Anda di halaman 1dari 7

TUGAS EMBRIOLOGI HERNIA DIAFRAGMA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1) JESICA AVINDRYANI PRTAMA UDIN (1909010022)


2) PADRE PIO KENDOK (1909010007)
3) KOLETA T. ROSARI (1909010026)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
Hernia diaphragmatica (DH) atau disebut juga hernia leuroperitoneal terjadi apabila
terjadi ruptur atau robek pada diaphragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke rongga
thorak. Hernia diaphragmatica terjadi pada sisi tubuh bagian kiri. Janin tumbuh di uterus ibu
sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur. Diafragma berkembang antara
minggu ke-7 sampai 10 minggu kehamilan. Esofagus (saluran yang menghubungkan
tenggorokan ke abdomen), abdomen, dan usus juga berkembang pada minggu itu. Pada hernia
tipe Bockdalek, diafragma berkembang secara tidak wajar atau usus mungkin terperangkap di
rongga dada pada saat diafragma berkembang. Pada hernia tipe Morgagni, otot yang seharusnya
berkembang di tengah diafragma tidak berkembang secara wajar. Hernia diaphragmatica juga
disebabkan oleh trauma yang mengakibatkan diafragma menjadi lemah atau robek. Sering terjadi
pada anjing dan kucing terutama bila perutnya tergilas kendaraan. Isi hernia dapat berupa
omentum atau hati, lambung, dan limpa. Apabila isi hernia membesar maka akan terjadi sesak
napas dan bagian perut akan terlihat kempis. Jika dilakukan perabaan pada bagian perut akan
menunjukkan adanya bagian yang kosong, jika dilakukan perkusi pada bagian paru
menghasilkan bunyi pekak (keras) dan jika dilakuakn auskultasi pada bagian paru akan
menghasilkan bunyi bising dan jika dilakukan rontgen pada bagian rongga daada maka tampak
ada bayangan dalam rongga dada.
Ada 2 jenis hernia diafragma terjadi pada anjing dan kucing:

1. Trauma yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang mengenai diafragma,


2. Congenital atau bawaan biasanya hewan peliharaan memiliki penyakit hernia
diaphragmatica saat lahir (Jenis yang paling umum dari subkategori ini adalah peritoneal-
pericardial diaphragmatic hernia (PPDH).
Anatomi diafragma normal

Pembagian hernia diafragmatica:

 hernia akuisita, akibat pukulan, tembakan, tusukan


 Non-Traumatica :
1. Kongenital
Hernia Bochdalek atau Pleuroperitoneal Celah dibentuk pars lumbalis, pars
costalis diafragma.
Hernia Morgagni atau Para sternalis Celah dibentuk perlekatan diafragma pada
costa dan sternum
2. Akuisita Hernia Hiatus esophagus Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran
dan 80-90% terjadi pada sisi tubuh bagian kiri.

Penyebab terjadinya hernia diafragmatika pada hewan antara lain:

1. Hernia Diafragmatika Traumatik

Ruptur diafragma traumatik dapat terjadi karena adanya cedera tajam atau cedera tumpul. Kasus
akibat trauma tumpul pada rongga abdomen umumnya disebabkan akibat kecelakaan ataupun
tertabrak, hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraabdominal yang dilanjutkan
dengan adanya ruptur pada otot – otot diafragma.
2. Hernia Diafragmatika Kongenital

Pada kasus neonatus, hernia disebabkan oleh adanya gangguan pembentukan diafragma.
Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membran pleuroperitoneal, septum transversum dan
pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-otot dinding rongga thorak. Gangguan pembentukan
itu dapat berupa kegagalan pembentukan sebagian diafragma, gangguan fusi ketiga unsur dan
gangguan pembentukan otot. Pada gangguan pembentukan dan fusi akan terjadi lubang hernia,
sedangkan pada gangguan pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan
menimbulkan eventerasi.

 Gejala klinis

Gejala klinis yang muncul tergantung pada tingkat keparahan hernia diaphragmatica. Pada anjing
yang lahir dengan bawaan penyakit hernia diaphragmatica, tidak memperlihatkan gejala klinis
yang terjadi. Biasanya dapat terjadi gejala klinis yang tidak spesifik seperti kesulitan bernapas
ringan, terutama ketika stress atau berolahraga, dan periode gangguan pencernaan ringan. Dalam
kasus yang parah atau akut biasanya anjing mengalami gangguan pernapasan, irama jantung
yang abnormal, dan gejala syok sistemik. Perut terasa kosong ketika dilakukan perabaan. Tanda
klinis pada hernia diaphragmatica akut yaitu kesulitan bernapas, pola pernapasan yang cepat
dan dangkal serta pernapasan abnormal . Ada juga gejala klinis yang berhubungan dengan hati
atau penyakit pencernaan seperti muntah atau anoreksia.Durasi DH dapat berkisar dari beberapa
jam sampai tahun. Dalam satu laporan 20% didiagnosis lebih dari 4 minggu setelah cedera.
Hewan-hewan dapat menderita shock setelah cedera. Mereka sering menderita dari cedera yang
berhubungan, seperti patah tulang. Dengan DH yang kronis, tanda-tanda klinis yang paling
sering dijadikan acuan yang baik adalah kelainan sistem pernapasan atau gastrointestinal dan
mungkin termasuk dyspnea, intoleransi latihan, anoreksia, depresi, muntah, diare, penurunan
berat badan, dan / atau rasa sakit setelah konsumsi makanan (Fossum, 2005).Hernia
diafragmatika sering terjadi pada hewan kecil dan umur muda. Sering pada umu 1 -3 tahun.
Angka mortalitas pada anjing penderita hernia diafragmatika akut berkisar 27.8% dan untuk
yang kronis 26,2%. Sedangkan pada kucing yang akut berkisar 20% dan untuk tipe kronis
mortalitasnya 11,8%.
 Diagnosa
Diagnosis biasanya berdasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik dan radiografi. Darah dan
tes urine dapat dilakukan jika pasien menunjukkan gejala shock. Dalam kasus – kasus tertentu,
USG atau studi radiografi pewarna khusus akan diperlukan untuk diagnosis definitif. Radiografi
adalah tes yang paling berguna untuk diagnosis hernia diafragma. Pandangan radiografi pertama
adalah dalam posisi yang menyebabkan setidaknya distress. Temuan viscera di dada sering saat
diagnostik. Tetapi lebih sering kehilangan sebagian dari garis normal dari diaphragma atau
kolaps lobus paru-paru dan cairan pleura terdeteksi. Dalam kasus ini ultrasonografi diagnostik
adalah alternatif yang paling berguna.Adapun tanda-tanda klinis terjadinya hernia diafragmatika
pada kucing dilihat dari hasil radiografi,antara lain:

1. Hilangnya garis diafragma dan bayangan hitam jantung


2. Rongga abdomen yang tampak lebih besar dan tipis
3. Usus loop
4. Adanya gas di rongga thorak
5. Dsypenia (sesak nafas)
6. Terjadi pernapasan abdominal

Hasil radiografi kucing yang mengalami hernia diafragmatika

 Pengobatan
Herniorrhaphy dilakukan pada kesempatan pertama pada pasien yang stabil. Hewan terluka akut
yang dirawat karena shock, diizinkan untuk beristirahat dengan tenang, dan diberikan oksigen
tambahan. Pembedahan hanya dilakukan secara darurat di hadapan hipoventilasi mengancam
jiwa karena kompresi paru-paru oleh organ abdomen (misalnya timpani lambung berikut herniasi
perut)

Katerisasi intravena, terapi cairan, pemantauan yang memadai dan bantal pemanas sangat
penting. Setelah induksi anestesi, penyisipan tabung endotrakeal memungkinkan pemeliharaan
anestesi gas dan ventilasi terkontrol, ekspansi paru yang memadai dan oksigenasi. untuk hewan
yang mengalami hernia diaphragmatica traumatis tergantung pada cedera lainnya yang terjadi.

Diperkirakan bahwa sekitar 15 % dari hewan yang menderita trauma hernia diaphragmatica akan
mati sebelum menjalani diketahui.Hewan yang menajalani operasi akan memiliki kesempatan
hidup yang lebih besar daripada hewan yang tidak menjalanni operasi, tetapi jika ada adhesi
(lampiran fibrosa) ke organ atau jaringan lain maka kesempatan hidupnya kecil. Tingkat
kematian untuk anjing dan kucing menjalani operasi untuk peritoneal-pericardial diaphragmatic
hernia ( PPDH ) rendah dan prognosis untuk kembali ke fungsi normal dan kinerja sangat baik .

Hasil rontgen bagian rongga dada anjing yang normal

Anda mungkin juga menyukai