0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan40 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan psikososial pada berbagai usia, mulai dari anak sekolah, remaja, dewasa, hingga lansia. Pada setiap tahapan dijelaskan karakteristik yang muncul beserta intervensi untuk mendukung perkembangan yang sehat secara psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan psikososial pada berbagai usia, mulai dari anak sekolah, remaja, dewasa, hingga lansia. Pada setiap tahapan dijelaskan karakteristik yang muncul beserta intervensi untuk mendukung perkembangan yang sehat secara psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan psikososial pada berbagai usia, mulai dari anak sekolah, remaja, dewasa, hingga lansia. Pada setiap tahapan dijelaskan karakteristik yang muncul beserta intervensi untuk mendukung perkembangan yang sehat secara psikososial.
• Adalah tahap perkembangan anak usia 6-12 th dimana pada usia ini anak akan belajar memiliki kemampuan bekerja dan mendapat keterampilan dewasa, belajar menguasai dan menyelesaikan tugasnya, produktif belajar, kenikmatan dalam berkompetisi kerja dan merasakan bangga dalam keberhasilan melakukan sesuatu yang baik • Industri vs inferiority To achieve a sense of self-confi dence by learning, competing, performing successfully, and receiving recognition from signifi cant others, peers, and acquaintances Feels pride in achievement and enjoy play balance between fantasy and real world • Nonachievement difficulty interpersonal relationship coz feelings of personal inadequacy. • The individual can neither cooperate and compromise with others in group activities nor problem solve or complete tasks successfully. He or she may become either passive and meek or overly aggressive to cover up feelings of inadequacy. • Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah/rumah • Mempunyai rasa bersaing misal ingin lebih pandai dari teman, meraih juara pertama Karakteristik
• Terlibat dalam kegiatan kelompok
• Mulai mengerti nilai mata uang dan satuannya • Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sederhana misal merapikan tempat tidur,menyapu dll Cont’ • Memiliki hobby tertentu, misal naik sepeda, membaca buku cerita, menggambar • Memliliki teman akrab untuk bermain • Tidak ada tanda bekas luka penganiayaan Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah • Tujuan: • Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal • Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus • Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial • Mengembangkan kecerdasan • Mengembangkan nilai-nilai moral • Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Intervensi Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal • Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak • Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang • kolaborasi pemberihan vitamin dan vaksinasi ulang (booster) • Ajarkan kebersihan diri Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus – Kaji ketrampilan motorik kasar dan halus anak – Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejar- kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola, lompat tali) – Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus (belajar menggambar/melukis, menulis, mewarna, membuat kerajinan tangan seperti vas, kotak pensil, lampion dsb, ) – Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain • Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial – Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak – Sediakan waktu bagi anak untuk bermain keluar rumah bersama teman kelompoknya – Berikan dorongan dan kesempatan ikut berbagai perlombaan – Berikan hadiah atas prestasi yang diraih – Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa • Mengembangkan kecerdasan – Kaji perkembangan kecerdasan anak – Mendiskusikan kelebihan dan kemampuannya – Memberikan pendidikan dan ketrampilan yang baik bagi anak – Memberikan bahan bacaan dan pemainan yang meningkatkan kreatifitas – Bimbing anak belajar ketrampilan baru – Libatkan anak melakukan pekerjaan rumah sederhana misalnya masak, membersihkan mobil, menyirami tanaman, menyapu – Latih membaca, menggambar dan berhitung – Asah dan kembangkan hobby yang dimiliki anak • Mengembangkan nilai-nilai moral – Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak – Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif – Ajarkan hubungan sebab akibat suatu tindakan – Bimbing anak saat menonton TV dan membaca buku cerita – Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak – Latih kedisplinan Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan • Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak • Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak • Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan keluarga • Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi seimbang • Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan normal pada usia sekolah • Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia sekolah Pada Remaja Identity Vs Role Confussion • Adalah tahap perkembangan remaja usia 12-18 thn dimana pada saat ini remaja harus mampu mencapai identitas diri meliputi peran, tujuan pribadi, keunikan dan ciri khas diri. Bila hal ini tidak tercapai maka remaja akan mengalami kebingungan peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga akan terjadi gangguan konsep diri karakteristik – Menilai diri secara objektif, kelebihan dan kekurangan diri – Bergaul dengan teman – Memiliki teman curhat – Mengikuti kegiatan rutin (olah raga, seni, pramuka, pengajian, bela diri) – Bertanggung jawab dan mampu mengambil keputusan tanpa tergantung pada orang tua – Menemukan identitas diri, memiliki tujuan dan cita-cita masa depan – Tidak menjadi pelaku tindak antisosial dan tindak asusila – Tidak menuntut orang tua secara paksa untuk memenuhi keinginan yang berlebihan dan negatif – Berperilaku santun, menghormati orang tua, guru dan bersikap baik pada teman – Memiliki prestasi yang berarti dalam hidup Kesiapan peningkatan perkembangan remaja – Memfasilitasi remaja untuk mengikuti kegiatan yang positif dan bermanfaat – Tidak membatasi atau terlau mengekang remaja melainkan membimbingnya – Menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk pengembangan bakat dan kepribadian diri • Menyediakan waktu untuk diskusi, mendengarkan keluhan, harapan dan cita-cita remaja • Tidak menganggap remaja sebagai junior yang tidak memiliki kemampuan apapun PADA DEWASA Intimacy vs Isolation • Pada masa ini penekanan utama dalam perkembangan identitas diri untuk membuat ikatan dengan oranglain yang menghasilkan hubungan intim. • keb utk mencari kepuasan diri tinggi. Selain itu masa dewasa awal seseorang berpindah dari asumsi peran yunior pada pekerjaan, memulai perkawinan dan peran orangtua dan memulai pelayanan pada komunitas ke suatu tempat yang lebih senior dirumah, pekerjaan dan di komunitas. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan merasa kesepian lalu menyendiri karakteritik – Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan oranglian – Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti (pacar, sahabat) – Membentuk keluarga – Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi – Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja – Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan emosional – Mempunyai konsep diri yang realistis – Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup – Berinteraksi baik dengan keluarga – Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya – Menganggap kehidupan sosialnya bermakna – Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya Penyimpangan • Tidak mempuyai hubungan akrab • Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup • Konsep diri tidak realistis • Tidak menyukai diri sendiri • Tidak mengetahui arah hidup • Tidak mampu mnegatasi stres • Hubungan dengan orangtua tidak harmonis • Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggungjawab • Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah terpengaruh • Menjadi pelaku tindak antisosial (kriminal, narkoba, tindak asusila) • Dewasa 30- 60 th= GENERATIVITY Vs SELF- ABSORPTION AND STAGNATION tahap dimana individu mampu terlibat dalam kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan mampu membimbing anaknya • Menilai pencapaian hidup • Merasa nyaman dengan pasangan hidup • Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi • Membimbing dan menyiapkan generasi di
Kar bawah usianya secara arif dan bijaksana
• Menyesuaikan diri dengan orang tuanya akt yang sudah lansia • Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide eris melakukan sesuatu yang bermanfaat • Produktif : mampu menghasilkan sesuatu tik yang berarti bagi dirinya dan orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan bermanfaat • Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan orang lain. • Mengembangkan minat dan hobi. Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa • Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal dan perkembangan yang menyimpang • Menerima proses penuaan dan perubahan peran dalam keluarga • Berinteraksi dengan baik dengan pasangan dan menikmati kebersamaan dengan keluarga • Memperluas dan memperbaharui minat/kesenangan • Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan/potensi diri secara positif Pada Lansia Ego integrity vs despair • tercapainya integritas diri yang utuh. pemahaman terhadap makna hidup secara keseluruhan membuat lansia berusaha menuntun generasi berikutnya (anak dan cucunya) berdasarkan sudut pandangnya • Mempunyai harga diri tinggi • Menilai kehidupannya berarti • Menerima nilai dan keunikan orang lain • Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan • Menyiapkan diri menerima datangnya kematian • Melaksanakan kegiatan agama secara rutin • Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga • Berpartisipasi dalam kegiaan sosial dan kelompok masyarakat • Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah mandiri Kesiapan peningkatan perkembangan Lansia – Lansia dapat menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal (merasa disayangi dan dibutuhkan keluarganya dan mampu mengikuti kegiatan social dan keagamaan di lingkungannya. – Lansia dapat menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal dan merasa hidupnya bermakna. – Lansia melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal. Kesiapan peningkatan perkembangan Lansia • Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia yang normal dan menyimpang (lihat tabel sebelumnya) • Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai integritas diri yang utuh : – Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini – Melakukan life review (menceritakan kembali masa lalunya, terutama keberhasilannya) – Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia – Mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya –Melakukan kegiatan kelompok • Membimbing lansia membuat rencana kegiatan untuk mencapai integritas diri yang utuh. • Memotivasi lansia untuk menjalankan rencana yang telah dibuatnya Keluarga – Keluarga dapat menjelaskan perilaku lansia yang menggambarkan perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang – Keluarga dapat menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan lansia – Keluarga melakukan tindakan untuk memfasilitasi perkembangan lansia – Keluarga merencanakan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan psikososial lansia • Menjelaskan perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang pada keluarga • Mendiskusikan cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal dengan keluarga – Bersama lansia mendiskusikan makna hidupnya selama ini – Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia – Mendorong lansia untuk mengikuti kegiatan sosial (arisan, menengok yang sakit, dll) di lingkungannya – Mendorong lansia untuk melakukan kegiatan – Mendorong lansia untuk melakukan life review (menceritakan kembali masa lalunya terutama keberhasilannya) • Melatih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia • Membuat stimulasi perkembangan psikososial lansia