PERILAKU KONSUMEN
Disusun Oleh :
Kelompok 1
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah “PERILAKU KONSUMEN”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PERILAKU KONSUMEN di
program studi Manajemen. Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada bapak
Yoan Santosa Putra, SE., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah PERILAKU
KONSUMEN dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penyusunan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
makakonsumen tersebut akan memulai mencari informasi terhadap sesuatu
yangdibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.Konsumen akan tertarik
membeli atau tidaknya produk tersebuttergantung dari stimulus atau rangsangan yang
dipengaruhi dari iklan dansebagainya. Maka dari itu konsumen harus mencari informasi
untuk mendapatkan pemahaman tentang produk yang akan dibelinya.Dalam proses
mempengaruhi konsumen agar memiliki persepsi yang bagus, yaitu pandangan terhadap
produk. Maka pemasar harus memberikan informasi sebaik mungkin tentang produknya,
semisal harga produk yangmurah, kualitas bagus, ukuran produk yang baik. Dengan
adanyan informasiseperti itu persepsi konsumen akan menggerakkan atau menarik minat
konsumen untuk membeli produk tersebut.Sangat penting bagi pemasar untuk
mempelajari bagaimana caramenarik minatb seorang konsumen. Salah satunya dengan
cara membangun persepsi yang baik di mata konsumen. Maka dari itu kita akan
mempelajarinya dalam makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Persepsi Konsumen
Menurut McShane dan Von Glinow persepsi adalah prosesmenerima informasi,
membuat pengertian tentang dunia di sekitar kita. Haltersebut memerlukan
pertimbangan informasi mana perlu diperhatikan, bagaimana mengkategorikan
informasi, dan bagaimana menginterpretasikannya dalam kerangka kerja pengetahuan
kita yang telah ada.
Mowen (1998) juga menyebutkan bahwa tahap pemaparan perhatian dan pemahaman
disebut sebagai persepsi. Persepsi ini munculkarena ada ketelibatan konsumen dan
memorinya akan mempengaruhi pengolahan informasi. Seorang konsumen disebut
memiliki persepsi jikamampu melihat realitas diluar dirinya atau dunia sekelilingnya.
Seringkalikonsumen memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan
persepsinyaterhadap produk tersebut, dan bukan hakikat dari produk itu sendiri. Maka,
penting bagi para pemasar dna produsen memahami persepsi konsumen.
Persepsi konsumen membahas pengetahuan tentang bagaimanakonsumen menerima
dan menggunakan informasi dari sumber internalmerupakan hal penting yang perlu
diketahui pemasar dalam merancangstrategi komunikasi pemasaran. Dalam hal ini
produsen dan pemasar perlu mengetahui hal hal sebagai berikut :
1) Bagaimana konsumen menerima dan merasakan adanya informasieksternal.
2) Bagaimana mereka memilih dan menanggapi berbagai sumber informasi.
3) Bagaimana informsai di interpretasikan dan diberi makna.
4
b) Sensasi
Sensasi adalah respon langsung dan cepat dari pancaindra terhadap
stimulus yang datang (apakah berupa iklan, kemasan, maupun
merek).Sensasi yang dirasakan konsumen dipengaruhi oleh ambang absolut
(The Absolute Threshold) dan perbedaan ambang (Differential Threshold).
c) Ambang absolut
Ambang Absolut adalah jumlah minimum intensitas atau energi stimulus
yang diperlukan oleh seorang konsumen agar ia merasakan sensasi. Titik
dimana seorang konsumen merasakan perbedaan “ada” dan “tidak ada” dari
suatu stimulus, itulah yang disebut ambang absolut stimulus bagi konsumen
tersebut.
2. Perhatian
Perhatian adalah tahap kedua dari proses pengolahan informasi. Pada tahap
pertama, produsen memaparkan stimulus kepada konsumen. Tidak semua stimulus
yang dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut
dengan pengolahan stimulus tersebut. Keterbatasan sumber daya kognitif
konsumen untuk mengolah semua informasi yang diterimanya merupakan
penyebabnya. Konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yangakan
diperhatikannya dan akan diproses lebih lanjut, yang dikenal dengan Perceptual
Selection. Produsen tentu menginginkan bahwa stimulus yang dipaparkan tersebut
diperhatikan oleh konsumen.Produsen harus berupaya merebut perhatian
konsumen agar konsumen membaca, melihat, dan mendengarkan hal
yangdikomunikasikan oleh para pemasarnya.
3. Pemahaman
Perhatian adalah tahap kedua dari proses pengolahan informasi. Pada tahap
pertama, produsen memaparkan stimulus kepada konsumen. Tidak semua stimulus
yang dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut
dengan pengolahan stimulus tersebut. Keterbatasan sumber daya kognitif
konsumen untuk mengolah semua informasi yang diterimanya merupakan
penyebabnya. Konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yangakan
diperhatikannya dan akan diproses lebih lanjut, yang dikenal dengan Perceptual
Selection. Produsen tentu menginginkan bahwa stimulus yang dipaparkan tersebut
diperhatikan oleh konsumen.Produsen harus berupaya merebut perhatian
konsumen agar konsumen membaca, melihat, dan mendengarkan hal
5
yangdikomunikasikan oleh para pemasarnya. Faktor utama yang memengaruhi
perceptual selectionatau perhatian konsumen terhadap stimulus yangakan
diperhatikannya adalah :
a) Gambar dan Latar Belakang (Figure and Ground)
Objek atau stimulus yg ditempatkan dalam suatu latar belakang (ground)
disebut gambar (figure). Konsumen cenderung memisahkan mana objek
yang harus diperhatikan dan mana latar belakangnya.Gambar ini
merupakan stimulus bagi individu yg melihatnya.Kecenderungan pada diri
setiap individu adalah tidak melihat gambar yang tidak menarik
perhatiannya.Mereka cenderung untuk memisahkan gambar yang kurang
menarik bagi mereka dan hanya memperhatikan gambar yang menarik bagi
mereka saja. Gambar yg mereka lihat ini akan mereka persepsikan dgn latar
belakang yg terdapat di belakang gambar tersebut. Teori ini sering dipakai
oleh media periklanan yang memasang iklan mereka dalam bentuk gambar,
seperti media cetak dan media elektronik.
b) Pengelompokan (Grouping)
Konsumen biasanya mengelompokkan stimulus sehingga membentuk satu
kesatuan arti. Konsumen akan lebih mudah mengingat informasi dalam
bentuk kelompok atau berkaitan dgn sesuatu hal dibandingkan informasi
tersebut terpisah-pisah. Jika kita bertanya kepada seseorang utk
menyebutkan nomor teleponnya maka ia mungkin akan menyebut 08 648
489 atau 0864 84 89.
c) Closure
Objek yang sukar dipahami oleh konsumen akan terus diamati oleh
konsumen walaupun ada bagian dari objek yang hilang atau tidak lengkap.
Inilah prinsip closure. Apabila objek ada yang tidak lengkap dalam iklan,
konsumen akan berusaha melengkapi bagian yang hilang tersebut.
4. Penerimaan
Penerimaan adalah tahap keempat dari pengolahan informasi.Setelah konsumen
melihat stimulus, memperhatikan, dan memahami stimulus tersebut maka
sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau objek tersebut.Inilah
yang disebut sebagai persepsi konsumen terhadap objek tersebut atau citra produk.
Persepsi konsumen merupakan output dari penerimaan konsumen terhadap
stimulus. Di dalam konteks pemasaran, persepsi konsumen bisa berupa persepsi
6
produk, persepsi merek, persepsi pelayanan, persepsi harga, persepsi kualitas
produk, persepsi toko, atau persepsi terhadap produsen.
5. Retensi
Tahap kelima dari proses pengolahan informasi adalah retensi merupakan proses
memindahkan informasi ke memori jangka panjang (long-term memory).
Informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang
diterimanya. Selanjutnya apa yang tersimpan di dalam memori konsumen akan
memengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang baru (exposure, attention, dan
comprehension). Mowen dan Minor (1998) membahas topik retensi dalam Bab
Memory& Cognitive Learning. Mereka mengemukakan bahwa memori
memengaruhi proses perhatian dengan mengarahkan sistem sensori, sehingga
konsumen dapat berkonsentrasi secara selektif kepada stimulus tertentu. Stimulus
tersebut akan memicu harapan dan asosiasi antar stimulus lainnya dalam memori
sehingga mempengaruhi harapan konsumen.
Memori terdiri atas tiga sistem penyimpanan :
1) Memori sensori : tempat penyimpanan informasi sementara dan
penyimpanannya berlangsung sangat singkat ( kurang dari satu detik ).
2) Memori jangka pendek : tempat penyimpan informasi untuk waktu yang
terbatas dan memiliki kapasitas terbatas, lamanya waktu penyimpanan
adalah kurang dari 30 detik.
3) Memori jangka panjang : tempat menyimpan informasi dalam jangka waktu
yang lama, memiliki kapasitas yang tidak terbatas dan menyimpan semua
pengetahuan konsumen secara permanen.
Contoh : penggunaan simbol atau logo untuk melambangkan merek produknya agar
mudah diingat konsumen.
7
2.3 RESIKO YANG DI PERSEPSI KONSUMEN DAN CARA MENGATASINYA
1. Risiko selalu mengikuti setiap pengambilan keputusan; demikian juga keputusan
beli. Ada atau tidaknya risiko itu seringkali tidak begitu obyektif, hanya saja orang.
Risiko yang dipersepsi adalah risiko yang mempengaruhi perilaku konsumen risiko
yang dipersepsi konsumen mencakup:
1) Function risk atau performance risk, yaitu risiko bila produk tidak dapat
memberikan kinerja seperti yang diharapkan.
2) Physical risk, yaitu risiko pada diri sendiri atau orang lain yang mungkin akan
diakibatkan oleh produk.
3) Financial risk, yaitu risiko bila produk tidak sesuai dengan harganya.
4) Social risk, yaitu risiko yang ditimbulkan bila ternyata produk yang dipilih
malah menimbulkan penghinaan dan menyebabkan perasaan malu.
5) Psychological risk, yaitu risiko bila produk malah melukai ego konsumen.
6) Time risk, yaitu risiko bila waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan produk
akan sia-sia karena kinerja produk tidak seperti yang diharapkan.
7) Risiko legal, yaitu risiko terjadinya tuntutan hukum oleh pihak ketiga.
Persepsi tentang risiko ini tergantung pada banyak faktor.Pertama, persepsi tentang
risiko bias tegantung pada kategori produk. Kategori produk tentang risiko Kedua,
persepsi tentang risiko tergantung pada situasi waktu belanja. Ketiga, persepsi tentang
risiko tergantung pada kebudayaan (Ristiyani Prasetijo. 2004).
2. Cara mengatasi
Pengaruh dari risiko-risiko yang dipersepsi oleh konsumen itu tidak boleh
diabaikan pemasa. Risiko tersebut akan semakin besar pada produk-produk yang
harganya mahal, mudah dilihat orang lain, atau sangat menentukan status
seseorang. Persepsi tentang resiko hanya bisa diperkecil namun tidak dapat
dihilangkan. Konsumen yang mempersepsi risiko lebih besar cenderung (demi
kemudahan) mengelak dari produk yang ditawarkan. Bila motifasi untuk
mendapatkan produk cukup besar, untuk menghilangkan ketegangan (disharmoni)
yang dialami mereka akan berusaha meyakinkan diri bahwa risiko itu tidak
sedemikian besarnya dengan perilaku-perilaku berikut ini (Ristiyani Prasetijo.
2004):
8
1) Konsumen mencari informasi
Informasi - informasi yang didapat akan digunakan untuk
mempertimbangkan penentuan alternatif-alternatif dan akhirnya dalam
mengambil keputusan beli.
2) Brand loyalty
Konsumen memilih produk berdasarkan pengalaman penggunaan atau
konsumsi produk di waktu-waktu yang lalu, yang pernah memberikan
kepuasan.
3) Konsumen memilih berdasarkan brand-image atau citra produk/merek
Konsumen membeli model yang paling mahal. Konsumen mempersepsi
adanya korelasi positif antara harga dan kualitas.
Konsumen mencari jaminan, mencoba sebelum membeli, dan sebaliknya, perilaku
ini banyak digunakan oleh pemasar, terutama untuk produk-produk yang
dipersepsi mengandung risiko cukup tinggi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu pancaindera
menerima input berupa stimulus. Stimulus (rangsangan) adalah segalasesuatu yang
kita dengar, yang kita lihat, dan yang tercium oleh hidungstimulus dirancang
produsen untuk menarik perhatian konsumen agar produk yang dibuat disukai dan
dibeli oleh konsumen.Persepsi adalah suatu proses yang memungkinkan kita
mengorganisir informasi dan menginterpretasikan kesan terhadap lingkungan
sekitarnya.Persepsi konsumen membahas pengetahuan tentang bagaimana
konsumenmenerima dan menggunakan informasi dari sumber internal. Proses
persepsi ,seleksi perseptual dan Organisasi Persepsi.Tahap-tahap pengolahan
informasi. Pemaparan,perhatian, pemahaman, penerimaan, retensi.
3.2 Saran
Makalah ini kami buat dengan sebaik mungkin, kami berharap parab pembaca
bisas memahami isi dari makalah ini dan apabila ada kekuranganmohon koreksi
dan sarannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/42974793/
PENGOLAHAN_INFORMASI_DAN_PERSEPSI_KONSUMEN
https://www.scribd.com/document/396848688/Pengolahan-Informasi-Dan-Persepsi-
Konsumen-docx
11