Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAANASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HALUSINASI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Seorang perempuan berusia 21 tahun mengatakan bahwa ia mendengar suara-suara aneh yang
mengatakan bahwa ia jelak dan bodoh. Keluarga klien mengatakan bahwa klien sering terlihat
marah-marah tanpa sebab, sering menutup telinga dan mulut klien komat-kamit saat menutup
telinga.
DS:
 Klien mengatakan mendengar suara-suara aneh
 Klien mengatakan kalau dia mendengar ada suara-suara yang mengatakan bahwa dia jelek
dan bodoh
DO:
 Klien sering terlihat marah-marah tanpa sebab
 Klien sering menutup telinga
 Mulut klien komat-kamit saat klien menutup telinga

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus
 Klien mampu mengenal halusinasinya (jenis, isi, waktu terjadinya, frekuensi, situasi
pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi)
 Klien mampu menyebutkan jenis, isi, waktu terjadi, frekuensi, situasi pencetus dan
perasaan saat terjadi halusinasi
 Klien mampu memperagakan cara mengontrol halusinasi cara 1 : menghardik halusinasi
 Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara 1 : menghardik halusinasi

4. Tindakan Keperawatan
 Mengidentifikasi jenis halusiansi pasien
 Mengidentifikasi isi halusiansi pasien
 Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
 Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi
 Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
 Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum Mbak perkenalkan nama saya perawat (diah/ nanda), bisa panggil
perawat (diah/ nanda), saya yang bertugas pada pagi hari ini dari pukul 8 hingga pukul 2
siang nanti. Bisakah Mbak sebutkan nama dan tanggal lahir Mbak? Mbak senangnya
dipanggil siapa ?
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan Mbak hari ini? Bagaimana tidurnya semalam Mbak?
c. Kontrak
Baiklah Mbak, tujuan saya kesini adalah untuk mengajak Mbak berbincang-bincang
mengenai suara yang selama ini Mbak dengar, tetapi tidak kelihatan wujudnya. Apakah
Mbak bersedia? Mbak maunya kita berbincang-bincang di mana? Di taman ya Mbak?
Berapa lama Mbak? Bagaimana kalau 10-15 menit? “

2. Fase Kerja
Bisakah Mbak ceritakan kepada saya mengenai suara yang sering Mbak dengar tersebut? Apakah
kelihatan wujudnya Mbak? Apa yang dikatakan suara itu Mbak? Apakah Mbak terus-menerus
mendengar suara itu atau sewaktu-waktu? Kapan waktu yang paling sering Mbak dengar suara
itu? Berapa kali sehari Mbak mendengar suara-suara tersebut? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada saat Mbak sedang sendiri? Apa yang Mbak rasakan pada saat mendengar
suara tersebut? Apa yang Mbak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu bisa hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul?
Baiklah Mbak, agar Mbak bisa mencegah suara-suara itu muncul ada empat cara yang dapat
dilakukan. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, dengan melakukan kegiatan yang sudah terjadwal. Dan yang ke empat,
dengan minum obat secara teratur. Bagaimana kalau kita belajar cara yang pertama terlebih
dahulu, yaitu dengan menghardik?
Baiklah Mbak, caranya adalah, disaat suara-suara itu muncul, Mbak langsung bilang,
pergi….Saya tidak mau dengar,…. Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-
ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Mbak juga bisa menutup telinga. Seperti ini Mbak
(perawat memperagakan bagaimana cara menghardik suara palsu tersebut). Nah, sekarang kita
coba bersama-sama ya Mbak. Nah, seperti itu Mbak. Maukah Mbak mencobanya lagi? Bagus
Mbak, benar seperti itu ya Mbak. Bagaimana perasaan Mbak disaat melakukan cara ini?

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Mbak setelah berbincang-bincang dengan saya?
b. Evaluasi Obyektif
Saya perhatikan Mbak sangat antusias dalam melatih cara untuk menghardik suara-
suara palsu yang tidak berwujud itu.
c. Rencana Tindak Lanjut
Kalau suara itu muncul lagi, silakan Mbak coba cara tersebut. Hingga Mbak merasa suara
tersebut hilang. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya Mbak? Mau jam berapa saja
latihannya Mbak? Nah, kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya Mbak. Beri
tanda kalau sudah dilakukan ya Mbak, seperti M (mandiri) kalau Mbak lakukan tanpa
disuruh, D (dibantu) kalau Mbak diingatkan orang lain untuk melakukannya, T (tidak
dilakukan) kalau Mbak tidak melakukan latihannya. (Masukkan kegiatan latihan
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien. Jika diketahui waktu
terjadinya halusinasi pada pasien, masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian pasien untuk
kegiatan latihan menghardik ).
d. Kontrak yang akan datang
Nah, bagaimana kalau kita bertemu lagi Mbak, untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara yang muncul tersebut dengan cara yang kedua? Mbak bisanya kapan?
Bagaimana kalau besok jam 10? Mbak maunya kita mengadakan latihan ini dimana?
Baiklah Mbak, sesuai dengan permintaan Mbak, besok kita akan berlatih cara kedua jam 10
di sini ya Mbak. 20 menit. Baiklah Mbak, untuk saat ini saya permisi dulu ya.
Assalammualaikum.

Anda mungkin juga menyukai