ELEKTIF SKENARIO 3
Kelompok 7
Penyusun:
Miradha Aina R aipki2320544
David Farrell S aipki2410995
Permata Evan G aipki2410392
Zifora aipki2410561
Defina Mutia A aipki2410370
Zeidan Ahmad F aipki2410582
Livia Odelia B aipki2410147
Nadhira Nur H aipki2410302
Alifia Bajarani aipki2410361
Elisabeth Cindy S aipki2410450
Sheila Gayle A aipki2410297
Fasilitator Diskusi:
dr. Daniel Cahyadi, M.Biomed
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ 2
BAB II ...................................................................................................................................................... 7
SKEMA DISKUSI DAN CAPAIAN BELAJAR...................................................................................... 7
BAB III..................................................................................................................................................... 8
HASIL BELAJAR MANDIRI .................................................................................................................. 8
BAB IV .................................................................................................................................................. 18
SIMPULAN DAN REFLEKSI SINGKAT ............................................................................................. 18
DAFTAR REFERENSI.......................................................................................................................... 21
2
BAB I
SKENARIO, TERMINOLOGI,
PERUMUSAN MASALAH DAN JAWABAN AWAL
WEIGHT PROBLEM…
Membuat Menu Diet
Tony, pria berusia 25 tahun datang ke klinik Anti Aging RS Sanjoyo dengan permasalahan
kelebihan berat badan, Ia mengutarakan ingin menurunkan berat badan dan memiliki pola hidup
yang lebih sehat.
Berat Badan Tony 100 kg, tinggi 185 cm. Sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai kantor yang lebih
banyak duduk dan mengonsumsi makanan cepat saji dan jajan di warung dekat kantor. Ia juga
jarang melakukan aktivitas fisik dan lebih banyak menonton film di rumahnya sambil
mengkonsumsi snack.
Tony ingin belajar menyusun menu diet yang baik dan benar juga contoh aktivitas fisik yang
sebaiknya dilakukan, supaya berat badannya bisa turun dan terkontrol.
1. Terminologi
1. Diet : Kebiasaan makan dan minum yang dikonsumsi oleh seseorang dari hari ke hari,
terutama untuk merencanakan kebutuhan spesifik suatu individu dengan cara
menambahkan atau mengurangi asupan makanan.
3
1. Bagaimana hubungan mengkonsumsi makan cepat saji terhadap kelebihan berat badan
pada pasien?
• Makanan cepat saji cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi. Peningkatan berat
badan biasanya terjadi apabila jumlah kalori yang dikeluarkan tidak sebanding dengan
kalori yang masuk, misalnya pada orang dengan kekurangan aktivitas fisik
• Kebiasaan dalam konsumsi makanan cepat saji (fast food) yang
biasanya kaya akan densitas energi, indeks glikemik, fruktosa, maupun lemak dan
sebaliknya memiliki nilai yang rendah di nutrisi dan
serat ini memiliki efek yang buruk pada anak-
anak dan remaja. Kandungan lemak tinggi dari kebiasaan konsumsi inilah yang
merupakan risiko utama kenaikan berat badan dan pengembangan penyakit kronis
metabolisme lain. Lemak
yang jumlahnya terlalu banyak akan membuat sekresi insulin meningkat drastis
dan akhirnya akan mengakibatkan resistensi
dari insulin tersebut. Resistensi ini membuat kadar glukosa plasma naik dan
menyebabkan hiperinsulinemia , merangsang sekresi lipoprotein lipase sehingga
lemak akan lebih banyak tertimbun. Kandungan
inilah yang mengakibatkan penambahan berat badan dan akumulasi lemak perut
yang lama-lama akan mengakibatkan weight problem, dan obesitas.
>25% Obesitas
Protein tubuh
Perempuan: < 80 cm
18,5-25 Normal
25-27 Overweight
5. Apa perbedaan dari body mass index dan fat mass index?
Indeks Massa Tubuh (IMT) Indeks Massa Lemak (IML)
Digunakan untuk mengkategorikan berat IML lebih akurat untuk menentukan komposisi
badan seseorang menjadi kurus, normal, tubuh seseorang, karena memperhitungkan jumlah
gemuk, atau obesitas. lemak tubuh yang sebenarnya.
5
IMT = Berat badan (kg)Tinggi badan (m) IML = Massa lemak (kg)Tinggi badan (m) x
x Tinggi badan (m) Tinggi badan (m)
IMT adalah perhitungan yang menggambarkan status gizi seseorang dengan
membandingkan berat dan tinggi badan. IMT digunakan untuk mengkategorikan berat
badan seseorang menjadi kurus, normal, gemuk, atau obesitas FMI adalah pengukuran
persentase lemak tubuh seseorang. Pengukuran FMI lebih akurat dalam menentukan
komposisi tubuh seseorang, karena memperhitungkan jumlah lemak tubuh yang
sebenarnya. perhitungan FMI dapat menggunakan metode Skinfold assessment merupakan
metode pengukuran sederhana yg dapat dilakukan dengan mengukur ketebalan lipatan
kulit pada beberapa titik di tubuh.
6. Bagaimana pola hidup yang sehat yang perannya besar terhadap anti aging?
Menghindari minuman bersoda dan alkohol
Dianjurkan melakukan olahraga yang sesuai
Pemantauan atau monitoring
Pola hidup:
• Konsumsi makanan tinggi antioksidan (buah2an) → kaya kolagen
• Jangan merokok
• Mengelola stress
• Rutin minum air putih
• Istirahat cukup
6
BAB II
1. Skema Diskusi
7
BAB III
Pelepasan asam lemak bebas yang berlebihan ini kemudian memicu lipotoksisitas,
karena lipid dan metabolitnya menciptakan tekanan oksidan pada retikulum endoplasma
dan mitokondria. Hal ini mempengaruhi jaringan adiposa dan nonadiposa, yang
menentukan patofisiologinya di banyak organ, seperti hati dan pankreas, dan pada sindrom
metabolik.
8
Peran lipotoksisitas dan peradangan pada obesitas. Jaringan adiposa putih (WAT)
melepaskan asam pra-lemak dan adipokin, yang bersifat lipotoksik dan inflamasi serta
menghasilkan efek yang beragam, diuraikan pada kolom sebelah kiri. Korelasinya dengan
sindrom metabolik ditunjukkan pada kolom sebelah kanan, sedangkan semua efeknya
berujung pada aterosklerosis di bagian bawah gambar.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tatalaksana yang tepat untuk pasien (contoh menu
diet dan aktivitas fisik)
• Aktivitas Fisik
10
Latihan fisik atau latihan kondisi fisik adalah suatu proses peningkatan kemampuan aktivitas gerak
fisik yang dilakukan secara sistematis dan progresif untuk mempertahankan atau meningkatkan
derajat kesegaran jasmani dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani sehingga
tercapainya kemampuan kerja fisik yang optimal. Latihan kondisi fisik perlu mendapat perhatian
serius melalui perencanaan yang cukup matang serta sistematis agar tingkat kebugaran jasmani
serta peningkatan kemampuan fungsional organ tubuh menjadi lebih baik. Jika kondisi fisik baik,
ada beberapa hal yang menguntungkan bagi tubuh, antara lain meningkatnya kemampuan dari
sistem sirkulasi kerja dari jantung, meningkatnya kekuatan, kelenturan, stamina, kecepatan, serta
komponen kondisi fisik lainnya, serta peningkatan efektivitas, efisiensi dari pergerakan ke arah
yang cukup lebih baik.
Latihan fisik dengan teknik tertentu menggunakan lemak untuk menjadi sumber energi serta dapat
menjadi metode yang ideal untuk mengurangi massa jaringan lemak dalam proses penurunan berat
badan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persentase lemak tubuh,
sampel yang frekuensi latihannya cukup tinggi dan frekuensi latihan yang cukup rendah. Dengan
demikian, latihan fisik dapat membantu mengurangi persentase lemak serta berat badan, tetapi
dapat mempertahankan berat badan yang telah dicapai.1
11
o Pemeriksaan Kadar Hormon: hormon tiroid (TSH, T3, T4), insulin, leptin
dan ghrelin, CCK dan PYY, dan kortisol
o Pemeriksaan Tingkat Vitamin dan Mineral: vitamin D, vitamin B12 dan
asam folat, zat besi, kalsium dan magnesium, vitamin A, C, dan E.
o Pemeriksaan Jantung: EKG, stress test
o Pengukuran Gula Darah Pasca Makan (Postprandial)
o Konsultasi Ahli Gizi
12
2
13
Pasien mengalami increasing obesity berdasarkan body composition chart di kasus tetapi
muscle mass masih dalam batas normal/fair. Pasien juga memiliki FMI yang tinggi, yang
menandakan banyaknya lemak di tubuh pasien. Mungkin untuk langkah penanganan yang
bisa dilakukan adalah dengan diet disertai olahraga ringan dengan intensitas tinggi untuk
dapat mengurangi FMI.
Informasi pasien:
• Usia: 25 thn
• BB: 100 kg (Actual Body Weight/AcBW)
• TB: 185 cm
• BMI: 29,2 (overweight) --> memakai Adjusted Body Weight (ABW)
Formula kalkulasi:
Ideal Body Weight (IBW)
IBW = 50 + (0,91 x (TB-152,4))
IBW = 50 + (0,91 x (185-152,4)) = 79,66 kg
Adjusted Body Weight (ABW)
ABW = IBW + 0,4 (AcBW - 80)
ABW = 79,66 + 0,4 (100-80) = 87,66 kg
Basal Energy Expenditure (BEE) atau Basal Metabolic Rate (BMR) => energi yang
diperlukan seseorang untuk mengoptimalkan fungsi vital tubuhnya saat istirahat. Variasi
BEE banyak dipengaruhi oleh massa lemak bebas (lean body mass), dan faktor lain, seperti
usia, jenis kelamin, diet, status tiroid, aktivitas fisik, dan stress (Luy, 2018).
14
Physical Activity Level (PAL) = digunakan dalam perhitungan untuk menentukan
energi yang kira-kira dibutuhkan oleh seseorang berdasarkan aktivitas fisik rata-rata yang
dilakukan setiap hari.
Berdasarkan skenario, level aktivitas Tony rata-rata berada di angka 1,2 (sedentary-low
activities).
PAL = 1,2
Total Calories
TEE (Total Energy Expenditure) = total energi yang dikeluarkan seseorang berdasarkan
BEE & PAL
TEE Formula
TEE = BEE x PAL
TEE = 2042 x 1,2 = 2450,4 kcal
Macronutrients Proportion:
Protein
Protein = 15% x TEE
Protein = 15% x 2450,4 = 367,56 kcal ~ 91,89 g
(1 g protein = 4 kcal)
Lemak
15
Lemak = 25% x TEE
Lemak = 25% x 2450,4 = 612,6 kcal ~ 68,067 g
(1 g fat = 9 kcal)
Karbohidrat
Karbo = 60% x TEE
Karbo = 60% x 2450,4 = 1470,24 kcal ~ 367,56 g
(1 g karbo = 4 kcal)
Untuk pria:
BMR = 10W + 6,25H - 5A + 5
Untuk wanita:
BMR = 10W + 6,25H - 5A - 161
Tony ->
10W + 6,25H - 5A + 5
10(100) + 6,25(185) - 5(25) + 5
dikalikan dengan faktor aktivitas -> jarang melakukan aktivitas fisik -> dikali 1,2
Calories/day
1 kg/week Calories/day
Turunkan sampai BMI normal -> untuk pasien ini sekitar 63,3 - 85,6 kg
Perhitungan protein
Rekomendasi protein dari American Dietetic Association (ADA) : 0,8-1,0 g/kg/day
Untuk pasien kebutuhan kalori : 100kg x 0,8-1,0 g/kg/day : 80-100 grams/day
Perhitungan karbohidrat
16
Karbohidrat direkomendasikan memenuhi 40-75% asupan kalori harian.
Pemeliharaan Berat Badan 2.444 Kalori 261 gram 358 gram 424 gram 489 gram
Menurunkan 0,5 kg/minggu 1.944 Kalori 207 gram 285 gram 337 gram 389 gram
Menurunkan 1 kg/minggu 1.444 Kalori 154 gram 212 gram 250 gram 289 gram
*The Institute of Medicine recommends American and Canadian adults to get 40% to 65% of their
dietary energy from carbohydrates. The Food and Agriculture Organization and the World Health
Organization jointly recommend 55% to 75% of total energy from carbohydrates, but only 10%
directly from sugars.
17
BAB IV
1. Simpulan
Mekanisme terjadinya overweight itu panjang dan kompleks. Banyak faktor yg berperan. Tapi
awalnya adalah kelebihan asupan energi. Obesitas itu artinya inflamasi kronis di seluruh tubuh.
Dalam menyusun tatalaksana untuk pasien obesitas, diperlukan pemahaman yang komprehensif.
Tidak hanya tentang teori, tapi juga pasien. Program dietnya sebisa mungkin personalized untuk
pasien, jadi bisa dilakukan dalam jangka waktu panjang, dilakukan sebagai lifestyle untuk pasien
tersebut. Tenaga kesehatan bisa kasih rekomendasi pengaturan menu diet dan aktivitas fisik.
Edukasi mengenai manajemen stress, sleep hygiene, dan gaya hidup lain juga dapat ditambahkan
untuk menunjang program penurunan berat badan pasien. Anamnesis yang dilakukan kepada
pasien harus mendetail, karena dengan begitu, dokter akan lebih mampu untuk memahami pasien.
Dengan anamnesis yang detail pula, program penurunan berat badan akan lebih mudah untuk
disusun dan dijalankan oleh pasien. Berbagai tes penunjang tersedia untuk dilakukan kepada
pasien, tetapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keluhan dari pasien tersebut. Berbagai
indeks komposisi tubuh dapat digunakan untuk menentukan derajat obesitas dari pasien tersebut.
Sehingga, manajemennya pun akan lebih sesuai dengan kondisi pasien. Indeks yang dapat
digunakan di antaranya adalah BMI, FMI, FFMI, dan Skeletal Muscle Mass. Perhitungan
kebutuhan makanan pasien (total kalori, karbohidrat, lemak, protein) harus disesuaikan dengan
kebutuhan pasien dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip untuk program penurunan berat badan.
Dokter dapat bekerja sama dengan dietitian untuk memastikan tercukupinya kebutuhan gizi
pasien. Sehingga dapat disimpulkan kalau proses menuju obesitas itu panjang. Jadi lebih baik
dicegah. Tapi kalau udah terlanjur, manajemennya utamanya akan lebih fokus ke perubahan gaya
hidup, termasuk di antaranya pengaturan menu diet dan aktivitas fisik. Untuk menyusun program
penurunan berat badan yang sesuai dengan pasien, diperlukan banyak data dari anamnesis dan
pengukuran tubuh.
2. Refleksi Singkat
1. Permata Evan G
Hal baru : -
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : takaran porsi makanan yang mudah
dipahami dan dilakukan oleh pasien untuk kebutuhan tubuh pasien obesitas (weight
problem)
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : hubungan obesitas
dengan aging atau penuaan yaitu terkait ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan.
2. Miradha Aina R
Hal baru : Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pola diet.
Selain itu, ada banyak pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk menunjang
tatalaksana masalah seperti di skenario.
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : mekanisme atau patofisiologi obesitas
yang berhubungan dengan komposisi tubuh dan gaya hidup, perhitungan kalori dan
18
kebutuhan energi seseorang berdasarkan komposisi tubuh dan aktivitas fisik, serta
perhitungan total makronutrien yang dibutuhkan tubuh.
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : Apakah ada
rekomendasi pola diet dan aktivitas fisik lain yang bisa dilakukan oleh orang-orang
dengan kondisi rentan, seperti geriatri, anak-anak, atau orang dengan penyakit kronis
seperti hipertensi, gagal jantung dan gagal organ lain, autoimun, atau kanker?
3. David Farrell S
Hal baru : Ternyata ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam menentukan menu
diet, termasuk mengecek komposisi tubuh
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : pengaruh dan jenis aktivitas fisik yang
baik dalam menjaga berat badan ideal
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : Apakah ada
olahraga/aktivitas fisik yang bisa dilakukan sambil melakukan pekerjaan kantor sehingga
tidak membuang waktu bekerja?
4. Zifora
Hal baru : Perhitungan komposisi lemak tubuh berdasarkan FMI, dan FFMI
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : Perhitungan kebutuhan kalori harian
berdasarkan Basal metabolic rate, dan penentuan menu makan yg sesuai dengan
kebutuhan kalori harian pasien
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : Bagaimana
kebutuhan kalori yg tepat sesuai dengan kondisi pasien yg jarang beraktivitas, tetapi tetap
tidak memberatkan bagi pasien.
6. Livia Odelia B
Hal baru : perhitungan komposisi lemak tubuh
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : Basal Metabolic Rate (BMR),
manajemen untuk obesitas
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : cara menjaga
supaya diet dan aktivitas fisik dapat dilakukan secara kontinu
7. Alifia Banjarani
Hal baru : Perhitungan total kalori, karbohidrat, protein, dan lemak pasien
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : Patofisiologi overweight dan tatalaksana
overweight
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : Hubungan
overweight terhadap anti aging.
8. Elisabeth Cindy S
Hal baru : perhitungan total kalori, protein, karbohidrat, lemak untuk pasien.
19
Hal terkait yang sudah dipelajari sebelumnya : penatalaksanaan overweight (aktivitas
fisik dan diet)
Pertanyaan tersisa atau hal menarik yang ingin dipelajari lebih lanjut : keterkaitan weight
problem dengan aging.
9. Zeidan
10. Nadhira
20
DAFTAR REFERENSI
1. Schutz DD et al. Obes Facts: European Practical and Patient-Centred Guidelines for Adult
Obesity Management in Primary Care. 2019; 12:40-66
2. Seino S, Shinkai S, Iijima K, Obuchi S, Fujiwara Y, Yoshida H, Kawai H, Nishi M,
Murayama H, Taniguchi Y, Amano H, Takahashi R. Reference Values and Age
Differences in Body Composition of Community-Dwelling Older Japanese Men and
Women: A Pooled Analysis of Four Cohort Studies. PLoS One. 2015 Jul
6;10(7):e0131975. doi: 10.1371/journal.pone.0131975. PMID: 26147341; PMCID:
PMC4492501.
3. Luy SC, Dampil OA. Comparison of the Harris-Benedict Equation, Bioelectrical
Impedance Analysis, and Indirect Calorimetry for Measurement of Basal Metabolic Rate
among Adult Obese Filipino Patients with Prediabetes or Type 2 Diabetes Mellitus. J
ASEAN Fed Endocr Soc. 2018;33(2):152-159. doi:10.15605/jafes.033.02.07
21