Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL


(MENARIK DIRI)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien berinisial Nn. Y berumur 24 tahun berjenis kelamin perempuan dan
belum menikah. Sejak kecil, klien dianggap mengalami gangguan jiwa,
dianggap bodoh, sehingga klien tidak disekolahkan, di rumah selalu
dikucilkan dan tidak pernah diajak berkomunikasi, dan tidak mempunyai
teman dekat. Akibatnya klien sering menyendiri, melamun, gaya bicara klien
berhati-hati, bicara apabila ditanyadan jawaban singkat.
- Data Subjektif
a. Di rumah tidak pernah cerita sama siapa-siapa, saya senang sendiri
enak duduk sendiri. Kata klien ketika ditanya apakah di rumah suka
cerita sama ibu
- Data Objektif
a. Klien sering duduk sendiri
b. Klien sering melamun
c. Hanya berbicara bila ditanya, jawaban singkat

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan interaksi sosial
3. Tujuan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Membantu pasien untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar
4. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan :
Orientasi
- “Selamat pagi, perkenalkan nama saya VES senang dipanggil V, saya perawat
yang akan merawat ibu. Nama ibu siapa ? dan senang dipanggil apa ?”
- “Bagaimana perasaan Y hari ini ? apa ada keuhan ?”
Evaluasi Validasi :
- “Baiklah bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-
teman Y ? Mau dimana kita bercakap-cakap ? Mau dimana kita bercakap-
cakap ? Bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ? Bagaimana kalau 15
menit ?”

Kerja
- “Apa yang Y rasakan selama Y dirawat disini ? Oh, Y merasa sendirian ?
Siapa saja yang Y kenal diruangan ini ?”
- “Apa saja kegiatan yang Y biasa lakukan dengan teman yang Y kenal ?”
- “Apa yang menghambat Y dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
pasien yang lain?”
- ”Menurut Y apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? Wah
benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa
ya Y ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Jadi
banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah ya Y ?
belajar bergaul dengan orang lain ?
- “Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain”
- “Begini lo Y, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita
dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh: Nama Saya V,
senang dipanggil V. Asal saya dari Karangasem, hobi membaca”
- “Selanjutnya Y menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya
begini: Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana/ Hobinya
apa?”
- “Ayo Y dicoba, misalnya saya belum kenal dengan Y. Coba berkenalan
dengan saya”
- “Ya bagus sekali. Coba sekali lagi. Bagus sekali”
- “Setelah Y berkenalan dengan orang tersebut Y bisa melanjutkan percakapan
tentang hal-hal yang menyenangkan Y bicarakan. Misalnya tentang cuaca,
tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya.”
Terminasi
- ”Bagaimana perasaan Y setelah kita latihan berkenalan?”
- ” Y tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali”
- ”Selanjutnya Y dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya
tidak ada. Sehingga Y lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Y mau
praktekkan ke pasien lain? Mau jam berapa mencobanya? Mari kita masukkan
pada jadwal kegiatan hariannya.”
- ”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak Y berkenalan
dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, Y mau kan?”
- ”Baiklah, sampai jumpa dilatihan selanjutnya Y. Selamat pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL
(MENARIK DIRI)

OLEH

NI KADEK VANIA EKA SUCI


P07120017 003
2.1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI D3 JURUSAN KEPERAWATAN
2018

Anda mungkin juga menyukai