Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR 

 ISI

LEMBAR JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB 1        : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3  Tujuan Penulisan............................................................................ 2
1.4  Metode Penulisan......................................................................... 2
BAB 2        : TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Obesitas....................................................................... 3
2.2Klasifikasi...................................................................................... 3
2.3Komplikasi..................................................................................... 4
2.4 Etiologi......................................................................................... 5
2.5 Manifestasi klinis........................................................................... 5
2.6  Patofisiologi pada obesitas............................................................ 6
2.7 Pathway.........................................................................................7
2.8 Penatalaksanaan............................................................................. 8
2.9  Pemeriksaan Diagnostik................................................................ 9
BAB 3        :Konsep Asuhan Keperawatan
3.1Pengkajian.....................................................................................10
3.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul.............................. 11
3.3Perencanaan................................................................................... 12
3.4 Penatalaksanaan (Contoh Kasus )     15
BAB 4        :PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................... 23
4.2 Saran.............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda
kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang
hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius
karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah
obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan kesehatan dunia
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi
juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria
dan wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan
bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria
biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti
buah apel.
Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan
obesitas menjadi sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami,
semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba
bagi kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai  pada umunya.
1.2 Rumusan masalah
1.      Bagaimana pengertian dari obesitas?
2.      Bagaimana klasifikasi dari obesitas?
3.      Bagaimana komplikasi dari obesitas?
4.      Bagaimana etiologi dari obesitas?
5.      Bagaimana manifestasi klinis dari obesitas?
6.      Bagaimana patofisiologi dari obesitas?
7.      Bagaimana pathway dari obesitas?
8.      Bagaimana penatalaksanaan dari obesitas?
9.      Bagaimana pemeriksaan Diagnostik dari obesitas?
10.  Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan obesitas?
1.3 Tujuan Penulisan
            Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem
Pencernaan II yang berjudul “Obesitas”.Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah
menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan pada rumusan masalah agar penulis
ataupun pembaca tentang konsep skoliosis serta proses keperawatan dan
pengkajiannya.
1.4 Metode Penulisan
            Makalah ini disusun dengan melakukan studi pustaka dari berbagai referensi
dan internet

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Obesitas


Obesitas atau kegemukan didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak
tubuh sedikitnya 20 % dari berat rata-rata untuk usia, jenis kelamin dan tinggi badan.
Prognosis umum untuk peningkatan dan mempertahankan penurunan berat badan
buruk.Namun keinginan untuk pola hidup lebih sehat dan penurunan faktor resiko
sehubungan dengan ancaman penyakit terhadap hidup memotivasi beberapa orang
mengikuti diet dan program penurunan berat badan.

2.2 Klasifikasi
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
1.      Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
2.      Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
3.      Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak
5% dari antara orang-orang yang gemuk)
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)
BMI Klasifikasi

< 18.5 berat badan di bawah normal

18.5–24.9 Normal

25.0–29.9 normal tinggi

30.0–34.9 Obesitas tingkat 1

35.0–39.9 Obesitas tingkat 2

≥ 40.0 Obesitas tingkat 3

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat


badan dengan tinggi badan.

Dengan Rumus:
Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI =kilogram / meter2
Rumus :BMI = b / t2
dimanab adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dant adalah tinggi badan
dalam meter.

2.3 Komplikasi
Seorang obesitas menghadapi risiko masalah kesehatan yang berat, antara lain:
2.3.1   Hipertensi.
Penambahan jaringan lemak meningkatkan aliran darah. Peningkatan kadar insulin
berkaitan dengan retensi garam dan air yang meningkatkan volum darah. Laju jantung
meningkat dan kapasitas pembuluh darah mengangkut darah berkurang.Semuanya
dapat menungkatkan tekanan darah.
2.3.2   Diabetes.
Obesitas merupakan penyebab utama DM t2.Lemak berlebih menyebabkan resistensi
insulin, dan hiperglikemia berpengaruh negatif terhadap kesehatan.
2.3.3   Dislipidemia.
Terdapat peningkatan kadar low-density lipoprotein cholesterol (jahat), penurunan
kadar high-density lipoprotein cholesterol (baik) dan peningkatan kadar trigliserida.
Dispilidemia berisiko terbentunya aterosklerosis.
2.3.4   Penyakit jantung koroner dan Stroke
Penyakit-penyakit ini merupakan penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis.
2.3.5   Osteoartritis.
Morbid obesity memperberat beban pada sendi-sendi.
2.3.6   Apnea tidur.
Obesitas menyebabkan saluran napas yang menyempit yang selanjutnya
menyebabkan henti napas sesaat sewaktu tidur dan mendengkur berat.
2.3.7   Asthma
Anak dengan BBL atau obes cenderung lebih banyak mengalami serangan asma atau
pembatasan keaktifan fisik.
2.3.8   Kanker
Banyak jenis kanker yang berkaitan dengan BBL misalnya pada perempuan kanker
payudara, uterus, serviks, ovarium dan kandung empedu; pada lelaki kanker kolon,
rektum dan prostat.
2.3.9   Penyakit perlemakan hati
Baik peminum alkohol maupun bukan dapat mengidap penyakit perlemakan hati (non
alcoholic fatty liver disease = NAFLD) atau non alcoholic steatohepatitis (NASH)
yang dapat berkembang menjadi sirosis.
2.3.10    Penyakit kandung empadu
Orang dengan BBL dapat menghasilkan banyak kolesterol yang berisiko batu
kandung empedu.

2.4 Etiologi
            Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain , keturunan,pola
makan, obat-obatan,psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi intake
makanan

2.5 Manifestasi klinis


Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak
biasanya timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita,
selain berat badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan
lebih cepat (ternyata jika periksa usia tulangnya), sehingga pada akhirnya remaja yang
cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai tinggi badan yang relative rendah
dibandingkan dengan anak yang sebayanya.
Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas :
a.         Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil dengan jari –
jari yang berbentuk runcing.
b.        Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan dagu yang
berbentuk ganda.
c.         Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah
tumbuh pada anak pria keadaan demikian menimbulkan perasaan yang kurang
menyenangkan.
d.        Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul lonceng,
kadang – kadang terdapat strie putih atau ungu.
e.         Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan biasanya pada biseb
dan trisebnya
Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang
mungkin merupakan penyebab atau keadaan dari obesitas.
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding
dada bisa menekan paru – paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak
nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.Gangguan
pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk
sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa
ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri
punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut
dan pergelangan kaki).Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.Seseorang yang
menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan
dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan
mengeluarkan keringat yang lebih banyak.Sering ditemukan edema (pembengkakan
akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

2.6 Patofisiologi pada obesitas


            Makanan yang adekuat, yang di sertai dengan ketidak seimbangan antara
intake dan out put yang keluar – masuk dalam tubuh akan menyebabkan akumulasi
timbunan lemak pada jaringan adiposa khususnya jaringan subkutan. Apabila hal ini
terjadi akan timbul berbagai masalah, diantaranya
            Timbunan lemak pada area abdomen yang emnyebabkan tekanan pada otot-
otot diagfragma meningkat sehingga menggagu jalan nafas , BB yang berlebihan
menyebabkan aktifitas yang terganggu sehingga mobilitas gerak terbatasi dan timbul
perasaan tidak nyaman, obat-obatan golongan steroid yang memicu nafsu makan tidak
terkontrol mengakibatkan perubahan nutrisi yang berlebih, dan krisis kepercayaan diri
karena timbunan lemak pada tubuh telah mengubah bentuk badannya

2.7 Pathway
1.      Genetik
2.      Pola fungsi kesehatan
3.      Obat – obatan
4.      Aktifitas
5.      Pola fikir konsentrasi intake makanan

Makanan yang adekuat

Intake yang berlebih – out put yang kurang

Non balance intake and out put

Akumulasi lemak pada seluruh jaringan adiposa (subkutan)

Timbunan lemak                BB yg berlebih             obat-obatan steroid      krisis


kepercayaan diri
Pada area abdomen         mobilitas terbatas     nafsu makan meningkat      karena
sangat gemuk
Menekan difragma                                                              

2.8 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara bersama-
sama. Terdapat banyak pilihan antara lain:

1. Gaya hidup
Perubahan perilaku dan pengaturan makan.Prinsipnya mengurangi asupan kalori
dan meningkatkan keaktifan fisik, dikombinasikan dengan perubahan perilaku.Kata
pepatah Cina kuno “makan malam sedikit akan membuat Anda hidup sampai
sembilan puluh sembilan tahun”.Pertama usahakan mencapai dan mempertahankan
BB yang sehat.Konsumsi kalori kurang adalah faktor penting untuk keberhasilan
penurunan BB. Pengaturan makan disesuaikan dengan banyak faktor antara lain usia,
keaktifan fisik. Makan jumlah sedang makanan kaya nutrien, lemak rendah dan kalori
rendah.Pilih jenis makanan dengan kepadatan energi rendah seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan, jenis makanan sehat, jenis karbohidrat yang berserat tinggi, hindari
manis-manisan, kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya
makanan yang diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar.
Perbanyak kerja fisik, olahraga teratur, dan kurangi waktu nonton TV.

2. Bedah bariatrik
Di Amerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40 kg/m2 atau
IMT 35,0-39,9 kg/m2 disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2, atau gangguan gaya
hidup dan telah gagal mencapai penurunan BB yang cukup dengan cara non-
bedah. (NIH Consensus Development Panel pada tahun 1991). Kemudian pada tahun
2004 ASBS Consensus menganjurkan juga cara ini untuk mereka dengan IMT 30,0–
34,9 kg/m2 dengan keadaan komorbid yang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara
nyata. Dapat diharapkan penurunan BB maksimal 21–38%.

3. Obat-obat anti obesitas


Ada obat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation, menurunkan
selera makan, atau satiety, meningkatkan rasa kenyang, atau keduanya), contohnya
Phentermin.Obat ini hanya dibolehkan untuk jangka pendek.Orlistat menghambat
enzim lipase usus sehingga menurunkan pencernaan lemak makanan dan
meningkatkan ekskresi lemak dalam tinja dengan sedikit kalori yang
diserap. Sibutramine meningkatkan statiation dengan cara menghambat ambilan
kembali monoamine neurotransmitters (serotonin, noradrenalin dan sedikit dopamin),
menyebabkan peningkatan senyawa-senyawa tersebut di hipotalamus. Rimonabant
termasuk kelompok antagonuis CB1, yang menghambat ikatan cannabinoid endogen
pada reseptor CB1 neuronal, sehingga menurunkan selera makan dan menurunkan
BB.Orlistat, sibutramin dan rimonabant dapat dipergunakan untuk jangka lama
dengan memperhatikan efek sampingnya; rimonabant masih ditunda di Amerika
Serikat.Sayangnya obat-obatan tersebut tiada yang dapat memenuhi harapan dan
kebutuhan orang.Oleh karena itu industri farmasi masih mengembangkan banyak
calon obat baru.

4. Balon Intragastrik
Balon Intragastrik adalah kantung poliuretan lunak yang dipasang ke dalam
lambung untuk mengurangi ruang yang tersedia untuk makanan.

5. Pintasan Usus
Pintasan usus meliputi penurunan berat badan dengan cara malabsorbsi. Tindakan
ini kadang-kadang dilakukan dengan diversi biliopankreatik, yang memerlukan
reseksi parsial lambung dan eksisi kandung empedu dengan transeksi jejunum
.jejunum proksimal dianastomosiskan (dihubungkan melalui pembedahan) ke ilium
distal, dan jejunum distal dianastomosiskan ke bagian sisa dari lambung.

2.9 Pemeriksaan Diagnostik


1.        Pemeriksaan metabolik atau endorin : Dapat menyatakan ketidaknormalan misalnya
hipotiroidisme, hipogonadisme, peningkatan pada insulin, hiperglikemi.Dapat juga
menyebabkan gangguan neuroendokrin dalam hipotalamus yang mengakibatkan
berbagai gangguan kimia.
2.        Pemeriksaan antropometrik : Dapat memperkirakan rasio lemak dan otot.

BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN OBESITAS

3.1 Pengkajian

1. Identitas Pasien
Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.

2. Riwayat kesehatan
Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini
Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah
menderita obesitas
Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang mengalami
penyakit serupa atau memicu
Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial , ketaatan beribadah ,
kepercayaan
3.      Pemerikasaan fisik :
Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi
vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.
Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas
Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang
merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.
Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit
pinggang.
Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam
pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.
Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah
bening

4.      Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal :
hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan kadar
insulin)
5.      Pola fungsi kesehatan
a)      Aktivitas istirahat
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang keinginan untuk
beraktifitas.
b)      Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat  menghilangkan
perasaan tidak senang : frustasi
c)      Makanan / cairan
Mencerna makanan berlebihan
d)     Kenyamanan
Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam menopang
berat badan atau tulang belakang
e)      Pernafasan
Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
f)       Seksualitas
Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan amenouria

3.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


1.      Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake
makanan yang lebih
2.      Gangguan pencitraan diri yang berhubungan dengan  biofisika atau psikosial
pandangan px tehadap diri
3.      Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidak
nyaman dalam situasi sosial
4.      Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri ,
ansietas , kelemahan dan obstruksi trakeobronkial

3.3 Perencanaan
            Setelah pengumpulan data, megelompokkan dan menentukan diagnosa
keoerawatan yang mungkin muncul, maka tahapan selanjutnya adalah menentukkan
prioritas, tujuan dan rencana tindakkan keperawatan.
Diagnosa 1
1.      Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake
makanan yang lebih
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi kembali normal
Kriteria hasil :
Perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam program latihan
Menunjukan penurunan berat badan
Intervensi :
1.      Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana makan dengan pasien
2.      Timbang berat badan secara periodik
3.      Tentukan tingkat aktivitas dan rencana program latihan diet
4.      Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentujan keb kalori dan nutrisi untuk penurunan
berat badan
5.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penekan nafsu makan
(ex.dietilpropinion)
Rasional :
1.      Mengidentifikasi / mempengaruhi penentuan intervensi
2.      Memberikan informasi tentang keefektifan program
3.      Mendorong px untuk menyusun tujuan lebih nyata dan sesuai dg rencana
4.      Kalori dan nurtisi terpenuhi secara normal
5.      Penurunan berat badan

Diagnosa 2
2.      Gangguan pencitraan diri b.d biofisika atau psikosial pandangan px tehadap diri

Tujuan :
Menyatakan gambaran diri lebih nyata
Kriterian hasil :
Menunjukkan beberapa penerimaan diri dari pandangan idealisme
Mengakui indiviu yang mempunyai tanggung jawab sendiri
Intervensi :
            Beri privasi kepada px selama perawatan
            Diskusikan dengan px tentang pandangan menjadi gemuk dan apa artinya bagi
px trsebut
            Waspadai mitos px / orang terdekat
            Tingkatkan komunikasi terbuka dengan px untuk menghondari kritik
            Waspadai makan berlebih
            Kolaborasi dengan kelompok terapi
Rasional :
            Individu biasanya sensitif terhadap tubuhnya sendiri
            Pasien mengungkapkan beban psikologisnya
Keyakinan tentang seperti apa tubuh yang ideal atau motifasi dapat menjadi upaya
penurunan berat badan
Meningkatkan rasa kontrol dan meningkatkan rasa ingin menyelesaikan masalahnya
            Pola makan terjaga
            Kelompok terapi dapat memberikan teman dan motifasi

Diagnosa 3
3.      Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam situasi
sosial
Tujuan :
Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang menyebabkan interaksi sosial yang
buruk
Kriteria hasil :
Menunjikan peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan interpersonal
Intervensi :
Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku sosial
Kaji penggunaan ketrampilan koping pasien
Rujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai dengan indikasi

Rasional :
            Keluarga dapat membantu merubah perilaku sosial pasien
Mekanisme koping yang baik dapat melindungi pasien dari perasaan kesepian isolasi
Pasien mendapat keuntungan dari keterlibatan orang terdekat untuk memberi
dukungan

Diagnosa 4
4.      Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri ,
ansietas , kelemahan dan obstruksi trakeobronkial
Tujuan :
            Mengembalikan pola napas normal
Kriteria hasil :
            Mempertahankan ventilasi yang adekuat
            Tidak mengalami sianosis atau tanda hipoksia lain
Intervensi :
            Awasi , auskultasi bunyi napas
            Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat
            Bantu lakukan napas dalam, batuk menekan insisi
            Ubah posisi secara periodik
            Berikan O2 tambahan / alat pernapasan lain

Rasional :
Peranapasan mengorok/ pengaruh anastesi menurunkan ventilasi, potensial
atelektasis, hipoksia
Mendorong pengembangan diafragma sehingga ekspansi paru optimal, pasien lebih
nyaman
 Ekspansi paru maksimal, pembersihan jalan  napas, resiko atelektasis minimal
Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan penurunan kerja napas

3.4 Penatalaksanaan (Contoh tinjauan kasus asuhan keperawatan klien dengan


obesitas)
A.    PENGKAJIAN
·                  Identitas
Nama               : Nn. M
Jenis Kelamin    : Perempuan
Dignosa medis  : Obesitas berat
Umur               : 19 tahun
Tinggi badan     : 156 cm
Berat badan      : 120 kg
Pendidikan        : Mahasiswi
Pekerjaan         : -
Status                : Belum kawin
Agama             : Islam
Alamat              : Brondong Lamongan
1.    Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai.
2.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien tidak mengalami keluhan apa-apa selain merasakan berat badannya semakin
bertambah, disamping itu pasien mengalami kesusahan untuk berdiri sehabis duduk
dari lantai.
3.    Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi setelah 2 tahun kemudian
berat badan pasien mengalami perubahan, itu terjadi saat pasien beranjak kelas 2
SMA.

4.    Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami obesitas.
5.    Riwayat Psiko-Sosial-Spiritual
1)   Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas
apa yang dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2)   Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima
dan diterima oleh orang lain.
3)   Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan
ibadah.

·                  Pemeriksaan fisik
1.    Vital sign
Tekanan darah       : 130/80 mmHg
Pernafasan             : 24 x/menit
Nadi                      : 85 x/menit
Suhu                      : 370C
2.    Keadaan umum     : Baik
3.    Pemeriksaan Head to Toe
 Kulit                  :  Inspeksi (warna kulit sawo matang)
Palpasi (turgor normal < 3 dtik)
 Kepala               :  Inspeksi (kulit kepala bersih, bulat sempurna, rambut    panjang lurus, tidak ada
benjolan atau lesi)
Palpasi (tidak ada benjolan)
 Telinga:             :  Inspeksi (normal tidak ada lesi, bersih tidak ada serumen)
Palpasi (normal tidak ada lipatan)
 Mata                  :  Inspeksi (bulat besar, bersih tidak cowong)
 Mulut                :  Inspeksi (bersih, lembab, gigi normal)
 Dada                 :     Inspeksi (bentuk dada simetris/normal)
Palpasi (tidak ada benjolan atau lesi)
Perkusi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada benjolan atau lesi)
Auskultasi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada suara tambahan)
 Abdomen          :  Inpeksi (buncit terdapat lipatan)

·                  Pola Fungsi Kesehatan


1.      Pola Nutrisi
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien makan 3x sehari dengan porsi biasa
b.    Saat sekarang
Pasien makan lebih dari 3x sehari dengan porsi banyak dan kadang-kadang ditambah
dengan makanan ringan, pasien selalu ingin ngemil.
2.      Pola Eliminasi
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien BAB dan BAK normal
b.    Saat sekarang
Pasien BAB dan BAK normal
3.      Pola Istirahat-Tidur
a.    Pasien tidur pada jam-jam istirahat
b.    Sesudah mengalami obesitas pasien lebih sering mengantuk dan memperbanyak
tidurnya.
4.      Pola Aktivitas
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien dalam menjalankan aktivitas tidak mengalami keluhan / hambatan.
b.    Saat sekarang
Pasien mengalami hambatan, cepat capek dan lelah, malas dengan berat badan yang
berlebihan.

·                  Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1.      Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas
apa yang dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2.      Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima
dan diterima oleh orang lain.
3.      Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan
ibadah.
                                   
B.     ANALISA DATA
Data Fokus
DS       : Pasien mengatakan terkadang tidak nyaman dengan berat badan yang dimilikinya.
DO      :
-       pasien tampak terganggu dalam melaksanakan aktivitas karena berat badannya
-       pasien sering kali kesusahan berdiri sehabis duduk dari lantai
Symptom Etiologi Problem

a.  DS :Pasien Berat badan yang Gangguan dalam


mengatakan berlebihan beraktivitas
terkadang merasa
kurang nyaman
dengan berat badan
yang dimilikinya

DO : Pasien tampak
kesusahan dalam
beraktivitas karena
barat badannya

b.   DS : Pasien
mengatakan kurang
percaya diri jika
berinteraksi /
bersosialisasi dengan
orang lain
Harga diri rendah Gangguan dalam
bersosialisasi dengan
DO: Pasien kelihatan orang lain dan
minder saat pandangan negatif
berkomunikasi dan terhadap diri
bergaul dengan
temannya.
Diagnosa Keperawatan
1.        Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan
kesusahan dalam beraktivitas.
2.        Resiko terhadap kerusakan interaksi social yang berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan akibat perasaan malu dan respon
negatif dari orang lain.

C.    PERENCANAAN
No. Dx
Tgl Tujuan Intervensi Rasional
Kep

12- 1 Setelah dilakukan    - Diskusikan -- Membantu


02-06 perawatan dan emosi / kejadian mengidentifikasikan
penyuluhan 2x24 jam sehubungan kapan pasien makan
pasien diharapkan dengan makan untuk memuaskan
mampu melaksanakan dan buat kebutuhan emosi
diet dengan criteria rencana makan daripada lapr
hasil : dengan pasien. fisiologi

- Menunjukkan    - Tekankan -- Hilangkan


perubahan pola makan pentingnya kebutuhan
dan keterlibatan menghindari komponen yang
individu dalam diet berlemak dapat menimbulkan
program latihan dan diskusikan ketidakseimbangan
tambahan tujuan metabolik ex :
-   - Menunjukkan nyata untuk penurunan
penurunan BB dengan penurunan BB karbohidrat berlebih
pemeliharaan
kesehatan optimal

   - Diskusikan  - Pandangan mental


dengan pasien termasuk ideal kita
pandangan dan biasanya tidak
menjadi gemuk terbaru, gemuk
dan apa artinya dapat mempunyai
bagi individu akar dalam
psikologi.

-- Membantu
   - Dorong pasien mengidentifikasi
untuk dan memperjelas
mengeksprsikan alasan untuk
perasaan dan kesulitan dalam
persepsi berinteraksi dengan
masalah orang lain
Setelah dilakukan
penyuluhan 2x24 jam
-- Megidentifikasi
pasien diharapkan
masalah khusus dan
mampu bersosialisasi
dengan baik dengan    - Bantu dalam menganjurkan
kriteria hasil : mengidentifikasi tindakan yang dapat
tanggung jawab diambil untuk
-  - Menyatakan sendiri dan mempengaruhi
gambaran diri lebih control pada perubahan
nyata situasi

-  - Menunjukkan
beberapa penerimaan
diri aripada andangan
13- 2 idealisme
02-06
-  - Mengakui diri
sebagai individu yang
mempunyai tanggung
jawab sendiri

D.    PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No. Dx Tindakan Respon Ttd

12-2-06 1 a.  Memberikan penyuluhan a.  Pasien menerima


dan nasehat kepada pasien tentang anjuran untuk
(09.00) agar melaksanakan diet menurunkan berat
teratur dan optimal badannya dan
berkeinginan diet
b.  Menganjurkan kepada secara teratur
pasien untuk berkonsultasi
kepada ahli diet b.   Pasien masih tampak
ragu untuk
berkonsultasi dengan
ahli diet karena belum
yakin apakah BBnya
bisa kembali normal

a.  Pasien masih tampak


ragu

b.  Bisa menerima dan


percaya bahwa itu
a.   Memberi semangat adalah yang terbaik
bahwa berat badan pasien untuknya
masih bisa diturunkan
c.  Pasien tampak
b.  Memberi dukungan bahwa semangat dan optimis
itu adalah anugerah dari akan penurunan berat
Tuhan
c.   Memberikan pengertian badannya
kalau hanya diri kitalah
yang mampu merubah
keadaan yang ada pada
13-2-06 2 dari kita sendiri f.        

(12.00)

E.     EVALUASI
Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Ttd

12- 1 -  Pasien bias sedikit mengurangi porsi


02-06 makanannya

-   Pasien mampu meghindari makanan


yang banyak mengandung lemak :
gorengan

-   Pasien terkadang masih kurang percaya


diri jika berkumpul dengan banyak orang
13-
02-06 2 -   Pasien mampu menerima dan menyadari
bahwa berinteraksi dengan orang lain itu
sangat penting

BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
                    Kegemukan (obesitas) didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak
rubuh sedikitnya 25% dari berat rata-rata untuk usia., jenis kelamin, dan tinggi
badan. Prognosis umum untuk peningkatan dan mempertahankan penurunan berat
badan buruk.Namun, keinginan pola hidup lebih sehat Dn penurunan factor risiko
sehubungan dengan ancaman penyakit terhadap hidup memotivasi beberapa orang
untuk mengikuti diet dan program penurunan berat badan.Obesitas juga merupakan
suatu keadaan patologis dengan terdapatnya penimbuan lemak yang berlebihan
daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Masalah gizi karena kelebihan kalori
biasanya disertai kelebihan lemak dan protein hewani, kelebihan serat dan mikro
nutrien.
Obesitas terjadi karena adanya  kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk
jaringan lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor
eksogen (obesitas primer) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen
(obesitas sekunder) akibat adanya kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik
(meliputi 10%).
Faktor yang menentukan antara lain :
a.       Faktor Genetik
b.      Faktor Psikologis (gangguan emosi)
c.       Faktor Neurogenik ( gangguan hormon)
d.      Faktor Nutrisi
e.       Aktivitas fisik

4.2 Saran:
1.      Di dalam menentukan intervensi keperawatan telebih mengenai program diet, harus
lebih banyak berdiskusi dengan klien.
2.      Untuk klien dengan obesitas, harus lebih mengutamakan pengaturan pola makan yang
baik untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
3.      Dalam perawatan klien, sebaiknya banyak melibatkan orang terdekat klien, mulai dari
keluarga,, mulai dari keluarga,abat samapi teman akrab klien.
DAFTAR PUSTAKA

NANDA, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2005-2006


Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI :
Media Aescullapius
Barbara C long.(1996). Perawatan Medical Bedah. Pajajaran Bandung
Guytion & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Kapita Selekta Kedokteran Edisi Jilid Kedua, Media Aesculapius, FKUI 2000
http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas

Anda mungkin juga menyukai