Oleh :
Kelompok 4
5C
2022
GAMBARAN UMUM
Tn. NS masuk pada tanggal 24 Oktober 2022 dan dirawat di ruang Fresia. Sejak 1 hari SMRS,
Tn. NS usia 46 tahun mengeluh sesak nafas yang dirasakan semakin memberat. Keluhan sesak
memberat dengan telentang dan berkurang dengan posisi duduk. Terdapat riwayat sesak saat
aktivitas sejak 7 bulan sebelum masuk rumah sakit. Terdapat keluhan terbangun di malam hari
karena sesak. Pasien diketahui riwayat hipertensi sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit.
Terdapat riwayat DM sejak 5 tahun terakhir, namun tidak rutin mengkonsumsi obat, dikatakan
gula darah sudah terkontrol dan sudah pernah mendapat konseling mengenai diet DM
sebelumnya. Pasien selama 3 hari terakhir tidak mengkonsusmi obat karena obat tertinggal dan
pasien pergi ke luar kota.Pasien dirawat dengan diagnosis medis Hipertensi Emergensi,
Hypertension Heart Disease, ADHF, DM Tipe 2 Neuropati Perifer, Acute Kidney Injury
Superimposed Chronic Kidney Disease BB 1 bulan yang lalu 72 kg. Saat ini pasien tidak dapat
ditimbang. Hasil pengukuran LILA 30,5 cm, tinggi badan 168 cm. Pasien merasa turun berat badan .
Hasil pemeriksaan laboratorium sebagai berikut
Diastolik : 60 – 80
Saturasi 98%
Pola makan pasien : Nasi 1x/hari, roti/biskuit/bubur 1x/hari, ubi/singkong 1x/minggu, mie 3-
4x/minggu, ayam/telur 4x/mgg, ikan 2x/mgg, tahu/tempe 1x/hari, sayur (wortel, kangkung,
sawi) 1x/hari, buah (apel, jeruk, melon) 1x/hari, susu 1x/minggu, air putih 1L/hari, gorengan
1x/hr, chiki 1x/hr, SKM 1x/hr. Pasien mengaku sering mengonsumsi es campur, es krim,
minuman bersirup, minuman kemasan (serbuk). Pasien mengaku saat makan malam tidak
terbiasa untuk makan nasi. Pengolahan makanan yang paling sering adalah dengan digoreng
atau ditumis. Saat masuk RS pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan, pasien hanya bisa
makan lunak 3-5 sdm tiap makan. Asupan energi berdasarkan recall 24 jam : 700 kkal, protein
25 gram, lemak 12 gram , karbohidrat 123 gram.
= (58,2 g – 55,38 g)
FH Lemak : 12 g 12
Lemak 25% dari x 100 %
73,05
1.5.1 kebutuhan
= 16,4%
= 25% x 2.629,8 Defisit berat
= 657,45/9 (depkes 2003)
= 73,05 g
= (74,87 – 71,22 g)
= (447 – 425,3 g)
FH Pola Makan - -
1.2.2.3 Nasi 1x/hari,
roti/biskuit/bubur 1x/hari,
ubi/singkong 1x/minggu,
mie 3-4x/minggu,
ayam/telur 4x/mgg, ikan
2x/mgg, tahu/tempe
1x/hari, sayur (wortel,
kangkung, sawi) 1x/hari,
buah (apel, jeruk, melon)
1x/hari, susu 1x/minggu,
air putih 1L/hari,
gorengan 1x/hr, chiki
1x/hr, SKM 1x/hr. Pasien
mengaku sering
mengonsumsi es campur,
es krim, minuman
bersirup, minuman
kemasan (serbuk). Pasien
mengaku saat makan
malam tidak terbiasa untuk
makan nasi. Pengolahan
makanan yang paling
sering adalah dengan
digoreng atau ditumis.
Kesimpulan
Asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat defisit berat (<70%) menurut depkes
tahun 2003
Es campur, es - Selingan
krim, minuman
bersirup,
minuman
kemasan
2. Domain Antropometri
LiLA :
Interpretasi
(Kemenkes RI)
3. Data Biokimia
Interpretasi
Mengalami anemia gizi (menurut WHO)
Mengalami gangguan fungsi ginjal
Mengalami DM tipe 2
Clinical
Physical
1. Riwayat Klien
Data Personal
CH-1.1 Nama
CH-1.1.1 Umur
CH-1.1.4 Suku
Riwayat penyakit
sekarang
Riwayat sosial
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
CH-3.1.6 Pekerjaan
Kesimpulan