Anda di halaman 1dari 9

KOMPOSISI TUBUH

KEGIATAN I
A. JUDUL : Pengukuran Berat dan Tinggi Badan
B. TUJUAN : 1. Menentukan Berat Ideal
2. Mencari Luas Permukaan Tubuh dan Indeks Massa Tubuh
(IMT)

C. DASAR TEORI
Komposisi tubuh manusia akan berubah seiring dengan pertambahan
usianya yang dimulai sejak embrio sampai dengan dewasa. Kecepatan
pertumbuhan tubuh atau meningkatnya berat badan sangat berpengaruh terhadap
proporsi komposisi tubuh manusia. Pada umumnya komposisi tubuh manusia
terdiri dari 50-60% air, 40% bahan kering. Bahan kering ini terbagi lagi menjadi
mineral 15%, karbohidrat yang kurang dari 5%, dan lemak 40%. Pada usia 70
tahun, lansia sudah kehilangan 40% lean body mass atau massa bebas lemak
mereka dibandingakn dengan ketika mereka muda. Individu yang berusia 70
tahun juga mengalami penurunan total air tubuh dan massa tulang (Ahmadu, dkk.
2008).

Berat badan digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam


mg/kg. akan tetapi, perhiyungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan berat
badan saja. Seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak
mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat badannya
seringkali membutuhkan dosis yang lebih tinggi dari pada orang yang dewasa
(kecuali pada neonatus)(Ganiswara, 1995).
Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan anta
ra berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat
menjadi indikator atau mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang.
IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan
bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti
underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry.

1
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Menurut rumus metrik:
IMT = Berat badan (Kg)

[Tinggi badan (m)]2


Atau menurut rumus Inggeris:

IMT = Berat badan (lb) / [Tinggi badan (in)]2x 703


Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT di interpretasi
menggunakan kategori status berat badan standard yang sama untuk semua umur
bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, intrepretasi IMT adalah
spesifik mengikut usia dan jenis kelamin.
Secara umum, IMT 25 ke atas membawa arti pada obes. Standar baru
untuk IMT telah dipublikasikan pada tahun 1998 mengklasifikasikan BMI
dibawah18,5 sebagai sangat kurus atau underweight, IMT melebihi 23 sebagai ber
at badan lebih atau overweight, dan IMT melebihi 25 sebagai obesitas.
IMT yang ideal bagi orang dewasa adalah diantara 18,5 sehingga
22,9. Obesitas dikategorikan pada tingkat tiga tingkat: tingkat I (25-29,9), tingkat
II (30-40), dan tingkat III (>40) (CDC, 2002). Untuk kepentingan Indonesia, batas
ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian
dibeberapa Negara berkembang, pada akhitnya diambil kesimpulan batas ambang
IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5 22,9 Berat badan normal
23,0 Kelebihan berat badan
23,0 24,9 Beresiko menjadi obes
25,0 29.9 Obes I
30,0 Obes II
Sumber: Centre for Obesity Research and Education 2007

2
Indeks Massa Tubuh merupakan cara termudah untuk memperkirakan
obesitas serta berkorelasi dengan massa lemak tubuh, dan juga penting untuk
mengidentifikasi penderita obesitas yang mempunyai risiko mendapat komplikasi
medis. IMT memiliki keunggulan utama yaitu menggambarkan lemak tubuh yang
berlebihan, sederhana dan dapat digunakan dalam penelitian populasi berskala
besar. Anak dari keluarga dengan hipertensi esensial memiliki IMT yang lebih
tinggi dibanding dengan anak dari keluarga tanpa riwayat hipertensi esensial.
IMT dapat menjadi prediktor yang bermakna untuk tekanan darah baik pada anak
maupun remaja berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
Tromso study membuktikan adanya hubungan antara peningkatan Indeks
Massa Tubuh dengan peningkatan tekanan darah baik pada laki-laki maupun
perempuan. Rendahnya aktivitas fisik dan tingginya IMT merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap hipertensi pada anak laki maupun perempuan.

D. Alat dan Bahan


1. Timbangan berat badan (kg)
2. Alat pengukur tinggi badan

3
E. Prosedur kerja

- Memilih 4 relawan yang masing-masing harus gemuk dan normal


Probandus
menurut penglihatan anda.
- Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan relawan,
kemudian menentukan berat badan menurut rumus berikut :
Berat badan ideal = (tinggi 100)(Kg)
- Menentukan apakah berat badan probandus ideal atau tidak.
- Menentukan luas permukaan tubuh dengan cara menghitung Indeks
Massa Tubuh/Bassa Metabolic Index (IMT/BMI) masing-masing
relawan dengan menggunakan rumus :
IMT BB (Kg) / TB2 (m)

Hasil perhitungan

F. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
Luas

4
Nama Usia Jenis Kelamin Tinggi Berat Permukaan IMT BMR
Badan Badan Tubuh
Sitti Mulia 21 Perempuan 144 cm 37 kg 1,21 17,8 1170,7
Mersi Trianti R Kau 20 Perempuan 150 cm 47 kg 1,28 20,8 1282,2
Nabila F Kowiloy 19 Perempuan 156 cm 38 kg 1,39 15,6 1211,3
Welin I Rahman 21 Perempuan 144 cm 46 kg 1,36 22,1 1257,1

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan dapat diketahui
bahwa beberapa probandus ternyata memiliki berat badan kurang dan berat badan
normal.
Tubuh ideal dinilai dari pengukuran antropometri untuk menilai apakah
komponen tubuh tersebut sesuai dengan standard normal atau ideal. Pengukuran
antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (kg)
dan tinggi badan (m) kuadrat, yang disebut Indeks Massa Tubuh (IMT).
IMT yang normal antara 18 25. Seorang dikatakan kurus bila IMT nya <
18 dan gemuk bila IMT nya > 25. Bila IMT > 30 orang tersebut menderita
obesitas dan perlu diwaspadai karena biasanya orang tesebut juga menderita
penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus, hipertensi, hiperkolesterol dan
kelainan metabolisme lain yang memerlukan pemeriksaan lanjut baik klinis atau
laboratorium.
Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan dapat diperoleh bahwa Siti
Mulia memiliki IMT 17,8 kg/m2 sehingga dikatakan Siti memiliki berat badan
kurang begitupun dengan Nabila yang memiliki IMT 15,6 sehingga masih
dikategorikan memiliki berat badan yang kurang sedangkan untuk Mersi memiliki
IMT 20,8 sehingga dikategorikan memiliki berat badan normal dan untuk Welin
juga masih dikategorikan memiliki berat badan normal dengan IMT 22,1.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat terdapat perbedaan indeks masa
tubuh dari setiap probandus. Pengukuran Indeks Massa Tubuh dilakukan untuk
mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan. Kebutuhan kalori masingmasing
orang berbeda tergantung pad umur, jenis, kelamin, jenis pekerjaan, iklim, tinggi
dan berat badan dan keadaan individu. Pada perkembangannya pada usia dewasa

5
manusia mengalami maturasi. Sampai umur 20-25 tahun berat tulang kerangka
manusia meningkat dan kemudian menurun mulai kurang lebih umur 35 tahun.
Berat kerangka menjadi lebih berkurang, tulang lebih berongga dan kurang elastis.
Berat tulang dan otot pada wanita lebih kurang dibandingkan dengan pria.
Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan jumlah kebutuhan makanan antara
wanita dan pria.

Untuk berada dalam kondisi tubuh normal selain postur tubuh yang ideal
juga harus dilengkapi dengan keadaan tubuh yang sehat fisik atau jasmani. Untuk
mewujudkan hal tersebut, diperlukan zat gizi yang berasal dari konsumsi makanan
sehari-hari. Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terdiri dari Hidrat-arang, protein,
lemak, vitamin, mineral, air dan serat. Hidrat-arang, protein dan lemak disebut zat
gizi makro dan vitamin serta mineral disebut sebagai zat gizi mikro. Kebutuhan
zat gizi sehari tergantung dari umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan/aktivitas, suhu
lingkungan dan kondisi tertentu.
Triguna makanan juga merupakan sumber untuk memenuhi kebutuhan
tubuh normal. Triguna makanan adalah sebagai 1) sumber zat tenaga atau energi,
2) sumber zat pembangun dan 3) sumber zat pengatur. Hidrat-arang, lemak dan
protein merupakan komponen utama sebagai sumber energi yang dibutuhkan
untuk aktivitas, sedangkan protein dibutuhkan sebagai sumber zat pembangun
yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh. Dan vitamin mineral sibutuhkan sebagai
sumber zat pengatur yang diperlukan sebagai enzym, co-enzym atau hormon
untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Kebutuhan energi untuk laki-
laki dewasa berkisar antara 1.900 2.700 Kkal/hari, sedangkan pada wanita antara
1.700 2.100 Kkal./hari.

Sedangkan untuk menghitung Basa metabolic rate (BMR) setiap probandus


dengan menggunakan rumus BMR berikut:
Laki-Laki: BMR = 66 + (13,7 x berat kg) + (5 x tinggi cm) (6,8 x umur th)
Perempuan : BMR = 655 + (9,6 x berat kg) + (1,8 x tinggi cm) (4,7 x umur th).

6
Berdasarkaan rumus tersebut mka diperoleh Hasil perhitungan BMR yaitu
Siti (1170.7), Nabila (1211,3), Mersi (1282,2), dan Welin (1257,1). Dari hasil
perhitungan tersebut bahwa kebutuhan kalori masing-masing praktikan berbeda.
Kebutuhan kalori minimal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup pada saat
kondisi tubuh sedang beristirahat tanpa melakukan suatu kegiatan. Jumlah
tersebut merupakan jumlah kalori yang dibakar jika kita tidur selama 24 jam. Saat
beristirahat, tubuh tetap melakukan aktivitas pembakaran energi dalam tubuh
untuk kelangsungan hidup. Nilai BMR akan menurun dengan bertambahnya
umur, dan BMR pada laki-laki umumnya lebih tingg dari BMR pada perempuan
untuk umur yang sama. Penggunaan energi terutama berkaitan dengan kegiatan
otot-otot, khususnya otot skelet. Tubuh seorang laki-laki pada umumnya
mengandung lebih banyak jaringan otot dibandingkan dengan tubuh seorang
perempuan pada umur yang sama, sehingga nilai BMR laki-laki lebih tinggi
daripada nilai BMR perempuan.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ternyata
dari beberapa probandus memiliki berat badan kurang dan berat badan normal.
Dalam hal ini untuk berada dalam kondisi tubuh normal selain postur tubuh yang
ideal juga harus dilengkapi dengan keadaan tubuh yang sehat fisik atau jasmani
dan ketiganya memenuhi standar normal.

JAWABAN TUGAS

1. Berat badan ideal adalah berat badan tubuh yang memiliki proporsi seimbang
dengan tinggi badan.

7
2. Fungsi pengukuran IMT yakni untuk mengetahui status gizi orang dewasa,
khususnya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan

Lampiran

8
9

Anda mungkin juga menyukai