Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN DISKUSI TUTORIAL BLOK

ELEKTIF SKENARIO 3

Kelompok 7

Penyusun:
Miradha Aina R aipki2320544
David Farrell S aipki2410995
Permata Evan G aipki2410392
Zifora aipki2410561
Defina Mutia A aipki2410370
Zeidan Ahmad F aipki2410582
Livia Odelia B aipki2410147
Nadhira Nur H aipki2410302
Alifia Bajarani aipki2410361
Elisabeth Cindy S aipki2410450
Sheila Gayle A aipki2410297

Fasilitator Diskusi:
dr. Daniel Cahyadi, M.Biomed

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ 2
BAB II ...................................................................................................................................................... 7
SKEMA DISKUSI DAN CAPAIAN BELAJAR...................................................................................... 7
BAB III..................................................................................................................................................... 8
HASIL BELAJAR MANDIRI .................................................................................................................. 8
BAB IV .................................................................................................................................................. 18
SIMPULAN DAN REFLEKSI SINGKAT ............................................................................................. 18
DAFTAR REFERENSI.......................................................................................................................... 21

2
BAB I
SKENARIO, TERMINOLOGI,
PERUMUSAN MASALAH DAN JAWABAN AWAL

WEIGHT PROBLEM…
Membuat Menu Diet

Tony, pria berusia 25 tahun datang ke klinik Anti Aging RS Sanjoyo dengan permasalahan
kelebihan berat badan, Ia mengutarakan ingin menurunkan berat badan dan memiliki pola hidup
yang lebih sehat.

Berat Badan Tony 100 kg, tinggi 185 cm. Sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai kantor yang lebih
banyak duduk dan mengonsumsi makanan cepat saji dan jajan di warung dekat kantor. Ia juga
jarang melakukan aktivitas fisik dan lebih banyak menonton film di rumahnya sambil
mengkonsumsi snack.

Tony ingin belajar menyusun menu diet yang baik dan benar juga contoh aktivitas fisik yang
sebaiknya dilakukan, supaya berat badannya bisa turun dan terkontrol.

Dari hasil analisis komposisi tubuh didapatkan:

1. Terminologi

1. Diet : Kebiasaan makan dan minum yang dikonsumsi oleh seseorang dari hari ke hari,
terutama untuk merencanakan kebutuhan spesifik suatu individu dengan cara
menambahkan atau mengurangi asupan makanan.

2. Rumusan Masalah dan Jawaban Awal

3
1. Bagaimana hubungan mengkonsumsi makan cepat saji terhadap kelebihan berat badan
pada pasien?
• Makanan cepat saji cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi. Peningkatan berat
badan biasanya terjadi apabila jumlah kalori yang dikeluarkan tidak sebanding dengan
kalori yang masuk, misalnya pada orang dengan kekurangan aktivitas fisik
• Kebiasaan dalam konsumsi makanan cepat saji (fast food) yang
biasanya kaya akan densitas energi, indeks glikemik, fruktosa, maupun lemak dan
sebaliknya memiliki nilai yang rendah di nutrisi dan
serat ini memiliki efek yang buruk pada anak-
anak dan remaja. Kandungan lemak tinggi dari kebiasaan konsumsi inilah yang
merupakan risiko utama kenaikan berat badan dan pengembangan penyakit kronis
metabolisme lain. Lemak
yang jumlahnya terlalu banyak akan membuat sekresi insulin meningkat drastis
dan akhirnya akan mengakibatkan resistensi
dari insulin tersebut. Resistensi ini membuat kadar glukosa plasma naik dan
menyebabkan hiperinsulinemia , merangsang sekresi lipoprotein lipase sehingga
lemak akan lebih banyak tertimbun. Kandungan
inilah yang mengakibatkan penambahan berat badan dan akumulasi lemak perut
yang lama-lama akan mengakibatkan weight problem, dan obesitas.

2. Bagaimana komposisi tubuh yang dianggap normal?


Parameter Range Interpretasi

Lemak tubuh (pria, 20-40 tahun) 8-19% Normal

19-25% Kelebihan berat badan

>25% Obesitas

Protein tubuh

Kadar air 62.4% Normal

Lingkar perut Laki-laki: < 90 cm Normal

Perempuan: < 80 cm

BMI < 18,5 Underweight

18,5-25 Normal

25-27 Overweight

27- > 30 Obesitas

3. Dari hasil analisis komposisi tubuh, bagaimana interpretasinya?


4
BMI: 29,1 (overweight)
Fat mass: 9,1 (tinggi)
Body composition chart:
Fat free mass: 20 (normal)

4. Bagaimana hubungan obesitas dengan aging atau penuaan?


Obesitas memicu proses inflamasi dan kelainan metabolisme yang akan mengakibatkan
peningkatan stres oksidatif. Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radial bebas
atau prooksidan dan antioksidan yang dipicu oleh adanya dua kondisi umum yaitu
kurangnya antioksidan serta kelebihan produksi radial bebas. Stres oksidatif dapat
menyebabkan kerusakan oksidatif mulai dari tingkat sel, jaringan hingga ke organ tubuh,
dan mengakibatkan terjadinya percepatan proses penuaan dan munculnya berbagai
patogenesis penyakit. Stres oksidatif yang berlangsung lama akan menyebabkan kerusakan
sel dan jaringan sehingga memicu terjadinya proses penuaan.

5. Apa perbedaan dari body mass index dan fat mass index?
Indeks Massa Tubuh (IMT) Indeks Massa Lemak (IML)

Perhitungan yang menggambarkan status Pengukuran persentase lemak tubuh seseorang.


gizi seseorang dari BB dan TB.

Digunakan untuk mengkategorikan berat IML lebih akurat untuk menentukan komposisi
badan seseorang menjadi kurus, normal, tubuh seseorang, karena memperhitungkan jumlah
gemuk, atau obesitas. lemak tubuh yang sebenarnya.

Seluruh massa tubuh termasuk massa Hanya spesifik lemak.


tulang, otot, lemak & bagian tubuh
lainnya.

5
IMT = Berat badan (kg)Tinggi badan (m) IML = Massa lemak (kg)Tinggi badan (m) x
x Tinggi badan (m) Tinggi badan (m)
IMT adalah perhitungan yang menggambarkan status gizi seseorang dengan
membandingkan berat dan tinggi badan. IMT digunakan untuk mengkategorikan berat
badan seseorang menjadi kurus, normal, gemuk, atau obesitas FMI adalah pengukuran
persentase lemak tubuh seseorang. Pengukuran FMI lebih akurat dalam menentukan
komposisi tubuh seseorang, karena memperhitungkan jumlah lemak tubuh yang
sebenarnya. perhitungan FMI dapat menggunakan metode Skinfold assessment merupakan
metode pengukuran sederhana yg dapat dilakukan dengan mengukur ketebalan lipatan
kulit pada beberapa titik di tubuh.

6. Bagaimana pola hidup yang sehat yang perannya besar terhadap anti aging?
Menghindari minuman bersoda dan alkohol
Dianjurkan melakukan olahraga yang sesuai
Pemantauan atau monitoring
Pola hidup:
• Konsumsi makanan tinggi antioksidan (buah2an) → kaya kolagen
• Jangan merokok
• Mengelola stress
• Rutin minum air putih
• Istirahat cukup

6
BAB II

SKEMA DISKUSI DAN CAPAIAN BELAJAR

1. Skema Diskusi

2. Daftar Capaian Belajar

1. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana mekanisme terjadinya overweight


(patofisiologi)
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tatalaksana yang tepat untuk pasien? (contoh menu diet dan
aktivitas fisik)
3. Anamnesis dan pemeriksaan penunjang yang dapat diberikan pada pasien
4. Interpretasi komposisi tubuh, analisanya bagaimana?
5. Perhitungan total kalori, protein, karbohidrat, lemak untuk pasien

7
BAB III

HASIL BELAJAR MANDIRI

1. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme terjadinya overweight (patofisiologi)

Banyaknya simpanan lemak diperlukan untuk bertahan hidup selama keadaan


kekurangan nutrisi seperti kelaparan. Namun, pada saat makanan berlimpah dalam waktu
lama, penyimpanan lemak yang sangat efisien akan menyebabkan penyimpanan lemak
berlebih, yang pada akhirnya menyebabkan obesitas.penyimpanan asam lemak sebagai
triasilgliserol di dalam adiposit melindungi terhadap toksisitas asam lemak; jika tidak,
asam lemak bebas akan bersirkulasi dengan bebas di pembuluh darah dan menghasilkan
stres oksidatif dengan menyebar ke seluruh tubuh. Namun, penyimpanan berlebihan yang
menyebabkan obesitas pada akhirnya menyebabkan pelepasan asam lemak berlebih dari
peningkatan lipolisis, yang dirangsang oleh peningkatan keadaan simpatis yang ada pada
obesitas.

Pelepasan asam lemak bebas yang berlebihan ini kemudian memicu lipotoksisitas,
karena lipid dan metabolitnya menciptakan tekanan oksidan pada retikulum endoplasma
dan mitokondria. Hal ini mempengaruhi jaringan adiposa dan nonadiposa, yang
menentukan patofisiologinya di banyak organ, seperti hati dan pankreas, dan pada sindrom
metabolik.

8
Peran lipotoksisitas dan peradangan pada obesitas. Jaringan adiposa putih (WAT)
melepaskan asam pra-lemak dan adipokin, yang bersifat lipotoksik dan inflamasi serta
menghasilkan efek yang beragam, diuraikan pada kolom sebelah kiri. Korelasinya dengan
sindrom metabolik ditunjukkan pada kolom sebelah kanan, sedangkan semua efeknya
berujung pada aterosklerosis di bagian bawah gambar.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan tatalaksana yang tepat untuk pasien (contoh menu
diet dan aktivitas fisik)

• Contoh Menu Diet


BB: 100 kg, TB: 185 cm, Usia 25 tahun
BMI: 29,21 (Overweight)

BB ideal menurut BROCA


= 90% x (Tinggi badan - 100) x 1 kg
= 0,9 x (185 - 100) x 1 kg
= 76,5 kg

Batas atas normal: 76,5 kg + 10% = 84,15 kg


Batas bawah normal: 76,5 kg - 10% = 68,85 kg

Rentang BB ideal normal: 68,85 - 84,15 kg

Menghitung kebutuhan kalori menurut rumus Harris-Benedict

BMR = 66 + (13,7 x berat badan) + (5 x tinggi badan) - (6,8 x usia)


= 66 + (13,7 x 100 kg) + (5 x 185 cm) - (6,8 x 25)
= 66 + 1370 + 925 - 170
= 2191

Faktor aktivitas fisik: jarang beraktivitas


2.191 x 1,2 = 2.629

Kebutuhan protein 15% = 394,35


9
Kebutuhan lemak 25% = 657,25
Kebutuhan karbohidrat 60% = 1.577,4

Menu diet terbagi dalam


Pagi (20%) : 20% x 2629 = 525,8
Snack (10%) : 10% x 2629 = 262,9
Siang (30%) : 30% x 2629 = 788,7
Snack (15%) : 15% x 2629 = 394,35
Malam (25%) : 25% x 2629 = 657,25

Waktu Bahan makanan Penukar URT Jumlah kalori

Pagi Roti 1 penukar 80 gram (4 iris) 175 kal


Telur ayam 2 penukar 120 gram (2 butir) 190 kal
Sayuran B 1 penukar 25 kal
Margarin 2 penukar 10 gram (1 sdm) 90 kal

Snack Semangka 2 penukar 300 gram (2 potong) 80 kal


Yogurt 1 penukar 200 gram (1 gelas) 110 kal

Siang Nasi 1 penukar 200 gram (3/4 gelas) 175 kal


Ayam dada 2 penukar 200 gram (2 potong) 350 kal
Sayuran B (sawi) 25 kal
Tempe
Minyak 2 penukar 2 potong 160 kal
1 penukar 5 gram (½ sdm) 45 kal

Snack Biskuit 1 penukar 50 gram (5 biji) 175 kal


Susu low fat 1 penukar 200 gram (1 gelas) 170 kal

Malam Nasi 1 penukar 200 gram (¾gelas) 175 kal


Ikan 2 penukar 100 gram (2 potong) 190 kal
Tahu 2 penukar 200 gram (2 biji besar) 160 kal
Sayuran B 25 kal
Minyak 1 penukar 5 gram (½ sdm) 45 kal
Pepaya 1 penukar 100 gram (1 potong) 40 kal

• Aktivitas Fisik

10
Latihan fisik atau latihan kondisi fisik adalah suatu proses peningkatan kemampuan aktivitas gerak
fisik yang dilakukan secara sistematis dan progresif untuk mempertahankan atau meningkatkan
derajat kesegaran jasmani dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani sehingga
tercapainya kemampuan kerja fisik yang optimal. Latihan kondisi fisik perlu mendapat perhatian
serius melalui perencanaan yang cukup matang serta sistematis agar tingkat kebugaran jasmani
serta peningkatan kemampuan fungsional organ tubuh menjadi lebih baik. Jika kondisi fisik baik,
ada beberapa hal yang menguntungkan bagi tubuh, antara lain meningkatnya kemampuan dari
sistem sirkulasi kerja dari jantung, meningkatnya kekuatan, kelenturan, stamina, kecepatan, serta
komponen kondisi fisik lainnya, serta peningkatan efektivitas, efisiensi dari pergerakan ke arah
yang cukup lebih baik.

Latihan fisik dengan teknik tertentu menggunakan lemak untuk menjadi sumber energi serta dapat
menjadi metode yang ideal untuk mengurangi massa jaringan lemak dalam proses penurunan berat
badan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persentase lemak tubuh,
sampel yang frekuensi latihannya cukup tinggi dan frekuensi latihan yang cukup rendah. Dengan
demikian, latihan fisik dapat membantu mengurangi persentase lemak serta berat badan, tetapi
dapat mempertahankan berat badan yang telah dicapai.1

3. Mahasiswa dapat menjelaskan anamnesis dan pemeriksaan penunjang yang dapat


diberikan pada pasien
• Anamnesis:
o Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
o Riwayat Penyakit Dulu (RPD)
o Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)
▪ Keluarga dengan riwayat obesitas
▪ Penyakit terkait obesitas
o Riwayat program penurunan BB sebelumnya
▪ Hasil dan pengalaman
▪ Kebiasaan makan selama diet
▪ Kendala dan hambatan selama diet
▪ Riwayat perubahan gaya hidup
o Gaya Hidup (Lifestyle)
▪ Rokok dan alkohol
▪ Diet
• Frekuensi, pola makan
• Ketersediaan makanan
▪ Aktivitas fisik
• Frekuensi, jenis, intensitas
▪ Pola Tidur
▪ Hobi
▪ Stress
▪ Penggunaan obat-obatan
o Pemahaman pasien tentang nutrisi
• Pemeriksaan penunjang:
o Analisis komposisi tubuh: pengukuran lemak tubuh, massa tanpa lemak,
dan massa otot
o Pemeriksaan darah rutin: gula darah, kolesterol
o Pemeriksaan profil lipid: HDL, LDL, trigliserida
o Tes Fungsi Hati: ALT, AST, ALP, bilirubin
o Tes Fungsi Ginjal: kreatinin, BUN, GFR
o Tes Toleransi Glukosa Oral (OGTT)

11
o Pemeriksaan Kadar Hormon: hormon tiroid (TSH, T3, T4), insulin, leptin
dan ghrelin, CCK dan PYY, dan kortisol
o Pemeriksaan Tingkat Vitamin dan Mineral: vitamin D, vitamin B12 dan
asam folat, zat besi, kalsium dan magnesium, vitamin A, C, dan E.
o Pemeriksaan Jantung: EKG, stress test
o Pengukuran Gula Darah Pasca Makan (Postprandial)
o Konsultasi Ahli Gizi

4. Mahasiswa dapat menjelaskan interpretasi komposisi tubuh dan bagaimana


analisanya

Komposisi Tubuh Hasil Pemeriksaan Interpretasi

BMI 29,11 kg/m2 Overweight

Fat Mass Index (FMI) 9,1 kg/m2 Tinggi

Fat-Free Mass Index (FFMI) 20,0 kg/m2 Normal

Skeletal muscle mass normal

12
2
13
Pasien mengalami increasing obesity berdasarkan body composition chart di kasus tetapi
muscle mass masih dalam batas normal/fair. Pasien juga memiliki FMI yang tinggi, yang
menandakan banyaknya lemak di tubuh pasien. Mungkin untuk langkah penanganan yang
bisa dilakukan adalah dengan diet disertai olahraga ringan dengan intensitas tinggi untuk
dapat mengurangi FMI.

5. Mahasiswa dapat menjelaskan perhitungan total kalori, protein, karbohidrat, lemak


untuk pasien
Formula Kalkulasi

Informasi pasien:
• Usia: 25 thn
• BB: 100 kg (Actual Body Weight/AcBW)
• TB: 185 cm
• BMI: 29,2 (overweight) --> memakai Adjusted Body Weight (ABW)
Formula kalkulasi:
Ideal Body Weight (IBW)
IBW = 50 + (0,91 x (TB-152,4))
IBW = 50 + (0,91 x (185-152,4)) = 79,66 kg
Adjusted Body Weight (ABW)
ABW = IBW + 0,4 (AcBW - 80)
ABW = 79,66 + 0,4 (100-80) = 87,66 kg

Basal Energy Expenditure (BEE) atau Basal Metabolic Rate (BMR) => energi yang
diperlukan seseorang untuk mengoptimalkan fungsi vital tubuhnya saat istirahat. Variasi
BEE banyak dipengaruhi oleh massa lemak bebas (lean body mass), dan faktor lain, seperti
usia, jenis kelamin, diet, status tiroid, aktivitas fisik, dan stress (Luy, 2018).

14
Physical Activity Level (PAL) = digunakan dalam perhitungan untuk menentukan
energi yang kira-kira dibutuhkan oleh seseorang berdasarkan aktivitas fisik rata-rata yang
dilakukan setiap hari.

Berdasarkan skenario, level aktivitas Tony rata-rata berada di angka 1,2 (sedentary-low
activities).
PAL = 1,2

Total Calories
TEE (Total Energy Expenditure) = total energi yang dikeluarkan seseorang berdasarkan
BEE & PAL
TEE Formula
TEE = BEE x PAL
TEE = 2042 x 1,2 = 2450,4 kcal
Macronutrients Proportion:
Protein
Protein = 15% x TEE
Protein = 15% x 2450,4 = 367,56 kcal ~ 91,89 g
(1 g protein = 4 kcal)

Lemak
15
Lemak = 25% x TEE
Lemak = 25% x 2450,4 = 612,6 kcal ~ 68,067 g
(1 g fat = 9 kcal)

Karbohidrat
Karbo = 60% x TEE
Karbo = 60% x 2450,4 = 1470,24 kcal ~ 367,56 g
(1 g karbo = 4 kcal)

Perhitungan total kalori


Mifflin-St Jeor:

Untuk pria:
BMR = 10W + 6,25H - 5A + 5
Untuk wanita:
BMR = 10W + 6,25H - 5A - 161

W adalah berat badan dalam kg


H adalah tinggi badan dalam cm
A adalah umur

Tony ->
10W + 6,25H - 5A + 5
10(100) + 6,25(185) - 5(25) + 5
dikalikan dengan faktor aktivitas -> jarang melakukan aktivitas fisik -> dikali 1,2

Maintain weight 2,444 100%

Calories/day

Mild weight loss 2,194 90%

0.25 kg/week Calories/day

Weight loss 1,944 80%

0.5 kg/week Calories/day

Extreme weight loss 1,444 59%

1 kg/week Calories/day

Turunkan sampai BMI normal -> untuk pasien ini sekitar 63,3 - 85,6 kg

Perhitungan protein
Rekomendasi protein dari American Dietetic Association (ADA) : 0,8-1,0 g/kg/day
Untuk pasien kebutuhan kalori : 100kg x 0,8-1,0 g/kg/day : 80-100 grams/day

Perhitungan karbohidrat

16
Karbohidrat direkomendasikan memenuhi 40-75% asupan kalori harian.

Sasaran Daily Calorie Allowance 40%* 55%* 65%* 75%*

Pemeliharaan Berat Badan 2.444 Kalori 261 gram 358 gram 424 gram 489 gram

Menurunkan 0,5 kg/minggu 1.944 Kalori 207 gram 285 gram 337 gram 389 gram

Menurunkan 1 kg/minggu 1.444 Kalori 154 gram 212 gram 250 gram 289 gram

*The Institute of Medicine recommends American and Canadian adults to get 40% to 65% of their
dietary energy from carbohydrates. The Food and Agriculture Organization and the World Health
Organization jointly recommend 55% to 75% of total energy from carbohydrates, but only 10%
directly from sugars.

17
BAB IV

SIMPULAN DAN REFLEKSI SINGKAT

1. Simpulan
Mekanisme terjadinya overweight itu panjang dan kompleks. Banyak faktor yg berperan. Tapi
awalnya adalah kelebihan asupan energi. Obesitas itu artinya inflamasi kronis di seluruh tubuh.
Dalam menyusun tatalaksana untuk pasien obesitas, diperlukan pemahaman yang komprehensif.
Tidak hanya tentang teori, tapi juga pasien. Program dietnya sebisa mungkin personalized untuk
pasien, jadi bisa dilakukan dalam jangka waktu panjang, dilakukan sebagai lifestyle untuk pasien
tersebut. Tenaga kesehatan bisa kasih rekomendasi pengaturan menu diet dan aktivitas fisik.
Edukasi mengenai manajemen stress, sleep hygiene, dan gaya hidup lain juga dapat ditambahkan
untuk menunjang program penurunan berat badan pasien. Anamnesis yang dilakukan kepada
pasien harus mendetail, karena dengan begitu, dokter akan lebih mampu untuk memahami pasien.
Dengan anamnesis yang detail pula, program penurunan berat badan akan lebih mudah untuk
disusun dan dijalankan oleh pasien. Berbagai tes penunjang tersedia untuk dilakukan kepada
pasien, tetapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keluhan dari pasien tersebut. Berbagai
indeks komposisi tubuh dapat digunakan untuk menentukan derajat obesitas dari pasien tersebut.
Sehingga, manajemennya pun akan lebih sesuai dengan kondisi pasien. Indeks yang dapat
digunakan di antaranya adalah BMI, FMI, FFMI, dan Skeletal Muscle Mass. Perhitungan
kebutuhan makanan pasien (total kalori, karbohidrat, lemak, protein) harus disesuaikan dengan
kebutuhan pasien dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip untuk program penurunan berat badan.
Dokter dapat bekerja sama dengan dietitian untuk memastikan tercukupinya kebutuhan gizi
pasien. Sehingga dapat disimpulkan kalau proses menuju obesitas itu panjang. Jadi lebih baik
dicegah. Tapi kalau udah terlanjur, manajemennya utamanya akan lebih fokus ke perubahan gaya
hidup, termasuk di antaranya pengaturan menu diet dan aktivitas fisik. Untuk menyusun program
penurunan berat badan yang sesuai dengan pasien, diperlukan banyak data dari anamnesis dan
pengukuran tubuh.

2. Refleksi Singkat
1. Permata Evan G
Hal baru : -

Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : takaran porsi makanan yang mudah
dipahami dan dilakukan oleh pasien untuk kebutuhan tubuh pasien obesitas (weight
problem)

Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : hubungan obesitas
dengan aging atau penuaan yaitu terkait ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan.

2. Miradha Aina R
Hal baru : Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pola diet.
Selain itu, ada banyak pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk menunjang
tatalaksana masalah seperti di skenario.
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : mekanisme atau patofisiologi obesitas
yang berhubungan dengan komposisi tubuh dan gaya hidup, perhitungan kalori dan

18
kebutuhan energi seseorang berdasarkan komposisi tubuh dan aktivitas fisik, serta
perhitungan total makronutrien yang dibutuhkan tubuh.
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : Apakah ada
rekomendasi pola diet dan aktivitas fisik lain yang bisa dilakukan oleh orang-orang
dengan kondisi rentan, seperti geriatri, anak-anak, atau orang dengan penyakit kronis
seperti hipertensi, gagal jantung dan gagal organ lain, autoimun, atau kanker?

3. David Farrell S
Hal baru : Ternyata ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam menentukan menu
diet, termasuk mengecek komposisi tubuh
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : pengaruh dan jenis aktivitas fisik yang
baik dalam menjaga berat badan ideal
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : Apakah ada
olahraga/aktivitas fisik yang bisa dilakukan sambil melakukan pekerjaan kantor sehingga
tidak membuang waktu bekerja?

4. Zifora
Hal baru : Perhitungan komposisi lemak tubuh berdasarkan FMI, dan FFMI
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : Perhitungan kebutuhan kalori harian
berdasarkan Basal metabolic rate, dan penentuan menu makan yg sesuai dengan
kebutuhan kalori harian pasien
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : Bagaimana
kebutuhan kalori yg tepat sesuai dengan kondisi pasien yg jarang beraktivitas, tetapi tetap
tidak memberatkan bagi pasien.

6. Livia Odelia B
Hal baru : perhitungan komposisi lemak tubuh
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : Basal Metabolic Rate (BMR),
manajemen untuk obesitas
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : cara menjaga
supaya diet dan aktivitas fisik dapat dilakukan secara kontinu

7. Alifia Banjarani
Hal baru : Perhitungan total kalori, karbohidrat, protein, dan lemak pasien
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : Patofisiologi overweight dan tatalaksana
overweight
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : Hubungan
overweight terhadap anti aging.

8. Elisabeth Cindy S
Hal baru : perhitungan total kalori, protein, karbohidrat, lemak untuk pasien.
19
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : penatalaksanaan overweight (aktivitas
fisik dan diet)
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : keterkaitan weight
problem dengan aging.

9. Zeidan

Hal baru: penghitungan kalori, lemak tubuh


Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya: patofisiologi obesitas, tatalaksana obesitas
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut: bagaimana obesitas
berdampak pada proses aging pasien?

10. Nadhira

Hal baru: patofisiologi obesitas


Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya: Perhitungan kebutuhan kalori harian dan
penentuan menu makan yg sesuai dengan kebutuhan kalori harian pasien
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut: keterkaitan
overweight dan aging

20
DAFTAR REFERENSI

1. Schutz DD et al. Obes Facts: European Practical and Patient-Centred Guidelines for Adult
Obesity Management in Primary Care. 2019; 12:40-66
2. Seino S, Shinkai S, Iijima K, Obuchi S, Fujiwara Y, Yoshida H, Kawai H, Nishi M,
Murayama H, Taniguchi Y, Amano H, Takahashi R. Reference Values and Age
Differences in Body Composition of Community-Dwelling Older Japanese Men and
Women: A Pooled Analysis of Four Cohort Studies. PLoS One. 2015 Jul
6;10(7):e0131975. doi: 10.1371/journal.pone.0131975. PMID: 26147341; PMCID:
PMC4492501.
3. Luy SC, Dampil OA. Comparison of the Harris-Benedict Equation, Bioelectrical
Impedance Analysis, and Indirect Calorimetry for Measurement of Basal Metabolic Rate
among Adult Obese Filipino Patients with Prediabetes or Type 2 Diabetes Mellitus. J
ASEAN Fed Endocr Soc. 2018;33(2):152-159. doi:10.15605/jafes.033.02.07

21

Anda mungkin juga menyukai