BAJI ATEKA
304
OLEH
MUTIARA
PO714231191023
(Normal)
(Kemenkes RI,2019)
BIOKIMIA
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan Ket
RBC 4.60 4.50 – 5.90 106/µL Normal
HGB 13.9 14.0 – 17.5 g/dL Rendah
HCT 40.7 41.5 – 50.4 % Rendah
RDW-CV 15.3 11.6 – 14.6 % Tinggi
MPV 7.9 9.0 – 13.0 µm3 Rendah
P-LCR 15.0 18.0 – 50.0 % Rendah
LIC 0.16 0.00 – 0.10 % Tinggi
SGOT 18 6-30 U/L Normal
SGPT 15 7-32 U/L Normal
Kreatinin 0.61 0.7-1.1 mg/dl Rendah
Na 141 133 - 145 mmol/L Normal
Klinik/fisik
06/09/2022
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan Keterangan
Tekanan 167/97 120/80 mmHg Tinggi
darah
S 36.6 36.3-37.7 0
C Normal
N 81 60-100 ×/menit Normal
P 20 12-20 ×/menit Normal
KU Lemah
Kesadaran Baik
RIWAYAT GIZI
Pola makan
Frekuensi makan 3 x sehari, mengonsumsi sumber KH setiap hari yaitu nasi,
Mengonsumsi lauk hewani seperti ikan, daging dan ayam 4 kali seminggu.
Mengonsumsi lauk nabati seperti tahu dan tempe 4-5 kali seminggu, suka
makan gorengan seperti pisang goreng dan ubi goreng, makan sayur dan buah-
buahan, pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Kriteria asupan
Kurang = <80%
Baik = 80 - 120%
Lebih = > 120%
(WHO,2013)
RIWAYAT PERSONAL
Pasien adalah seorang IRT berusia 58 tahun tinggal di Bonto manai lengkese.
Masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri dada bagian tengan tembus ke
belakang, nyeri terutama pada saat batuk, batuk berdahak warna putih sejak 3
minggu lalu.
DIAGNOSA GIZI
NI. 2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan nafsu
makan kurang ditandai dengan asupan kurang hasil recall 24 jam:
Energi : 61,24 %, Protein: 51,37 %,Lemak : 62,87 % Karbohidrat : 64,43 %
NI- 5.4 Penurunan zat gizi spesifik (Natrium) berkaitan dengan perubahan
metabolisme ditandai dengan TD 167/97 mmHg ↑
NC- 2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan zat gizi khusus berkaitan
dengan fungsi organ lain akibat perubahan biokimia ditandai dengan HGB 13,9
g/dL ↓
INTERVENSI GIZI
Jenis diet : RGRL
Makanan : Lunak
Prinsip Diet : Rendah Garam + Rendah Lemak
Tujuan :
a. Diet RG
- Diet bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi dan dapat digunakan sebagai langkah preventif terhadap
penyakit hipertensi.
b. Diet RL
- Diet bertujuan untuk memperbaiki kadar lemak darah tubuh
Syarat diet :
a. RG
- Energi sesuai kebutuhan normal dengan memperhitungkan faktor
aktivitas dan faktor stress serta umur
- Protein 10-15 % dari kebutuhan energi total
- Lemak 20-25 % dari kebutuhan energi total
- Karbohidrat 60-70 % dari kebutuhan energi total
- Natrium dibatasi 200-1200 mg Na, disesuaikan berat ringannya retensi
garam, air dan hipertensi.
b. RL
- Energi diberikan sesuai kebutuhan pasien menurut berat badan dan
aktivitas fisiknya
- Lemak diutamakan jenis lemak tak jenuh
- Sumber protein hewani diutamakan ikan laut yang banyak mengandung
lemak omega 3
- Sumber protein nabati lebih dianjurkan kacang-kacangan
- Bentuk makanan sesuai keadaan pasien
- Lemak cukup menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
Perhitungan kebutuhan
(Harris Benedict)
BEE = 655 + (9,6 × BB) + (1,7 × TB) – (4,7 × U)
= 655 + (9,6 x 53) + (1,7 × 151) – (4,7 × 58)
= 655 + 508,8 + 256,7 – 272,6
= 1.147,9
TEE = BEE × FA × FS
= 1.542,6 × 1,1 × 1,2
= 1.515,228 kkal
15 % ×1.515,228
P = ¿ ¿
4
= 56,82 gr
25 % ×1.515,228
L =
9
= 42,08 gr
60 % ×1.515,228
KH =
4
= 227,28 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Hari IV (10-09-2022)
E = 104,45 % (Baik)
P = 100,71% (Baik)
L = 98,04% (Baik)
KH =112,83% (Baik)
Hari V (11-09-2022)
E = 83,59% (Baik)
P = 171,75 % (Lebih)
L = 110,39 % (Baik)
KH =74,1% (Kurang)
Hari VI (12-09-2022)
E = 51,28 % (Kurang)
P = 99,04% (Baik)
L = 39,30 % (Kurang)
KH =37,3% (Kurang)
Hari 2 09/09/2022
Ku = Lemah
TD = 123/72 mmHg
N = 57 ×/menit
S = 36oC
P = 20 ×/menit
Hari 3 10/09/2022
Ku = Lemah
TD = 145/81 mmHg
N = 60 ×/menit
S = 36,7 oC
P = 20 ×/menit
Hari 4 11/09/2022
Ku = Lemah
TD = 102/66 mmHg
N = 60 ×/menit
S = 36 oC
P = 20 ×/menit
Hari 5 12/09/2022
Ku = Lemah
TD = 136/78 mmHg
N = 57 ×/menit
S = 36 oC
P = 22 ×/menit
Pembahasan
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah dengan jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung dan otak apabila tidak dilakukan
pengobatan secara dini (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot
jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan oleh adanya penyempitan
pembuluh darah koroner. Penyakit jantung koroner secara klinis ditandai
dengan adanya nyeri dada (angina) atau dada terasa tertekan ketika
beraktivitas. Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan
episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan.
Penyebab diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan
suplai oksigen ke jantung tidak adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan
jantung meningkat. Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit aterosklerotik
dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama
(Barbara, 2010).
Nyeri dada merupakan salah satu permasalahan utama yang harus
ditangani karena dapat mengganggu baik secara fisik maupun psikologis
pasien. Respon fisiologis nyeri mengakibatkan stimulasi simpatik, yang akan
menyebabkan pelepasan epineprin, adanya peningkatan epineprin
mengakibatkan denyut jantung cepat, pernapasan cepat dan dangkal, tekanan
pada arteri meningkat. Respon psikologis timbulnya perasaan cemas dan takut
dalam menjalani aktifitas. Apabila nyeri dibiarkan tanpa penanganan atau tidak
berkurang intensitasnya, hal tersebut dapat mengancam jiwa seseorang secara
signifikan (Potter & Perry, 2010).
Acute coronary syndrome (ACS) merupakan suatu kegawatdaruratan
jantung dengan morbiditas dan mortalitas komplikasi yang masih tinggi,
sehingga dapat menyebabkan kematian mendadak bila tidak ditangani
secara cepat dan tepat. Sindrom Koroner Akut (SKA) sendiri merupakan
bagian dari penyakit jantung koroner (PJK) dimana yang termasuk ke
dalam Sindrom Koroner Akut adalah angina pektoris tidak stabil (Unstable
Pectoris / UAP), infark miokard dengan ST Elevasi (STElevation Myocard
Infarct (STEMI), dan infark miokard tanpa ST Elevasi Non STElevation
Myocard Infarct(STEMI) (Myrtha, 2012). Pada pasien dengan SKA NSTEMI,
keluhan umum yang sering dirasakan yaitu rasa nyeri terutama di area dada
kiri sebagai akibat dari tidak optimalnya pompa jantung yang disebabkan
adanya sumbatan.Tipe nyeri yang dirasakan berbeda-beda antara nyeri
akut atau nyeri kronis dilihat dari sudah berapa lama pasien tersebut telah
mengalami sakitnya (Santoso, 2013).
Pengukuran antropometri yang dilakukan pada tanggal 8 agustus 2022 dan
pengukuran setelah dilakukan intervensi pada tanggal 12 september 2022.
Adapun alat yang digunakan untuk mengukur yaitu tali ukur. Adapun hasil yang
diperoleh dari perhitungan status gizi pasien berdasarkan IMT tergolong dalam
kategori status gizi normal, dimana IMT pasien yaitu 23,24 kg/m 2.
Adapun recall pertama dilakukan pada tanggal 7 september 2022 di ruangan
perawatan baji ateka. Untuk recall pertama pasien sudah mengkonsumsi
makanan dari rumah sakit. Hasil recall pertama di dapatkan asupan energi
(70,26%), protein (65,15%), lemak (78,39%) dan karbohidrat (69,95%).
Untuk dihari kedua dilakukan pada tanggal 8 september 2022, Hasil recall
hari kedua yaitu energi (82,75%), protein (105,96%). Lemak (105%), karbohidrat
(76,49%).
Dan untuk hasil recall hari ketiga dilakukan pada tanggal 9 september 2022
yaitu energi (91,88%), protein (112,16%), lemak (121,03%), karbohidrat
(80,72%).
Dan untuk hasil recall hari keempat dilakukan pada tanggal 10 september
2022 yaitu energi (104,45%), protein (100,71%), lemak (98,04%), karbohidrat
(112,83%).
Dan untuk hasil recall hari kelima dilakukan pada tanggal 11 september 2022
yaitu energi (83,59%), protein (171,75%), lemak (110,39%), karbohidrat
(74,14%).
Dan untuk hasil recall hari keenam dilakukan pada tanggal 12 september
2022 yaitu energi (51,28%), protein (99,04%), lemak (39,30%), karbohidrat
(37,33%).
Keadaan ini menunjukkan adanya peningkatan nafsu makan sehingga
asupan pada energi, protein lemak dan karbohidrat bertambah di hari kedua.
Recall pada hari pertama asupan makanannya kurang karena pasien hanya
makan setengah porsi di makan pagi, dan tidak mengonsumsi lauk nabati di
makan malam. Recall kedua dilakukan pada tanggal 8 september 2022, hasil
recall menunjukkan terjadi peningkatan nafsu makan ditandai dengan asupan
energi, protein, lemak dalam kategori baik, karbohidrat kurang. Hal ini karena
pasien menghabiskan makanan pagi dan snack, meskipun hanya mengonsumsi
setengah lauk hewani pada makan siang dan malam.
Recall pada hari ketiga menunjukkan peningkatan asupan energi, protein,
lemak dan karbohidrat yang ditandai dengan asupan energi, lemak, dan
karbohidrat dalam kategori baik, sedangkan protein dalam kategori lebih. Hal ini
karena pasien menghabiskan makanannya dan makan buah atau snack.
Untuk recall di hari keempat pada tanggal 10 september 2022 menunjukkan
asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dalam kategori baik.
Untuk recall di hari kelima pada tanggal 11 september 2022 menunjukkan
asupan energi dan lemak baik, protein lebih, sementara karbohidrat kurang. Hal
ini karena pasien tidak menghabiskan sarapannya.
Untuk recall di hari keenam pada tanggal 12 september 2022 menunjukkan
asupan energi, lemak, dan karbohidrat berada dalam kategori kurang, sementara
protein dalam kategori baik.Hal ini karena pasien tidak menghabiskan sarapan
dan hanya mengonsumsi buah di malam hari.
Dan untuk berat badan pasien dari hari pertama sampai ketiga masih tetap
stabil yang artinya tidak ada perubahan berat badan dan tinggi badan, indeks
massa tubuh (IMT) masih dalam kategori normal.
DAFTAR PUSTAKA
Rosnelly,dkk. 2014. Buku Pedoman Praktis Diagnosa Gizi Dalam Proses Asuhan
Tidak dihabiskan
Malam (08/09/2022)
Makanan dihabiskan
Siang (09/09/2022)
Malam (09/09/2022)
Pagi (10/09/2022)
Siang (10/09/2022)
Malam (10/09/2022)
Pagi (11/09/2022)
Tidak sempat mengambil
gambar
Snack
Siang (11/09/2022)
Malam (11/09/2022)
Pagi (12/09/2022)
Siang (12/09/2022)
Tidak dihabiskan
Malam (12/09/2022) (Buahnya saja yang
dimakan)
Perencanaan Menu
Kebutuhan Bahan Makanan (gr) Nilai Gizi
Waktu Menu Bahan Makanan P
BDD (%) BB (gr) BK (gr)/bh E L KH
H N
Bubur Beras giling 100 50 50 178,5 0 4,2 0,85 38,55
Ikan bandeng 90 50 55,56 61,5 10 0 2,4 0
Ikan bumbu kecap Kecap 100 5 5 2,25 0 0,05 0,005 0,55
Minyak 100 2,5 2,5 22,1 0 0 2,5 0
Pepes tahu Tahu Mentah 100 50 50 40 0 5,45 2,35 0,4
Pagi
Kentang 85 40 47 24,8 0 0,84 0,08 5,4
Wortel 80 30 37,50 10,8 0 0,3 0,18 2,37
Sayur sop
Buncis 90 30 33,33 10,2 0 0,72 0,09 2,16
Minyak 100 2,5 2,5 22,1 0 0 2,5 0
Buah Apel 88 100 113,64 58 0 0,3 0,4 14,9
Sub Total 430,25 10 11,86 11,355 64,33
Snack buah Jeruk 72 100 138,89 45 0 0,9 0,2 11,2
Sub Total 45 0 0,9 0,2 11,2
Bubur Beras giling 100 50 50 178,5 0 4,2 0,85 38,55
Ikan tongkol 100 50 50 50 6,85 0 0,75 4
Ikan masak woku
minyak 100 2,5 2,5 22,1 0 0 2,5 0
Tahu Mentah 100 50 50 40 0 5,45 2,35 0,4
Siang Tahu bumbu merah
minyak 100 2,5 2,5 22,1 0 0 2,5 0
Bayam 71 50 70,42 8 0 0,45 0,2 1,45
Sayur bayam
Gambas 86 50 58,14 9,5 0 0,4 0,1 2,05
Buah Pepaya 75 100 133,33 46 0 0,5 0,1 12,2
Sub Total 376,2 6,85 11 9,35 58,65
Snack Buah Melon 58 100 172,41 37 0 0,6 0,4 7,8
Sub Total 37 0 0,6 0,4 7,8
Bubur beras giling 100 50 50 178,5 0 4,2 0,85 38,55
Telur ayam ras 89 60 67,42 92,4 7,44 0 6,48 0,42
Semur telur Minyak 100 2,5 2,5 22,1 0 0 2,5 0
Gula merah 100 5 5 18,4 0 0 0 4,6
tempe mentah 100 50 50 75 0 7 3,85 4,5
Tempe balado
Minyak 100 2,5 2,5 22,1 0 0 2,5 0
Malam
Buncis 86 30 34,88 7,5 0 0,72 0,06 1,47
Wortel 87 35 40,23 17,85 0 0,595 0,175 3,5
Sayur asem Jagung muda 100 35 35 17,85 0 0,595 0,175 3,5
Gula merah 100 5 5 18,4 0 0 0 4,6
Minyak 100 2,5 2,5 22,1 0 0 2,5 0
buah semangka 46 100 217,39 28 0 0,5 0,2 6,9
Sub total 520,2 7,44 13,61 19,29 68,04
Total Energi 1408,65 62,26 40,595 210,02
Kebutuhan 1.515,23 56,82 42,08 227,28
% Kebutuhan 92,97 109,5740936 96,471 92,41
Leaflet
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) PASIEN
BB : 53 kg Metode :
diskusi
TB : 151 cm c. Diet RL
HGB 13,9 - Energi diberikan sesuai
Waktu ± 15
IMT : 23,24 kg/m 2 g/dL ↓ kebutuhan pasien
menurut berat badan menit
MCH 27,1 Pg
(Normal) dan aktivitas fisiknya
↓
- Lemak diutamakan Tempat :
3
MPV 7,9 µm NC- 2.2 Perubahan jenis lemak tak jenuh
↓ nilai laboratorium - Sumber protein hewani Baji Ateka
berkaitan dengan zat diutamakan ikan laut
Kreatinin 0,61
3. Biokimia gizi khusus berkaitan yang banyak
mg/dl ↓ mengandung lemak
dengan fungsi organ omega 3
WBC 17.04 103/uL ↑
lain akibat perubahan - Sumber protein nabati
biokimia ditandai lebih dianjurkan
MCH 27,1 Pg ↓
dengan, kacang-kacangan
MCV 78,6 Fl ↓ - Bentuk makanan
HGB 13,9 g/dL ↓ sesuai keadaan pasien
Kreatinin 1,30 mg/dl ↑
MCH 27,1 Pg ↓ - Lemak cukup
menyesuaikan dengan
MPV 7,9 µm3 ↓ kebutuhan pasien
Ket :
Kreatinin 0,61 mg/dl
↑ : Tinggi
↓
↓ : Rendah
4. Fisik/klinis
KU : Lemah Perhitungan kebutuhan
(Harris Benedict)
TD : 167/97 mmHg
Nadi : 81 ×/menit BEE = 655 + (9,6 × BB) +
o
Suhu : 36,6 C (1,7 × TB) – (4,7 × U)
Pernapasan : 20 ×/menit TD 167/97 = 655 + (9,6 x 53) +
mmHg ↑ (1,7 × 151) – (4,7 × 58)
5.Riwayat Personal NI- 5.4 Penurunan = 655 + 508,8 + 256,7
Pasien
zat gizi spesifik – 272,6
a. Riwayat (Natrium) berkaitan = 1.147,9
Penyakit
Sekarang dengan perubahan TEE = BEE × FA × FS
Nstemi + metabolisme ditandai
Hipertensi + dengan TD 167/97 = 1.542,6 × 1,1 × 1,2
Chest Pain mmHg ↑ = 1.515,228 kkal
b. Keluhan Utama
15 % ×1.515,228
keluhan nyeri ¿
P = ¿
dada bagian 4
tengan tembus ke
= 56,82 gr
belakang, nyeri
terutama pada 25 % ×1.515,228
L =
saat batuk, batuk 9
berdahak warna = 42,08 gr
putih sejak 3 60 % ×1.515,228
minggu lalu. KH =
4
c. Riwayat
= 227,28 gr
Penyakit Dahulu
Hipertensi dan
Gastritis
d. Riwayat penyakit
keluarga
-
e. Pekerjaan
-
f. Pendidikan
SMA