Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Hari Ke-1 (Selasa, 13 Maret 2018)

A. PROSES KEPEAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan dari
seorang laki-laki yang menyuruhnya membakar tangan dan kakinya
untuk menguji ilmu kebalnya.
Data objektif :
a) Klien tampak tenang, kontak mata positif
b) Klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a) Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat
b) Klien mampu mengenal Halusinasinya dengan cara menyebutkan
isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus dan respon klien terhadap
halusinasi
4. Tindakan Keperawatan
a) Membina hubungan saling percaya
b) Membantu klien mengenal halusinasinya
c) Membantu klien mengontrol halusinasinya
d) Membimbing klien untuk memasukkan cara mengontrol halusinasi
kedalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN ORIENTASI

1. Orientasi
”Selamat pagi Mas, perkenalkan Nama saya M. A,biasa dipanggil A,
Saya Mahasiswa keperawatan UNIK yangakan merawat Mas. Kalau
boleh tau Nama Mas siapa?Mas Senang dipanggil apa”
”Bagaimana perasaan Mas hari ini? Apa keluhan Mas saat ini”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang
selama ini Mas dengar tetapi tak tampak wujudnya?Berapa lama?
Bagaimana kalau 30 menit”Di mana kita duduk? Di ruang tamu?

2. Kerja : (Lagkah-Langkah Tindakan Keperawatan)

”Apakah Mas I mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang


dikatakan suara itu?”

” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang


paling sering Mas I dengar suara? Berapa kali sehari Mas I alami?
Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”

” Apa yang Mas I rasakan pada saat mendengar suara itu?”

”Apa yang Mas I lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan
cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara
untuk mencegah suara-suara itu muncul?

” Mas I , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.


Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”

”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan


menghardik”.

”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung Mas


I bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar.
Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak
terdengar lagi (Sambil menutup kedua telinga). Coba Mas
I peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus Mas I sudah
bisa”

3. TERMINASI :

”Bagaimana perasaan Mas I setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-


suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat
jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Mas I masukkan
kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara menghardik yang telah tadi kita
pelajari? Jam berapa Mas I?Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi?
Berapa lama kita akan berlatih?Dimana tempatnya.”Baiklah, sampai
bertemu kembali besok, selamat siang Mas I”.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Hari Ke-2 (Rabu, 14 Maret 2018)

A. PROSES KEPEAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan dari
seorang laki-laki yang menyuruhnya membakar tangan dan
kakinya untuk menguji ilmu kebalnya.
Data objektif :
a) Klien tampak tenang, kontak mata positif
b) Klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a) Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat
b) Klien mampu mengenal Halusinasinya dengan cara menyebutkan
isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus dan respon klien terhadap
halusinasi
4. Tindakan Keperawatan
a) Membantu klien mengenal halusinasinya
b) Membantu klien mengontrol halusinasinya
c) Membimbing klien untuk memasukkan cara mengontrol halusinasi
kedalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN ORIENTASI
1. Orientasi
”Selamat pagi Mas I, masih ingat Nama saya?Ya, betul sekali Mas!”
”Bagaimana perasaan Mas hari ini? Apa keluhan Mas saat ini?”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama
ini Mas dengar tetapi tak tampak wujudnya?Berapa lama?sesuai dengan
kontrak kita kemarin, Bagaimana kalau 30 menit”Di mana kita duduk? Di
ruang tamu?
2. Kerja : (Lagkah-Langkah Tindakan Keperawatan)

”Apakah Mas I mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang dikatakan


suara itu lagi?”

” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang


paling sering Mas I dengar suara? Berapa kali sehari Mas I alami? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”

” Apa yang Mas I rasakan pada saat mendengar suara itu?”

”Apa yang Mas I lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?

” Mas I , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Seperti
yang sudah saya jelaskan kemarin, Pertama, dengan menghardik suara
tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat
dengan teratur.”

”Bagaimana kalau kita belajar satu cara seperti kemarin, yaitu dengan
menghardik”.

”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung Mas I


bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi
(Sambil menutup kedua telinga). Coba Mas I peragakan! Nah begitu, …
bagus! Coba lagi! Ya bagus Mas I sudah bisa”
3. TERMINASI :

”Bagaimana perasaan Mas I setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-suara


itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal
latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Mas I masukkan kegiatan
latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara dengan cara menghardik yang telah tadi kita pelajari? Jam berapa
Mas I?Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk mengevaluasi cara
menghardik yang sudah Kita pelajari ? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana
tempatnya.”Baiklah, sampai bertemu kembali besok, selamat siang Mas I”.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Hari Ke-3 (Rabu, 15 Maret 2018)

A. PROSES KEPEAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan dari
seorang laki-laki yang menyuruhnya membakar tangan dan kakinya
untuk menguji ilmu kebalnya.
Data objektif :
a) Klien tampak tenang, kontak mata positif
b) Klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a) Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat
b) Klien mampu mengenal Halusinasinya dengan cara menyebutkan
isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus dan respon klien terhadap
halusinasi
4. Tindakan Keperawatan
a) Membantu klien mengenal halusinasinya
b) Membantu klien mengontrol halusinasinya
c) Membimbing klien untuk memasukkan cara mengontrol halusinasi
kedalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN ORIENTASI
1. Orientasi
”Selamat pagi Mas I, masih ingat Nama saya?Ya, betul sekali Mas!”
”Bagaimana perasaan Mas hari ini? Apa keluhan Mas saat ini?”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama
ini Mas dengar tetapi tak tampak wujudnya?Berapa lama?sesuai dengan
kontrak kita kemarin, Bagaimana kalau 30 menit”Di mana kita duduk? Di
ruang tamu?
2. Kerja : (Lagkah-Langkah Tindakan Keperawatan)

”Apakah Mas I mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang dikatakan


suara itu lagi?”

” Apakah masih terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang


paling sering Mas I dengar suara? Berapa kali sehari Mas I alami? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”

” Apa yang Mas I rasakan pada saat mendengar suara itu?”

”Apa yang Mas I lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?

” Mas I , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Seperti
yang sudah saya jelaskan kemarin, coba Mas I sebutkan 4 cara itu ?...Ya,
Bagus sekali mas , Mas I sudah Paham dengan Apa yang saya ajarkan
kemarin”

”Bagaimana kalau kita ulangi lagi satu cara seperti kemarin, yaitu dengan
menghardik”.

”sekarang coba Mas I peragakan Cara tersebut! Nah begitu, … bagus!


Coba lagi! Ya bagus Mas I sudah bisa”.
3.TERMINASI

”Bagaimana perasaan Mas I setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-


suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat
jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Mas I masukkan
kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara kedua yaitu Bercakap-cakap
dengan orang lain? Jam berapa Mas I?Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana tempatnya.”Baiklah,
sampai bertemu kembali besok, selamat siang Mas I”.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Hari Ke-4 (Rabu, 16 Maret 2018)

A. PROSES KEPEAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan dari
seorang laki-laki yang menyuruhnya membakar tangan dan kakinya
untuk menguji ilmu kebalnya.

Data objektif :
a) Klien tampak tenang, kontak mata positif
b) Klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a) Klien mampu mengevaluasi jadwal kegiatan harian.
b) Klien mampu mengenal mengontrol halusinasi dengan cara yang
kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan
a) Membantu klien mengevaluasi jadwal kegiatan
b) Membantu klien mengontrol halusinasinya
c) Membimbing klien untuk memasukkan cara mengontrol halusinasi
kedalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN ORIENTASI .

1. Orientasi
”Selamat pagi Mas I, masih ingat dengan saya?Ya, betul sekali
Mas!””Bagaimana perasaan Mas hari ini? Apa keluhan Mas saat ini?”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara
mengontrol halusinasi yang kedua yaitu Bercakap-cakap dengan orang
lain?
“ Berapa lama?sesuai dengan kontrak kita kemarin, Bagaimana kalau 30
menit”Di mana kita duduk? Di ruang tamu?

2. Kerja : (Lagkah-Langkah Tindakan Keperawatan)

” Bagaimana perasaan Mas I hari ini? Apakah suara-suaranya masih


muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan
suara-suaranya Bagus ! Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua
untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang
lain. Kita akan latihan selama 30 menit. Mau di mana? Di sini saja?

“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah


dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Mas I mulai
mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol.
Minta teman untuk ngobrol dengan Mas I. Contohnya begini; … tolong,
saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada
orang dirumah misalnya Kakak Mas I katakan: Kak, ayo ngobrol dengan
Mas I. Mas I sedang dengar suara-suara. Begitu Mas I. Coba Mas I
lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
Bagus! Nah, latih terus ya Mas I!”
3. TERMINASI :

“Bagaimana perasaan Mas I setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara
yang Mas I pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah
kedua cara ini kalau Mas I mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau
kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Mas I. Mau jam berapa
latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-
waktu suara itu muncul! Besok pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana
kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? Mau
jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/ Di sini lagi?
Sampai besok ya. Assalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Hari Ke-5 (Rabu, 17 Maret 2018)

A. PROSES KEPEAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan dari
seorang laki-laki yang menyuruhnya membakar tangan dan kakinya
untuk menguji ilmu kebalnya.
Data objektif :
a) Klien tampak tenang, kontak mata positif
b) Klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a) Klien mampu mengevaluasi jadwal kegiatan harian.
b) Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan dirumah)
4. Tindakan Keperawatan
a) Membantu klien mengevaluasi jadwal kegiatan
b) Membantu klien mengontrol halusinasinya
c) Membimbing klien untuk memasukkan cara mengontrol halusinasi
kedalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN ORIENTASI
1. Orientasi
“Assalamu’alaikum Mas I. Bagaimana perasaan Mas I hari ini? Apakah
suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah
kita latih ? Bagaimana hasilnya ? Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita
akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu melakukan
kegiatan terjadwal. Mau di mana kita bicara? Baik kita duduk di ruang
tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit? Baiklah.”
2. Kerja : (Lagkah-Langkah Tindakan Keperawatan)

“Apa saja yang biasaMas I lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai
malam). Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari
ini(latih kegiatan tersebut). Bagus sekali Mas I bisa lakukan. Kegiatan ini
dapat Mas I lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan
yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.

3. TERMINASI :

“Bagaimana perasaanMas I setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga


untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang
telah kita latih untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita
masukkan dalam jadwal kegiatan harian Mas I . Coba lakukan sesuai
jadwal ya!(Saudara dapat melatih aktivitas yang lain pada pertemuan
berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi sampai
malam)Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi, kita membahas cara
minum obat yang baik serta guna obat. Mau jam berapa? Bagaimana kalau
jam 12.00 pagi?Di ruang makan ya! Sampai jumpa. Wassalammualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Hari Ke-6 (Kamis, 18 Maret 2018)

A. PROSES KEPEAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan dari
seorang laki-laki yang menyuruhnya membakar tangan dan kakinya
untuk menguji ilmu kebalnya.
Data objektif :
a) Klien tampak tenang, kontak mata positif
b) Klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a) Klien mampu mengevaluasi jadwal kegiatan harian.
b) Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menggunakan
obat secara teratur
4. Tindakan Keperawatan
a) Membantu klien mengevaluasi jadwal kegiatan
b) Membantu klien mengontrol halusinasinya
c) Membimbing klien untuk memasukkan cara mengontrol
halusinasi kedalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN ORIENTASI
1. Orientasi
“Assalammualaikum Mas I . Bagaimana perasaan Mas I hari
ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai tiga
cara yang telah kita latih ? Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan
? Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik. Hari ini kita akan
mendiskusikan tentang obat-obatan yang Mas I minum. Kita akan diskusi
selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Di sini saja ya Mas I?”

2. Kerja : (Lagkah-Langkah Tindakan Keperawatan)

“ Mas I adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah


suara-suara berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-
suara yang Mas I dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi.
Berapa macam obat yang Mas I minum ? (Perawat menyiapkan
obat pasien) Ini yang warna orange Chlorpromazine (CPZ) 2 kali sehari
jam 7 pagi,dan jam 7 malam gunanya untuk menghilangkan suara-suara.
Ini yang putih Trihexypenidyl (THP)2 kali sehari jam nya sama gunanya
untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan Trifluroperizon (HP) 2 kali sehari
jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah
hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan
dokter, sebab kalau putus obat, Mas I akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis Mas I bisa minta ke
dokter untuk mendapatkan obat lagi. Mas I juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya Mas I
harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya Mas I . Jangan
keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan
obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum
sesudah makan dan tepat jamnya. Mas I juga harus perhatikan berapa
jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
3. TERMINASI :

“Bagaimana perasaan Mas I setelah kita bercakap-cakap tentang obat?


Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba
sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum
obatnya pada jadwal kegiatan Mas I . Jangan lupa pada waktunya minta
obat pada perawat atau pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan
sudah datang. Besok kita ketemu lagi untuk membahas kembali jenis obat
dan manfaat obat yamg Mas I minum.. Mau jam berapa? Bagaimana kalau
jam 10.00. sampai jumpa. Wassalammu’alaikum.
ANALISA PROSES INTERAKSI

Initial klien : Tn. I

Pertemuan ke : 1 (Pertama)

Status interaksi : Fase kerja

Lingkungan : Perawat duduk di samping tempat duduk klien dan klien duduk di kursi sebelah kiri perawat dengan posisi agak

serong ke arah perawat, Cuma ada klien dengan perawat.

Deskripsi klien : Saat didekati klien sedang duduk bersama teman-temannya. Pakaian klien serasi, klien menerima kedatangan

perawat dan langsung menyambutnya dengan baik.

Tujuan (klien) : Klien mampu menghardik sesuai dengan masalah yang klien hadapi

Nama mahasiswa : M Ali Tazia

Tanggal : 13 maret 2018

Jam : 10.00 WIB

Tempat : Ruang Gelatik


KOMUNIKASI NON ANALISA BERFOKUS ANALISA BERFOKUS RASIONAL
KOMUNIKASI VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
VERBAL

P : Selamat pagi pak,saya P : Perawat berucap Perawat memulai Klien tampak bersedia Berjabat tangan adalah
M. Ali Tazia saya salam sambil ulurkan percakapan dengan sikap berinteraksi dan perangkat yang dapat
mahasiswa profesi tangan untuk berjabat terbuka membutuhkan bantuan untuk meningkatkan
ners dari Universitas tangan dengan wajah dari perawat hubungan saling percaya
Kadiri berseri dan antara perawat-klien
tersenyum
K : Selamat pagi K : Klien serta merta Perawat merasakan Klien menunjukkan sikap Sikap condong, dan
mas....saya Imam mengulurkan kehadirannya diterima menerima kehadiran tersenyum merupakan
Mashuda biasa di tangannya untuk dan dibutuhkan oleh perawat sikap-sikap yang harus
panggil Imam menyambut jabat klien dilakukan dalam
tangan perawat melakukan hubungan
dengan posisi kepala terapeutik sehingga klien
melihat ke arah dapat berespon positif
mahasiswa sambil terhadap interaksi yang
berusaha tersenyum dilakukan.

P : Perawat menerima
uluran tangan klien
dengan penuh hangat
dan senyum dan
badan agak condong
ke depan
P : Bagaimana perasaan P: Perawat berucap Perawat berusaha Klien memperdulikan Eksplorasi adalah salah
pak Imam saat ini ? dengan tenang dan mengeksplorasi klien pembicaraan perawat satu tekhnik komunikasi
suara yang pelan dan dengan mengklarifikasi terapeutik yang bertujuan
jelas responnya untuk mengetahui lebih
dalam aspek kognitif dan
K : Klien tampak
afektif klien
menanggapi
pembicaraan perawat

K : saya terganggu dengan K : Klien menjelaskan Perawat berusaha Klien menunjukkan sikap Sikap mendukung akan
suara – suara yang apa yang klien mendukung apa yang pasrahnya sebagai tanda memberikan rasa aman
saya dengar rasakan diutarakan klien kegelisahannya bagi klien bahwa
aktivitasnya di rumah
P : Perawat mengangguk
sebagai potensi positif
yang dimiliki klien.

P : pada saat apa suara – P : Perawat berucap Perawat bertanya Usaha yang dilakukan Pertanyaan yang jelas
suara itu bapak dengan tenang dan kembali pada saat apa klien sebagian telah tepat akan membuat
dengar dan apa yang suara yang pelan dan percakapan berjalan
dikatakan oleh suara – jelas dan berusaha suara itu muncul dengan baik
suara itu pak agar klien mampu
mengerti apa yg
ditanyakan perawat

K : klien diam sambil


memandang ke arah
perawat

K : biasa suara itu muncul K : Klien ungkapkan apa Perawat berasumsi Klien berupaya Respon klien
pada malam hari saat yang dia alami bahwa klien memang menjelaskan semua yang menunjukkan ia
saya mau tidur dan membutuhkan bantuan ia dengar membutuhkan bantuan
P : Perawat mengangguk
sendirian mas....suara dari perawat
sambil tersenyum
itu mengatakan atau
memandang klien
mengajak saya untuk
menyiksa diri saya
sendiri dan menyiksa
orang lain
P : bagaimana cara bapak P : Perawat berucap
melawan suara-sura dengan tenang dan
itu suara yang pelan dan
jelas

K : Klien tampak
menanggapi
pertanyaan perawat.

K: biasanya saya melawan


dengan membaca
istigfar mas

P: apa suara itu tidak


muncul lagi setelah
bapak melawan
dengan istigfar

K : terkadang masih K : Klien ungkapkan apa


muncul yang dia alami
P : Perawat mengangguk
sambil tersenyum
memandang klien

P : Baik... sekarang saya P : Dengan sabar dan Perawat berharap respon Klien berusaha memilih Tekhnik menghardik
akan mengajarkan sambil tersenyum klien selanjutnya diam suara merupakan salah
bapak satu cara untuk memilih dan menerima satu cara untuk melawan
K : Klien diam sejenak...
melawan suara – suara apa yang akan diajarkan halusinasi pendengaran
itu...kalau suara – perawat yang klien alami
suara itu mucul, bapak
menghardik dengan
cara menutup kedua
telinga bapak dan
mengatakan
tidak...tidak...kamu
tidak
nyata....pergi...pergi

P : Baik... sekarang coba P : Sambil menjelaskan Peragakan yang diajarkan Klien berusaha Menghardik merupakan
pergakan kembali apa perawat meyakinkan perawat berguna untuk memperagakan kembali salah satu cara untuk
yang saya ajarkan tadi klien agar klien klien melawan suara – apa yang perawat ajarkan melawan suara – suara
dengar percaya diri suara yang di dengar. yang muncul
dapat melakukan apa
yang perawat ajarkan
tadi

K : Klien menerima dan


melakukan kembali
apa yang perawat
ajarkan

K : Ya mas, .... K : Klien memperagakan Perawat merasa senang Peragakan klien sesuai
kembali apa yang karena peragakan klien dengan apa yang perawat
diajarkan perawat sesuai dengan yang ajarkan
diharpkan
P :Perawat mendengarkan
sambil mengangguk

P : Bagaimana perasaan P : Dengan sabar dan Perawat ingin Ungkapan perasaan untuk
bapak sekarang? sambil tersenyum mengetahui perasaan mengevaluasi keadaan/
Setelah berharap respon klien klien setelah menghardik masalah klien terkait
memperagakan cara selanjutnya suara – suara yang klien Klien menunjukkan dengan pikiran negatif
menghardik suara – dengar perilaku yang memberi yang ia rasakan
K : klien tersnyum
suara yang bapak kesan memahami dan
dengar menerima apa yang telah
diutarakannya

K : Ya...sedikit tenang pak K : Klien ungkapkan Perawat yakin atas apa Klien menunjukkan Express feeling sebagai
setelah apa yang mas dengan antusias dan yang diutarakan klien secara verbal bahwa ia wahana evaluasi terhadap
ajarkan tadi penuh rasa suka memahami dan jalannya terapi yang telah
merasakan manfaat diberikan pada klien
P : Tersenyum
kegiatan menghardik

P : Ya...bagaimana kalau P : perawat menyakinkan Perawat yakin klien akan Perawat ungkapkan
besok kita klien agar besok menerima tawaran dengan antusias dan
mempelajari cara yang harinya dapat perawat penuh rasa suka
lainnya untuk mempelajari cara
melawan suara – suara yang lainnya
yang bapak dengar
K : tersenyum
K : ia mas.... K : klien yakin dan Klien dengan antusias
menerima tawaran menerima tawaran
perawat perawat

P : tersenyum

P : Baik...Makasih pak P : Perawat berucap Terminasi merupakan Klien menerima Berjabat tangan dan
untuk waktu yang salam sambil ulurkan tahap akhir dari sesi tiap terminasi dari pertemuan sebutkan salam adalah
bapak luangkan untuk tangan untuk berjabat terapi terapi perangkat terminasi yang
saya...permisi pak tangan dengan wajah dapat untuk
berseri dan meningkatkan hubungan
tersenyum saling percaya dan
menunjukkan kesan
K : Tersenyum sambil
perawat siap membantu
ulurkan tangan untuk
klien kapan saja klien
berjabat tangan
butuhkan

K : ia mas..... K : Klien serta merta Perawat meninggalkan Klien dapat mengambil


mengulurkan klien dengan perasaan manfaat dari terapi yang
tangannya untuk lega bahwa terapinya diberikan perawat
menyambut jabat efektif
tangan perawat
sambil tersenyum

P : Tersenyum
Jadwal Harian Pasien

No Jenis kegiatan Jam Pelaksanaan Keterangan

1 Memotivasi pasien untuk mandi dan 05.30


menyiapkan baju ganti

2 Observasi TTV pagi 06.00

3 Minum obat pagi 06.30

4 Persiapan makan pagi dan perbed 06.45

5 Senam pagi 07.00

6 Visite dokter 08.30

7 Obsevasi TTV siang 11.00

8 Kegaiatan ibadah 12.00

9 Minum obat siang 12.30

10 Makan siang 12.45

11 Pasien istirahat 13.00-15.30

12 TTV sore 15.30

13 Minum obat sore 17.30

14 Makan sore 17.45

15 Pasien masuk kamar untuk istirahat 18.30

Anda mungkin juga menyukai