”
Terminasi :

“bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan Q ? Jangan lupa untuk bertemu
kembali dengan Q jam 4 sore nanti”

“selanjutnya bagaimana jika kegiatan bercakap-cakap dan berkenalan dengan orang lain
kita tambahkan lagi dijadwal harian. Jadi satu hari ibu dapat berbincang-bincang dengan
orang lain sebanyak 3 kali. Jam 9 pagi jam 1 siang dan jam 5 sore. Ibu bisa bertemu
dengan suster A, pasien Q dan selanjutnya ibu bisa berkenalan dengan orang lain secara
bertahap, bagaimana ibu setuju kan ?”

“baiklah besok kita akan bertmeu lagi untuk membicarakan pengalaman ibu. Pada jam
yang sama dan tempat yang sama ya ibu ? baiklah sampai jumpa”

Anda mungkin juga menyukai