Anda di halaman 1dari 8

BRAINSTORMING TUTORIAL 3

TERMINOLOGI :
1. Obesitas : akumulasi kelebihan jaringan lemak dalam diri manusia yang terjadi akibat
makan yang terlalu banyak dikombinasikan dengan aktivitas otot yang tidak memadai.
Obesitas atau kegemukan adalah suatu kondisi dimana tubuh seseorang memiliki kadar
lemak yang terlalu tinggi.
2. Diet : aturan makanan khusus untuk kesehatan, dan dilakukan menurut petunjuk dokter
atau pun konsultan
3. Olahraga (aerobic) : aktivitas terpenting untuk semua orang tanpa memandang usia,
jenis kelamin, tingkat kesehatan dan kebugaran, latihan aerobic yang dapat dignakan
untuk mengurangi kegemukan contohnya berjalan, jogging, berenang, dll.
4. Jamu : Bagian dari obat tradisional yang digunakan secara turun temurun dan baru
memiliki klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional (secara
empiris/turun temurun).
5. Medical Check Up : Pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui status
kesehatan pasien, bukan untuk mendiagnosis gejala atau mengobati penyakit, mecakup
serangkaian wawancara dan pemeriksaan kesehatan yang bergantung kepada keperluan
dan permintaan.
6. Lingkar perut : Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas
abdominal/sentral, dilakukan dengan melingkarkan pita pengukur di lingkar perut
7. Glukosa darah puasa : pengukuran tingkat glukosa darah seseorang setelah orang
tersebut tidak makan selama 8 sampai 12 jam (biasanya semalam).
8. Glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa 75 gr : Pemeriksaan glukosa 2 jam setelah
diberi beban glukosa sebesar 75 gr
9. LDL : seringkali disebut sebagai “kolesterol buruk”, adalah jenis lipoprotein yang terlibat
dalam pengangkutan kolesterol dari hati ke seluruh tubuh kita. Tingginya kadar LDL
secara dramatis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan penyakit arteri
lainnya.
10. Kolesterol : zat lembut berlilin yang hadir di semua bagian tubuh termasuk sistem saraf,
kulit, otot, hati, usus, dan jantung. Kolesterol dapat dibuat oleh tubuh maupun diperoleh
dari produk hewani dalam makanan. Kolesterol diproduksi di hati untuk fungsi tubuh
normal, termasuk produksi hormon, asam empedu, dan vitamin D. Zat ini diangkut
dalam darah oleh lipoprotein untuk digunakan oleh semua bagian tubuh.
11. Obesitas sentral : Kondisi kelebihan lemak pada bagian perut atau pusat
12. Operasi : semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka
atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dengan membuat sayatan
13. Sindroma metabolik : kombinasi dari kondisi medis yang menempatkan seseorang pada
risiko untuk penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
IDENTIFIKASI MASALAH :
1. Apakah ada hubungan jenis kelamin dan usia terhadap penambahan BB?
2. Apa penyebab BB bertambah?
3. Apakah ada faktor keturunan terhadap penambahan BB?
4. Apa saja usaha untuk menurunkan BB?
5. Mengapa dokter menganjurkan untuk melakukan Medical Check Up?
6. Bagaimana interpretasi dari BB 88 kg, TB 162 cm, lingkar perut 105 cm, TD 140/90
mmHg, glukosa darah puasa 140 mg/dl dan 2 jam setelah bebn glukosa 75 gr yaitu 180
mg/dl, LDL kolesterol 190 mg/dl?
7. Mengapa dokter tidak menganjurkan tindakan operasi?
8. Bagaimana cara pemeriksaan glukosa darah puasa?
9. Bagaimana cara pemeriksaan 2 jam sesudah beban glukosa 75 gr?
10. Bagaimana cara pemeriksaan LDL kolesterol?
11. Apa makna suatu penyakit dengan tanda utama berupa obesitas sentral?
12. Apa saja dampak sindroma metabolic?

ANALISIS MASALAH :
1. Apakah ada hubungan jenis kelamin dan usia terhadap penambahan BB?
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita obesitas terbanyak berasal dari
kelompok sampel dengan usia 51 sampai 60 tahun, ini menggambarkan semakin
bertambahnya usia akan berisiko mengalami obesitas, karena terjadinya
akumulasi lemak secara berlebihan di dalam tubuh, yang didukung oleh
perubahan pola makan yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat dan rendah
lemak berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidrat, rendah serat , dan
tinggi lemak, sehingga menggeser mutu makanan kearah yang tidak seimbang.
 Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa wanita lebih berisiko untuk mengalami
obesitas. Sebanyak 63,3 % sampel yang mengalami obesitas adalah wanita.
Wanita akan kehilangan 30 hingga 50 persen dari massa otot total pada usia 45
tahun. Karena proses penuaan, metabolisme tubuh secara alami akan melambat
dan mobilitas yang rendah mempercepat proses penggantian massa otot dengan
lemak tubuh. Penurunan massa otot membantu untuk mengurangi konsumsi
kalori dan hampir setiap makanan diubah menjadi lemak. Sebagai akibatnya,
diperkirakan wanita mendapatkan 2 kali ukuran ekstra dengan setiap 10 tahun
usianya.
 Kelebihan berat badan pada wanita setengah baya adalah terutama karena
faktor usia dan gaya hidup, tetapi menopause juga memainkan peran. Banyak
wanita bertambah berat selama masa menopause dan memiliki lemak berlebih di
sekitar pinggang daripada sebelumnya terutama jika kurang aktif.

2. Apa penyebab BB bertambah?


Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan berat badan mudah naik :
a. Kurang tidur
Seseorang yang terjaga waktu tidur malam atau sering mengalami kesulitan tidur,
biasanya memanfaatkan waktu dengan mengemil, oleh karenanya tidur dan
kegemukan memiliki kaitan erat. Waktu malam yang terjaga terkadang membawa
naluri anda untuk menghabiskan waktu dengan mengemil dimalam hari sehingga
berakibat pada tidak terkendalinya atau tidak terkontrol asupan kalori yang masuk
dalam tubuh, hal ini disebabkan karena adanya reaksi dari hormon yang memicu
nafsu makan anda keluar, namun tidak dapat membuat perut merasa kenyang.

b. Stress
Saat keadaan dari suatu perasaan anda mengalami gangguan emosi seperti stress,
tubuh akan secara otomatis akan mengeluarkan hormon stress. Hormon tersebut
juga dapat memicu menigkatnya nafsu makan, tidak sedikit orang yang terkadang
dalam keadaan perasaan yang labil atau stress dilupakan pada konsumsi makanan
secara berlebihan.
c. Obat-obatan
Obat antidepresan merupaka salah satu macam obat yang dapat mengakibatkan
kenaikan berat badan, ditambah jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Ada pula
jenis obat lain yang harus diwaspadai seperti obat hipertensi, obat sakit kepala,
diabetes dan macam obat lainnya. Karena obat-obat tersebut sering kali berdampak
buruk pada kenaikan berat badan.
d. Hipertiroid
Hipertiroid memiliki kelenjar tiroid yang berada di sekitar leher yang berbentuk
seperti kupu-kupu, jika kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tiroid
dengan cukup atau kekurangan tiroid, tubuh akan merasa tanda mudah sekali
merasa lelah, lemas, metabolisme tubuh bejalan lambat sehingga berat badan
mudah naik.
e. Suka mengkonsumsi makanan dan minuman manis
Salah satu penyebab dari obesitas atau kegemukan diamerika adalah akibat dari
konsumsi makanan atau minuman manis dengan kalori berlebihan, kelebihan gula
tidak dapat memberi manfaat apapun bagi tubuh. Namun pada dasarnya gula
dibakar bersama karbohidrat untuk diubah menjadi tenaga, oleh karenanya kurangi
konsumsi gula dalam makanan atau minuman anda, termasuk softdrink dan cobalah
untuk lebih rajin mengkonsumsi air putih lebih banyak lagi setiap hari.

3. Apakah ada faktor keturunan terhadap penambahan BB?


Walaupun faktor generik tidak selalu menentukan apakah orangtua yang obesitas pasti
memiliki anak yang obesitas juga, tetapi yang pasti si anak pasti akan memiliki
kecenderungan untuk obesitas karena pengaru genetik orangtuanya. Studi
mengungkapkan ikatan polymorphisms akan mengatur nafsu makan dan metabolisme di
berbagai gen. Dengan kata lain, gen dapat menentukan kebiasaan makan dan tingkat
metabolisme seseorang. Saat gen tersebut melepaskan ketidakseimbangan hormon,
akan ada kemungkinan masalah tersebut diwariskan ke generasi berikutnya. Oleh karena
itu jika seorang anak yang memiliki orangtua yang kegemukan, kemungkinan akan
mengalami masalah berat badan juga.

4. Apa saja usaha untuk menurunkan BB?


 Menentukan target
Tetapkan target yang realistis sebelum memulai menerapkan cara diet alami dan
selama diet berlangsung. Jangan terlalu berobsesi menurunkan berat badan secara
cepat dalam satu minggu. Satu kilogram seminggu sudah cukup. Tetapkan pula
target-target kecil seperti, tidak makan gorengan, tidak memakan makanan cepat
saji, dan lainnya.

 Berpikiran optimis
Selain menentukan target, tentu Anda harus mengontrol pikiran Anda untuk
menguruskan badan. Tetapkan pikiran yang positif dan optimis bahwa Anda akan
kurus. Jangan membayangkan makanan-makanan penggagal diet selama diet
berlangsung atau kemungkinan cara diet alami Anda akan terganggu atau bahkan
bubar di tengah jalan.

 Olahraga
Daripada kemana-mana menggunakan kendaraan bermotor, mulailah berjalan kaki
kemanapun. Jangan cuma duduk diam di depan komputer. Mulailah lakukan hal-hal
yang kelihatannya remeh seperti memarkir mobil jauh dari tempat yang dituju
sehingga harus berjalan kaki terlebih dahulu, tidak menggunakan lift atau eskalator.
Bisa juga melakukan olahraga 30 menit sehari secara rutin. Diawali dengan
pemanasan tangan, kaki, dan kepala. lalu bisa dilanjutkan dengan joging, sit up,
ataupun push up. Kegiatan olahraga ini apabila dilakukan secara rutin dapat
membantu anda dalam proses penurunan berat badan.

 Perbanyak minum air mineral


Air mineral penting bagi tubuh. Air mineral membantu metabolisme tubuh,
meningkatkan kinerja ginjal, membuang racun yang masuk dalam tubuh,membuat
kulit tampak lembut dan cerah, dan membantu meningkatkan kinerja otak. Selain
manfaat-manfaat tersebut, air mineral dapat menurunkan berat badan.ebelum
makan minumlah satu gelas air mineral, sehingga porsi makan akan berkurang.

 Konsumsi makanan kaya serat


Makanan yang mengandung banyak serat adalah kacang polong, alpukat,
pisang,pepaya, brokoli, kubis, pir, jagung, dan beras merah.
Manfaat makanan kaya serat antara lain :
 Membantu proses detoksifikasi dalam tubuh
 Membantu menurunkan berat badan
 Menurunkan kolesterol tinggi
 Membersihkan saluran pencernaan
 Melindungi tubuh dari penyakit usus besar
 Menghindarkan endapan lemak pada pembuluh darah
 Mengendalikan gula darah
 Memperlambat penyerapan glukosa

 Perbanyak frekuensi makan, kurangi porsi makan


Banyak orang berpikir bahwa mengurangi frekuensi makan berat dalam sehari akan
membantu mengurangi berat badan. Nyatanya, anggapan ini salah. Orang dengan
porsi makan besar meski hanya sekali malah menambah masalah baru. Cukup
dengan mengurangi porsi Anda, seperti makan 3 sendok makan nasi dan lauknya
namun tetap pada frekuensi yang sama atau lebih sering. Mengurangi porsi makan
ini bisa menjadi salah satu opsi terbaik sebagai cara diet alami.

 Hindari makan lebih dari jam 6


Sarapan tentu membutuhkan porsi yang lebih banyak sebagai asupan energi kita
selama seharian penuh, begitu juga dengan makan siang. Porsi makan siang harus
lebih sedikit daripada sarapan. Begitu pula makan malam. Karena aktivitas sudah
selesai, Anda tidak perlu mengonsumsi makanan berat lagi. Nasi bisa diganti dengan
sebuah apel. Atau jika memang hendak makan malam, jangan langsung tertidur
setelah makan.

 Hindari snack dengan kandungan gula tinggi


Hindarilah mengonsumsi makanan dengan kandungan gula yang tinggi. Bacalah tabel
gizi yang ada pada setiap kemasan snack yang akan Anda makan atau minum.
Mengonsumsi makanan yang mengandung gula secara berlebih memiliki banyak
risiko seperti diabetes, kolesterol tinggi, kecanduan ingin makan manis,obesitas, gigi
berlubang dan penyakit lainnya. Hindari pula minuman bersoda karena dalam
minuman bersoda mengandung gula yang sangat tinggi.

 Minum air jeruk nipis di pagi hari


Jeruk nipis memiliki banyak manfaat positif bagi kesehatan. Dengan meminum air
jeruk nipis dengan segelas air hangat selama masa diet Anda, dapat membantu
menurunkan berat badan lebih cepat. Jeruk nipis yang kaya akan vitamin C ini akan
bekerja menyerap kalsium dalam sel-sel lemak, sehingga berat badan turun.

5. Mengapa dokter menganjurkan untuk melakukan Medical Check Up?


Secara garis besar, manfaat yang didapatkan dari Medical Check-Up antara lain :
1. Mengetahui sedini mungkin kondisi kesehatan kita secara terperinci
2. Mencegah berkembangnya suatu kelainan atau penyakit
3. Melakukan pengobatan segera
4. Mencegah atau menunda terjadinya komplikasi penyakit
5. Menghemat biaya pengobatan
6. Memperpanjang usia produktif dan usia harapan hidup
7. Meningkatkan kualitas hidup

MCU bertujuan untuk membandingkan status kesehatan kita sebelumnya, apakah


terjadi peningkatan atau penurunan kondisi kesehatan.

6. Bagaimana interpretasi dari BB 88 kg, TB 162 cm, lingkar perut 105 cm, TD 140/90
mmHg, glukosa darah puasa 140 mg/dl dan 2 jam setelah beban glukosa 75 gr yaitu 180
mg/dl, LDL kolesterol 190 mg/dl?
 BB 88 kg, TB 162 cm  IMT = 88 / 1,62 x 1,62 = 33,53  Obese tingkat 1
Menurut WHO :
BB kurang  IMT < 18,5
Normal  IMT 18,5 – 24,9
BB lebih  IMT > 25
Pra-Obese  IMT 25 – 29,9
Obese Tingkat 1  IMT 30 – 34,9
Obese Tingkat 2  IMT 35 – 39,9
Obese Tingkat 3  > 40
 Lingkar perut 105 cm  melebihi normal (laki-laki = 88,7 cm dan perempuan =
82,5 cm)
 Tekanan Darah 140/90 mmHg  Hipertensi
 Glukosa darah puasa 140 mg/dl  meningkat (N < 126 mg/dl)  glukosa puasa
terganggu
Glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa 75 gr = 180 mg/dl  toleransi
glukosa terganggu

Disebut glukosa puasa terganggu (GPT), apabila:


1. Glukosa puasa antara 100 sampai 125 mg/dl (5.6 – 6.9 mmol/L), dan
2. Glukosa darah 2 jam paska beban glukosa 75 gr kurang dari 140 mg/dl.
Sedangkan, disebut toleransi glukosa terganggu (TGT), apabila:
1. Glukosa puasa kurang dari 100 mg/dl (di bawah 5.6 mmol/L)
2. Glukosa darah 2 jam paska beban glukosa 75 gr antara 140 sampai 199 mg/dl.

 LDL kolesterol 190 mg/dl  sangat tinggi


7. Mengapa dokter tidak menganjurkan tindakan operasi?
Karena terapi bedah hanya diberikan kepada pasien obesitas berat secara klinis dengan
IMT > 40 atau ≥ 35 dengan kondisi komorbid (penampilan bersamaan dari dua penyakit
atau lebih). Terapi bedah harus dilakukan sebagai alternative terakhir untuk pasien yang
gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrem.

8. Bagaimana cara pemeriksaan glukosa darah puasa?


Pada pemeriksaan glukosa plasma vena puasa, penderita dipuasakan 8-12 jam sebelum
tes dengan menghentikan semua obat yang digunakan, bila ada obat yang harus
diberikan perlu ditulis dalam formulir. Intepretasi pemeriksan gula darah puasa
sebagai berikut : kadar glukosa plasma puasa < 110 mg/dl dinyatakan normal,
≥126 mg/dl adalah diabetes melitus, sedangkan antara 110-126 mg/dl disebut
glukosa darah puasa terganggu (GDPT). Pemeriksaan gula darah puasa lebih efektif
dibandingkan dengan pemeriksaan tes toleransi glukosa oral

9. Bagaimana cara pemeriksaan 2 jam sesudah beban glukosa 75 gr?


Tes dilakukan bila ada kecurigaan DM. Pasien makan makanan yang mengandung
75gr karbohidrat sebelum puasa dan menghentikan merokok serta berolahraga.
Glukosa 2 jam Post Prandial menunjukkan DM bila kadar glukosa darah ≥ 200
mg/dl, sedangkan nilai normalnya ≤ 140. Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)
apabila kadar glukosa > 140 mg/dl tetapi < 200 mg/dl

10. Bagaimana cara pemeriksaan LDL kolesterol?


Target yang ingin kita capai :
- <70 mg/dL untuk individu yang sudah memiliki penyakit kardiovaskular atau pasien yang
berisiko sangat tinggi untuk terkena (misalnya : sindrom metabolik)
- 100 mg/dL untuk pasien risiko tinggi (misalnya : pasien dengan beberapa faktor risiko
sekaligus)
- <130 mg/dL untuk individu yang berisiko rendah terkena PJK

11. Apa makna suatu penyakit dengan tanda utama berupa obesitas sentral?
Obesitas sentral meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, hipertrigliseridemia, jantung
koroner akibat penurunan kadar HDL. Mekanisme yang menghubungkan semua kondisi
ini adalah kompleks dan kemungkinan berhubungan satu sama lain. Obesitas berkaitan
dengan resistensi insulin dan hiperinsulinemia dan merupakan ciri penting dari diabetes
tipe 2.
Komplikasi lain termasuk sindroma hipoventilasi, osteoarthritis (semakin besar beban
lemak tubuh, semakin besar trauma pada sendi seiring berjalannya waktu), stroke
iskemik, serta risiko kanker payudara dan endometrium (akibat peningkatan kadar
estrogen)

12. Apa saja dampak sindroma metabolic?


Sindrom metabolik memiliki hubungan kuat dan konsisten dengan infark miokard dan
stroke, juga dengan PCOs, fatty liver, batu empedu, kolesterol, asma, sleep apnea,
beberapa jenis kanker

Sumber :

Riskesdas
Ilmu Penyakit Dalam
Jurnal Kesehatan
WHO

Anda mungkin juga menyukai