100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
195 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik yang dilakukan pada neonatus dan anak, mencakup tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan pernapasan. Juga menjelaskan cara melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada bayi baru lahir yang meliputi penimbangan, pengukuran, dan pemeriksaan berbagai organ dan sistem tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik yang dilakukan pada neonatus dan anak, mencakup tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan pernapasan. Juga menjelaskan cara melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada bayi baru lahir yang meliputi penimbangan, pengukuran, dan pemeriksaan berbagai organ dan sistem tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik yang dilakukan pada neonatus dan anak, mencakup tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan pernapasan. Juga menjelaskan cara melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada bayi baru lahir yang meliputi penimbangan, pengukuran, dan pemeriksaan berbagai organ dan sistem tubuh.
OLEH : IKE NUR SUCI RAHAYU, SST Tanda-Tanda Vital dan Pemeriksaan Fisik padaBayi
Tanda-tanda vital antara lain:
1. Tekanan darah 2. Nadi / pols 3. Suhu Tubuh / temperatur 4. Pernapasan TEKANAN DARAH Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah: - Bayi usia di bawah 1 bulan : 85/15 mmHg - Usia 1 6 bulan : 90/60 mmHg - Usia 6 12 bulan : 96/65 mmHg - Usia 1 4 tahun : 99/65 mmHg - Usia 4 6 tahun : 160/60 mmHg - Usia 6 8 tahun : 185/60 mmHg - Usia 8 10 tahun : 110/60 mmHg - Usia 10 12 tahun : 115/60 mmHg - Usia 12 14 tahun : 118/60 mmHg - Usia 14 16 tahun : 120/65 mmHg - Usia 16 tahun ke atas : 130/75 mmHg - Usia lanjut : 130-139/85-89 mmHg NADI Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah: - Bayi baru lahir : 120 - 160 kali per menit - Umur 1 6 bulan : 130 kali per menit - Umur 6 12 bulan : 115 kali per menit - Umur 1 2 tahun : 110 kali per menit - Umur 2 6 tahun : 105 kali per menit - Umur 6 10 tahun : 95 kali per menit - Umur 10 14 tahun : 85 kali per menit - Umur 14 18 tahun : 82 kali per menit - Umur di atas 18 tahun : 60 100 kali per menit - Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi. Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah: - Ateri radalis : Pada pergelangan tangan - Arteri temporalis : Pada tulang pelipis - Arteri caratis : Pada leher - Arteri femoralis : Pada lipatan paha - Arteri dorsalis pedis : Pada punggung kaki - Arteri politela : pada lipatan lutut - Arteri bracialis : Pada lipatan siku - Ictus cordis : pada dinding iga, 5 7 SUHU Tempat untuk mengukur suhu badan adalah: - Ketiak/ axilea, pada area ini termometer didiamkan sekitar 10 15 menit - Anus/ dubur/ rectal, pada area ini termometer didiamkan sekitar 3 5 menit - Mulut/oral, pada area ini termometer didiamkan sekitar 2 3 menit suhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36oC 37,5oC suhu tubuh rendah (hypotermia), jiak suhu tubuhnya < 36oC Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika: - Demam : Jika bersuhu 37,5 oC 38oC - Febris : Jika bersuhu 38oC 39oC - Hypertermia : Jika bersuhu > 40oC PERNAPASAN Pola pernapasan adalah: - Pernapasan normal (eupnea) - Pernapasan cepat (tachypnea) - Pernapasan lambat (bradypnea) - Sulit/sukar bernapas (oypnea) Jumlah pernapasan seseorang adalah: - Bayi : 30 60 kali per menit - Anak : 20 50 kali per menit - Dewasa : 16 24 kali per menit PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Pengertian Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah pemeriksaan awal yang dilakukan terhadap bayi setelah berada di dunia luar yang bertujuan untuk mengetahui apakah bayi dalam keadaan normal dan memeriksa adanya penyimpangan/kelainan pada fisik. Tanda-tanda vital, meliputi frekuensi nafas, frekuensi denyut jantung dan suhu. . Keadaan umum, meliputi ukuran tubuh keseluruhan kepala, badan dan ekstremitas, tonus otot dan aktifitas, warna kulit dan bibir, serta tangisan bayi Sebelum melakukan pemeriksaan, peralatan dan perlengkapan yang perlu dipersiapkan antara lain: a. Tempat tidur pemeriksaan b. Stetoscope c. Termometer d. Pita pengukur e. Timbangan bayi f. Sarung tangan g. Penunjuk waktu/jam h. Lampu i. Sabun j. Handuk k. Air mengalir l. Kapas m. Bengkok Prinsip pemeriksaan fisik bayi baru lahir : 1. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan. Pintu dan jendela untuk sementara ditutup, ruangan diberi lampu 40 watt dengan jarak 60 cm di atas tempat pemeriksaan. 2. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum dan sesudah pemeriksaan, pasang sarung tangan. 3. Bersikap lembut pada waktu memeriksa bayi. 4. Lihat, dengar dan rasakan tiap-tiap daerah pemeriksaan, dimulai dari kepala dan berlanjut secara sistematik menuju kaki. 5. Jika ditemukan factor risiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang memang diperlukan. 6. Rekam hasil setiap pemeriksaan dan tindakan Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apa pun, lakukanlah pemeriksaan fisik secara lengkap sebagai berikut: 1. Melihat riwayat persalinan, Neonatal (mekonium,trauma saat lahir)
2. Menempatkan bayi pada tempat
pemeriksaan dalam posisi terlentang dan pastikan tempat pemeriksaannya kering, bersih dan hangat. 3. Lepaskan pakaian bayi dan nilai keadaan umum bayi, meliputi ukuran keseluruhan Kepala, badan, ekstremitas (proporsional/tidak), adanya tonus otot, tingkat aktivitasnya (gerakannya aktif/tidak), warna kulit dan bibir (merah/biru), tangis bayi (melengking, merintih, normal) 4. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, yaitu pernafasan normalnya 40-60x per menit, laju jantung 120- 160serta suhu dengan menggunakan termometer aksila normalnya 36,5-37,2 derajat C.
mekanisme kehilangan panas:
Evaporasi : Kehilangan panas yang terjadi ketika cairan berubah menjadi gas (misalnya : evaporasi dari kulit tubuh). Penguapan yang tidak terlihat desebut juga kehilangan air yang tidak dirasakan (insensible water loss IWL) Konveksi : Aliran panas dari permukaan tubuh ke udara yang lebih dingin. Radiasi : kehilangan panas dari permukaan tubuh yang lebih dingin tanpa kontak langsng satu sama lain, tetapi dalam kontak yang relative dekat. Konduksi : Kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan yang lebih dingin melalui kontak langsung.
Beberapa metode yang umum untuk konservasi panas :
Penghangatan awal (Selimut, topi, pakaian neonatal)
Mengeringkan segera neonatal Menggantikan kain basah setelah neonatal dikeringkan Menjaga suhu tetap hangat Tidan menempatkan neonatal pada tempat tidur basah Menunda memandikan neonatal Menempatkan daerah perawatan neonatal jauh dari jendela, dinding luar atau pintu keluar masuk Menutup kepala neonatal dan membungkusnya dengan baik. 5. Melakukan penimbangan kisaran berat badan normal 2500 - 4000 gr, BB 2500gr (premature,kecil untuk masa kehamilan,. 6. melakukan pengukuran panjang bayi, penjang normal antara 45- 55cm . 7. Memeriksa bagian kepala bayi meliputi ubun-ubun, sutura, molase, adanya trauma persalinan, penonjolan, ukuran lingkar kepala- normal 33-35cm, kepala kecil 32cm mikrosefalus (rubella, toksoplasmosis, penyakit inklusi sitomegali), 36,8 hidrosefalus ; sutura teregang, lebar lingkar kepala 4cm lebih besar dari peningkatan tekanan intra cranial (perdarahan lesi yang memakan tempat). Palpasi sutura, sutura teraba dan tidak menyatu, sutura bias tumpang tindih akibat molase (trauma lahir), sutura lebar (hidrosefalus), penutupan (prematur). 8. Memeriksa telinga dalam hubungannya dengan letak mata dan kepala simetris atau tidak. Tidak simetris/letak rendah Kemungkinan sindrom down, gangguan mental, Tidak ada tulang rawan (prematur), Pendengaran ;berespon terhadap suara dan bunyi lain, keadaan mempengaruhi respon. 9. Memeriksa mata apakah ada tanda-tanda infeksi, seperti pus. Ukuran, bentuk simetris reflek mengedip, lipatan epikantus jika disertai tanda lain (gangguan kromosom. Sindrom down). Bola mata, ukuran, lensa keruh atau tidak, lesi, sclera ikterik.
10. Memeriksa hidung dan mulut, bibir dan langitan,
bibir dan refleks hisap, serta ada tidaknya kelainan congenital seperti labiopalatoskizis Memeriksa leher bayi, apakah terdapat pembengkakan atau benjolan. Trachea ;posisi kelenjar tiroid, massa. Bebas bergerak dan bebas melakukan ekstensi dan fleksi tidak dapat menggerakan bahu, Tidak mampu mengendalikan kepala(premature, simdrom down) 11. Memeriksa dada, bagaimana bentuknya (simetris/tidak) dan perhatikan juga putting susunya. Lingkar dada rata-rata 30-33. 30 cm premature.
12. Memeriksa bahu, lengan dan
tangan, perhatikan gerakannya dan kelengkapan/jumlah jari 13. Periksa bagian perut, bagaimana bentuknya, ada penonjolan/tidak pada daerah sekitar tali pusat saat bayi menangis, perdarahan tali pusat, banyaknya pembuluh darah pada tali pusat.
14. Periksa alat kelamin bayi. Perhatikan pada
bayi laki-laki testisnya berada pada skrotum apabila tidak masuk (prematur), penis berlubang di ujung. Sedangkan pada bayi perempuan perhatikan vagina berlubang, uretra berlubang, keadaan labia mayora dan minora, labia mayora terpisah jauh dari labia minora menonjol (prematur) 16. Periksa punggung dan anus bayi, apakah ada kelainan seperti pembengkakan atau cekungan, spina bifida, keadaan spingter ani, ada anus/tidak. 17. Periksa tungkai dan kaki, perhatikan gerakan dan bentuknya normal/tidak, berapa jumlah jari kaki. 18. Memeriksa kulit bayi, adanya verniks, warna, pembengkakan atau bercak-bercak hitam dan tanda- tanda lahir(tanda mongol) 19. Memeriksa system syaraf, yaitu berupa refleks- refleks : a. Reflek moro : Mengejutkan bayi. b. Refleks hisap : dilihat pada waktu bayi menyusu c. Refleks genggam : dengan meletakkan jari telunjuk pada palmar, normalnya bayi akan menggenggam dengan kuat d. Refleks Plantar/magnet : tekan permukaan plantar kaki di bawah ibu jari, dalam keadaan normal ibu jari akan fleksi kearah plantar. e. Refleks Tonik neck : letakkan bayi dalam posisi terlentang, putar kepala ke satu sisi dengan badan ditahan. Pada keadaan normal bayi akan berusaha untuk mengembalikan kepala. f. Refleks Muntah : Menunjukkan fungsi neurology glosofaringeal dan syaraf fagus normal. g. Refleks kedipan : merupakan respon terhadap cahaya terang yang menunjukkan normalnya syaraf optic. h. Reflek babinski : Pada saat telapak kaki digores semua jari hiperektensi dengan ibu jari dorsifleksi. 20. Mengenakan kembali pakaian bayi, perhatikan kemungkinan tanda- tanda hipotermia pada bayi. 21. Mencuci tangan kembali setelah pemeriksaan 22. Menempatkan bayi kembali ke dalam boks atau apabila rawat gabung bayi diberikan pada ibunya. 23. Bereskan peralatan dan catat hasil pemeriksaan. refrensi 1. Engel Joyce, 1999, Pengkajian Pediatrik Edisi2, EGC Jakarta 2. Bobak, L. Jensen, 2005,Buku Ajar Perawatan Maternitas,EGC,Jakarta hal 387-388 3. Soetjiningsih, 2000,Tumbuh kembang anak, Surabaya, Universitas Airlangga, hal 37-53 4. DepKes RI, 1999, Antopometri, Jakarta, hal 1-10