Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN

ISOLASI SOSIAL

Disusun oleh :

Ema Vinadia Dinda Nirmala 2007019

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN ISOLASI SOSIAL

Sp 1 pasien : Bina hubungan saling percaya, bantu pasien mengenal penyebab

isolasi sosial, bantu pasien mengenal keuntungan dari

berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak

berhubungan dengan orang lain, dan ajarkan pasien

berkenalan dengan orang lain.

Fase Orientasi:

“Assalamualaikum, saya perawat yang akan merawat mbak,

perkenalakan nama saya E, senang dipanggil E, nama mbak siapa?

Senang dipanggil apa? Bagaiamana kabar mbak hari ini, apa

keluhan mbak hari ini? Bagaimana kalau kita bercakap-cakap

tentang keluarga dan teman-teman mbak? Mau dimana kita

bercakap-cakap? Bagaimana kalau di taman belakang? Mau berapa

lama mbak? Bagaimana kalau 15 menit?

Fase Kerja:

“Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan

mbak? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan mbak? Apa yang

membuat mbak jarang bercakap-cakap?”


Apa yang menghambat mbak dalam berteman atau bercakap-

cakap dengan orang lain? Menurut mbak apa saja keuntungan

kalau kita mempunyai teman? Wah benar, ada teman bercakap-

cakap. Apa lagi mbak? ( sampai pasien dapat menyebut beberapa).

Nah kalau kerugian tidak mempunyai teman apa ya mbak? iya apa

lagi mbak? ( sampai pasien dapat menyebutkan beberapa). Jadi

banyak juga ruginya kalau tidak punya teman ya pak. Kalau begitu

inginkah mbak belajar bergaul denga orang lain? bagus, bagaimana

kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain?”

Begini loh pak, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan

dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan

hobi. Contoh: perkenalkan nama saya E, senang di panggil E, asal

saya dari Papua, hobi saya membaca. Selanjutnya mbak

menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya

begini: nama mbak siapa ? Senang di panggil apa? Asalnya dari

mana? Hobinya apa? Ayo mbak dicoba! Misalnya saya belum

kenal dengan mbak, coba mbak berkenalan dengan saya”

“ Ya bagus sekali!coba sekali lagi mbak,iya bagus sekali mbak,

nah setelah mbak berkenalan dengan orang tersebut mbak dapat

melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang


menyenangkan untuk mbak bicarakan. Misalnya tentang cuaca,

tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainnya”.

Fase Terminasi:

“bagaimana perasaan mbak setelah kita latihan berkenalan?”

“mbak tadi sudah mempraktikan cara berkenalan dengan baik

sekali” “

“ Selanjutnya, mbak dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari

tadi selama saya tidak ada. Sehingga mbak lebih siap untuk

berkenalan dengan orang lain. mbak mau mempraktikan dengan

orang lain? Mau jam berapa mencobanya mbak? Mari kita

masukkan pada jadwal kegiatan harian mbak ya?”

Sp 2 : Ajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan

orang pertama seorang perawat)

Fase Orientasi :

“Selamat pagi ,mbak A! Bagaimana perasaan mbak hari ini? Sudah

di ingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba

sebutkan lagi sambil bersalaman dengan perawat lainnya! Bagus

sekali, mbak masih ingat. Nah seperti janji saya,saya akan

mengajak mbak mencoba berkenalan dengan teman saya .Tidak

lama kok,sekitar 10 menit. Ayo kita temui perawat F di sana.”


Fase Kerja:

(Bersama-sama A Anda mendekati perawat F)

“Selamat pagi perawat F,ini mbak A ingin berkenalan dengan

anda.” “Baiklah mbak, mbak A dapat berkenalan dengan perawat

F seperti yang kita praktekkan kemarin”

( Pasien mendemontrasikan cara berkenalan dengan perawat F:

memberi salam, menyebut nama, menanyakan nama perawat dan

seterusnya).

Fase Terminasi

“Bagaimana perasaan mbak A setelah berkenalan dengan perawat

F tadi? Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak

ya! Jangan lupa praktekkan lagi ya mbak , besok kita akan

mempraktekkan berkenalan dengan 2-3 teman mbak A yang ada

didalam ruangan ini. jangan lupa untuk menanyakan hobi dan

makanan kesukaannya agar perkenalan mbak semakin lancar,

besok kita ketemu lagi ya mbak, kita akan menjumpai teman-teman

mbak untuk berkenalan. mau jam berapa? Jam 9 pagi ya mbak?

Tempatnya dimana mbak? Oh disini, baik sampai jumpa besok

pagi mbak

Anda mungkin juga menyukai