Anda di halaman 1dari 12

NAMA : MONICA JULIANI NPM : 14211601 KELAS : 3EA27

PERILAKU KONSUMEN
TUGAS 3
1. Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan Konsumen. 2. Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup.
Page | 1

1. Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan Konsumen.


Pendapatan konsumen merupakan salah satu hal yang berkaitan dengan sumber daya konsumen. Tinggi atau rendahnya pendapatan mempengaruhi pembelian konsumen terhadap suatu barang. Sumber daya konsumen adalah sesuatu hal yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk maupun jasa. Konsumen mempunyai tiga sumber daya dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu: 1. Sumber Daya Ekonomi (Uang). Keputusan Konsumen sehubungan dengan pembelian produk dan pemilihan merek produk sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yaitu uang. Uang adalah alat transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen untuk membeli produk. Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen, sama halnya dengan harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen. 2. Sumber Daya Sementara (Waktu). Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang. Sumber daya kognitif Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods). Barang yang menggunakan waktu seperti: Menonton TV, Tidur, Bermain, dll. Barang pengehemat waktu, seperti : rice cooker, oven microwave, mesin cuci, blender, dll. 3. Sumber Daya Kognitif (Perhatian). Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemat skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkunganny dalam tahapan-tahapan

perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme.

Page | 2

Sumber daya Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi: Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian. Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi.

Customer Knowledge atau pengetahuan konsumen merupakan hal yang terpenting dan bersifat strategis dalam menentukan kesuksesan bisnis. Seberapa jauh sebuah perusahaan memahami, mengenal, mengerti dan menyalurkan setiap keinginan dari konsumen dapat menjadi parameter kesuksesan bisnis perusahan. Seorang ahli mengemukakan bahwa Customer knowledge is at the origin of most improvements in customer value (Novo, 2001). Pengetahuan konsumen adalah sumber yang paling tepat dalam meningkatkan nilai dari konsumen. Dengan mengetahui, memahami, mengerti, berinteraksi, dan menyalurkan keinginan dari konsumen maka kepuasan yang mereka dapatkan akan meningkat dengan tajam dan hal ini secara langsung akan meningkatkan bisnis kita dan membuat tujuan bisnis kita tercapai. Setiap perusahaan yang memiliki customer knowledge bukan berarti bisnis mereka akan sukses, namun knowledge tersebut harus dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam meningkatkan nilai bagi setiap konsumen. Dan pada saat ini, sedikit perusahaan yang mampu mengelola Customer Knowledge dengan tepat, banyak di antara mereka yang membuang kesempatan dengan hanya menumpuk pengetahuan yang mereka miliki tentang konsumen karena mereka belum menyadari bahwa pentingnya pengetahuan tersebut. Seiring dengan perkembangan jaman, Customer Knowledge semakin diakui oleh banyak perusahaan sebagai salah satu sumber daya yang signifikan yang dapat dikelola untuk mendukung penelitian dan pengembangan (Gebbert et al 2002). Dan menurut Bueren et al (2005), setiap perusahaan harus fokus terhadap tiga proses atau alur pengetahuan dalam mengelola pengetahuan konsumen, antara lain : 1. Knowledge from Customer, organisasi perlu memahami kebutuhan pelanggan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Page | 3

2. Informasi kebutuhan pelanggan dalam berinteraksi dengan kebutuhan perusahaan untuk pengetahuan pelanggan. 3. Pelanggan memiliki pengetahuan mengenai produk dan layanan yang mereka gunakan. Berdasarkan psikologi kognitif jenis jenis pengetahuan dapat dibedakan menjadi : 1. Pengetahuan deklaratif (declarative Knowledge), yaitu pengetahuan yang melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Dimana subjektif disini adalah pengetahuan . pengetahuan deklaratif terbagi atas : i. Eposodic knowledge melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu . pengetahuan ini digunakan untuk menjawab pertanyaan seputar waktu penggunaan suatu produk. ii. Semantic knowledge mengandung pengertian yang digeneralisasikan yang

memberikan arti bagi dunia seseorang. 2. Pengetahuan prosedur (Procedural Knowledge), yaitu pengetahuan yang mengacu pada bagaimana fakta dapat digunakan.

Menurut Mowen dan Minor (1998 :106 ) bahwa pengetahuan terbagi atas : 1. Pengetahuan objective adalah informasi yang benar mengenai kelas produk yang disimpan dalam memori jagka panjang konsumen. 2. Pengetahuan sebjektif adalah persepsi konsumen mengenai apa dan berapa banyak yang dia ketahui mengenai kelas produk. 3. Informasi mengenai pengetahuan lainnya.

Sedangkan menurut Engel and Minor (1994:317) membagi pengetahuan konsumen ke dalam 3 jenis yaitu : 1. Pengetahuan Produk Adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan Produk sendiri merupakan konglomerat dari banyak jenis informasi yang berbeda. Pengetahaun produk meliputi: a. Kesadaran akan kategori dan merek produk di dalam kategori produk. b. Terminologi produk.
Page | 4

c. Atribut atau ciri produk. d. Kepercayaan tentang kategori produksi secara umum dan mengenai merek spesifik. Secara umum, pemasar paling berminat akan pengetahuan konsumen mengenai merek mereka dan sajian yang kompetitif. Informasi ini diperoleh melalui analisis kesadaran konsumen dan citra dari merek yang tersedia. Analisis kesadaran Merek yang akrab dengan konsumen merupakan perangkat kesadaran (awareness set ). Jelaslah sulit untuk menjual produk yang "tidak dikenal. " sebagai akibatnya, sasaran pemasaran yang pengitn adalah memindahkan merek ke dalam perangkat kesadaran. Analisis Citra Pemasar juga berkepentingan dengan kepercayaan yang dianut oleh konsumen dan menentukan suatu citra merek. Dengan memeriksa kepercayaan konsumen mengenai kemampuan merek adalah mungkin untuk menentukan apakah suatu produk telah mencapai posisi yang siginkan di dalam benak konsumen. Pemeriksaan pengetahuan konsumen mengenai sifat objek dikenal sebagai analisis citra (Image analisys). Suatu rancangan terhadap analisis citra berupa permintaan kepada konsumen untuk menilai prouk pada serangkaian skala yang diekspresikan dalam bentuk atribut atau manfaat produk. Kesalahan Persepsi Terhadap Produk Pemasar harus siaga terhadap ketidakakuratan di dalam pengetahuan konsumen. Sangat lazim untuk mencapatkan bahwa konsumen memiliki kepercayaan keliru untuk mendapatkan bahwa konsumen memiliki kepercayaan keliru yang menimbulkan penghalang yang berarti kegagalan keberhasilan. Pengetahuan Harga Salah satu aspek pengetahuan produk yang patut dikhususkan adalah aspek yang melibatkan harga produk. Pemeriksaan atas apa yang konsumnen ketengaran mengenai harga absolut dan harga relatif dapat memberikan informasi penting untuk membimbing tindakan pemasaran. Keputusan penetapan harga oleh eksekutif pemasaran mungkin pula begitu kepada persepsi mereka mengenai berapa baik konsumen mendapatkan informasi mengenai harga. Pemasar akan lebih dimotivasi untuk menenkan harga dan berespon terhadap potongan harga kompetitif bila mereka percaya konsumen banyak mengetahui tentang harga yang ditetapkan pemasar sebaliknya tingkat pengetahuan yang rendah mengenai harga memungkinkan pemasar
Page | 5

lebih sedikit memperhatikan tertentu perbedaan harga yang berarti sehubungan dengan pesaing. Bila konsumen sebagian besar tidak mengetahui tentang perbedaan harga relatif , pemasar dapat mengeksploitasi ketidaktahuan yang lebih tinggi.

2. Pengetahuan Pembelian (Purchase knowledge) Pengetahuan pembelian (purchase knowledge) mencakupbermacm potongan informasi yang dimiliki konsumen yang berhubungan erat dengan bagaimana cara memproleh produk tersebut. Dimensi dasar dari pengetahuan pembelian melibatkan informasi berkenaan dengan keputusan terntang : Dimana membeli Masalah mendasar yang harus diselesaikn oleh konsumen selama pengambilan keputusan adalah dimana meeka harus memeli suatu produk. Keputusan di mana membeli ditentukan sebagian besar oleh pengetahuan pembelian. Lokasi produk Pengetahuan pembelian juga mencakup informasi yang dimiliki konsumen mengenai lokasi produk di dalam lingkugan. Hal ini meliatkan informasi konsumen mengenai toko mana ang menjual produk mana. Kapan membeli Kepercayaan onsumen mengenai membeli adalah satu lagi komponen relevan dari pengetahuan pembelian. Pengetahuan mengenai kapan harus membeli dapat menjadi faktor penentu yang sanga penting dari perilaku pembelian untuk inovasi baru. Banyak konsumen tidak akan langsung membeli produk baru karena mereka percaya bahwa harga mungkin turun dengan berlalunya waktu.

3. Pengetahuan Pemakaian (usage konowledge). Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak berfungsi dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri konsumen.
Page | 6

Produsen tidak menginginkan konsumen menghadapi hal tersebut, karena itu produsen sangat berkepentingan untuk memberitahu konsumen bagaimana cara menggunakan produknya dengan benar. Pengetahuan pemakaian (usage knowledge) mencakup informasi yang tersedia di dalam ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang diperlukan untuk menggunakan produk tersebut. Pengetahuan pemakaian penting karena beberapa alasan : Walaupun pengetahuan pemakaian yang tidak memadai tidak mencegah terjadinya pembelian produk hal ini tetap saja memiliki efek yang merugikan pada kepuasaan konsumen produksi yang digunakan secara salah mungkin tidak bekerja benar sehingga akibatnya pelanggan tidak puas.

Kesimpulannya pengetahuan konsumen adalah informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsi fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen penting bagi pemasar karena apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergentung kepada pengetahuan konsumen.

2. Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup.


Istilah kepribadian (personality) berasal dari kata latin persona yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, persona berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain. personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain. Allport juga mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan.
Page | 7

Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain.

Sifat Dasar dari Kepribadian : a). Kepribadian membedakan individu. Kepribadian seseorag dikatakan saling membedakan karena dalam diri seseorang terdapat karakteristik yang dapat membentuk kepribadian seorang individu menjadi sangat berbeda dengan individu lainnya. Hal tersebut merupakan kombinasi-kombinasi yang berasal dari banyak sebab. Sehingga akan banyak terdapat kepribadian yang akan tercipta baik karena pengaruh lingkungan sosialnya maupun kebudayaannya. b). Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama. Sebenarnya kepribadian seseorang akan muncul sejak manusia tersebut berumur anakanak , kepribadian sebenarnya sudah di bawa sejak bayi maupun saat dalam kandungan yang dalam hal ini, diturunksn oleh orang tuanya dan kemudian dibawa siring dengan pertumbuhan dan akan semakin matang ketika orang tersebut menjadi dewasa dan tua. c). Kepribadian dapat berubah. Sebenarnya kepribadian seseorang yang di bawa sejak kecil tetap dapat berubah pada keadaan tertentu yang mempengaruhinya. Misalnya karena adanya berbagai peristiwa hidup yang terus dialaminya. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, Namun juga terjadi sebagai bagian dari perjalanan sebuah proses menuju ke kedewasaan secara yang bertahap.

Page | 8

Faktor-faktor kepribadian: a. Faktor keturunan. Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang komposisi otot dan individu. refleks, Tinggi fisik,

bentuk wajah, gender,

temperamen,

tingkat energi dan

irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu

komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu. b. Faktor lingkungan. Di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalamkeluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya

membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehinggaideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka

melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier. Nilai konsumen (customer value) ditentukan oleh 2 hal yaitu biaya (cost) dan manfaat (benefit). Biaya mencakup biaya uang, waktu, energi, dan psikologi. Manfaat mencakup manfaat produk, jasa, pribadi, dan image. Manfaat yang dirasakan oleh setiap konsumen berbeda-beda. Satu manfaat bisa menjadi lebih penting dibanding manfaat lainnya. Berbeda dengan manfaat, biaya bersifat mutlak dan merupakan akumulasi dari seluruh biaya yang ada, hanya saja terkadang konsumen tidak menyadari biaya lain selain biaya uang. - Jika manfaat > biaya, maka akan tercipta nilai konsumen yang tinggi (superior customer value). - Jika manfaat < biaya, maka akan tercipta nilai konsumen yang rendah (inferior customer value).

Page | 9

Dilihat dari kepribadian, perilaku konsumen mempunyai nilai-nilai individu sebagai berikut : 1. Id. Id itu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Berfungsi sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle). Bertujuan untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan. 2. Ego. Ego adalah Hubungan timbal balik antara seseorang dengan dunia memerlukan pembentukan suatu system rohaniah baru. Berlainan dengan id yang dikuasai oleh prinsip kesenangan, ego dikuasai oleh prinsip kenyataan (reality principle). Bertujuan untuk menangguhkan peredaan energi sampai benda nyata yang akan memuaskan telah diketemukan atau dihasilkan. Penangguhan suatu tindakan berarti bahwa ego harus dapat menahan ketegangan sampai ketegangan itu dapat diredakan dengan suatu bentuk kelakuan yang wajar. 3. Super Ego. Superego adalah suatu cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian.Superego lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system, ego ideal dan hati nurani.

Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosialkeagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .

Page | 10

Gaya hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat) . Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya. Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabelvariabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandanganpandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu. Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosialkeagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang. Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka

mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen.

Page | 11

Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilainilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.

Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen : 1.pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran. 2. pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan. 3. jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok. 4. mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.

Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen : 1. Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan waktunya. 2. Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen. 3. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.

Page | 12

Anda mungkin juga menyukai