NIM. 18051334030
Genetik
Pengaruh Emosional
Lingkungan
Faktor Sosial
Faktor kompensasi
Keadaan tersebut menjadi tubuh surplus energi artinya nilai kalori dan
asupan makan besar dibanding nilai kalori untuk aktivitas fisik, hal tersebut
menyebabkan terjadinya obesitas.
2. Terapi gizi pada pasien obesitas
Komposisi diet defisit seimbang terdiri dari bahan makanan dan nutrisi yang
seimbang, sama seperti yang direkomendasikan untuk populasi umum untuk menjaga
kesehatan. Komposisi makronutriennya meliputi rendah lemak (<30% kalori total),
tinggi karbohidrat (>55% kalori total), cukup protein (10-15% kalori total), dan tinggi
serat (25-30 g/hari). Sebagian besar orang obes yang sedang menurunkan berat badan
dengan mengurangi asupan 500 kkal per hari selanjutnya akan mengkonsumsi lebih dari
1500 kkal per hari (jumlahnya sedikit lebih banyak dari diet rendah kalori). Metoda diet
defisit seimbang mudah diterapkan karena hanya mengurangi porsi yang tercantum
dalam piramida makanan. Metoda diet ini mudah dilakukan oleh siapa saja oleh karena
hanya diperlukan sedikit perubahan kebiasaan makan, dimana pada dasarnya hanya
mengurangi sumber gula dan lemak. Namun kekurangan metoda ini, penurunan berat
badan yang diharapkan berjalan relatif lambat. Dengan asupan 1500-1800 kkal per hari
hanya mampu menurunkan berat badan kurang dari 0,5 kg per minggu pada perempuan
dan 0,5-1,0 kg per minggu pada laki-laki
Diet rendah lemak merupakan salah satu metoda diet yang umum direkomendasikan
pada obesitas oleh karena diketahui bahwa lemak mengandung tinggi energi, rasanya yang
enak, dan tingkat konsumsi lemak cenderung tinggi terutama pada negara berkembang
dimana prevalensi obesitas cenderung tinggi. Diet rendah lemak hanya fokus pada
pembatasan asupan lemak, bukan pembatasan asupan kalori. Jenis diet ini memiliki
kandungan kalori lebih rendah dibandingkan diet tinggi lemak. Jumlah makanan yang
dikonsumsi tetap sesuai dengan kebiasaan sehari-hari, hal ini didasarkan pada dalam jangka
pendek rasa kenyang dipengaruhi oleh jumlah makanan dibandingkan dengan kandungan
energi dalam makanan. Mengganti asupan lemak (9 kkal/g) dengan karbohidrat atau protein
(4 kkal/g) diketahui dapat menurunkan kalori, namun penambahan serat dan air juga
memiliki efek yang sama. Serat dan air dapat menambah berat makanan tanpa menambah
jumlah kalori. Diet rendah lemak juga mengandung tinggi serat yang juga diketahui
menimbulkan rasa kenyang.