0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut memberikan strategi komunikasi untuk menangani isolasi sosial pada pasien. Strateginya meliputi memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang isolasi sosial, membina hubungan saling percaya antara pasien dan keluarga, serta melatih keluarga dan pasien untuk berinteraksi secara bertahap mulai dari berkenalan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
contoh Startgi komunikasi paa klien Isolasi sosial
Dokumen tersebut memberikan strategi komunikasi untuk menangani isolasi sosial pada pasien. Strateginya meliputi memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang isolasi sosial, membina hubungan saling percaya antara pasien dan keluarga, serta melatih keluarga dan pasien untuk berinteraksi secara bertahap mulai dari berkenalan.
Dokumen tersebut memberikan strategi komunikasi untuk menangani isolasi sosial pada pasien. Strateginya meliputi memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang isolasi sosial, membina hubungan saling percaya antara pasien dan keluarga, serta melatih keluarga dan pasien untuk berinteraksi secara bertahap mulai dari berkenalan.
SP 1 Pasien: Membina hubungan saling SP 1 Keluarga : Memberikan
percaya, membantu pasien mengenal penyuluhan kepada keluarga tentang penyebab isolasi sosial, membantu pasien masalah isolasi sosial, penyebab isolasi mengenal keuntunganberhubungan dan sosial, dan cara merawat pasien dengan kerugian tidak berhubungan dengan orang isolasi sosial lain,dan mengajarkan pasien berkenalan SP 1 Pasien: Membina hubungan saling SP 1 Keluarga : Memberikan percaya, membantu pasien mengenal penyuluhan kepada keluarga tentang penyebab isolasi sosial, membantu pasien masalah isolasi sosial, penyebab isolasi mengenal keuntunganberhubungan dan sosial, dan cara merawat pasien dengan kerugian tidak berhubungan dengan orang isolasi sosial lain,dan mengajarkan pasien berkenalan Orientasi (Perkenalan): Orientasi: “Selamat Pagi bapak ” “Selamat siang ibu” “Saya M ……….., Saya senang dipanggil ”Perkenalkan saya perawat M, saya yang Ibu Mr …………, Saya Mhasiswa merawat, anak suami ibu , keperawatan poltekkes kemenkes kupang … ”Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?” yang akan merawat Ibu.” ” Bagaimana perasaan ibu hari ini? “Siapa nama bapak? Senang dipanggil Bagaimana keadaan suami sekarang?” siapa?” “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang “bagaimana perasaan bapak hari ini Apa tentang masalah suami ibu dan cara keluhan Bapak hari ini?” Bagaimana kalau perawatannya” kita bercakap-cakap tentang keluarga dan ”Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama teman-teman Bapak ? Mau dimana kita Bapak punya waktu? Bagaimana kalau bercakap-cakap? Bagaimana kalau di ruang setengah jam?” tamu? Mau berapa lama, S? Bagaimana Fase Kerja: kalau 15 menit ”Apa masalah yang/Ibu hadapi dalam Fase Kerja merawat Bapak? Apa yang sudah Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang dilakukan?” paling dekat dengan Bapak S? Siapa yang “Masalah yang dialami oleh suami ibu jarang bercakap-cakap dengan Bapak? Apa disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu yang membuat bapak jarang bercakap-cakap gejala penyakit yang juga dialami oleh dengannya?” pasien-pasien gangguan jiwa yang lain”. ” Tanda-tandanya antara lain tidak mau ”Menurut bapak apa saja keuntungannya bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalau kita mempunyai teman ? Wah benar, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan ada teman bercakap-cakap. Apa wajah menunduk” lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan ”Biasanya masalah ini muncul karena beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak memiliki pengalaman yang mampunyai teman apa ya bapak ? Ya, apa mengecewakan saat berhubungan dengan lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan orang lain, seperti sering ditolak, tidak beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak dihargai atau berpisah dengan orang–orang punya teman ya. Kalau begitu inginkah terdekat” bapak belajar bergaul dengan orang “Apabila masalah isolasi sosial ini tidak lain ?« Bagus. Bagaimana kalau diatasi maka seseorang bisa mengalami sekarang kita belajar berkenalan dengan halusinasi, yaitu mendengar suara atau orang lain” melihat bayangan yang sebetulnya tidak “Begini bapak, untuk berkenalan dengan ada.” orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan “Untuk menghadapi keadaan yang nama panggilan yang kita suka asal kita dan demikian ibu dan anggota keluarga hobi. Contoh: Nama Saya M senang lainnya harus sabar menghadapi bapak. dipanggil Si. Asal saya dari sikumanan, hobi Dan untuk merawat bapak, keluarga perlu memasak” melakukan beberapa hal. Pertama keluarga “Selanjutnya Bapak menanyakan nama orang harus membina hubungan saling percaya yang diajak berkenalan. Contohnya begini: dengan bapak yang caranya adalah Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? bersikap peduli dengan bapak dan jangan Asalnya dari mana/ Hobinya apa?” ingkar janji. Kedua, keluarga perlu “Ayo S dicoba! Misalnya saya belum kenal memberikan semangat dan dorongan dengan bapak. Coba berkenalan dengan kepada bapak untuk bisa melakukan saya!” kegiatan bersama-sama dengan orang “Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan sekali” mencela kondisi pasien.” “Setelah S berkenalan dengan orang tersebut « Selanjutnya jangan biarkan bapak bapak bisa melanjutkan percakapan tentang sendiri. Buat rencana atau jadwal hal-hal yang menyenangkan bapak bercakap-cakap dengan bapak. Misalnya bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang doa bersama, makan bersama, rekreasi hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan bersama, melakukan kegiatan rumah sebagainya.” tangga bersama.” Terminasi: ”Nah bagaimana kalau sekarang kita ”Bagaimana perasaan bapak setelah latihan untuk melakukan semua cara itu” kita latihan berkenalan?” ” Begini contoh komunikasinya, ”bapak tadi sudah mempraktekkan cara ibu: bapak bapak lihat sekarang kamu berkenalan dengan baik sekali” sudah bisa bercakap-cakap dengan orang ”Selanjutnya bapak dapat mengingat-ingat lain.Perbincangannya juga lumayan lama. apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak Saya senang sekali melihat perkembangan ada. Sehingga bapaklebih siap untuk kamu,. Coba bapak bincang-bincang berkenalan dengan orang lain. S mau dengan saudara yang lain. Lalu bagaimana praktekkan ke pasien lain. Mau jam berapa kalau mulai sekarang kamu doa bersama mencobanya. Mari kita masukkan pada Kalau di rumah sakit , Bagiamana bapak jadwal kegiatan hariannya.” ”Nah coba sekarang Bapak peragakan cara ”Besok pagi jam 10 saya akan datang komunikasi seperti yang saya contohkan” kesini untuk mengajak bapak berkenalan ”Bagus, ibu. ibu telah memperagakan dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, dengan baik sekali” bapakmau kan?” ”Sampai sini ada yang ditanyakan buk” ”Baiklah, sampai jumpa. Selamat siang Terminasi: “Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan tadi?” “Coba ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial » « Selanjutnya bisa ibu sebutkan kembali cara-cara merawat bapak yang mengalami masalah isolasi sosial » « Bagus sekali bu, ibu bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut » «Nanti kalau ketemu bapak coba ibu lakukan. Dan tolong ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama. » « Bagaimana kalau kita betemu tiga hari lagi untuk latihan langsung kepada bapak jam yang sama » « selamat siang » SP 2 Pasien : Mengajarkan pasien SP 2 Keluarga : Melatih keluarga berinteraksi secara bertahap (berkenalan mempraktekkan cara merawat pasien dengan orang pertama seorang perawat dengan masalah isolasi sosial langsung dihadapan pasien Orientasi : Orientasi: “Selamat pagi bapak! ” “selmat pagi Bu” “Bagaimana perasaan Bapak hari ini? ” Bagaimana perasaan Ibu hari ini?” « masih ingat pertemuan kita kemarin…. ”Ibu masih ingat latihan merawat Bapak Kira 2 tentang apa ya?........ kita kemarin …seperti yang kita pelajari berberapa hari tetang berkenalan .Coba sebutkan lagi yang lalu?” sambil bersalaman dengan Suster » “Mari praktekkan langsung ke bapak …! « Bagus sekali, bapak masih ingat. Nah Berapa lama waktu Ibu Baik kita akan seperti janji saya, saya akan mengajak bapak coba 30 menit.” mencoba berkenalan dengan teman saya ”Sekarang mari kita temui bapak ….” perawat N. Tidak lama kok, sekitar 10 Kerja: menit » ”Selamat pagi bapak... Bagaimana « Ayo kita temui perawat N disana » perasaan bapak hari ini?” Kerja : bu duduk disni . Beri salam! Bagus. ( Bersama-sama bapal mendekati perawat Tolong bapak… tunjukkan jadwal N) kegiatannya!” « Selamat pagi perawat N,bapak ini ingin (kemudian perawat berbicara kepada berkenalan dengan N » keluarga sebagai berikut) « Baiklah bapak, bapak bisa berkenalan ”Nah ibu, sekarang Bapak …. bisa dengan perawat N seperti yang kita mempraktekkan apa yang sudah kita praktekkan kemarin « latihkan beberapa hari lalu” (pasien mendemontrasikan cara berkenalan (perawat mengobservasi keluarga dengan perawat N : memberi salam, mempraktekkan cara merawat pasien menyebutkan nama, menanyakan nama seperti yang telah dilatihkan pada perawat, dan seterusnya) pertemuan sebelumnya). « Ada lagi yang bapak ingin tanyakan kepada ”Bagaimana perasaan bapak …. setelah perawat N . coba tanyakan tentang keluarga berbincang-bincang dengan ibu?” perawat N » ”Baiklah, sekarang saya dan ibu ke ruang « Kalau tidak ada lagi yang ingin tamu dulu” dibicarakan, bapak bisa sudahi perkenalan (perawat dan keluarga meninggalkan ini. Lalu bapak bisa buat janji bertemu lagi pasien untuk melakukan terminasi dengan dengan perawat N, misalnya jam 1 siang keluarga) nanti » Terminasi: « Baiklah perawat N, karena bapak sudah “ Bagaimana perasaan Ibu setelah kita selesai berkenalan, saya dan bapa akan latihan tadi? ibu sudah bagus.” kembali ke kamar . Selamat pagi » « «Mulai sekarang ibu sudah bisa (Bersama-sama pasien saudara meninggalkan melakukan cara merawat tadi kepada perawat N untuk melakukan terminasi bapak … » dengan bapak di tempat lain) « Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk Terminasi: mendiskusikan pengalaman ibu melakukan “Bagaimana perasaan bapak setelah cara merawat yang sudah kita pelajari. berkenalan dengan perawat N” Waktu dan tempatnya sama seperti ”bapak tampak bagus sekali saat berkenalan sekarang bu » tadi” « selamat siang» ”Pertahankan terus apa yang sudah bapak lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan sebagainya. Bagaimana, mau coba dengan perawat lain. Mari kita masukkan pada jadwalnya. Mau berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali. Baik nanti bapak coba sendiri. Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10? Sampai besok.” SP 3 Pasien : Melatih Pasien Berinteraksi Secara Bertahap (berkenalan dengan orang kedua-seorang pasien) Orientasi: “Selamat pagi bapak….! Bagaimana perasaan hari ini? ”Apakah bapak ,,,, bercakap-cakap dengan perawat N kemarin siang” (jika jawaban pasien: ya, perawat bisa lanjutkan komunikasi berikutnya orang lain ”Bagaimana perasaan bapak …setelah bercakap-cakap dengan perawat N kemarin siang” ”Bagus sekali bapak…. menjadi senang karena punya teman lagi” ”Kalau begitu bapak …. ingin punya banyak teman lagi?” ”Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu pasien O” ”seperti biasa kira-kira 10 menit” ”Mari kita temui dia di ruang makan” Kerja: ( Bersama-sama pasien , perawat mendekati pasien ) « Selamat pagi , ini ada pasien saya yang ingin berkenalan. » « Baiklah bapak …, sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang telah bapak ….lakukan sebelumnya. » (pasien mendemontrasikan cara berkenalan: memberi salam, menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal yang sama). » « Ada lagi yang bapak …. ingin tanyakan kepada O» « Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, bapak … bisa sudahi perkenalan ini. Lalu bapak….. bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4 sore nanti » (klien /pasien membuat janji untuk bertemu kembali dengan perawat O) « Baiklah O, karena bapak ,,,, sudah selesai berkenalan, saya dan bapak … akan kembali ke kamar tiduenya. Selamat pagi » (Bersama-sama pasien perawat meninggalkan O untuk melakukan terminasi dengan bapak … di tempat lain) Terminasi: “Bagaimana perasaan bapak …. setelah berkenalan dengan O” ”Dibandingkan kemarin pagi, N tampak lebih baik saat berkenalan dengan O” ”pertahankan apa yang sudah bapak … lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu kembali dengan O jam 4 sore nanti” ”Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain kita tambahkan lagi di jadwal harian. Jadi satu hari bapak … dapat berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak tiga kali, jam 10 pagi, jam 1 siang dan jam 8 malam, bapak … bisa bertemu dengan N, dan tambah dengan pasien yang baru dikenal. Selanjutnya bapak … bisa berkenalan dengan orang lain lagi secara bertahap. Bagaimana bapa.., setuju kan?” ”Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk membicarakan pengalaman bapak …. Pada jam yang sama dan tempat yang sama ya. Sampai besok.. selamat siang”