Anda di halaman 1dari 21

Komunikasi Terapeutik pada

Pasien Gangguan Fisik


Kelompok 1 pratikum Kelas 2A 2020
Anggota Kelompok 1:

• Suci Ramadani 2011312003


• Zelda Amalia Putri 2011312015
• Adlina Aipa 2011312054
• Sarah Hana Fauziyyah
2011312012
Pengertian Gangguan Fisik

Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu secara fisik oleh penyakit maupun secara
fungsional yang dapat mengancam integritas diri seseorang.Gangguan fisik terjadi apabila kondisi
fisik mengalami penurunan akibat penyakit maupun perubahan fungsional tubuh. Gangguan fisik
dapat mengancam integritas diri seseorang. Ancaman tersebut berupa ancaman eksternal dan internal
(Stuart & Laraia, 2005). Taylor (2007) mengatakan bahwa ancaman gangguan fisik yang terjadi dalam
kehidupan individu dapat menjadi stressor yang bisa menyebabkan terjadinya stres dan kecemasan.
Komunikasi dengan Pasien
Gangguan Fisik
01 Gangguan penglihatan dapat terjadi baik karena kerusakan

Gangguan organ, misal., kornea, lensa mata, kekeruhan humor viterius,


maupun kerusakan kornea, serta kerusakan saraf penghantar
impuls menuju otak. Kerusakan di tingkat persepsi antara lain
Penglihatan dialami klien dengan kerusakan otak.
Teknik Komunikasi
Berikut adalah teknik-teknik yang diperhatikan selama berkomunikasi dengan klien yang
mengalami gangguan penglihatan :

1. Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan parsial
atau sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran perawat ketika anda berada
didekatnya.
2. Identifikasi diri anda dengan menyebutkan nama (dan peran) anda.
3. Berbicara menggunakan nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkanya
menerima pesan verbal secara visual. Nada suara anda memegang peranan besar dan
bermakna bagi klien.
4. Terangkan alasan anda menyentuh atau mengucapkan kata – kata sebelum melakukan
sentuhan pada klien.
5. Informasikan kepada klien ketika anda akan meninggalkanya / memutus komunikasi.
6. Orientasikan klien dengan suara – suara yang terdengar disekitarnya.
7. Orientasikan klien pada lingkunganya bila klien dipindah ke lingkungan / ruangan yang
baru.
Syarat-Syarat Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dengan gangguan sensori penglihatan, perawat dituntut
untuk menjadi komunikator yang baik sehingga terjalin hubungan terapeutik yang efektif antara perawat dan klien,
untuk itu syarat yang harus dimiliki oleh perawat dalam berkomunikasi dengan pasien dengan gangguan sensori
penglihatan adalah :

• Adanya kesiapan
• Kesungguhan
• Ketulusan
• Kepercayaan diri
• Ketenangan
• Keramahan
• Kesederhanaan
Gangguan pendengaran adalah salah satu gangguan kesehatan

02 yang umumnya disebabkan oleh faktor usia atau karena sering


terpapar suara yang nyaring/keras. Pendengaran bisa dikatakan

Gangguan terganggu jika sinyal suara gagal mencapai otak.

Ada tiga jenis utama dari gangguan pendengarran:  


Pendengaran • Gangguan pendengaran konduktif terjadi dari masalah
diliang telinga
• Kehilangan pendengaran sensorineuoral
• Gangguan pendengaran campuran
Gejala Gangguan Pendengaran
Beberapa tanda dan gejala awal gangguan pendengaran adalah:
 Meminta orang lain untuk mengulang perkataannya.
 Selalu kelelahan atau stres karena harus berkonsentrasi saat mendengarkan.
 Menarik diri dari pembicaraan.
 Kesulitan mendengar dering telepon atau bel pintu.
 Menghindari beberapa situasi sosial.
 Kesulitan mendengarkan perkataan orang lain secara jelas khususnya ketika berdiskusi
dengan banyak orang atau dalam keramaian.
 Kesulitan mendengarkan konsonan.
 Mendengarkan musik atau menonton telefisi dengan volume suara lebih keras dari orang
lain.
 Kesulitan menetukan arah sumber suara.
Teknik-Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Klien Dengan Gangguan
Pendengaran

● Orientasikn kehadiran diri anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri
di depan klien.
● Usahakan mengunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perahan untuk
memudahkan klien membaca gerak bibir anda.
● Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan sikap tubuh
klien dan mimik wajah yang lazim.
● Tunggu sampai anda secara langsung di depan orang, anda memiliki perhatian
individu tersebut dan anda cukup dekat dengan orang sebelum anda mulai berbicara.
● Pastikan bahwa individu melihat anda pendekatan, jika kehadiran anda mungkin
terkejut orang tersebut.
● Pastikan bahwa individu melihat anda pendekatan, jika kehadiran anda mungkin
terkejut orang tersebut.
● Wajah- keras mendengar orang- lansung dan berada di level yang sama dengan dia
sebisa mungkin.
● Jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang mengunyah sesuatu misalnya
maknan atau permenkaret.
03 Gangguan wicara dapat terjadi akibat kerusakan organ lingual,
kerusakan pita suara ataupun gangguan persarafan.
Berkomunikasi dengan pasien gangguan wicara memerlukan
Gangguan kesabaran agar pesan dapat dikirim dan ditangkap dengan benar
dan tepat. Klien yang mengalami gangguan wicara umumnya
Bicara telah belajar berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
isyarat atau menggunakan tulisan atau gambar.
Strategi dan teknik komunikasi terapeutik
yang sesuai untuk pasien dengan gangguan
wicara

1 2
Terimalah pasien secara Jadilah pendengar yang
utuh aktif,

3 4
Jadikan diri anda teman Gunakan bahasa dan
buat klien gerak tubuh yang sopan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
:● Perawat benar-benar dapat memerhatikan mimic wajah dan gerakan bibir klien.
● Usahakan untuk memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali kata yang
diucapkan klien.
● Mengendalikan pembicaraan agar tidak membahas terlalu banyak topic.
● Mengendalikan pembicaraan sehingga menjadi lebih rileks, santai, dan pelan.
● Memerhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat diterima dengan baik.
● Gunakan bahasa tulisan dan symbol, jika diperlukan.
● Apabila memungkinkan, hadirkan orang yang terbiasa berkomunikasi lisan dengan klien untuk
menjadi mediator komunikasi
04 Ketidaksadaran mengakibatkan fungsi sensorik dan motorik klien
mengalami penurunan sehingga seringkali stimulus dari luar tidak dapat
diterima klien dan klien tidak dapat merespons kembali stimulustersebut.

Gangguan Perawat berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan kesadaran


ini. Bagaimanapun, secara etika penghargaan terhadap nilai nilai
kesadaran kemanusiaan mengharuskan penerapan komunikasi pada klien dengan
gangguan kesadaran..
Cara Berkomunikasi Dengan Pasien Tak
Sadar
Menjelaskan
Menurut Pastakyu (2010), Cara
berkomunikasi dengan klien dalam
proses keperawatan adalah
berkomunikasi terapeutik. Pada klien Memfokuskan
tidak sadar perawat juga menggunakan
komunikasi terapeutik. Adapunteknik
yang dapat terapkan, meliputi:

Memberikan informasi

Memepertahankan
ketenangan
Berbagai kondisi dapat mengakibatkan gangguan kematangan
kognitif, antara lain akibat penyakit : retardasi mental,

05
gangguan
syndromedown, ataupun situasi sosial, misal, pendidikan yang
rendah, kebudayaan primitif, dan sebagainya. Dalam
berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan
kematangan tentu sebaiknya memperhatikan prinsip
kematangan komunikasi bahwa komunikasi dilakukan dengan pendekatan
komunikasi efektif yaitu mengikuti kaidah sesuai kemampuan

kognitif audiens ( capability of audience ) sehingga komunikasi dapat


berlangsung lebih efektif.
Adapun asumsi yang mendasari modifikasi perilaku kognitif yaitu :

• Kognisi yang tidak adaptif mengarah pada pembentukan tingkah laku yang tidak adaptif pula.
• Peningkatan diri yang adaptif dapat ditempuh melalui peningkatan pemikiran yang positif.

Perawat dalam berkomunikasi dengan klien yang tingkat pengetahuan yang rendah atau mengalami
gangguan kematangan kognitif hendaknya:
1. Berbicara dalam tema yang jelas dan terbatas.
2. Hindari menggunakan istilah yang membingungkan klien, usahakan menggunakan kata pengganti
yang lebih mudah dimengerti, contoh atau gambar dan simbol.
3. Berbicaralah dengan menggunakan nada yang relative datar dan pelan.
4. Apabila perlu, lakukan pengulangan dan tanyakan kembali pesan untuk memastikan maksud pesan
sudah diterima.
5. Berhati-hatikah dalam menggunakan teknik komunikasi non verbal karena dapat menimbulkan
interpretasi yang berbeda pada klien.
ANALISIS
VIDIO
Link : https://youtu.be/-PlNzP2-yz4

Jenis gangguan fisik :


Gangguan pendengaran : Sensorineural

Gejala :
• Meminta orang lain untuk mengulang perkataannya
• Menarik diri dari pembicaraan
• Kesulitan mendengarkan konsonan
Teknik Komunikasi yang digunakan perawat

• Perawat mengeraskan suara agar pasien lebih mudah mendengarkan


• Perawat mengulang perkataan karena pasien masih tidak mendengar
• Perawat mengambil posisi duduk didepan pasien,agar pasien lebih jelas
melihat gerak mulut pasien
• Perawat beberapa kali meminta informasi lebih jelas dari keluarga pasien
• Perawat memberi sentuhan pada pasien untuk meorientasikan kehadiran
perawat
• Perawat menggunakan bahasa yang sederhana
Referensi :

Eunike, Militia. (2020). Komunikasi Pada Klien Gangguan Fisik dan Jiwa. Diakses pada
tanggal 30 November 2021 Pukul 13.00
(https://id.scribd.com/document/400701207/368844252- Komunikasi-Pada-Klien-
Gangguan-Fisik-Dan-Jiwa )

Hilam, Amutullah dkk (2019). Komunikasi Pada Gangguan Pendengaran. Diakses pada
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-komunikasi-pada-gangguan-pendengaran-
pdffree.html

Lasut, Millitia Eunike Estefina. Komunikasi Pada Klien Gangguan Fisik dan Jiwa.
Scribd. https://id.scribd.com/document/400701207/368844252-Komunikasi-Pada-
KlienGangguan-Fisik-Dan-Jiwa Diakses 30 November 2021
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai