Anda di halaman 1dari 13

TUGAS II KASUS I

Kelompok 2 A2 2020

Aviva Wahyuni (2011311056)


Suci Ramadani (2011312003)
Nora Siti Muawanah (2011311044)
Sarah Hana Fauziyyah (2011312012)
Nadila (2011311053)
Fahri Rivaldi (2011311047)
Nurul Aulia (2011312009)
Khairunnisa (2011311050)
Anisa Salsa Nabila (2011311041)
Salsabila Ramadhani (2011312006)
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama : Tn.K
Usia : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Sopir
Diagnosa Medis : CHF e.c CAD
Berat Badan : 55 kg
TB : 163 cm

b. Status Kesehatan
● Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : Nyeri dipertengahan dada dan menjalar ke lengan kiri.
Alasan masuk RS : Sesak nafas saat melakukan aktifitas dan saat mengangkat beban berat sering merasa sesak nafas disertai kelelahan .
● Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit yang pernah dialami :Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu.
Tidak memiliki riwayat penyakit DM, asma, dan tidak memiliki riwayat alergi.
Kebiasaan : Perokok berat 1 batang/hari, Makan tinggi lemak dan kolestrol, Jarang makan sayur dan buah
● Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan DM.
c. Pemeriksaan Fisik
● Tanda Vital : - TD 82/65 mmHg
: - N 69 x/menit
: - SaO2 98%
: - Suhu 36,4o C
● Mata : Konjungtiva Anemis
● Ektermitas : distensi vena jungularis dan tidak ada edema ekstermitas.
● Dada : retraksi pada dinding dada, penggunaan otot bantu pernapasan, auskultasi paru : vesikuler , ronkhi (-) , wheezing (-) , bunyi regular,
murmur (-) , gallop (-)

d. Pemeriksaan Penunjang
● Hasil EKG : Rate 69 x/menit , Axix normal , P wave normal , PR interval 0,14 , Q wave V1-V4 , LVH (+) , RVH (-) .
● Ronxent : Kardiomegali , CTR 65 %
● Labor :

Pemeriksaan Hasil Normal (wanita)


Hb 13 gr/dl 12 g/dl
Leukosit 15.120 / mm3 5.000-11.000 mm3
Trombosit 572.000 /mm3 150.000-400.000
Ht 38 % 38-46 %
Na 128 Mmol/L 135-145 Mmol/L
K 3,5 Mmol/L 3,5 – 5,3 Mmol/L
Ca 7,5 mg/dl 4,65 – 5,28
Cl serum 96 Mmol/L 96 –m106 Mmol/L
c. Pemeriksaan Fisik
● Tanda Vital : - TD 82/65 mmHg
: - N 69 x/menit
: - SaO2 98%
: - Suhu 36,4o C
● Mata : Konjungtiva Anemis
● Ektermitas : distensi vena jungularis dan tidak ada edema ekstermitas.
● Dada : retraksi pada dinding dada, penggunaan otot bantu pernapasan, auskultasi paru : vesikuler , ronkhi (-) , wheezing (-) , bunyi regular,
murmur (-) , gallop (-)

d. Pemeriksaan Penunjang
● Hasil EKG : Rate 69 x/menit , Axix normal , P wave normal , PR interval 0,14 , Q wave V1-V4 , LVH (+) , RVH (-) .
● Ronxent : Kardiomegali , CTR 65 %
● Labor :

Pemeriksaan Hasil Normal (wanita)


Hb 13 gr/dl 12 g/dl
Leukosit 15.120 / mm3 5.000-11.000 mm3
Trombosit 572.000 /mm3 150.000-400.000
Ht 38 % 38-46 %
Na 128 Mmol/L 135-145 Mmol/L
K 3,5 Mmol/L 3,5 – 5,3 Mmol/L
Ca 7,5 mg/dl 4,65 – 5,28
Cl serum 96 Mmol/L 96 –m106 Mmol/L
2. Analisa Data
Data Subjektif dan Objektif Masalah Keperawatan
Ds : Ketidak Efektifan Pola Nafas b.d ekspansi paru
 Pasien mengeluh dada nya seperti tertindih benda berat. menurun
 Pasien mengeluh sering terbangun di malam hari dalam keadaan sesak
Do :
 Pasien tampak lemah
 RR : 30 kali/menit
Ds : Nyeri Akut b.d agen cedera fisiologis
 Pasien mengalami nyeri di pertengahan dada dan menjalar ke lengan kiri
 Nyeri yang di rasakan pasien hilang timbul
 
Do :
 Pasien tampak cemas dengan penyakitnya
 Skala nyeri 4
Ds : Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
 Klien mengeluh jika mengangkat beban berat sering merasa kelelahan. suplai dengan kebutuhan oksigen, kelelahan.
DO: Penurunan Curah Jantung b.d penurunan
 Kelainan gelombang Q kontraksi ventrikel
 Adanya kardiomegali
Pathway :
3. Intervensi
Dx. 1 : Ketidakefektifan Pola Nafas
Manajemen Jalan Nafas
Observasi :
● Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
● Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing, ronkhi kering)
● Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik :
● Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma cervical)
● Posisikan semi-Fowler atau Fowler
● Berikan minum hangat
● Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
● Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
● Lakukan hiperoksigenasi sebelum
● Penghisapan endotrakeal
● Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill
● Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi :
● Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
● Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
● Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
Dx. 2 : Nyeri Akut
Manajemen Nyeri : Akut
● Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi
● Monitor nyeri menggunakan alat pengukur yang valid dan realiable sesui usia dan kemampuan berkomunikasi
● Yakinkan bahwa pasien menerima perawatan analgesic yang tepat sebelum nyeri menjadi lebih parah atau sebelum aktivitas yang akan memicu nyeri
● Hindari penggunaan analgestik yang mungkin memiliki efek samping pada orang yang lebih tua
● Pilih dan implementasikan pilihan internebsi yang sesuai dengan keuntungan dan resiko yang diinginkan pasien
( missal farmakologi, nonfarmakologi, interpersonal ) untuk memvasilitas menurunnya nyeri dengan tepat )

Dx. 3 : Intoleransi Aktivitas


Menajemen Energy
● Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
● Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
● Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
Terapi aktifitas
● Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan program terapi yang tepat
● Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
● Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatakan sumber yang diperlukan untuk aktivitasbyang diinginkan
● Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
● Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
● Monitor respon fisik, emosi, social dan spritual
Dx. 4 : Penurunan Curah Jantung
Perawatan Jantung

Observasi :
● Secara rutin mengecek pasien baik secara fisik dan psikologis sesuai dengan kebijakan tiap agen/penyedia layanan
● Pastikan tingkat aktivitas pasien yang tidak membahayakan curah jantung atau memprovokasi serangan jantung
● Dorong adanya peningkatan aktivitas bertahap Ketika kondisi pasien sudah distabilkan
● Instruksikan pasien tentang pentingnya untuk segera melaporkan bila merasakan nyeri dada
● Monitor tanda tanda vital secara rutin
● Monitor disritmia jantung, termasuk gangguan ritme dan konduksi jantung
● Monitor status pernapasan terkait dengan adanya gejala jantung
● Monitor nilai laboratorium yang tepat
● Batasi merokok
● Monitor sesak napas, kelelahan, takipnea dan orthopnea
Terapeutik :
● Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
● Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol, dan makanan tinggi lemak)
● Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
● Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi hidup sehat
● Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
● Berikan dukungan emosional dan spiritual
● Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen >94%

Edukasi :
● Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
● Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
● Anjurkan berhenti merokok
● Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
● Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
• Rujuk ke program rehabilitasi jantung

Perawatan jantung akut


Observasi :
• Evaluasi nyeri dada
• Instruksi pasien akan pentingnya melaporkan segera jika merasakan ketidaknyamanan di bagian dada
• Monitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
• Monitor Aritmia( kelainan irama dan frekuensi)
• Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan resiko aritmia( mis. kalium, magnesium serum)
• Monitor enzim jantung (mis. CK, CK-MB, Troponin T, Troponin I)
• Monitor saturasi oksigen
• Identifikasi stratifikasi pada sindrom koroner akut(mis. Skor TIMI, Killip, Crusade)
Terapeutik :
• Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
• Pasang akses intravena
• Puasakan hingga bebas nyeri
• Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stres
• Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan pemulihan
• Siapkan menjalani intervensi koroner perkutan, jika perlu
• Berikan dukungan spiritual dan emosional
Edukasi :
• Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
• Anjurkan menghindari manuver Valsava (mis. Mengedan sat BAB atau batuk)
• Jelaskan tindakan yang dijalani pasien
• Ajarkan teknik menurunkan kecemasan dan ketakutan
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian antiplatelat, jika perlu
• Kolaborasi pemberian antiangina(mis. Nitrogliserin, beta blocker, calcium channel
bloker)
• Kolaborasi pemberian morfin, jika perlu
• Kolaborasi pemberian inotropik, jika perlu
• Kolaborasi pemberian
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai