Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

Proses Keperawatan
Kondisi klien
Tn P, 35 tahun, mengatakan bahwa dirinya sering mendengar suara-suara yang mengatakan
bahwa dirinya jelek dan tidak berguna sehingga menyebabkan klien merasa kesal terhadap
suara-suara itu. Tn.P sering tampak berbicara sendiri. Ketika perawat sedang berinteraksi,
beberapa kali klien berhenti ditengah-tengah pembicaraan dan terdiam seolah-olah klien
sedang mendengarkan sesuatu.

Diagnosa keperawatan: Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar

Tujuan khusus: SP I halusinasi + pengkajian lanjut.


1. Klien mampu mengenali jenis halusinasinya
2. Klien mampu mengenali isi halusinasinya
3. Klien mampu mengenali waktu halusinasinya
4. Klien mampu mengenali frekuensi halusinasinya
5. Klien mampu mengenali situasi yang menimbulkan halusinasinya
6. Klien mampu mengenali responnya tehadap halusinasi
7. Klien mampu menghardik halusinasi
8. Klien mampu membuat jadwal untuk latihan cara menghardik halusinasi

Tindakan keperawatan:
1. Mengadakan kontak yang sering tapi singkat secara bertahap
2. Mengobservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya
3. Menanyakan kepada klien tentang isi, waktu, dan frekuensi terjadinya halusinasi.
4. Menanyakan kepada klien tentang situasi dan kondisi yang dapat menimbulkan halusinasi
5. Diskusikan bersama klien tentang respon klien terhadap halusinasinya
6. Mengajarkan kepada klien cara mengontrol halusinasinya
7. Menganjurkan dan bersama klien memasukkan cara mengontrol halusinasi ke dalam
jadwal kegiatan harian klien
Proses Pelaksanaan Tindakan
ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi Pak. Perkenalkan, nama sayasuster Dewi, saya senang dipanggil suster
Awi, bapak siapa namanya? senang dipanggil apa?” bapak P saya yang akan merawat
bapak hari ini, dari jam 9 sampai jam 12 sianng nanti.
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak P hari ini?” Apakah tidurnya nyenyak tadi malam? Pak P
selama di sini apa saja yang sudah bapak lakukan? Apa pak P punya jadwal kegiatan?
Wah bagus Pak P sudah melaksanakan banyak kegiatan ya… eh ya pak P kalau boleh
suster tau apa yang terjadi di rumah sampai bapak di bawa ke sini?
3. Kontrak
“Baiklah pak P, hari ini selama kurang lebih 10 menit ke depan, kita akan berbincang-
bincang tentang bisikan-bisikan yang bapak dengar agar Pak P dapat mengontrol
suara-suara tersebut. Apa Pak P setuju? Bapak mau dimana ngobrolnya? Kalau di sini
gimana?”

KERJA
”Bapak P tadi bilang dengar suara yang mengejek-ngejek bapak ya. Kapan saja biasanya
suara itu bapak dengar? Apakah sering datangnya Pak P? lalu biasanya apa yang Pak P
lakukan saat dengar suara tersebut? Pada saat dengar itu bagaimana perasaan Pak P?
“Begitu ya pak... Pak P, Pak ! bapak masih ngobrol dengan saya kan pak ? Saya mengerti
bapak mengatakan barusan mendengarkan suara itu lagi tapi saya yang duduk bersama bapak
disini tidak mendengarkannya. Pasien lain ada juga kok Pak yang mengalami hal seperti ini.
Pak P apakah dulu pernah mengalami hal seperti ini juga? Kalau dulu apa yang Pak P dengar?
Dan Apa yang Pak P lakukan untuk menghilangkannya? Apakah di keluarga bapak ada yang
pernah mengalami gangguan seperti yang bapak alami?Apakah bapak pernah dirawat
sebelumnya? Kapan itu Pak P? Apakah bapak pernah mengalami kecelakaan misalnya
tabrakan atau terjatuh? Apakah Pak P pernah mengkonsumsi obat-obatan dan tergantung
kepada obat tersebut atau pernah keracunan?”
“Saat di rumah bapak tinggal dengan siapa? Siapakah yang paling dekat dengan Bapak?
“ Apakah bapak punya masa lalu yang tidak menyenangkan? Bagaimana bapak menanggapi
jika ada hal yang tidak menyenangkan dalam hidup? Bagaimana menurut bapak tentang diri
bapak sendiri? Adakah bagian dari anggota tubuh Pak P yang tidak disenangi? Apa sebabnya
Pak? Bapak sudah menikah? Bapak punya anak? Bagaimana menurut bapak peran Pak P
sebagai suami dan sebagai orang tua? apa peran bapak di masyarakat?” apakah bapak ikut
dalam kegiatan organisasi di masyarakat? Apakah ada harapan Pak P yang belum tercapai?
Lalu bagaimana menurut Pak P dengan harapan tersebut? Sekarang apa harapan Pak P?
Bagaimana tanggapan bapak mengenai pelayanan kesehatan?
“Tadi bapak mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengejek-ngejek tapi tidak ada
wujudnya dan itu membuat bapak merasa kesal ya, Apakah bapak pernah menceritakan ini
kepada teman atau keluarga Pak P? Siapa yang membantu Pak P saat sakit ini? Apakah
masyarakat di lingkungan Pak P masih menerima bapak? Lalu untuk berobat siapa yang
membiayai? Apakah bapak ada mengurus askeskin? Apakah ada puskesmas yang dekat
dengan tempat tinggal Pak P? Apakah bapak yakin kalau berobat bapak bisa sembuh?
“ Bagus kalau begitu ya pak.
Pak P sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi suara itu, saya akan ajarkan tapi untuk
pertemuan ini saya akan ajarkan satu aja dulu pak. Nah..kalau suara-suara tersebut datang,
bapak harus menghardik suara tersebut. Bapak bisa menghardiknya dengan berkata “saya
tidak mau dengar, saya tidak mau dengar, kamu palsu”. Bapak bisa menghardik suara-suara
tersebut hingga suaranya hilang.
” Coba sekarang bapak praktekkan cara menghardik suara tersebut seperti yang sudah saya
contohkan tadi. ” Iya, benar seperti itu caranya Pak.

TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif:
“Bagaimana bapak perasaannya setelah kita membahas suara-suara yang bapak
dengar dan cara menghilangkannya?”
b. Evaluasi objektif:
“Sekarang coba bapak contohkan lagi bagaimana cara bapak menghardik ketika
suara-suara tersebut datang…” Bagus ya Pak P.
2. Rencana tindak lanjut
Nah, sekarang kita buat jadwal kegiatannya ya pak. Setiap jam berapa saja bapak mau
untuk latihan cara menghardik? supaya bapak bisa terbiasa untuk melakukan cara
menghardik ketika bapak kembali mendengar suara-suara tersebut.” Nanti di lakukan
ya pak…
3. Kontrak yang akan datang
“Baiklah kalau begitu, sampai di sini dulu,”Kalau Bapak tidak keberatan nanti akan
saya ajarkan cara yang lain untuk mengontrol suara-suara yang bapak dengar, yaitu
dengan berbicara kepada orang lain, Bapak bersedia?Bapak mau jam berapa? Bapak
mau dimana? Baiklah, selamat pagi, pak…”

Anda mungkin juga menyukai