Anda di halaman 1dari 7

Nama Dosen : Sudirman, S.Kep.,Ns.,M.

Kes

STRATEGI KOMUNIKASI TERAUPETIK DALAM


PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PX
GANGGUAN JIWA HALUSINASI

OLEH :

NUR AMALIA SARI

20.019/Ns/SIPEN/2020

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
STRATEGI KOMUNIKASI TERAUPETIK DALAM PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PX GANGGUAN JIWA
HALUSINASI

Prolog :

Disebuah asoka di RSJ Dadi Makassar terdapat pasien gangguan jiwa bernama
Tuan G, masuk ke rumah sakit jiwa karena dirumah suka berbicara sendiri,
senyum – senyum sendiri dan berteriak tidak jelas. Tuan G dibawa kerumah sakit
lantaran apabila ditanya “kamu berbicara dengan siapa?” dan dia berkata “dengan
seseorang”. Keluarga khawatir akan kondisi anaknya yang pada saat itu tidak ada
siapa-siapa yang mengajaknya berbicara tetapi dia berbicara dan sambil senyum-
senyum sendiri.

PERCAKAPAN

1. FASE PERKENALAN
a. Salam teraupetik
P : “ Assalamualaikum pak!”
K : “iya, waalaiku,salam”
b. Perkenalan diri perawat dan klien
P : “perkenalkan pak, nama saya Nur Amalia sari saya biasanya
dipanggil amel, kalau nama bapak siapa?”
K : “muhammad gilang pradana.”
P : “oh dengan bapak muhammad gilang pradana, bapak senangnya
dipanggil apa?”
K : “gilang”
P : “baiklah mulai sekarang saya akan panggil bapak, pak gilang”
K : “iya”
P : “bagaimana perasaan bapak hari ini, apakah pak gilang tidurnya
nyenyak?”
K : “tidak sust”
c. Menyepakati pertemuan
P : “Bagaimana jika sekarang kita ngobrol-ngobrol sedikit?
K : “Hmm”
P :“Berapa lama ibu punya waktu untuk mengobrol dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja?”
K : “Hmm”
P : “Pak gilang mau ngobrolnya dimana?
K : “Terserah”
P : “Bagaimana kalau disini saja?”
d. Melengkapi identitas
P : “Baiklah pak gilang, saya adalah mahasiswa dari STIKES Nani
Hasanuddin yang bertugas diruangan ini. Saya perawat yang akan
merawat pak gilang selama 1 bulan, hari ini saya yang bertugas
pada pagi ini pak, mulai dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang”
K : “Hmmm”

e. Menjelaskan peran perawat dan klien


P : “Disini saya berperan merawat pak gilang untuk memberikan solusi
agar masalah yang dialami pak gilang bisa terselesaikan. Supaya
beban masalah yang dialami pak gilang bisa hilang.”
K : “iya”
f. Menjelaskan tanggung jawab perawat dan klien
P : “kami harapkan pak gilang dapat sembuh, supaya pak gilang dapat
melakukan aktifitas seperti biasanya.”
K : “iya sust”
g. Harapan perawat dan klien
P : “pak gilang, disini saya perlu tekankan bahwa apa yang menjadi
harapan pak gilang juga akan menjadi harapan kami serta harapan
keluarga pak gilang. Karena itu, semua hal yang menjadi keluhan
pak gilang, bisa pak gilang sampaikan kepada kami.”
K : “iyaa”
h. Kerahasiaan
P : “pak gilang tak perlu kuatir ataupun cemas. Kalau tidak keberatan,
bapak bisa sharing dengan saya tentang segala permasalahan-
permasalahan ataupun keluhan-keluhan yang sedang bapak alami.
Insya Allah, kita bersama-sama mencarikan jalan keluarnya dan
saya tidak akan memberitahukannya pada orang yang tidak
berhak untuk tahu akan hal itu.”
K : “janji ya sust”
P : “Iya pak, saya berjanji saya akan menjaga semua rahasianya bapak”
i. Tujuan hubungan
P : “Semua tindakan tentu perlu adanya kerja sama yang baik antara
kita. Tujuannya supaya tindakan yang kami lakukan dapat
semaksimal mungkin dan memberikan hasil terbaik untuk kami
dan terutama pak gilang. Bagaimana, pak gilang?”
K : “iya”
j. Pengkajian keluhan utama
P : “Kalau boleh tahu, ada keluhan apa saat ini atau apa yang pak
gilang rasakan saat ini?”
K : “saya capek sust, saya sering mendengar suara – suara aneh sust”
P : “saya pecaya pak gilang mendengar suara – suara aneh itu tetapi
saya tidak bisa mendengarnya. Tapi jangan khawatir pak karena
bapak tidak sendirian yang mengalami hal tersebut ada teman-
teman lainnya yang mengalami hal tersebut. Jadi coba pak gilang
ceritakan suara apa yang bapk sering dengar?”
K : “terkadang ada yang mengajak saya untuk berbicara sust, jadi
kadang saya menjawab kadang juga saya berteriak karena muak
dengan suara tersebut.”
P : “apakah pak gilang mengenali suara tersebut?”
K : “tidak sust”
P : “Kalau boleh tahu apakah suara itu terus menerus terdengar atau
sewaktu waktu pak?”
K : “Tiba-tiba sust”
P : “Berapa kali bapak mendengar suara tersebut?”
K : “Sering sust”
P : “Apa yang pak gilang rasakan pada saat mendengar suara itu?”
K : “kadang saya senang karena ada yang ajak saya berbicara, kadang
juga saya senyum-senyum sendiri dan kadang saya berteriak”
P : “Apa yang pak gilang lakukan saat mendengar suara itu?”
K : “terkadang saya menjawab apa yang dia katakan, kadang juga saya
hanya diam dan kadang berteriak karena saya capek selalu
mendengar suara itu”
P : “Apaka dengan cara cara itu suara-suara itu hilang?”
K : “tidak sust”
P :“Bagaimana kalau kita belajar cara-cara agar suara itu tidak
muncul?”
K : “iya sust”
P : “diperteman selanjutnya, yaitu besok kita akan belajar untuk
mencob menghilangkan suara tersebut ya pak.”
K : ‘baik sust”

<< Kontrak yang akan datang


P : “Baiklah pak gilang, karena sudah 20 menit, kami pamit. Besok kita
bisa mengobrol lagi, kita sharing lagi, gimana?”
K : “iya sust”
Waktu
P : “pak gilang mau sharingnya ini jam berapa?”
K : “terserah”
P : “baiklah pak gilang, besok saya akan ke sini lagi dan saya akan ke sini
di jam yang sama yaitu jam 08:30 WITA ya?”
K : “ya”
Tempat
P : “Baik. Bapak mau kita sharing dimana?”
K : “disini saja sust”
P : “baiklah , besok kita sharing nya di sini“
Validasi kontrak
P : “ Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya pak gilang. Kami
permisi dulu. Kami akan kembali besok di jam yang sama yaitu jam
08:30 WITA dan di tempat ini ya”
K : “iya sust”
2. FASE ORIENTASI
a.) Salam terapeutik
P : “ Selamat pagi, pak gilang!”
K : “pagi”
b.) Validasi data
P : “ Bagaimana perasaan pak gilang sejak kemarin setelah kita
bertemu?”
K : .”baik”
P : “ apakah perasaan pak gilang lebih tenang?”
K : .”iya, lumayan sust”
c.) Mengingatkan kontrak Topik
P : “ Bagaimana pak, apakah masih ingat dengan kegiatan yang kita
rencanakan kemarin?”
K : “ingat”
d.) Waktu
P : “ Apakah mas heksa masih ingat pukul berapa kegiatan yang kita
rencanakan dimulai?”
K : “08:30 WIB”
e.) Tempat
P : “ Dan dimana kita akan melakukannya pak, pak gilang masih
ingat?”
K : “di sini”
P : “ Wah, tampaknya pak gilang bersemangat sekali.”
K : “ya dongssssss”
3. FASE KERJA
P : “alhamdulillah, pak gilang sudah sarapan?”
K : “sudah sust”
P : “Gimana rasanya enak?”
K : “Enak..”
P : “Gimana dengan keluarga dirumah?”
K : “Baik, tadi sudah kesini”
P : “Terus tadi ngapain aja?”
K: “Ya ngobrol, terus main, jalan jalan ditaman belakang sust”
P : “jadi sesuai janji saya pak kemarin, saya akan mengajrkan bapak cara
menghilangkan suara tersebut.. Bapak gilang, ada 4 cara agar suara itu
tidak muncul. Pertama dengan menghardik suara tersebut. Kedua,
dengan bercakap cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan
kegiatan yang sudah terjadwal. Dan yang keempat minum obat yang
teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik.”
K : “caranya sust?”
P : “Caranya yaitu saat suara suara itu muncul, coba pak gilang usir suara
itu dan mengatakan dalam hati ‘Pergi saya tidak mau dengar,…saya
tidak mau dengar. Kamu suara palsu’. Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak praktekkan”
K : “(klien praktekkan sesuai yang dianjurkan oleh perawat)”
P : “Nah begitu….bagus!”coba lagi!” “ya bagus pak gilang” jadi pak
apabila suara itu muncul lagi bapak bisa melakukan cara tersebut ya
pak...”
K : “iya sust”
P : “cara kedua itu pak.. apabila bapak mendengarkan suara tersebut bapak
hiraukan saja dan jangan memperdulikan suara tersebut, bapak bisa
berbincang-bincang dengan teman bapak. Ya pak?”
K : “iya sust”
P : “kalau boleh tahu bapak hobynya apa?”
K : “bermain bola sust”
P : “nah kalau bapak punya waktu luang bapak bisa bermain bola agar bisa
melupakan suara-suara tersebut”
K : “baik sust”
P : “kalau bapak punya kesibukan Insya Allah suara itu bakalan tida
terdengar lagi pak”
K : “hmm”
P : “selama kita berbincang-bincang apakah bapak mendengar suara aneh
tersebut pak?”
K : “oiya sust, sudah tidak sust”
P : “alhamdulillah itu semua karena bapak punya kegiatan dan berbicara
sama saya jadi bapak melupakan suara tersebut.”
K : “terimakasi ya sust atas masukannya”
P : “iya pak sama-sama, jadi sekarang jangan sendirian lagi yah pak, kalau
bapak merasa kesepian bapak bisa mengajak keluarga atau teman
bapak untuk berbicara agar dapat melupakan suara – suara tersebut.”
K : “baik sust”
P : “janji ya pak?”
K : “iya sust”

4. FASE TERMINASI
Salam teraupetik
P : “ Baiklah pak, karena pak gilang sudah bisa sharing ke kami dan
masalah pak gilang sudah terselesaikan, kami permisi dulu, terima
kasih atas kerja samanya, dan kalau pak gilang perlu bantuan, pak
gilang bisa panggil saya diruang perawat. Dan saya doakan supaaya
cepat pulang dan beraktifitas” Saya permisi pak, terimakasi atas
kerjasamanya assalamualaikum”
K : “Iya sus waalaikumsalam terimakasih juga atas masukan dan
solusinya”

Anda mungkin juga menyukai