Anda di halaman 1dari 15

PENGOLAHAN INFORMASI DAN PERSEPSI

KONSUMEN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen
Dosen Pengampu : Suparwi, S.Pd.I, M.M

Disusun oleh:

Kelompok 5/ Manajemen Bisnis Syariah C – 2

1. Attya Nurril Hidayah (1950210082)


2. Heru Setiawan (1950210083)
3. Zulfa Khoirus Sa’adah (1950210084)
4. Firdauszya Nur Fitriani (1950210085)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2020

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dasar Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen.....3
B. Tahapan Pengolahan Informasi....................................................9
C. Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Iklan............................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................12
B. Saran............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pemasaran sebuah produk seorang produsen berharap
produknya bisa diterima dan laku dalam pasaran maka dari itu produsen
harus bisa mensugesti atau merangsang konsumen agar tertarik dengan
produknya. Seorang konsumen akan menemukan masalah mengenai
kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan melalui pembelian produk, maka
konsumen tersebut akan memulai mencari informasi terhadap sesuatu yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Konsumen akan tertarik membeli atau tidaknya produk tersebut
tergantung dari stimulus atau rangsangan yang dipengaruhi dari iklan dan
sebagainya. Maka dari itu konsumen harus mencari informasi untuk
mendapatkan pemahaman tentang produk yang akan dibelinya.
Dalam proses mempengaruhi konsumen agar memiliki persepsi yang
bagus, yaitu pandangan terhadap produk. Maka pemasar harus memberikan
informasi sebaik mungkin tentang produknya, semisal harga produk yang
murah, kualitas bagus, ukuran produk yang baik. Dengan adanyan informasi
seperti itu persepsi konsumen akan menggerakkan atau menarik minat
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Sangat penting bagi pemasar untuk mempelajari bagaimana cara
menarik minatb seorang konsumen. Salah satunya dengan cara membangun
persepsi yang baik di mata konsumen. Maka dari itu kita akan
mempelajarinya dalam makalah ini.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Konsep dasar Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen?
2. Bagaimana Tahapan Pengolahan Informasi ?
3. Bagaimana Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap iklan ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep dasar Pengolahan Informasi dan Persepsi
Konsumen.
2. Untuk mengetahui Tahapan Pengolahan Informasi.
3. Untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap iklan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen


1. Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu
panca indera menerima input berupa stimulus. Stimulus (rangsangan)
adalah segala sesuatu yang kita dengar, yang kita lihat, dan yang tercium
oleh hidung.1 Stimulus dapat berbentuk produk, merk, iklan dan lain-lain.
Dalam kaitannya dengan konsumen stimulus dirancang produsen untuk
menarik perhatian konsumen agar produk yang dibuat disukai dan dibeli
oleh konsumen.
Sedangkan, Konsumen sendiri yang memenuhi kebutuhan hidupnya,
akan terdorong untuk mencari informasi beserta alternative kebutuhan
pilihan atas suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhannya. Pencarian
informasi dibagi menjadi dua tingkat yaitu,
1) Pencarian internal: Situasi pencarian informasi yang lebih ringan
(konsumen tersebut hanya menjadi lebih peka terhadap informasi
suatu produk).
2) Pencarian eksternal: yaitu konsumen mencari informasi secara aktif.
Misalnya, mencari bacaan, menelepon teman dan memngunjungi
toko untuk mempelajari suatu produk.
Sumber informasi konsumen dapat digolongkan menjadi empat
kelompok, yaitu
1) Sumber Pribadi, meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan,
pasangan, dan lain-lain.
2) Sumber komersial, meliputi iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,
pajangan di toko.
3) Sumber Publik, meliputi media massa, dan lain-lain.

1
Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen (Kudus: Nora Media Entreprise,
2010), 74.

3
4) Sumber Pengalaman, meliputi penanganan, pengkajian, pemakaian
produk.
Sumber komersial yang didominasi oleh pemasar, tetapi sumber
informasi yang paling efektif adalah sumber pribadi. Setiap sumber
informasi mempunyai fungsi sendiri dalam mempengaruhi konsumen
untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. Informasi
komersial biasanya menjalankan fungsi sebagai pemberi infomasi
sedangkan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi dan atau
evaluasi.
Dari sumber informasi di atas konsumen memutuskan apakah jadi
memebeli suatu produk tersebut atau tidak dengan melihat sejumlah
factor diantaranya yaitu,
1) Tingkat kepentingan produk
2) Pengalaman masa lalu
3) Pandangan konsumen mengenai resiko suatu produk
4) Pandangan atau pengalaman konsumen lainnya
5) Ketersediaan waktu2
Jadi, pengolahan informasi ini sangat penting untuk konsumen
dalam menentuka produk yang akan dibeli, sehingga konsumen benar-
benar mengerti atau paham detail produk tersebut.
2. Persepsi Konsumen
Persepsi menurut Kreitner dan Kinicki adalah proses kognitif yang
memungkinkan kita menginterpretasikan dan memahami sekitar kita.
Dikatakan pula sebagai proses menginterpretasikan suatu lingkungan.
Orang harus mengenal obyek untuk berinteraksi sepenuhnya dengan
lingkungan mereka.
Menurut McShane dan Von Glinow persepsi adalah proses
menerima informasi, membuat pengertian tentang dunia di sekitar kita. Hal
tersebut memerlukan pertimbangan informasi mana perlu diperhatikan,
bagaimana mengkategorikan informasi, dan bagaimana

2
Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, 75-76.

4
menginterpretasikannya dalam kerangka kerja pengetahuan kita yang telah
ada.
Menurut Robbins dan Judge persepsi adalah suatu proses dimana
individual mengorganisir dan menginterpretasikan tanggapan kesan
mereka dengan maksud memberi makna pada lingkungan mereka.
Jadi, dapat disimpulkan persepsi adalah suatu proses yang
memungkinkan kita mengorganisir informasi dan menginterpretasikan
kesan terhadap lingkungan sekitarnya.3
Mowen (1998) juga menyebutkan bahwa tahap pemaparan
perhatian dan pemahaman disebut sebagai persepsi. Persepsi ini muncul
karena ada ketelibatan konsumen dan memorinya akan mempengaruhi
pengolahan informasi. Seorang konsumen disebut memiliki persepsi jika
mampu melihat realitas diluar dirinya atau dunia sekelilingnya. Seringkali
konsumen memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya
terhadap produk tersebut, dan bukan hakikat dari produk itu sendiri. Maka,
penting bagi para pemasar dna produsen memahami persepsi konsumen.4
Persepsi konsumen membahas pengetahuan tentang bagaimana
konsumen menerima dan menggunakan informasi dari sumber internal
merupakan hal penting yang perlu diketahui pemasar dalam merancang
strategi komunikasi pemasaran. Dalam hal ini produsen dan pemasar perlu
mengetahui hal hal sebagai berikut :
1) Bagaimana konsumen menerima dan merasakan adanya informasi
eksternal.
2) Bagaimana mereka memilih dan menanggapi berbagai sumber
informasi.
3) Bagaimana informsai diinterpretasikan dan diberi makna.
Ketiga hal tersebut merupakan proses dari persepsi.
Persepsi tidak hanya bergantung hanya pada rangsangan fisik,
tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar

3
Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi (Jakarta:PT Rajawali Pers, 2015), 59-60.
4
Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, 78.

5
dan keadaan individu yang bersangkutan. Orang yang termotivasi, akan
siap berbuat sesuatu, tetapi bagaimana orang itu berbuat akan dipengaruhi
oleh persepsi masing-masing orang terhadap situasi tertentu. Orang dapat
memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama karena ada
perbedaaan dalam proses persepsi pada masing-msaing individu yang
dimulai dari tahapan sensasi yang dilanjutkan dengan penerimaan selektif,
perhatian selektif, pemahaman selektif, dan ingatan selektif.

Persepsi terjadi melalui suatu proses, dimulai ketika dorongan


diterima melalui pengertian kita. Proses yang menyertai pada beberapa
informasi yang diterima atau di abaikan oleh kita dianamakan selective
attention, selective attention dipicu oleh sesuatu ataun mungkin oleh orag
lain yang diluar konteks, seperti mendengarkan seseorang berbicara
dengan aksen asing.

Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi, karakteristik dibagi


menjadi dua yaitu,

1) Sensori Elemen

Faktor sensor mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan


dan hal ini sangat penting dalam desain produk contoh, warna, bau, dan
rasa.

2) Sensori Elemen

Faktor sensor mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan


dan hal ini sangat penting dalam desain produk contoh, warna, bau, dan
rasa.

3) Struktural Elemen
Beberapa hasil penelitian yang dikutip Assael (1997) yang
menunjukkan factor-faktor structural dari iklan cetak sebagai berikut;

6
a) Ukuran
Ukuran iklan cetak yang lebih besar lebih memungkinkan
menarik perhatian.
b) Posisi
Hasil penelitian selanjutnya menemukan bahwa untuk
memaksimumkan pemahaman terhadap iklan, sebaiknya stimuli
yang berupa gambar diletakkan pada sebelah kanan halaman
majalah dan iklan yang berupa kata-kata verbal diletakkan pada
sisi sebelah kiri.
c) Warna
Secara umum iklan berwarna lebih menghasilkan perhatian
daripada iklan cetak hitam putih.
d) Kontras
Kontras memungkinkan untuk mendapatkan perhatian. Gambar
sebuah produk diatas background putih mungkin akan dapat
perhatian, tetapi tidak menjamin pemahaman dan ingatan.
Karakteristik Konsumen yang mempengarui persepsi
a) Membedakan stimulus
Hal yang paling penting bagi pemasar yaitu mengetahui
bagaimana konsumen bisa membedakan perbedaan antara dua
stimuli atau lebih. Apakah konsumen merasakan perbedaan merk
berdasarkan rasa, perabaan, harga, dan bentuk kemasan produk.
Oleh karena itu pemasar sering menggunakan iklan sebagai cara
agar konsumen mampu membedakan merk.
b) Tingkat Ambang Batas (Threshold level)
Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam
suara, cahaya, bau, atau stimuli yang lainnya. Tingkat ambang
batas ada dua yaitu absolute threshold dan differential threshold
level. absolute threshold adalah jumlah rangsangan minimum
yang dapat dideteksi oleh channel indrawi (suprenant dan
salomon, 1987). differential threshold level adalah kemampuan

7
sistem indrawi untuk mendeteksi atau membedakan antara dua
stimuli (Solomon, 1996).
c) Persepsi Bawah Sadar (Subliminal Perception)
Pemasar selalu berusaha menciptakan iklan atau pesan
diatas tingkat ambang bats kesadaran konsumen. Hal itu bisa
dimengerti karena para pemasar tidak ingin berspekulasi dengan
biaya yang dikeluarkan. Namun demikian para peneliti
menemukan bahwa konsumen sebenarnya mampu memberikan
respon atas informasi atau pesan yang datang pada bawah
sadarnya.
d) Tingkat Adaptasi
Tingkat ini merupakan salah satu konsep yang berkaitan
erat dengan ambang batas absolut. Dimana konsumen sudah
merasa terbiasa dan tidak lagi mampu memeperhatikan stimulus,
maka ketika ambang batasnya berubah tingkat adaptasi terjadi
ketika konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang
berulang-ulang. Misalnya, kita masuk kolam renang air panas
pertama kali yang kita rasakan adalah tingkat panas yang cukup
tinggi, 10 menit kemudian kita akan merasakan bahwa air tidak
begitu panas. Dalam kondisi demikian, yang sebenarnya terjadi
adalah bukan suhu airnya yang menjadi lebih dingin, tetapi tubuh
kitalah yang beradaptasi dengan suhu air. Jadi, suatu stimulus
yang diulang-ulang misal iklan akan membuat konsumen merasa
bosan dan tidak memperhatikan lagi.5
3. Proses Persepsi
a) Seleksi Perseptual
Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan
memilih stimulis berdasarkan pada psikologi set yang dimiliki,
yaitu berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen.

5
Nugraha J Setiyadi, Perilaku Konsumen (Jakarta: Prenada Media Grup, 2013),
96-99.

8
b) Organisasi Persepsi
Yaitu konsumen mengelompokkan informasi dari berbagai
sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami
lebih baik atas semua infirmasi yang didapatkan.
4. Peran Ekspetasi Pada Persepsi
Harapan atau expectation ialah keyakinan, kepercayaan
individu sebelumnya mengenai apa yang seharusnya terjadi pada
situasi tertentu. Persepti yang timbul disebabkan oleh ekspektasi
konsumen misalnya mengubah merek atau label maka persepsi
konsumen akan berubah. Secara umum harga yang lebih tinggi akan
mempengaruhi ekspektasi konsumen bahwa kualitasnya lebih bagus,
merek yang terkenal akan memberikan indikator harga yang lebih
tinggi.6
B. Tahapan Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi dapat dirinci menjadi lima tahap dasar. Tahap-tahap
ini, didasarkan pada model pengolahan informasi yang dikembangkan oleh
William McGuire. Tahap-tahap ini dapat kita lihat dalam bentuk tabel seperti
dibawah ini :

Gambar 2.1 tahap-tahap pengolahan informasi.

6
Nugraha J Setiyadi, Perilaku Konsumen, 96-99.

9
1. Pemaparan : Pencapaian kedekatan terhadap suatu stimulus sedemikian
rupa sehingga muncul peluang diaktifkannya satu atau lebih dari kelima
indera manusia.
2. Perhatian : Alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk.
3. Pemahaman : Tafsiran atas stimulus
4. Penerimaan : Tingkat sejauh mana stimulus mempengaruhi pengetahuan
dan atau sikap orang bersangkutan.
5. Retensi : Pemindahan tafsiran stimulus ke dalam ingatan ada jangka
panjang.7
Stimulus (input) harus ada atau tersedia agar tahap pertama dari
pengolahan informasi yaitu pemaparan dapat terjadi. Ketika suadah
dipaparkan, maka konsumen akan menaruh perhatian pada stimulus (input)
yang dipaparkan. Jika konsumen sudah menaruh perhatian, maka konsumen
akan memproses stimulus tersebut sesuai yang kita pahami, dan ini termasuk
tahap pemahaman.
Tahap yang selanjutnya yaitu penerimaan, penerimaan disini adalah bukan
hanya menyampaikan bagaimana produk kita, detailnya, keunggulannya dan
yang lainnya. Penerimaan disini yakni apakah konsumen percaya, akan
produk kita sesuai dengan iklan, yang dikatakan wiraniaga, maupun yang
dikatakan orang lain. Tahap yang terakhir yaitu retensi, retensi melibatkan
pemindahan informasi kedalam jan gka panjang. Tapi perlu diingat bahwa
ingatan juga memperngaruhi tahap-tahap sebelumnya. Sebagai contoh jika
seorang konsumen mengingat ulang tahun temannya, maka konsumen
tersebut lebih mungkin menaruh perhatiannya pada iklan hadiah.

C. Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Iklan


Persepsi konsumen memiliki pengaruh yang signifikat atau kuat terhadap
keputusan pembelian, seperti contoh dalam pada barang dan jasa yang

7
James F. Engel dkk, perilaku konsumen (Jakarta:Binarupa Aksara, 1995), 5

10
ditawarkan pada periklanan. Iklan merupakan berita pesanan untuk
mendorong, membujuk khalayak ramai. 8
Seperti pada contoh periklanan produk Pantene. Produk ini menawarkan
berbagai manfaat kepada konsumen dikalangan perempuan dengan
mempengaruhi konsumen untuk membuat rambut kuat dan berkilau. Produk
Pantene ini diiklankan oleh beberapa model yang terkenal, salah satunya yaitu
aktris Maudy Ayunda. Faktor ini yang menyebabkan konsumen tertarik
dalam pembelian produk Pantene.
Maka dari itu, pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian ini
sangat mempengaruhi proses persepsi ini. Jika diterapkan pada diri konsumen
yaitu merangsang konsumen melalui indera penglihatan, yang menarik
perhatian konsumen dengan slogannya yaitu rambut kuat dan berkilau.
Setelah konsumen menafsirkan atau menangkap iklan tersebut, kemudian
konsumen memberi tanggapan tentang produk Pantene apakah produk
pantene cocok untuk dirinya ataukah produk tersebut tidak sesuai dengan
dirinya. Kemudian tahapan terakhir yaitu proses persepsi, konsumen
menyadari apa yang dilihat di iklan televisi tersebut sehingga konsumen dapat
mengambil keputusan dengan tepat.

8
Sumber KBBI di akses pada tanggal 9 Maret 2020 pukul 13.42 WIB

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu panca
indera menerima input berupa stimulus. Stimulus (rangsangan) adalah segala
sesuatu yang kita dengar, yang kita lihat, dan yang tercium oleh hidung
stimulus dirancang produsen untuk menarik perhatian konsumen agar produk
yang dibuat disukai dan dibeli oleh konsumen.
Persepsi adalah suatu proses yang memungkinkan kita mengorganisir
informasi dan menginterpretasikan kesan terhadap lingkungan sekitarnya.
Persepsi konsumen membahas pengetahuan tentang bagaimana konsumen
menerima dan menggunakan informasi dari sumber internal. Proses persepsi ,
seleksi perseptual dan Organisasi Persepsi.
Tahap-tahap pengolahan informasi. Pemaparan,perhatian, pemahaman,
penerimaan, retensi

B. Saran
Makalah ini kami buat dengan sebaik mungkin, kami berharap parab
pembaca bisas memahami isi dari makalah ini dan apabila ada kekurangan
mohon koreksi dan sarannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Setiyadi, Nugraha J. Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media Grup, 2013.

Ningsih, Ekawati Rahayu. Perilaku Konsumen. Kudus: Nora Media Entreprise,


2010.
Wibowo. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:PT Rajawali Pers, 2015.
Engel, James F, Roger D Blackwell, Paul W Miniard. perilaku konsumen.
Jakarta:Binarupa Aksara, 1995.
Sumber KBBI di akses pada tanggal 9 Maret 2020 pukul 13.42 WIB

13

Anda mungkin juga menyukai