TERMINOLOGI :
1. Obesitas : akumulasi kelebihan jaringan lemak dalam diri manusia yang terjadi akibat
makan yang terlalu banyak dikombinasikan dengan aktivitas otot yang tidak memadai.
Obesitas atau kegemukan adalah suatu kondisi dimana tubuh seseorang memiliki kadar
lemak yang terlalu tinggi.
2. Diet : aturan makanan khusus untuk kesehatan, dan dilakukan menurut petunjuk dokter
atau pun konsultan
3. Olahraga (aerobic) : aktivitas terpenting untuk semua orang tanpa memandang usia,
jenis kelamin, tingkat kesehatan dan kebugaran, latihan aerobic yang dapat dignakan
untuk mengurangi kegemukan contohnya berjalan, jogging, berenang, dll.
4. Jamu : Bagian dari obat tradisional yang digunakan secara turun temurun dan baru
memiliki klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional (secara
empiris/turun temurun).
5. Medical Check Up : Pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui status
kesehatan pasien, bukan untuk mendiagnosis gejala atau mengobati penyakit, mecakup
serangkaian wawancara dan pemeriksaan kesehatan yang bergantung kepada keperluan
dan permintaan.
6. Lingkar perut : Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas
abdominal/sentral, dilakukan dengan melingkarkan pita pengukur di lingkar perut
7. Glukosa darah puasa : pengukuran tingkat glukosa darah seseorang setelah orang
tersebut tidak makan selama 8 sampai 12 jam (biasanya semalam).
8. Glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa 75 gr : Pemeriksaan glukosa 2 jam setelah
diberi beban glukosa sebesar 75 gr
9. LDL : seringkali disebut sebagai “kolesterol buruk”, adalah jenis lipoprotein yang terlibat
dalam pengangkutan kolesterol dari hati ke seluruh tubuh kita. Tingginya kadar LDL
secara dramatis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan penyakit arteri
lainnya.
10. Kolesterol : zat lembut berlilin yang hadir di semua bagian tubuh termasuk sistem saraf,
kulit, otot, hati, usus, dan jantung. Kolesterol dapat dibuat oleh tubuh maupun diperoleh
dari produk hewani dalam makanan. Kolesterol diproduksi di hati untuk fungsi tubuh
normal, termasuk produksi hormon, asam empedu, dan vitamin D. Zat ini diangkut
dalam darah oleh lipoprotein untuk digunakan oleh semua bagian tubuh.
11. Obesitas sentral : Kondisi kelebihan lemak pada bagian perut atau pusat
12. Operasi : semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka
atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dengan membuat sayatan
13. Sindroma metabolik : kombinasi dari kondisi medis yang menempatkan seseorang pada
risiko untuk penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
IDENTIFIKASI MASALAH :
1. Apakah ada hubungan jenis kelamin dan usia terhadap penambahan BB?
2. Apa penyebab BB bertambah?
3. Apakah ada faktor keturunan terhadap penambahan BB?
4. Apa saja usaha untuk menurunkan BB?
5. Mengapa dokter menganjurkan untuk melakukan Medical Check Up?
6. Bagaimana interpretasi dari BB 88 kg, TB 162 cm, lingkar perut 105 cm, TD 140/90
mmHg, glukosa darah puasa 140 mg/dl dan 2 jam setelah bebn glukosa 75 gr yaitu 180
mg/dl, LDL kolesterol 190 mg/dl?
7. Mengapa dokter tidak menganjurkan tindakan operasi?
8. Bagaimana cara pemeriksaan glukosa darah puasa?
9. Bagaimana cara pemeriksaan 2 jam sesudah beban glukosa 75 gr?
10. Bagaimana cara pemeriksaan LDL kolesterol?
11. Apa makna suatu penyakit dengan tanda utama berupa obesitas sentral?
12. Apa saja dampak sindroma metabolic?
ANALISIS MASALAH :
1. Apakah ada hubungan jenis kelamin dan usia terhadap penambahan BB?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita obesitas terbanyak berasal dari
kelompok sampel dengan usia 51 sampai 60 tahun, ini menggambarkan semakin
bertambahnya usia akan berisiko mengalami obesitas, karena terjadinya
akumulasi lemak secara berlebihan di dalam tubuh, yang didukung oleh
perubahan pola makan yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat dan rendah
lemak berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidrat, rendah serat , dan
tinggi lemak, sehingga menggeser mutu makanan kearah yang tidak seimbang.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa wanita lebih berisiko untuk mengalami
obesitas. Sebanyak 63,3 % sampel yang mengalami obesitas adalah wanita.
Wanita akan kehilangan 30 hingga 50 persen dari massa otot total pada usia 45
tahun. Karena proses penuaan, metabolisme tubuh secara alami akan melambat
dan mobilitas yang rendah mempercepat proses penggantian massa otot dengan
lemak tubuh. Penurunan massa otot membantu untuk mengurangi konsumsi
kalori dan hampir setiap makanan diubah menjadi lemak. Sebagai akibatnya,
diperkirakan wanita mendapatkan 2 kali ukuran ekstra dengan setiap 10 tahun
usianya.
Kelebihan berat badan pada wanita setengah baya adalah terutama karena
faktor usia dan gaya hidup, tetapi menopause juga memainkan peran. Banyak
wanita bertambah berat selama masa menopause dan memiliki lemak berlebih di
sekitar pinggang daripada sebelumnya terutama jika kurang aktif.
b. Stress
Saat keadaan dari suatu perasaan anda mengalami gangguan emosi seperti stress,
tubuh akan secara otomatis akan mengeluarkan hormon stress. Hormon tersebut
juga dapat memicu menigkatnya nafsu makan, tidak sedikit orang yang terkadang
dalam keadaan perasaan yang labil atau stress dilupakan pada konsumsi makanan
secara berlebihan.
c. Obat-obatan
Obat antidepresan merupaka salah satu macam obat yang dapat mengakibatkan
kenaikan berat badan, ditambah jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Ada pula
jenis obat lain yang harus diwaspadai seperti obat hipertensi, obat sakit kepala,
diabetes dan macam obat lainnya. Karena obat-obat tersebut sering kali berdampak
buruk pada kenaikan berat badan.
d. Hipertiroid
Hipertiroid memiliki kelenjar tiroid yang berada di sekitar leher yang berbentuk
seperti kupu-kupu, jika kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tiroid
dengan cukup atau kekurangan tiroid, tubuh akan merasa tanda mudah sekali
merasa lelah, lemas, metabolisme tubuh bejalan lambat sehingga berat badan
mudah naik.
e. Suka mengkonsumsi makanan dan minuman manis
Salah satu penyebab dari obesitas atau kegemukan diamerika adalah akibat dari
konsumsi makanan atau minuman manis dengan kalori berlebihan, kelebihan gula
tidak dapat memberi manfaat apapun bagi tubuh. Namun pada dasarnya gula
dibakar bersama karbohidrat untuk diubah menjadi tenaga, oleh karenanya kurangi
konsumsi gula dalam makanan atau minuman anda, termasuk softdrink dan cobalah
untuk lebih rajin mengkonsumsi air putih lebih banyak lagi setiap hari.
Berpikiran optimis
Selain menentukan target, tentu Anda harus mengontrol pikiran Anda untuk
menguruskan badan. Tetapkan pikiran yang positif dan optimis bahwa Anda akan
kurus. Jangan membayangkan makanan-makanan penggagal diet selama diet
berlangsung atau kemungkinan cara diet alami Anda akan terganggu atau bahkan
bubar di tengah jalan.
Olahraga
Daripada kemana-mana menggunakan kendaraan bermotor, mulailah berjalan kaki
kemanapun. Jangan cuma duduk diam di depan komputer. Mulailah lakukan hal-hal
yang kelihatannya remeh seperti memarkir mobil jauh dari tempat yang dituju
sehingga harus berjalan kaki terlebih dahulu, tidak menggunakan lift atau eskalator.
Bisa juga melakukan olahraga 30 menit sehari secara rutin. Diawali dengan
pemanasan tangan, kaki, dan kepala. lalu bisa dilanjutkan dengan joging, sit up,
ataupun push up. Kegiatan olahraga ini apabila dilakukan secara rutin dapat
membantu anda dalam proses penurunan berat badan.
6. Bagaimana interpretasi dari BB 88 kg, TB 162 cm, lingkar perut 105 cm, TD 140/90
mmHg, glukosa darah puasa 140 mg/dl dan 2 jam setelah beban glukosa 75 gr yaitu 180
mg/dl, LDL kolesterol 190 mg/dl?
BB 88 kg, TB 162 cm IMT = 88 / 1,62 x 1,62 = 33,53 Obese tingkat 1
Menurut WHO :
BB kurang IMT < 18,5
Normal IMT 18,5 – 24,9
BB lebih IMT > 25
Pra-Obese IMT 25 – 29,9
Obese Tingkat 1 IMT 30 – 34,9
Obese Tingkat 2 IMT 35 – 39,9
Obese Tingkat 3 > 40
Lingkar perut 105 cm melebihi normal (laki-laki = 88,7 cm dan perempuan =
82,5 cm)
Tekanan Darah 140/90 mmHg Hipertensi
Glukosa darah puasa 140 mg/dl meningkat (N < 126 mg/dl) glukosa puasa
terganggu
Glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa 75 gr = 180 mg/dl toleransi
glukosa terganggu
11. Apa makna suatu penyakit dengan tanda utama berupa obesitas sentral?
Obesitas sentral meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, hipertrigliseridemia, jantung
koroner akibat penurunan kadar HDL. Mekanisme yang menghubungkan semua kondisi
ini adalah kompleks dan kemungkinan berhubungan satu sama lain. Obesitas berkaitan
dengan resistensi insulin dan hiperinsulinemia dan merupakan ciri penting dari diabetes
tipe 2.
Komplikasi lain termasuk sindroma hipoventilasi, osteoarthritis (semakin besar beban
lemak tubuh, semakin besar trauma pada sendi seiring berjalannya waktu), stroke
iskemik, serta risiko kanker payudara dan endometrium (akibat peningkatan kadar
estrogen)
Sumber :
Riskesdas
Ilmu Penyakit Dalam
Jurnal Kesehatan
WHO