Anda di halaman 1dari 15

Memahami Peserta Didik Kita:

Perkembangan Sosial

Pascasarjana Bimbingan dan Konseling


Universitas Negeri Malang
2016
Perkembangan Sosial
• Kompetensi Perkembangan Sosial
• Perkembangan Kesadaran Sosial
• Tahapan Perkembangan Kognitif Sosial
• Keterampilan Sosial: Budaya Kebiasaan Perilaku
• Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Hubungan Teman Sebaya
• Memahami Persahabatan
• Perkembangan Sosial dan Pendidikan
• Perilaku Prososial: Bermanfaat bagi orang
Kompetensi Perkembangan Sosial lain
• Intersubjektivitas: Mengetahui pikiran
orang lain dan bagaimana menyesuaikan

• Anak muda butuh bimbingan dan


Perkembangan Kesadaran Sosial penerimaan guru.
• Remaja lebih bebas.

Early Childhood: memaparkan kegiatan sosial


Tahapan Perkembangan Kognitif Sosial berdasarkan tindakan.
5-6 th: mampu berpikir bahwa orang bertindak
karena didasari oleh pikiran dan perasaan
Masa tengah: mampu mengkoordinasikan
kejadian dan tindakan
Remaja: kesadaran sosialnya abstrak
Keterampilan Sosial: Budaya Kebiasaan
Perilaku
• Mengembangkan keahlian sosial
Mengacu: berfungsi secara efektif, memahami diri sendiri, dan alasan orang lain melakukan suatu
tindakan
• Hubungan teman sebaya yang sehat
Menguasai keterampilan sosial yang baik, seperti memuji, empati
• Masalah dengan teman sebaya: penggangu dan korban
Gangguan eksternalisasi: agresif tidak patuh
Gangguan internalisasi: perasaan malu yang ekstrem
Anak yang ditolak: berarti tidak disukai
Bullying (berkelahi, ancaman, terjadi pada anak laki laki) dan agresif relasional (menghancurkan
reputasi orang lain, pengasingan sosial, terjadi pada anak perempuan).
Anak yang diabaikan: mendapat sedikit perhatian
Faktor yang Mempengaruhi
Pembentukan Hubungan Teman Sebaya
• Situasi negatif di rumah, contoh kekerasan
• Respon anak terhadap keadaan yang kompleks dan tidak dapat
diprediksi. Maka membutuhkan ketahanan untuk hubungan positif,
menghadapi stres dan kesulitan, dan ketahanan bertanggungjawab
dalam melindungi anak, ketegangan diantara orang ua, kesulitan
ekonomi, dan kecanduan orang tua untuk terus menjaga anak ketika
sudah matang
Memahami Persahabatan
• Aspek persahabatan: popularitas, memiliki teman, identifikasi teman, kualitas persahabatan
• Sejarah awal persahabatan: ditinjau dari Teori Perkembangan Moral Piaget
(perkembangan moral anak melalui hubungan dengan teman sebaya, melalui kerja sama).
Harry Stack Sullivan (kedekatan dan kolaborasi merupakan karakteristik persahabatan).
• Perkembangan sifat persahabatan: Anak Usia Dini (egosentris, mudah mencari teman, dan
mudah berakhir), masa tengah (melibatkan pemahaman dan kepercayaan), remaja (loyal dan
komitmen)
•  Persahabatan dan perbedaan
Karakteristik persahabatan: pertemuan/menemui, kebaikan/berbagi/peduli, perkelahian.
Ketidaksesuaian dalam persahabatan: budaya, situasi kehidupan, kebutuhan akademik dan
sosial
Perkembangan Sosial dan Pendidikan

• Menambahkan perkembangan sosial ke kurikulum: memiliki


tempat di kurikulum
• Program keterampilan sosial, seperti tutor sebaya, proyek sekolah,
keterlibatan dan dukungan orang tua, literasi keluarga
•  Mengatasi prasangka guru: berkaitan dengan perspektif ras, budaya,
status sosial ekonomi, pemahaman persahabatan guru dan komunitas
dan bagaimana gagasan dapat berkontribusi dalam pergaulan di kelas.
Perkembangan Diri

• Perkembangan Psikososial
• Konsep Diri, Nilai, dan Jenis Kelamin pada Masa kanak-Kanak dan
Remaja
Perkembangan Psikososial

• Istilah: siapa kita, bagaimana kita berkembang secara psikologis, dan bagaimana fungsi kita di
dunia sosial
• Delapan Tahapan Psikososial Erikson
Trust vs Mistrust
Autonomy vs Malu dan Ragu
Initiative vs Guilt
Industry vs inferiority
Identity vs identity confusion
Intimacy vs isolation
Generativity vs stagnation
Integrity vs despair
Teori Konsep Diri dan Krisis dari Erikson

• Kegagalan teori erikson untuk mengenali pengaruh eksplorasi, komitmen,


dan identitas budaya kontemporer. Marcia (1966, seperti yang dikutip
dalam Peterson dkk, 2004 hal.114) mengembangan empat status identitas:
Identity Achievement: individu yang mengalami atau sedang menjalani eksplorasi dan berkomitmen dalam
pekerjaan, nilai tentang hubungan dan keyakinan agama dan politik.
Identity crisis: individu yang mengeksplorasi isu-isu dan hanya membuat komitmen yang jelas.
Foreclosures: individu yang berkomitmen tanpa mengalami eksplorasi apapun. Mereka biasanya telah
mengambil arah lain untuk diri sendiri.
Diffusions: individu yang belum melakukan eksplorasi apapun dan tidak memiliki komitmen untuk setiap
arah hidup.
Konsep Diri pada Masa Kanak Kanak

• Mengubah Self Konsep Akademik. persepsi anak tentang diri sendiri


relatif tidak dibeda-bedakan, memiliki rasa kompetensi kognitif,
kompetensi fisik, dan penerimaan oleh teman sebaya (Harter & Pike,
1983).
• Meningkatkan Kompleksitas dalam Konsep Diri. Pemahaman tentang
dunia pada saat dewasa tidak hanya melebar tetapi juga memperdalam,
mulai memahami bahwa sebagian besar mata pelajaran atau topik yang
ditemui lebih kompleks dari pada awalnya.
Konsep Diri pada Remaja

• Remaja menggambarkan diri mereka dalam hal nilai-nilai dan


keyakinan. Harga diri menjadi kompleks.
Konsep Diri, Nilai, dan Jenis Kelamin
pada Masa kanak-Kanak dan Remaja
• Perpsektif harga diri: kompeten di bidang yang berbeda dan pandangan yang
dibangun oleh lingkungan sosial
• Konsep Diri dan Keanekaragaman:
Budaya mungkin relevan dalam memahami bagaimana anak-anak dan remaja
melihat diri mereka.
Budaya apa yang dianggap penting dapat mempengaruhi persepsi diri anak-anak.
Kebutuhan belajar yang khusus dapat mempengaruhi pandangan anak-anak
tentang diri mereka sendiri.
• Pengetahuan Diri Peserta Didik: Penerapannya di Kelas
Cara yang berbeda di mana anak-anak melihat diri mereka sendiri
(misalnya, akademik, sosial, perilaku) berpengaruh pada seberapa baik
mereka merasa tentang diri mereka sendiri. Pengalaman pendidikan
yang sukses dapat ditingkatkan dengan menghubungkan praktek teori
dengan informasi yang baik dan mempertimbangkan cara pandang
anak-anak dan remaja dan latar belakang pengalaman dalam
perencanaan pendidikan kita.

Anda mungkin juga menyukai