Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang & Tujuan : Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat

serius yang mendekati prevalensi tinggi. Penyakit hipertensi telah membunuh 1,5
juta orang setiap tahunnya di Asia Tenggara. Puskesmas Kawatuna merupakan
puskesmas yang memiliki prevalensi hipertensi tertinggi pada tahun 2016 dari 13
puskesmas yang ada di Kota Palu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebiasaan
mengonsumsi buah dan sayur, kebiasaan mengonsumsi kopi, kebiasaan merokok
dan IMT (Indeks Massa Tubuh) sebagai faktor risiko kejadian hipertensi pada usia
20-44 tahun di Puskesmas Kawatuna Kota Palu. Bahan dan Metode : Jenis
penelitian ini adalah case control study. Pengambilan sampel untuk kelompok kasus
menggunakan teknik total sampling sedangkan untuk kelompok kontrol
menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis
univariat dan analisis bivariat Hasil: Kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur
merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 3,381 (1,840-6,214)), kebiasaan
mengonsumsi kopi merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 2,234 (1,102-
4,532)), IMT merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 3,474 (1,820-6,629))
dan kebiasaan merokok merupakan faktor risiko kejadian hipertensi namun tidak
bermakna (OR = 1,725 (0,680-4,380)). Kesimpulan : Kebiasaan kurang
mengonsumsi buah dan sayur, kebiasaan mengonsumsi kopi berlebih dan IMT >25
kg/m2 merupakan faktor risiko kejadian hipertensi

Hypertension is a non-communicable disease with an increasing number of events


every year. There are two risk factors for hypertension, namely risk factors that
cannot be modified, such as age, sex and genetics, and modifiable risk factors such
as obesity, smoking, lack of physical activity, excessive salt consumption,
dyslipidemia, alcohol consumption and psychososis and stress. This study aims to
obtain an overview of the factors associated with hypertension in adulthood. The
research design used was descriptive analytic research with cross-sectional studies.
The number of samples is 70 people with simple random sampling technique. Data
analysis used univariate, bivariate (chi square) and multivariate (multiple logistic
regression) component analyzes. Multivariate analysis showed that the variable that
was significantly related to the occurrence of hypertension was the age variable
(pvalue = 0.009). Variable overweight and physical activity as confounding variables.
The analysis results obtained OR from the age variable is 2.9, meaning that patients
in middle to upper adult age will experience hypertension 2.9 times higher than
young adult patients after being controlled by obesity and physical activity variables.
Recommendations from the results of this study are expected to be able to provide
health care institutions that emphasize the promotive and preventive aspects of
patients who have a history of hypertension

Abstrak Hipertensi hingga saat ini masih menjadi beban kesehatan di seluruh. Jawa
Barat merupakan provinsi kedua dengan jumlah penderita hipertensi tertinggi di
Indonesia. Faktor asupan makanan memiliki pengaruh terhadap tekanan darah
penderita hipertensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan jenis
makanan dan tekanan darah wanita dewasa hipertensi. Penelitian dilakukan
menggunakan pendekatan cross-sectional dengan metode deskriptif korelasi.
Responden yang berpartisipasi adalah 115 wanita dewasa hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Parongpong. Instrumen yang digunakan kuesioner semiquantitative food
frequency dan tensimeter aneroid. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis
makanan pencegah hipertensi dan tekanan darah sistolik dan diastolik (p > 0.05).
Ada hubungan yang signifikan antara jenis makanan pemicu hipertensi dan tekanan
darah sistolik (p < 0.05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis makanan
pemicu hipertensi dan tekanan darah diastolik p > 0.05). Penelitian lebih lanjut dapat
mengevaluasi porsi dan jadwal makan respoden. Kata Kunci: Hipertensi; Jenis
Makanan; Nutrisi; Tekanan Darah

Anda mungkin juga menyukai