energi, bagaimana cara tubuh mempertahankan keseimbangan energi tersebut. Keseimbangan Energi Pemasukan dan Pengeluaran Energi • Berdasarkan hukum pertama termodinamika: energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Karena itu, energy menjadi subyek dari proses keseimbangan berdasarkan masukan dan keluarannya seperti komponen kimia dalam tubuh. • Energi berasal dari makanan yang masuk. • Pengeluaran Energi terdapat 2, yaitu melalui kerja eksternal dan internal • Kerja eskternal ialah energi yang dikeluarkan ketika otot rangka berkonstraksi guna memindahkan benda atau bergerak • Kerja internal ialah pengeluaran energi biologis lain yang tidak dilakukan di luar tubuh Perubahan Energi Menjadi Panas • Energi tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan, tapi bisa berubah bentuk. • Tidak lebih dari 25% energi nutrient yang tersedia untuk tubuh, sisa 75% nya hilang sebagai panas. • Laju pemakaian energi oleh tubuh dikenal sebagai Laju Metabolik • Laju metabolik = pengeluaran energy/satuan waktu • Satuan dasar energi adalah kalori, jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1g H2O sebesar 1 celcius • 1g glukosa dioksidasi, dihasilkan 4 kilokalori energi Laju Metabolik Basal (BMR) • Laju metabolik bervariasi sesuai faktor di dalam atau di luar tubuh • Laju metabolik basal ialah cerminan laju pengeluaran energi internal minimal saat terjaga. • Diukur dibawah kondisi berikut: 1. Dalam keadaan istirahat fisik maupun mental 2. Dilakukan pada suhu kamar 3. Belum makan selama 12 jam • Dapat diukur dengan kalorimetri langsung dan tidak langsung • Pada pengukuran tidak langsung, hanya penyerapakn O2 per satuan waktu yang diukur dan didapatkan ekuivalen energi O2 sebesar 4,8 kilokalori energi yang dibebaskan per liter O2 Faktor: 1.Jenis Kelamin 2.Usia 3.Berat dan tinggi badan 4.Hormon tiroid (utama) Keseimbangan Pemasukan dan Pengeluaran
• Masukan energi = pengeluaran energi
• Energi dalam makanan = kerja + produksi panas +- energy • Ada tiga kemungkinan status keseimbangan energ: 1. Keseimbangan energi netral: jumlah energi masuk sama dengan energy keluar, berat tubuh tidak berubah 2. Keseimbangan energi positif: jumlah energi masuk lebih besar dari yang dikeluarkan, berat tubuh bertambah 3. Keseimbangan energi negatif: jumlah energi masuk kurang dari yang dikeluarkan, berat tubuh berkurang Beberapa Faktor Asupan Tubuh • Faktor utama asupan makanan terletak pada hipotalamus • Nukleus arkuatus memiliki peran dalam control jangka panjang keseimbangan energi dan berat tubuh serta jangka pendek asupan sehari- hari • Adanya sinyal makan dan sinyal kenyang • Neuropeptida Y (NPY) ialah salah satu perangsang nafsu makan paling kuat • Melanokortin menentukan penekanan nafsu makan sehingga terjadi penurunan nafsu dan berat badan. • Leptin adalah hormon indikator baik jumlah total lemak trigelisrida, sinyal penanda kenyang. • Gheriln dikenal sebagai hormone lapar, perangsang nafsu makan oleh lambung. • PYY 3-36 dan Koleksitokinin dihasilkan oleh usus halus dan besar, sinyal rasa kenyang • Faktor psikologis dan sosial juga menentukan asupan Cara Mempertahankan Keseimbangan Energi
1.Sesuaikan masukan makanan dengan
kebutuhan tubuh 2.Jaga kondisi kesehatan fisik dan mental 3.Perhatikan kadar gizi dari makanan yang dikonsumsi 4.Istirahat dan lakukan aktifitas fisik secara teratur