Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 3

TUTORIAL SKENARIO 1 BLOK 3


DOSEN PEMBIMBING:
A U L I A A Z I Z A H , S . K . M . , M . P. H
ANGGOTA KELOMPOK

• ROMADHONA SETIYOLY (1811111220027)


• NUR AOCTAFIA HULFAH ABIYANTI (1811111220039)
• U S RAMADILLA A (1811111220040)
• SANDRIA APRILANO (1811111310006)
• RAFI AHMAD WAHYUDIN (1811111310012)
• STELLA LESTARI NINGTIAS (1811111320005)
• ANNISA NURHALIZA (1811111320008)
• EVA NOR JENNAH (1811111320014)
• RANIA NUR FARESA (1811111320021)
• STELIA MARDIANA SIMANJUNTAK (1811111320015)
SKENARIO 1

Nn. S usia 20 tahun seorang mahasiswi FKG ULM dengan aktivitas sehari-hari tergolong sedang merasa
tubuhnya gemuk untuk ukuran gadis seusianya. Saat ini berat badannya 64 kg dan tinggi badannya 155
cm. dia ingin sekali tubuhnya terlihat langsing sehingga dia melakukan pembatasan makan tanpa
konsultasi kepada dokter atau ahli gizi. Dalam keadaan istirahat yaitu tidak sedang melakukan aktivitas,
12 jam setelah makan, terjaga, berada pada ruangan dengan suhu kamar
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

1. Hormon apa saja yg mempengaruhi berat badan? Hormon kortisol, tiroid, insulin, leptin, ghrelin,
glukagon, estrogen
2. Perawatan yang tepat untuk skenario tersebut? Melakukan olahraga, edukasi dokter atau spesialis
gizi
3. Apa saja yang dapat terjadi jika melakukan diet tanpa konsultasi pada dokter atau spesialis gizi?
Menyebabkan seseorang kekurangan kalori shg tubuh mudah sekali merasakan lemas dan lelah.
Bisa mudah pingsan. Selain itu juga dapat menyebabkan mood tidak seimbang, dan gampang
tersinggung.
4. Apa berat badan ideal yang sesuai dengan tinggi badannya? (pria) tb (cm)-100x10%, (wanita) tb
(cm)-100X15%
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

5. Bagaimana cara melakukan diet yang benar sesuai dengan anjuran dokter? Olahraga rutin, makan
makanan yg berserat seperti sayur dan buah buahan supaya dapat melancarkan pencernaan
6. Indikasi seseorang dikatakan gemuk itu seperti apa? Seseorang dikatakan terlalu gemuk atau
obesitas jika memiliki indeks masa tubuh (IMT) di atas 30. Indeks massa tubuh ini dapat dihitung
dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter
kuadrat. IMT = Berat Badan (kg) : Tinggi Badan² (m²).
7. Apakah dengan melakukan pembatasan makanan dapat menurunkan berat badan pasien dengan
baik? dapat menurunkan berat badan, tetapi tetap perlu karbohidrat (sumber energi utama tubuh),
batasi karbohidrat dari makanan yang banyak mengandung gula agar berenergi serta banyak
mengandung serat shg dapat kenyang lebih lama (spt roti gandum, nasi merah)
TOPIC TREE
DEFINISI

METODE PERHITUNGAN
BRT BDN

ETIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

Obesitas
EPIDEMIOLOGI

PEMERIKSAAN

PERAWATAN DAMPAK POSITIF DAN


NEGATIF DARI DIET

KOMPLIKASI

PERHITUNGAN KALORI
PENCEGAHAN
OBESITAS
NUTRISI UNTUK TUBUH
DAN DIET YANG TEPAT
SASARAN BELAJAR

1. Mengetahui definisi obesitas.


2. Mengetahui metode perhitungan berat badan.
3. Mengetahui etiologi obesitas.
4. Mengetahui manifestasi klinis dari obesitas.
5. Mengetahui epidemiologi dari obesitas.
6. Mengetahui pemeriksaan dari obesitas.
7. Mengetahui perawatan dari obesitas.
8. Mengetahui dampak positif dan negative dari diet.
9. Mengetahui komplikasi dari obesitas.
10. Mengetahui pencegahan dari obesitas.
11. Mengetahui perhitungan kalori.
12. Mengetahui nutrisi bagi tubuh untuk diet yang tepat.
DEFINISI OBESITAS

 Obesitas dapat didefinisikan sebagai suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme
energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik spesifik misalnya hormon. Secara fisiologis,
obesitas didefinisikan suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan
adipos sehingga dapat mengganggu Kesehatan

(Fitria DA,
2019).
METODE PERHITUNGAN BERAT BADAN

• Rumus
  yang banyak digunakan untuk mengetahui status berat badan adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) atau
BMI (Body Mass Index).

• IMT =
• IMT =
• IMT =
 
• IMT = 26.63 kg/m2 IMT =
 BMI dapat digunakan untuk mengontrol berat badan agar dapat mencapai berat badan normal yang
sesuai dengan tinggi badan.Dalam menghitung BMI diperlukan dua parameter, yaitu Berat Badan (kg)
dan Tinggi Badan (m). Dimana : BMI=Nilai Body Mass Index; BB =Berat Badan dalam kilogram ;
TB=Tinggi Badan dalam meter Untuk mengukur apakah berat badan seseorang ideal atau tidak, dapat
dilakukan dengan melihat nilai BMI (Body Mass Index) tubuhnya dan membandingkan nilainya dengan
batas pengelompokkan yang ditunjukkan sesuai pada tabel.

NILAI BMI/IMT KETERANGAN

<18,5 Berat Badan Kurang

18,5-22,9 Berat Normal

23-24,9 Obesitas Ringan

25,0-29,9 Obesitas Sedang

>= 30 Obesitas Berat

(Hutabarat JCJ. 2016)


ETIOLOGI OBESITAS

 Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan masukan dan keluaran kalori dari tubuh serta penurunan aktifitas fisik
(sedentary life style) yang menyebabkan penumpukan lemak di sejumlah bagian tubuh. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kejadian obesitas di antaranya yaitu tingkat pendidikan dan pekerjaan, asupan makanan, stress,
aktivitas fisik, jenis kelamin serta usia.

(Sofa IM, 2019).


MANIFESTASI KLINIS OBESITAS

 Secara umum obesitas dapat ditandai dengan gangguan pernafasan yang disebabkan oleh adanya penimbunan
lemak di bawah diafragma dan di dalam dinding dada yang dapat menekan paru-paru. .
Obesitas dapat dikenali dengan tanda dan gejala manifestasi fisik sebagai berikut.
 1) Dagu rangkap
 2) Leher relatif pendek
 3) Dada yang mengembung dengan payudara yang membesar mengandung lemak
 4) Perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat

 5) Kedua tungkai umumnya berbentuk X dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel sehingga
menyebabkan laserasi dan ulserasi yang dapat menimbulkan bau tidak sedap

(Irwan, 2016)
EPIDEMIOLOGI OBESITAS

 Berdasarkan data WHO (2010) menunjukkan bahwa sebuah studi di Selandia Baru menunjukkan bahwa
33,6% remaja usia 11-14 tahun, dan 27% dari remaja usia 15-18 tahun, dianggap kelebihan berat badan atau
obesitas.
 Tahun 2002-2003 sekitar 6,85% penduduk usia 15-19 tahun di Malaysia dinyatakan obesitas.

 Di Singapura dan Jepang obesitas pada remaja (usia 6-14 tahun) masing-masing sebesar 13,4% dan 12%.

(Farlikhatun L, 2019)
PEMERIKSAAN OBESITAS

•Pemeriksaan obesitas: Proses skrining dilakukan dengan melakukan pengukuran Berat Badan (BB) menggunakan
timbangan badan digital dengan ketelitian 0,1 kg dan Tinggi Badan (TB) menggunakan microtoise dengan ketelitian
0,1 cm. Penilaian status gizi (Z-Score, IMT/U) menggunakan WHO

(Praditasari JA,2018)


PERAWATAN DARI OBESITAS

• Perawatan utama dari obesitas adalah perubahan gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas
olahraga. Memiliki pola makan sehat, diet rendah kalori, dan olahraga secara teratur adalah cara
terbaik untuk mengobati obesitas. Makukan diet berisi makanan seimbang, mengontrol kalori, dan
juga melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan pembakaran energi dan cadangan energy.

(Wijaksana, 2016)
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIVE DARI DIET
• Berdiet bisa mengurangi dan menambah berat badan. Karena masih ada yang beranggapan bahwa diet itu untuk mengurangi
berat badan, nyatanya diet juga bisa dilakukan untuk menambah berat badan agar ideal. Karena arti sebenarnya diet adalah cara
mengatur pola makan bukan mengurangi porsi makan.
• Berikut adalah dampak positif dari program diet
• +meningkatkan metabolism tubuh
• +memperkuat tulang
• +memperlancar pencernaan
• +menyehatkan kulit seringnya mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin alami
• +dapat mencegah berbagai penyakit pola makan yang teratus dan asupan gizi yang baik

(Irianto,2004)
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIVE DARI DIET

Dampank negative dari diet itu sendiri cenderung di akibatkan karena pola diet yang salah, berikut adalah dampak besar dari
kesalahan diet
• Rambut mejadi rontok dan berminyak efek kurangnya nutrisi penting seperti vit A, D, E, Zat besi dan mineral lainya
• Gangguan kulit kurang nya minum
• Kuku dan gigi rusak asupan kalsium dan zinc kurang
• Kerusakan organ lambung sering berganti-ganti program diet yang di akibatkan karena kurang nya pengetahuan tentang
diet
KOMPLIKASI DARI OBESITAS

• Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas secara langsung sangat membahayakan
kesehatannya. Obesitas dapat menyebabkan adanya komplikasi pada beberapa penyakit kronis antara
lain.

Tekanan darah
Diabetes tipe 2 stroke
tinggi

Serangan
Gagal jantung
jantung (Peni,2012)
PENCEGAHAN OBESITAS

Mengurangi makanan dan minuman manis

Konsumsi buah dan sayur

Biasakan makan pagi

Mengurangi makanan berlemak dan gorengan

Tingkatkan aktifitas fisik minimal 1 jam/ hari

Makan sesuai dengan waktunya

(Nurbadriyah,2018)
PERHITUNGAN KALORI
PERHITUNGAN KALORI YANG DI BUTUHKAN TUBUH ANTARA WANITA DAN PRIA ITU BERBEDA, DAN UMUR JUGA MEMBEDAKAN KEBUTHAN KALORI
PADA TUBUH

• Laki-laki umumnya memiliki kebutuhan Kebutuhan kalori harian perempuan perlu dibedakan
kalori harian yang lebih tinggi karena massa antara perempuan dengan kondisi tubuh normal, ibu
otot yang lebih besar. Berikut kebutuhan hamil, dan ibu menyusui. Perempuan yang tidak sedang
hamil atau menyusui membutuhkan asupan kalori
kalori laki-laki dari masa kanak-kanak
dengan ketentuan berikut.
hingga lansia
• 10 – 12 tahun: 2.000 kkal 10 – 12 tahun: 1.900 kkal
• 13 – 15 tahun: 2.400 kkal 13 – 15 tahun: 2.050 kkal
• 16 – 18 tahun: 2.650 kkal 16 – 18 tahun: 2.100 kkal
19 – 29 tahun: 2.250 kkal
• 19 – 29 tahun: 2.650 kkal 30 – 49 tahun: 2.150 kkal
• 30 – 49 tahun: 2.550 kkal 50 – 64 tahun: 1.800 kkal
• 50 – 64 tahun: 2.150 kkal 65 – 80 tahun: 1.550 kkal
Di atas 80 tahun: 1.400 kkal
• 65 – 80 tahun: 1.800 kkal
• Di atas 80 tahun: 1.600 kkal
PERHITUNGAN KALORI

• Rumus Harris-Benedict merupakan salah satu rumus yang sering digunakan oleh ahli gizi. Rumus ini
memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas Anda.
• Pertama-tama, perlu menghitung basal metabolism rate (BMR) terlebih dahulu. BMR atau laju
metabolisme basal adalah perkiraan jumlah energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi dasar
tubuh dalam kondisi istirahat. BMR pada pria dan wanita dapat diketahui dengan rumus berikut.
• BMR Pria = 66,5 + (13,7 × berat badan) + (5 × tinggi badan) – (6,8 × usia)
• BMR Wanita = 65,5 + (9,6 × berat badan) + (1,8 × tinggi badan) – (4,7 × usia)
• Pada rumus di atas, berat badan dicantumkan dalam satuan kilogram (kg), sedangkan tinggi badan
dalam satuan sentimeter (cm). Hasil dari penghitungan tersebut kemudian dikalikan dengan faktor
aktivitas fisik. Anda dapat mengikuti panduan kategori berikut. Hampir tidak pernah berolahraga:
kalikan 1,2 Jarang berolahraga: kalikan 1,3 Sering berolahraga atau beraktivitas fisik berat: kalikan
1,4
PERHITUNGAN KALORI

• Rumus WHO lebih sederhana dibandingkan rumus Harris-Benedict. Rumus ini tidak
memperhitungkan tinggi badan, melainkan dibagi berdasarkan kategori usia.
• Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi seorang wanita berusia 18 – 29
tahun, digunakan rumus 14,7 × (berat badan dalam kilogram) + 496.
• Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18 – 29 tahun, digunakan rumus
15,3 × (berat badan dalam kilogram) + 679.
• Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik seperti pada rumus
Harris-Benedict.
NUTRISI BAGI TUBUH UNTUK DIET YANG TEPAT

• Makronutrien Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tubuh, biasanya


dalam kisaran puluhan gram. Makronutrien dalam diet meliputi
• Karbohidrat (beras, gandum, serta umbi umbian)
• Lemak
• Protein
• Sumber protein terbaik adalah sumber pangan hewani, sedangkan sumber protein
nabati bisa didapat dari bahan pangan seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, akan
tetapi ada kekurangan dari sumber protein nabati, yaitu tidak dapat menyediakan
asam amino esensial secara lengkap

(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2018


World Health Organization, 2020)
NUTRISI BAGI TUBUH UNTUK DIET YANG
TEPAT

(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2018


World Health Organization, 2020)
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2018
World Health Organization, 2020)
Siklus menu normal orang dewasa yang biasa dikonsumsi masyarakat secara umum.

Sarapan Makan Makan


pagi: siang: malam:
Makanan selingan Nasi putih = 175 kalori
16.00: Patin goreng = 252,7 kalori
Nasi goreng = 267
Tahu goreng = 111 kalori
Bubur = 44 kalori kalori
Kerupuk udang = 72 kalori
Teh manis = 300 kalori Sayur lodeh = 61 kalori Teh manis = 300 kalori
Semangka = 48 kalori

Makan selingan 10.00:


Biskuit 3 keping= 135 Makanan selingan Hal ini belum ditambah
kalori 16.00: cemilan lain yang
Makaroni= 91 kalori mungkin dikonsumsi
Salah buah = 54
Pisang ambon= 74,2 kalori Total = 1.985 kalori
kalori (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia,2018
World Health Organization,
2020)
DAFTAR PUSTAKA
 Fitria DA, Berawi KN. 2019. Hubungas Obesitas Terhadap Keseimbangan Postural. JIMKI: 7(2); 77-78.
 Hutabarat JCJ. 2016. Perancangan Aplikasi Menentukan Berat Badan Ideal Dengan Menggunakan Algoritma K-Means Clustering.
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM). 3(5).
 Sofa IM. 2019. Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita. SA License: 1-1; 228-236.
 Irwan. 2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Yogyakarta : Deepublish
 : Farlikhatun L, Mayunita A, Herawati I. 2019. Edukasi Aktivitas Fisik Dalam Pencegahan Obesitas Di Sekolah Menegah Pertama
Di Jatiasih. Jurnal Antara Abdimas Kebidanan; 2(2): 35-41.
 Praditasari JA, Sumarmi S.2018. Asupan Lemak, Aktivitas Fisik Dan Kegemukan Pada Remaja Putri Di Smp Bina Insani Surabaya.
Media Gizi Indonesia. 13(2): 117-122.
 Nurbadriyah WD. 2018. Perilaku Orang Tua dalam Pencegahan Obesitas Anak Pra Sekolah Berbasis Theory of Planned Behaviour
(TPB). Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery); 5(1): 8-14.
 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018.
 World Health Organization. 2020. Healthy Diet.
 Nugraini S. 2013. Ilmu Gizi 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Peni pujiastuti. 2012. Obesitas dan penyakit periodontal. J.K.G. Unej. 9(2); 82-85.

Anda mungkin juga menyukai