Anda di halaman 1dari 4

NAMA KELOMPOK:

1. CHARISMA AMALIA F 18051334004

2. FITRIA HIDAYANTI 18051334008

3. ZAFIRAH I 18051334022

4. TALITHA SAHDA N 18051334030

TUGAS BIOETIKA GIZI

1. Kasus :Tn Ahmad datang berkonsultasi kepada dokter di RS Prima Sejahtera. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium diketahui bahwa Tn. Ahmad menderita
penyakit DM karena faktor risiko obesitas. Tn Ahmad mempunyai BB 86 kg, TB 163 cm.
Dokter kemudian merujuk Tn Ahmad kepada ahli gizi untuk berkonsultasi tentang dietnya
dan dokter memberikan diet DD3. Ahli gizi kemudian melakukan anamnesa da pengkajian,
kasus ternyata dapat di simpulkan bahwa Tn Ahmad lebih tepat diberikan DD4.

a.  Bagaimana sikap dan tindakan anda sebagai ahli gizi, kepada pasien maupun
kepada dokter yang merujuk Tn Ahmad?
Tindakan ahli gizi kepada pasien
Sebagai ahli gizi sebaiknya memberikan penjelasan mengenai penyakit DM, obesitas
yang diderita. Penjelasan yang diberikan oleh ahli gizi ini bertujuan agar pasien dapat
termotifasi untuk menurunkan berat badannya supaya normal dan tidak obesitas, sehingga
perlahan lahan masalah kesehatan yang diderita akan berkurang tingkatanya,
Pemberian konseling dari ahli gizi kepada pasien juga sangat diperlukan, karena hal ini
dapat mempengaruhi mental pasien dalam menghadapi diet yang sirankan dan ahli gizi
dapat lebih mudah dalam mengontrol diet yang telah disarankan.
Tindakan ahli gizi kepada Dokter
Sebaiknya sebelum dokter menetapkan diet untuk pasien, terlebih dahulu berkomunikasi
atau memastikan kepada ahli gizi. Agar informasi yang disampaikan keduanya tidak
simpang siur, karena kesimpang siuran informasi yang disampaikan ini dapat membuat
pasien bingung. Tetapi tindakan dokter tersebut sudah benar karena telah merujuk
pasiennya kepada ahli gizi untuk berkonsultasi tentang dietnya.
b. Sebutkan kompetensi ahli madya gizi yang sesuai untuk kasus diatas sesuai etika
profesi!
Kompetensi yang sesuai :
1. Melakukan pengkajian gizi (nutritional assessment) pasien tanpa komplikasi (dengan
kondisi kesehatan umum).
Sebelum ahli gizi menyarankan diet yang telah ditentukan, sebelumnya ahli gizi sudah
melakukan anamnesa dan pengkajian terlebih dahulu. Sehingga diet yang telah
disarnkan tidak asal-asalan.
2. Melakukan rencana perubahan diet.
Ahli gizi melakukan perubahan diat dari DD3 ke DD4 karena setelah dilakukan
pengkajian ternyata diet yang disarankan oleh dokter kurang sesuai.
Etika profesi yang sesuai untuk kasus diatas adalah
1. Prinsip tanggung jawab.
Ahli gizi dapat melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat
mengahasilkan output yang maksimal.
2. Ahli gizi memberikan pelayanan gizi prima, cepat dan akurat.
Dalam menjalankan tugasnya dalam penetapan diet, sebelumnya ahli gizi sudah
melakukan pengkajian tentang kondisi klien.
3. Memelihara dan meningkatkan status gizi klien yang dilayani.
Ahli gizi berusaha memberikan terapi yang tepat (perubahan diet) supaya status gizi
kllien dapat meningkat atau berubah dengan tepat dan sesuai sasaran.

2. Kasus : Ny Andini datang berkonsultasi kepada dokter di RS Budi Mulya. Setelah


dilakukan pemeriksaan tekanan darah Ny Andini 190/110 dengan berbagai gejala sehingga
didiagnosa menderita penyakit hipertensi sedang-berat . Ny Andini disarankan tidak makan
garam sama sekali/ menggunakan garam dalam makanannya. Dokter kemudian merujuk Ny
Rahmini kepada ahli gizi untuk berkonsultasi tentang dietnya. Ahli gizi kemudian melakukan
anamnesa da pengkajian, kasus ternyata dapat di simpulkan bahwa Ny Rahmini lebih tepat
diberikan Diet DASH yang masih menggunkan garam untuk makanannya.

a. Bagaimana sikap dan tindakan anda sebagai ahli gizi, kepada pasien maupun kepada
dokter yang merujuk Ny Andini?
b. Sebutkan kompetensi ahli madya gizi yang sesuai untuk kasus diatas sesuai etika
profesi Gizi
3. Kasus : Bima usia 3 tahun 8 bulan selalu dibawa setiap bulan oleh ibunya ke Posyandu
SAYANG ANAK untuk ditimbang berat badannya. pada bulan Juni 2020 berat badan Bima
berada di pita warna hijau , sedangkan pada penimbangan bulan Juli  2020 berat badan Bima
tiba-tiba turun dan berada dipita warna merah. Penimbangan berat badan balita dilakukan
oleh kader Posyandu saudara adalah ahli gizi yang bertugas dipuskesmas X,sedangkan
posyandu Anakku Sehat berada di wilayah kerja puskesmas X.
a.   Bagaimana sikap dan tindakan saudara terhadap kasus Bima di atas ?
b. Sebutkan kompetensi-kompetensi ahli madya gizi yang sesuai untuk kasus tersebut
sesuai etika profesi Gizi.
4. Kasus : Desa Purworejo adalah desa dimana penduduknya mempunyai pemahaman
nahwa anak balita atau anak kecil tidak boleh makan ikan atau daging, karena nanti bisa
cacingan/kremien atau gatal-gatal, sehingga hampir tidak ada anak kecil yang mengkonsumsi
protein hewani di desa tersebut. Anda sebagai mahasiswa prodi gizi yang juga sudah
mendapat materi kuliah bioetika, mengadakan KKN di daerah tersebut.
a. Bagaimana sikap dan tindakan saudara terhadap kasus Bima di atas ?
Membuat proker KKN seperti penyuluhan tentang pentingnya protein hewani sebagai
bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam
mengkonsumsi makananan yang bergizi penting sehingga diharapkan dapat meluruskan
pengetahuan yg kurang benar, meningkatkan kesehatan dan gizinya
b. Sebutkan kompetensi-kompetensi ahli madya gizi yang sesuai untuk kasus tersebut
sesuai etika profesi Gizi.
Kompetisi yang Sesuai :
- Melaksanakan asuhan gizi untuk klien sesuai kebudayaan dan kepercayaan dari berbagai
golongan umur (tergantung level asuhan gizi kelompok umur)
Ahli gizi mampu melakukan kegiatan penyuluhan tersebut dengan harapan dapat meluruskan
kepercayaan kepercayaan yang salah di desa tersebut
- Melaksanakan pendidikan dan pelatihan gizi untuk kelompok sasaran.
Yaitu dengan penyuluhan yang dilakukan di desa purworejo tersebut guna memberi edukasi
serta mengajak untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Etika Profesi yang Sesuai dengan Kasus diatas:
- Tanggung Jawab
Ahli gizi dapat melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab baik pada diri sendiri
maupun orang lain.
- Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Agar dapat memberikan layanan yang berkualitas, profesional harus memiliki dan
mempertahankan kompetensi dan ketekunan. 

Anda mungkin juga menyukai