Anda di halaman 1dari 26

Epidemiologi Gizi

Kejadian Luar Biasa (KLB)

Oleh :
1. Galuh Impala Bidari (18051334002)
2. Fitria Hidayanti (18051334008)
3. Risma Ripfandiani S (18051334011)
4. Vifta Fatih M (18051334026)
PENGERTIAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu. Untuk penyakit-penyakit endemis (penyakit yang
selalu ada pada keadaan biasa), maka KLB didefinisikan sebagai :
suatu peningkatan jumlah kasus yang melebihi keadaan biasa,
pada waktu dan daerah tertentu.

Pada penyakit yang lama tidak muncul atau baru


pertama kali muncul di suatu daerah (non-endemis), adanya
satu kasus belum dapat dikatakan sebagai suatu KLB. Untuk
keadaan tersebut definisi KLB adalah : suatu episode
penyakit dan timbulnya penyakit pada dua atau lebih
penderita yang berhubungan satu sama lain. Hubungan ini
mungkin pada faktor saat timbulnya gejala (onset of illness),
faktor tempat (tempat tinggal, tempat makan bersama,
sumber makanan), faktor orang (umur, jenis kelamin,
pekerjaan dan lainnya).
2
KRITERIA KLB
• Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang
sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu
daerah
• Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama
tiga kurun waktu dalam jam, hari, atau minggu
berturut-turut menurut jenis penyakit
• Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun
waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakit
• Jumlah penderita baru dalam periode satu bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam
tahun sebelumnya
KRITERIA KLB (...Lanjutan)
• Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama
satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya
• Angka kematian kasus penyakit dalam satu kurun waktu
tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu
penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
sama
• Angka proporsional penyakit penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan satu periode sebelumnya dalam kurun
waktu yang sama.
Penyakit-Penyakit Yang Berpotensi Menjadi Kejadian Luar
Biasa (KLB) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.1501/MENKES/PER/X/2010 BAB II
Pasal 4 tetang penyakit menular tertentu yang menimbulkan
wabah KLB adalah:
KHOLERA DIFTERI
ANTRAKS

PES PERTUSIS MENINGITIS


LEPTOSPIRO
SIS
DEMAM YELLOW
RABIES
BERDARAH FEVER
HEPATITIS
CHIKUNGUN
CAMPAK MALARIA
YA
INFLUENZA
INFLUENZA H1N1
POLIO
H5N1
Penyakit-Penyakit Berpotensi Wabah/KLB :

1. Penyakit karantina/penyakit wabah penting


2. Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar
dalam waktu cepat/mempunyai memerlukan
tindakan segera
3. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan
beberapa penyakit penting
4. Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi
wabah dan atau KLB
Klasifikasi
KLB
Berdasarkan Penyebab Berdasarkan Sumbernya

1. Toksin 1. Dari manusia


2. Infeksi 2. Dari kegiatan manusia
3. Toksin biologis 3. Dari binatang
4. Toksin kimia 4. Dari serangga
5. Dari udara
6. Dari permukaan benda/alat-
alat
7. Dari makanan dan minuman
Berdasarkan Penyebab

TOKSIN
1. Eksotoksin (Clostridium
botulinum)
2. Enterotoksin (Staphylococcus
aureus)
3. Endotoksin (Neisseria
meningditis)
Infeksi Toksin Kimia
Toksin Biologis
Virus, bakteri, - Zat kimia
protozoa, dan Racun jamur, organik
cacing aflatoksin, (logam berat
racun ikan, dan logam
plankton, dan lain-lain)
racun -Gas beracun
tumbuhan (CO2, HCN)
Berdasarkan Sumbernya

Manusia Binatang Kegiatan Manusia


Toksin dari
Tinja, air seni, Binatang peliharaan, pembuatan tempe
muntahan serangga bongkrek

Makanan&Minuman Permukaan Benda Udara


Racun Salmonella Staphylococcus,
singkong, streptococcus
makanan
kaleng
Faktor yang Memengaruhi
Timbulnya KLB
Herd Immunity yang Rendah

Herd immunity ialah kekebalan yang


dimiliki oleh sebagian penduduk yang dapat
menghalangi penyebaran. Hal ini dapat
disamakan dengan tingkat kekebalan individu.
Makin tinggi tingkat kekebalan seseorang,
makin sulit terkena penyakit tersebut.
Herd Immunity bergantung pada...

Kemampuan
Kekebalan
penyakit untuk
individu
menyebar

Kebiasaan
hidup
Patogenitas

Kemampuan penyakit untuk menimbulkan reaksi


pada pejamu

Lingkungan yang Buruk

Seluruh kondisi yang terdapat di sekitar


organisme akan memengaruhi kehidupan dan
perkembangan organisme tersebut
PENYELIDIKAN KLB
Penyelidikan KLB adalah kegiatan yang
dilaksanakan pada suatu KLB atau adanya
dugaan adanya suatu KLB untuk memastikan
adanya KLB, mengetahui penyebab, gambaran
epidemiologi, sumber-sumber penyebaran dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya serta
menetapkan cara-cara penanggulangan yang
efektip dan efisien
Tahapan Penyelidikan
KLB
1. Menegakkan atau Memastikan Diagnosis
Alasan mengapa langkah ini penting adalah :
a. Adanya kemungkinan kesalahan dalam diagnosis
b. Tidak dilapori tentang adanya kasus, melainkan
adanya tersangka atau adanya orang yang
mempunyai sindroma tertentu.
c. Informasi dari yang bukan kasus (yaitu kasus-kasus
yang dilaporkan tetapi diagnosisnya tidak dapat
dipastikan) harus dikeluarkan dari informasi kasus
yang digunakan untuk memastikan ada/tidaknya
suatu KLB.
Memastikan terjadinya
KLB
Tujuan tahap ini adalah untuk
memastikan apakah adanya
peningkatan kasus yang tengah
berjalan memang benar-benar berbeda
dibandingkan dengan kasus yang
"biasa" terjadi pada populasi yang
dianggap mempunyai risiko terinfeksi.
Apabila insidens yang tengah berjalan
secara menonjol melebihi insidens
yang "biasa", maka biasanya dianggap
terjadi KLB.
Menggambarkan karakteristik KLB
a. Apabila dicurigai terjadi suatu KLB, harus
dilakukan penghitungan awal dari kasus-kasus
yang tengah berjalan (orang-orang yang
infeksinya atau keracunannya terjadi di dalam
periode KLB) untuk memastikan adanya
trekuensi kasus baru yang "berlebihan".

b. Laporan kesakitan yang diterima oleh dinas


kesehatan segera dapat diolah untuk
penghitungan kasus. Di samping catatan Dinas
Kesehatan, sumber-sumber tambahan lain.
Mengidentifikasikan Sumber
dari Penyebab Penyakit dan
Cara Penularannya

Untuk dapat merumuskan hipotesis-


hipotesis yang diperlukan, informasi awal yang
dikumpulkan dari kasus-kasus harus diolah
sedemikian rupa diperlukan informasi sebagai
berikut :
a. Variabel waktu
b. Variabel tempat
c. Variabel orang
Mengidentifikasikan Populasi yang
Mempunyai Peningkatan Risiko Infeksi

Untuk mengidentifikasikan sumber dan cara


penularan dibutuhkan lebih dari satu kali siklus
perumusan dan pengujian hipotesis. Untuk keperluan
kita, suatu hipotesis adalah suatu pernyataan, "dugaan
yang terbaik" dari peneliti, dengan menggunakan
informasi yang tersedia, yang menjelaskan terjadinya
suatu peristiwa
Mengidentifikasikan Populasi yang
Mempunyai Peningkatan Risiko Infeksi
Apabila sumber dan cara penularan telah dipastikan, maka orang-
orang yang mempunyai risiko paparan yang meningkat harus ditentukan,
dan tindakan-tindakan penanggulangan serta pencegahan yang sesuai
harus dilaksanakan. Siapa yang sesungguhnya mempunyai risiko paparan
meningkat tergantung pada penyebab penyakit, sifat sumbernya, cara
penularannya, dan berbagai ciri-ciri orang-orang rentan yang
meningkatkan kemungkinannya terpapar.
Pelaporan
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai