Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN

YANG DILAKUKAN PADA INDIVIDU

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
Nn. F usia 21 tahun, saat ini sedang bekerja di SPBU Karawang. Nn. F
sehari-hari selalu sibuk dengan pekerjaannya. Saat ini belum punya
teman dekat (pacar). Memiliki riwayat pernah ditinggal pacar.
2. DiagnosaKeperawatan :
- Kesiapan peningkatan perkembangan usia dewasa muda
- Potensial berhubungan akrab denga orang lain
3. Tujuan:
Tujuan Umum:
Klien mampu menjalani perkembangan psikososial yang normal
Tujuan Khusus :
a) Mengetahui perkembangan psikososia klien
b) Mengetahui perkembangan psikososia yang normal
c) Mengetahui (jika ada) tanda penyimpangan perkembangan
4. Tindakan Keperawatan:
Identifikasi perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
usia dewasa muda

B. Strategi Pelaksanaan tindakan perawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik:
N: “Selamat sore teteh, saya ners Sosan Elen, saya senang dipanggil
Ners Elen. Saya mahasiswi keperawatan Universitas Horizon
Karawang yang sedang praktik di Rt sini. Kalau boleh saya tahu
nama teteh siapa? Senang dipanggil apa?”
P : Sore ners Elen, saya Friska Aprilia, senang dipanggil friska
b. Evaluasi keluhan utama/ data
N: “Bagaimana perasaan teteh F hari ini?”
P : Alhamdulillah cukup baik ners
c. Validasi
N: “Apakah selama ini ada kendala dalam menjalani peran teteh F
sebagai seorang wanita yang sudah memasuki usia dewasa muda?”
P : Sedikit ada kendala ners
d. Kontrak
N: “Baiklah teh, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar
tentang tahap perkembangan pada usia dewasa muda?”
P : Baik ners
N: “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang disini saja sekitar 30 –
40 menit menit? Apakah teteh F setuju?
P : Setuju ners

2. Fase Kerja :
Faktor
predisposisi
Biologi :
N : “Teteh masih ingat, Mbak lahir dimana? Bagaimana kondisi saat
lahir? Apakah teteh lahir secara normal?
P : Saya lahir di karawang di rumah sakit, kondisi sehat dan lahir normal
N : “Apakah teteh mendapat imunisasi lengkap?
P : Alhamdulillah lengkap ners
N : “Apakah dari kecil sampai sekarang teteh pernah cidera/jatuh?
P : Pernah ners, saya pernah jatuh dari motor dan saat kecil pernah
nyemplung ke got.
N : “Apakah teteh memiliki sakit fisik?
P : Tidak ners, saya hanya punya sakit asam lambung (magh)
N : “Apakah teteh pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau inum
minuman beralkohol?
P : Tidak pernah ners
N : “Apakah di dalam keluarga teteh ada yang pernah mengalami penyakit
berat ataupun gangguan jiwa? (sambil mengukur ttv dan ukur TB dan
BB)
P : Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit berat ners.
TTV :
TD : 100/70 mmHg, N : 89 x/mnt, RR 20 x/mnt, S : 36,5 C
BB : 36 kg TB : 148 cm

N : “Dari apa yang teteh sampaikan, saya dapat menarik kesimpulan bahwa:
teteh lahir di RS secara normal, mendapat imunisasi lengkap, pernah
jatuh dari motor dan saat kecil pernah nyemplung ke got, tidak ada
riwayat menggunakan alkohol ataupun ketergantungan terhadap obat-
obatan, dan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit berat
ataupun gangguan jiwa.
Sosial :
N : “Apa kegiatan/ aktivitas teteh sehari-hari?”
P : Saya bekerja di SPBU ners
N : “Apakah teteh mempunyai banyak teman atau sahabat? “Bagaimana
hubungan teteh dengan mereka selama ini?”
P : Saya hanya memiliki 1 sahabat ners
N : “Bagaimana dengan teman dekat/pacar, apakah saat ini teteh sudah
memiliki teman dekat?”
P : Saya belum berani memiliki pacar ners
N : “Apakah dalam keluarga ada aturan-aturan yang mengatur atau
membatasi dengan siapa teteh bergaul?”
P : Keluarga melarang bergaul dengan anak-anak yang tidak baik ners
N : “ Bagaimana dengan pola komunikasi di dalam keluarga teteh”
P : Komunikasi dalam keluarga baik ners
N : “Apakah ada semacam labeling atau diskriminasi dari lingkungan
sekitar terkait dengan status teteh yang sampai saat ini belum menikah
seperti wanita seusia teteh pada umumnya?
P : Ada ners, tetangga sering sekali menanyakan kapan saya nikah karena
teman-teman saya yang seusia dengan saya banyak yang sudah
menikah
N : “Apakah teteh aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan di
lingkungan tempat tinggal Mbak?
P : Tidak ners, setiap pulang kerja saya langsung ke kamar dan istirahat
karena cape bekerja.
N : “Baiklah teteh, jadi kegiatan sehari-hari teteh adalah bekerja, teteh
memiliki satu sahabat dan saat ini belum punya pacar, pernah gagal
mempertahankan hubungan dengan pacar, dalam keluarga tidak ada
batasan atau larangan untuk bergaul dengan siapa saja, pola
komunikasi dalam keluarga baik, terdapat labeling atau diskriminasi
dari lingkungan sekitar terkait dengan status teteh yang sampai saat ini
belum menikah dan teteh tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada
di masyarakat.
Psikologis :
N: “Apakah teteh memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan? Coba
teteh ceritakan kepada saya?”
P : Iya ners saya memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu
putus dengan pacar yang telah menjalin hubungan hampir 5 tahun,
saya diselingkuhi ners.
N : “teteh pernah gagal dalam membina hubungan dengan pacar. Kapan
kajadian itu terjadi? Menurut teteh apa penyebabnya?” “Apakah terasa
sulit bagi teteh untuk melupakan kejadian tersebut?”
P : Saya gagal membina hubungan dengan pacar di akhir tahun 2022 teh,
mungkin penyebab nya karena saya kurang cantik makanya dia
selingkuh, saya awalnya sangat sulit untuk melupakannya ners, namun
sekarang saya sedikit bisa melupakannya.
N : “Bila punya masalah, apakah teteh terbiasa menceritakan masalah
tersebut kepada orang lain yang teteh percaya?”
P : Saya tidak biasa menceritakan masalah saya ke orang tua ners, ke
sahabat pun jarang.
N : “Apakah pendapat teteh terkait hidup mandiri?” “Perlukah teteh
mengantungkan hidup teteh pada orang lain”
P : Mandiri menurut saya harus ners, karena gak selamanya kita
bergantung sama orang lain, alhamdulillah saya sudaah bekerja dan
bisa hidup mandiri ners
N : “Apa tujuan hidup teteh sebenarnya?”
P : Saya ingin sukses dan bisa membantu ekonomi keluarga saya ners
N : “Apakah teteh menyukai diri teteh apa adanya?”
P : Saya masih suka insecure ners, tapi saya akan mencoba untuk percaya diri
N : “Jadi dari apa yang teteh sampaikan, saya dapat simpulkan bahwa saat
ini teteh belum punya pacar dan selalu di hantui oleh kegagalan
sebelumnya. Bila punya masalah teteh tidak pernah menceritakan
kepada orang lain, teteh sudah bisa hidup mandiri tetapi tetap merasa
membutuhkan orang lain, teteh ingin membantu kelurga dan orang-
orang di sekitar teteh dan teteh masih sering merasa insecure sama diri
teteh.

Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yang didapatkan adalah (sudah ditanyakan ketika
mengkaji faktor predisposisi):
 ± 1 tahun yang lalu ditinggal oleh pacarnya.
Penilaian terhadap Stressor
N : “Menurut teteh saat ini teteh takut untuk mempunyai pacar lagi karena
takut gagal seperti pengalaman teteh sebelumnya, apa yang teteh
pikirkan terkait dengan hal tersebut?
P : Iya ners saya takut, karena takut terjadi hal yang sama, namun saya
akan mencoba mencari pacar lagi karena tidak semua orang berprilaku
yang sama.
N : “Bagaimana perasaan teteh bila mengingat hal tersebut?
P : Saya merasa enek ners dihati, sedih.
N : “Apakah hal tersebut mempengaruhi kondisi fisik? Tidurnya
bagaimana? Adakah perubahan nafsu makan? Merasa pusing? Leher
tegang?
P : Iya ners, saya sampai turun berat badan, tidur juga jadi keganggu tiap
malam nangis dan susah tidur.
N : “Apa yang teteh lakukan dengan kondisi tersebut?
P : Yang biasa saya lakukan ya paling menenangkan diri dan menyibukan diri
ners.
N : “Apakah masalah ini mempengaruhi pergaulan, kegiatan kerja teteh?
P : Tidak ners, saya berusaha profesional dalam pekerjaan karena saya
takut dipecat jika membawa masalah kedalam pekerjaan.
N : “Untuk usia dewasa muda seperti teteh saat ini, ada beberapa tugas
perkembangan yang seharusnya sudah teteh lakukan yaitu antara lain:
menetapkan tujuan hidup, berinteraksi dengan banyak orang termasuk
lawan jenis, berperan serta/melibatkan diri dalam kegiatan di
masyarakat, memilih calon pasangan hidup, dan mempunyai pekerjaan.
Jadi yang teteh alami saat ini yaitu takut untuk membangun suatu
hubungan yang intim dengan lawan jenis karena trauma kegagalan di
masa lalu

Sumber Koping
Personal Ability
N : “Baik, teteh saya ingin tanya dulu, dari masalah-masalah yang tadi kita
sebutkan, apa yang teteh sudah lakukan untuk mengatasinya?”
P : Saya sudah berusaha melupakan mantan pacar saya, dan saya
menyibukan diri saya agar lupa

Social Support
N : “Siapa orang yang paling dekat dengan teteh?”
P : Ibu dan satu sahabat saya
N : “Baik, Apa yang ibu atau sahabat- sahabat teteh sudah lakukan terkait
dengan masalah teteh sekarang?”
P : Tidak, karena saya tidak ingin merepotkannya dan tidak ingin
membuatnya sedih
N : “Baik, belum pernah ya, kalau begitu nanti saya juga akan bertemu
dan ngobrol-ngobrol sama keluarga ya.
P : Baik ners, silahkan
N : “Kalau kader kesehatan? Apakah di tempat tinggal Mbak ini ada kader
kesehatan yang biasanya memberikan penyuluhan kesehatan atau
kegiatan lainnya dari puskesmas?”
P : Kader kesehatan ada ners namanya Ibu Sumarni.

Material Asset
N : “Apakah ada puskesmas di sekitar tempat tinggal?
P : Ada ners
N : “Apakah teteh punya asuransi kesehatan?”
P : Alhamdulillah punya ners, saya punya jaminan KIS. Saya
juga pernah berobat kesana ners.
N : Ooh, ada puskesmas yang dekat dengan rumah dan teteh pernah
berobat kesana bila sakit.

Positive Belief
N : Apakah teteh percaya pada diri teteh bahwa teteh bisa mengatasi
masalah yang teteh alami sekarang?
P : Percaya ners
N : Apakah teteh percaya kalau Ners Sosan Elen bisa membantu teteh
untuk mengatasi masalah teteh saat ini?
P : Percaya ners

KERJA
“Saya membawa leaflet tentang perkembangan dewasa muda. Kita bahas
sama – sama tentang ciri perkembangan yang normal dan menyimpang.
baiklah, saya akan jelaskan cirinya.

Perkembangan dewasa muda yang normal adalah menjalin interaksi yang


akrab, mempunyai pacar atau sahabat, sudah bekerja, mempunyai
komitmen untuk bekerja dan berinteraksi, konsep diri yang jelas dan
realistis. ciri lainnya adalah mengetahui tujuan hidup dan menganggap
kehidupannya sosialnya bermakna.
Mari kita diskusikan.menurut teteh apakah kemampuan teteh sudah
sesuai dengan yang tertulis di leflet, sudah, sebagian ya? yang belum
apa? oh, mempunyai teman dekat? Apa yang membuat teteh takut
berinteraksi? menurut teteh, apa yang menarik dari teteh? apa
kelebihan/aspek positif yang dimiliki? menurut teteh apa kekurangan
yang dimiliki? Apakah teteh mudah bergaul dengan siapapun? Apakah
teteh ingin mencoba untuk memulai bergaul dengan orang sekitar dulu,
seperti tetangga, dan teman kerja? Setelah itu, baru bergaul dengan orang
banyak lainnya. Apakah teteh mau mencoba?baiklah kalau begitu. Teteh
F coba dulu ya.”

TERMINASI
1. Evaluasi Respon
N : “Bagaimana perasaan teteh F setelah kita berbincang-bincang?’
P : Senang saya ners bisa cerita masa lalu saya, dan saya senang bisa
terbuka dan rasanya cukup lega.
2. Rencana Tindak Lanjut
N : “Baiklah nanti setelah ini, teteh tolong ingat-ingat lagi mungkin
masih ada masalah lain lagi yang belum sempat teteh cerikan
kepada saya.
P : Baik ners
3. Kontrak yang Akan Datang
N : “Bagaimana jika kita berbincang-bincang lagi besok tentang
masalah yang teteh alami lainnya dan bagaimana cara untuk
mengatasinya?
N : “Kira-kira jam berapa kita bisa ketemu? Di sini saja ya?
N : “Baik….sampai di sini dulu pertemuan kita saat ini, sampai
ketemu besok ya teteh, Selamat siang…..
P : Baik ners, selamat siang juga.

Anda mungkin juga menyukai