NIRM : 220502007
TAHUN 2022
DATA PERSONAL (CH )
Umur 60 th
Jk Laki-laki
Suku/ Etni -
CH. 2.1 Keluhan Utama BAB 7x/hari dengan konsentrasi cair kadang berbuih,
perut sakit dan kadang melilit,
tidak ada napsu makan
Kondisi Pasien Pasien tampak lemah, pucat, kulit kering dan hanya berbaring di tempat tidur
CH. 1.2 Riwayat pola makan Makanan pokok 2-3x sehari, dengan jadwal tidak teratur.
TB 164 cm
Perubahan BB
Lila
FH 1.5.3 Asupan
CS 2.3 Estimasi kebutuhan Asupan karbohidrat baik
karbohidrat
karbohidrat
= 225 : 279,59 x 100%
= 65% x 1596,5 /4 = 279,59 gr
= 80,47 %
Standar AKG
Kebutuhan cairan Lansia ( 50 – 64
thn) = 2350 ml
1. Domain Intake
NI.3.1. Kurangnya asupan cairan (P) karena berkaitan dengan diare (BAB) 7x perhari (E)
ditandai asupan cairan 1000ml (S)
NC.2.2. Terjadi perubahan di nilai lab terkait dengan gizi (P) adanya kekurangan
mengkonsumsi buah (E) dimana nilai HB 10,3 mg / dl dan untuk lepusit 13.000/mm
(S)
NB.1.7. Kurang tepatnya dalam pemilihan manakan (P) berkaitan dengan tidak tetapnya
penghasilan (E) ditandai lauk yang dikonsumsi hanya telur, tempe, ikan asin, serta
kurangnya mengkonsumsi buah (S)
INTERVENSI GIZI
2. Preskripsi Diet
Protein, Lemak, Vitamin (folat, B6, B12, D) dan mineral (Zink,Kalium dan Kalsium)
Porsi kecil tapi sering, 6x makan/hari 3x menu utama dan 3x selingan atau yang l ain sesuaikan
dengan kondisi pasien
3. Syarat/Rekomendasi Diet:
a. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien (berdasarkan status gizi)
b. Protein cukup: (1-1,2 g/KgBB) atau 10-15% dari kebutuhan energi total (TEE)
Apabila diare disebabkan oleh malabsorpsi lemak, maka kebutuhan lemak dapat diturunkan
f. Tinggi Cairan → Dewasa > 2 liter/hari, anak sesuai kebutuhan ( Pemenuhan cairan bisa
berkoordinasi dengan dokter & perawat melalui parenteral (infus)
g. Vitamin (Suplementasi folat, Vit. B6, B12, C dan D) dan mineral (Zink, Kalium dan Kalsium)
h. Tidak mengandung bahan makanan yang berbumbu tajam dan merangsang saluran cerna
i. Hindari susu dan produk susu → tinggi sisa asam Jika terjadi intoleransi laktosa dan malabsorbsi
lemak, berikan makanan enteral rendah/bebas laktosa yang mengandung asam lemak rantai
sedang (MCT)
Agar-agar 15
Gula 10
Pagi, 09.30
Teh The 10
Gula 5
Minyak 5
Semangka Semangka 50
Tepung terigu 15
Susu bubuk 15
Bolu kukus
Telur 5
Sore, 15.00
Gula 10
Gula 5
Pisang Pisang 77
Roti tawar 43
Roti panggang
Gula 5
Malam, 21.00
Teh 10
Teh
Gula 5
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN YANG TIDAK DI ANJURKAN
Minuman The, syrup, kopi encer The dan kopi kental, alcohol,
minuman berkarbonasi
Karbo Hidrat Bubur disaring, roti dibakar, kentang Beras tumbuk, beras ketan, jagung,
di pure, macaroni, krackers, biscuit, roti, whole wheat, ubi, singkong,
bihun direbus, maizena dalam bentuk talas, cake, tercis, dodol, tepung-
pudding, tepung-tepungan di pudding tepungan, yang dibuat kue manis
atau bentuk bubur
Protein Hewani Daging empuk, hati, ayam ikan Daging berserat kasar, ikan dan
digiling halus, telur direbus, ditim, daging yang diawetkan,
diceplok air, atau sebagai campuran do=igoreng, telur diceplok, udang,
dalam makanan dan minuman kerang, susu, dan produk susu
Protein Nabati Tahu dan tempe direbus, ditim dan Kacang-kacangan seperti kacang
susu kedele tanah, kacang tolo, kacang hijau,
kacang merah, kacang kedelai dan
oncom
1. Masalah : Diare
2. Tujuan Edukasi :
b. Memberikan informasi tentang pola makan dan kebiasaan makan yang baik dan benar
c. Memberikan informasi tentang makanan dan minuman yang boleh dan tidak boleh di
konsumsi
d. Memberikan motivasi kepada pasien unutk mendukung kelancaran diet yang dijalankan oleh
pasien
3. Materi :
a. Menjelaskan dehidrasi cairan pada keluarga pasien dan pasien : dengan memberikan jus
buah, sari buah, sari kacang hijau, dan oralit. Apabila redidrasi oral tidak berhasil maka akan
diberikan nutrisi parental (infus)
b. Menjelaskan cara membuat larutan gula garam ( 1 ltr air + 1 sdt garam + 2-4 sdm gula pasir
)
e. Menjelaskan pentingnya hygiene sanitasi mulai dari maknan, peralatan makan, lingkungan
dan diri sendiri
f. Memberikan konseling supaya pasien dapat mengatur dan merawat diri dengan baik untuk
menghindari stress
3. Monitoring Gizi perubahan prilaku, perubahan nilai laboratorium kadar Hb dan leukosit sesuai
dengan batas normal