Anda di halaman 1dari 2

Kasus I

Ny. Rahmini dating berkonsultasi kepada dokter di RS Budi Asih. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik dan laboratorium, ternyata Ny. Rahmini menderita DM karena factor risiko
obesitas. Ny. Rahmini mempunyai BB 69 Kg dan TB 155 cm. dokter kemudian merujuk Ny.
Rahmini kepada ahli gizi untuk berkonsultasi tentang dietnya dan dokter memberikan Diet
Djantung 3. Tenaga gizi kemudian melakukan anamnesa dan pengkajian kasus, ternyata dapat
disimpulkan bahwa Ny. Rahmini lebih tepat diberikan Diet Djantung 4.

a) Bagaimana sikap dan tindakan saudara dengan adanya masalah tersebut?


b) Sebutkan kompetensi-kompetensi sarjana gizi yang sesuai untuk kasus diatas!

Jawaban:

a) Sikap dan tindakan yang harus diambil sebagai seorang ahli gizi adalah berdiskusi
dengan dokter dan menjelaskan bahwa Diet Djantung 4 lebih tepat diberikan kepada
pasien serta memaparkan hasil pengkajian dan anamnesa pasien yang menunjukan bahwa
pasien lebih tepat diberikan Diet Djantung 4. Kemudian, mengambil tindakan dengan
tetap memberikan Diet Djantung 4. Hal ini sejalan dengan kewajiban tenaga gizi terhadap
pasien, yaitu memberikan pelayanan gizi yang akurat termasuk memberikan diet yang
tepat kepada pasien.

b) Kompetensi-kompetensi sarjana gizi yang sesuai dengan kasus ini adalah:


- Seorang sarjana gizi harus mampu mengambil keputusan yang tepat dalam pelayanan
gizi. Dalam kasus ini, seorang sarjana gizi harus dapat mengambil keputusan yang
tepat terkait diet pasien. Berdasarkan peraturan KEMENKES 26 Thn. 2013 pasal 17,
menyebutkan bahwa Tenaga gizi Nutrisionis Registered dapat memberikan pelayanan
gizi termasuk perencanaan dan perskripsi diet kepada pasien. Sedangkan bagi tenaga
gizi Registered Dietisien menurut undang-undang yang sama pasal 18 menyebutkan
bahwa tenaga gizi Registered Dietisien dapat memberi masukan kepada dokter yang
merujuk bila perskripsi diet tidak sesuai dengan kondisi pasien.
- Seorang sarjana gizi harus memiliki komunikasi yang baik salah satunya dengan
sesama mitra kerjanya dalam bidang kesehatan. Dalam kasus ini, sebagai sarjana gizi
harus dapat berkomunikasi yang baik dengan dokter dengan cara berdiskusi terkait
kondisi dan diet yang akan diberikan kepada pasien.
- Kopetensi sarjana gizi lainnya yang sesuai dengan kasus ini dijelaskan dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia terkait kompetensi yang harus
dimiliki ahli gizi pada Kes. Gz. 02.33.01 yaitu seorang sarjana gizi harus dapat
merancang dan menerapkan rencana pelayanan gizi sesuai dengan keadaan dan
kesehatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai