Anda di halaman 1dari 4

NAMA: NUR ALAMSYAH

NIM: 220209502162
KELAS: PTIK G
TUGAS: REVIEW FILM

1). Pemeran utama dalam film tersebut berada pada periode remaja.
a). Selama periode remaja, ada beberapa ciri-ciri khas dalam perkembangan kognitif dan
sosioemosional. Berikut adalah beberapa aspek yang umum diamati:

Aspek Kognitif:

1. Peningkatan Kemampuan Berpikir Abstrak: Remaja mulai dapat berpikir tentang


konsep-konsep yang lebih kompleks, mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan
alternatif, dan membuat penilaian yang lebih rasional. Mereka dapat memahami
gagasan-gagasan seperti cinta, keadilan, dan kebebasan dengan lebih baik.
2. Kemampuan Berpikir Kritis: Remaja mulai mengembangkan kemampuan untuk
mempertanyakan informasi, mengevaluasi argumen, dan memahami implikasi dari
berbagai pendapat. Mereka dapat mempertimbangkan berbagai sudut pandang
sebelum mencapai kesimpulan.
3. Pengembangan Identitas: Remaja mulai menjalani eksplorasi identitas, mencoba
berbagai peran dan nilai-nilai yang berbeda. Mereka mencari jawaban untuk
pertanyaan "Siapa saya?" dan "Apa yang ingin saya capai dalam hidup?".

Aspek Sosioemosional:

1. Perkembangan Hubungan Sosial: Remaja lebih memfokuskan diri pada teman sebaya
dan mengalami perubahan dalam dinamika hubungan sosial. Mereka dapat
membentuk ikatan yang lebih dalam dengan teman-teman dan mulai mengembangkan
kemampuan untuk memahami perspektif orang lain.
2. Peningkatan Otonomi: Remaja mengalami dorongan untuk lebih mandiri dan
memperluas lingkup tanggung jawab pribadi. Mereka mulai mengambil keputusan
sendiri, mengelola waktu, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk
hidup mandiri di masa depan.
3. Perkembangan Emosi: Remaja mengalami fluktuasi emosi yang lebih intens. Mereka
mungkin mengalami perubahan mood yang cepat, eksplorasi identitas emosional, dan
beradaptasi dengan perubahan fisik yang terjadi pada tubuh mereka. Mereka juga
mengembangkan keterampilan untuk mengatur emosi mereka dan berempati terhadap
orang lain.
4. Peningkatan Kesadaran Sosial: Remaja mulai menyadari isu-isu sosial yang lebih luas
dan mempertanyakan ketidakadilan. Mereka menjadi lebih peka terhadap perbedaan
sosial dan mencari cara untuk berkontribusi dalam masyarakat.
b). Tugas perkembangan yang umum terjadi pada periode remaja meliputi:

1. Membentuk identitas: Remaja sering kali mengalami eksplorasi dan pencarian


identitas diri. Mereka mencoba memahami siapa mereka, apa nilai-nilai mereka,
minat mereka, dan tujuan hidup mereka. Proses ini melibatkan eksperimen dengan
berbagai peran dan nilai-nilai, serta pemahaman yang lebih mendalam tentang diri
sendiri.
2. Membangun hubungan sosial: Remaja cenderung memperluas lingkaran sosial
mereka dan mencari hubungan dengan teman sebaya dan kelompok sejati mereka.
Mereka belajar tentang hubungan yang sehat, mempraktikkan keterampilan sosial,
dan mengembangkan dukungan sosial yang penting dalam menghadapi tantangan
hidup.
3. Mengembangkan kemandirian: Pada periode remaja, individu diharapkan untuk mulai
mengambil tanggung jawab yang lebih besar atas kehidupan mereka sendiri. Mereka
belajar untuk mengatur waktu, mengelola keuangan, mengambil keputusan, dan
merencanakan masa depan mereka. Mempunyai kemandirian membantu mereka
membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup.
4. Menjelajahi dan membangun keterampilan: Remaja seringkali terlibat dalam
eksplorasi berbagai bidang, termasuk akademik, olahraga, seni, musik, atau kegiatan
ekstrakurikuler lainnya. Mereka mencoba menemukan minat dan bakat mereka,
mengembangkan keterampilan baru, dan mengeksplorasi potensi mereka. Proses ini
membantu mereka menemukan kelebihan mereka dan membentuk identitas mereka.
5. Membentuk nilai dan moral: Pada periode remaja, individu mulai mempertanyakan
nilai-nilai yang diterima dari keluarga dan masyarakat sekitar mereka. Mereka
mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang apa yang benar dan salah, serta
memperluas perspektif mereka terhadap masalah moral dan etika. Ini adalah tahap
penting dalam membentuk moralitas dan integritas pribadi mereka.
6. Menyiapkan masa depan: Remaja mulai merencanakan dan mempersiapkan diri untuk
masa depan mereka. Mereka mungkin mulai mempertimbangkan pilihan pendidikan
dan karir, menjelajahi universitas atau program pelatihan, dan membuat rencana
jangka panjang. Pada tahap ini, remaja juga mempelajari keterampilan yang
diperlukan untuk sukses di dunia kerja, seperti keterampilan komunikasi,
kepemimpinan, dan kerja tim.

c). kaitan antara aspek kognitif dan sosioemosional dengan tugas perkembangan dan ciri-ciri
pemeran utama dalam film tersebut:

1. Aspek Kognitif: Aspek kognitif berkaitan dengan proses berpikir, pemecahan


masalah, dan kemampuan akademik seseorang. Dalam film ini, Lynn adalah seorang
siswi yang memiliki kecerdasan dan keterampilan kognitif yang luar biasa. Ia mampu
dengan cepat menganalisis dan memecahkan soal-soal ujian dengan strategi curang
yang canggih. Hal ini menunjukkan tingkat kecerdasan kognitif yang tinggi dalam
memahami materi pelajaran serta kemampuan Lynn dalam mengaplikasikan
pengetahuannya.
2. Aspek Sosioemosional: Aspek sosioemosional berkaitan dengan interaksi sosial,
kemampuan berempati, pengaturan emosi, dan keterampilan sosial seseorang. Dalam
film ini, Lynn memiliki tugas perkembangan sosioemosional yang terkait dengan
kemampuannya berinteraksi dengan orang lain. Meskipun ia memiliki kecerdasan
yang tinggi, ia awalnya terlihat kurang memiliki kemampuan berempati dan kurang
memperhatikan perasaan orang lain. Namun, seiring perkembangan cerita, Lynn
mengalami perubahan emosional dan menyadari konsekuensi dari tindakannya. Ia
belajar menghargai persahabatan dan memperbaiki hubungannya dengan teman-
temannya.
3. Tugas Perkembangan: Tugas perkembangan adalah tantangan yang dihadapi individu
dalam perkembangan mereka. Dalam film "Bad Genius", Lynn menghadapi tugas
perkembangan yang berbeda. Salah satunya adalah tugas akademik yang rumit dan
menantang. Lynn menggunakan kecerdasan kognitifnya untuk mengatasi tugas-tugas
tersebut dan mempertahankan prestasinya. Selain itu, tugas perkembangan lainnya
adalah memperbaiki hubungan sosialnya dan mengembangkan kemampuan
berempati. Ini merupakan tugas yang berkaitan dengan aspek sosioemosional.
4. Ciri-ciri Pemeran Utama (Lynn): Lynn dalam film ini memiliki beberapa ciri khas
yang mempengaruhi kaitannya dengan aspek kognitif dan sosioemosional. Beberapa
ciri-ciri tersebut adalah:
 Kecerdasan tinggi: Lynn memiliki kecerdasan kognitif yang luar biasa dan mampu
menghadapi tugas-tugas akademik yang sulit.
 Kegigihan: Meskipun terlibat dalam skema curang, Lynn memiliki ketekunan dan
tekad yang kuat dalam mencapai tujuannya.
 Kurangnya kemampuan sosioemosional awal: Awalnya, Lynn terlihat kurang
memiliki keterampilan sosial dan emosional.

2). Konflik utama dalam film ini dimulai ketika Lynn, seorang siswi yang sangat pintar,
menemukan peluang untuk menghasilkan uang dengan menjual jawaban-jawaban ujian kepada
teman-temannya. Awalnya, mereka menjalankan skema ini dengan sukses, tetapi ketika ada
ujian internasional yang sangat penting, mereka menghadapi tantangan yang lebih besar.
Konflik yang muncul dalam film ini terutama terkait dengan tekanan yang dirasakan oleh para
karakter untuk berhasil dalam skema kecurangan ujian mereka. Mereka harus menghadapi
risiko tertangkap dan dihukum serta menghadapi konsekuensi moral dari tindakan mereka.
Selain itu, hubungan persahabatan dan kepercayaan di antara mereka juga diuji ketika situasi
semakin rumit. Selama film berlangsung, konflik semakin meningkat karena skema mereka
semakin rumit dan melibatkan risiko yang lebih besar. Para karakter harus mengatasi rintangan-
rintangan ini dan membuat keputusan sulit yang dapat mengubah hidup mereka.

3). a. Peran orang tua: Analisis tentang peran orang tua dapat melibatkan evaluasi gaya
pengasuhan yang digunakan, tingkat keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak remaja,
dukungan emosional yang diberikan, pendekatan disiplin, komunikasi, dan nilai-nilai yang
ditanamkan. Pertanyaan yang mungkin ditanyakan termasuk sejauh mana gaya pengasuhan
orang tua mempengaruhi konflik yang terjadi, bagaimana komunikasi orang tua dengan
remaja memengaruhi penyelesaian konflik, dan sejauh mana keterlibatan orang tua dalam
memecahkan konflik.
b). Peran Lingkungan: Analisis tentang peran lingkungan dapat melibatkan faktor-faktor
seperti pengaruh teman sebaya, pengaruh sekolah dan guru, aksesibilitas sumber daya, dan
norma-norma sosial yang ada dalam lingkungan remaja. Pertanyaan yang mungkin
ditanyakan termasuk bagaimana interaksi dengan teman sebaya mempengaruhi konflik yang
terjadi, apakah lingkungan sekolah memberikan dukungan dalam mengatasi konflik, dan
sejauh mana faktor lingkungan memengaruhi perilaku konflik remaja.

c). Sumber referensi artikel Jurnal: Journal of Adolescence


Judul Artikel: "Parenting Styles and Adolescent Development: A Systematic Literature
Review"
Materi Terkait: Artikel ini membahas berbagai gaya pengasuhan orang tua dan dampaknya
pada perkembangan remaja, termasuk aspek akademik, sosial, dan emosional. Anda dapat
mencari artikel terkait di Journal of Adolescence dengan kata kunci "parenting styles and
adolescent development".
"The Role of School Environment in Adolescent Academic Achievement: A Case Study"

4). Film ini memberikan beberapa hikmah yang dapat diambil, antara lain:

1. Kecerdasan tidak selalu menjamin kebahagiaan: Meskipun tokoh utama dalam film
ini memiliki kecerdasan yang luar biasa, tetapi kecerdasan itu sendiri tidak selalu
membawa kebahagiaan. Film ini menunjukkan bahwa kesuksesan akademik tidak
selalu menjadi jaminan untuk hidup yang bahagia dan memuaskan.
2. Integritas dan etika penting: Film ini menyoroti pentingnya integritas dan etika dalam
hidup. Meskipun siswa-siswa tersebut memiliki kemampuan cerdas, mereka
menghadapi konsekuensi serius karena melanggar aturan dan melakukan penipuan.
Film ini menjadi pengingat bahwa penting untuk berpegang teguh pada prinsip dan
integritas, bahkan dalam situasi yang sulit.
3. Pentingnya kerja sama dan tim: Film ini menunjukkan pentingnya kerja sama dalam
mencapai tujuan. Tokoh utama dalam film ini bekerja sama dengan teman-temannya
untuk menjalankan skema penipuan ujian. Meskipun tindakan mereka tidak etis, film
ini menggambarkan pentingnya kerja tim dan kolaborasi dalam mencapai hasil yang
diinginkan.
4. Belajar dari kesalahan: Film "Bad Genius" mengajarkan pentingnya belajar dari
kesalahan. Tokoh utama menghadapi konsekuensi dari tindakan penipuannya dan
akhirnya belajar bahwa kejujuran dan integritas adalah hal yang lebih berharga
daripada kesuksesan sementara. Film ini dapat menjadi inspirasi untuk memperbaiki
diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
5. Tekanan dalam pendidikan: Film ini menggambarkan tekanan yang dialami oleh
siswa dalam sistem pendidikan yang kompetitif. Hal ini dapat menginspirasi penonton
untuk mempertimbangkan kembali pendekatan mereka terhadap pendidikan dan
menekankan pentingnya belajar untuk pemahaman dan pertumbuhan pribadi, bukan
hanya untuk mencapai nilai tinggi.

Anda mungkin juga menyukai