Di Susun Oleh :
KELOMPOK I
ARDIANI
DAHLIA
FITRIANTI
FITRIANA A MATAJO
MIRNAWATI
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDY MANAJEMEN
UNIVERSITAS ALKHAIRAT PALU
2016
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah konsumen : perspektif dan sudut pandang.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang konsumen : perspektif
dan sudut pandang ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
Kelompok 1
2
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
saja tidak akan menjamin kesejahtraan konsumen. Dasar dari ekonomi usaha
bebas (free-enterprise economy) adalah hak konsumen manapun untuk membuat
pilihan yang terinformasi dan tidak terbatas dari suatu susunan alternatif. Bila hak
ini dikurangi karena penyalahgunaan bisnis, konsensus masyarakat menegaskan
bahwa pemerintah wajib mempengaruhi pilihan konsumen melalui pembatasan
dalam kekuatan monopoli dan melalui pengekangan kecurangan dan praktek
dagang lain yang tidak jujur.
Undang-undang dan peraturan perlindungan konsumen terlalu sering
didasarkan pada opini dari sekelompok kecil advokat. Hasilnya mungkin berupa
kegiatan yang tidak efektif atau bahkan kontraproduktif. Manajerial bila fokus
utama ditempatkan pada opini dari sekelompok kecil advokat. Hasilnya mungkin
berupa kegiatan yang tidak efektif atau bahkan kontraproduktif. Sekarang ada
kesadaran yang semakin berkembang bahwa kepercayaan yang lebih besar harus
diletakan pada penelitian konsumen bila perlindungan konsumen diharapkan
berfungsi seperti yang dimaksudkan.
6
Hedonik yang dijalankan semata-mata untuk kesenangan. Penelitian kerap
memanfaatkan kuesioner maupun metode pengamatan manusia untuk mencapai
pengertian yang lebih luas mengenai dampak kejadian konsumsi (consumption
event).
Walaupun sebagian dari hasilnya mungkin juga memiliki makna
manajerial, pengertian yang menyeluruh adalah tujuannya. Persepektif
menyeluruh ini adalah perkembangan terbaru, dan baik jumlah yang menganut
sudut pandang ini maupun jumlah yang dihasilkan dari publikasinya masih relatif
kecil. Namun, hanya ada sedikit keraguan bahwa jumlahnya akan berkembang
karena pentingnya pengertian akan sifat perilaku manusia dan nilai-nilai di dalam
arena kegiatan hidup yang berarti ini, di samping perhatian pragmatis para
pemasar.
3. Persepektif Antarbudaya
Bila kita harus memeriksa literatur, akan lebih mudah untuk
mengasumsikan bahwa penelitian konsumen sangat penting hanya di Amerika
Utara, Eropa, dan Jepang. Hal ini jelas keliru. Di semua benua, ada perjuangan
menuju perkembangan ekonomi dan kemadirian yang lebih besar. Bahkan di
dalam negara sosialis seperti cina dan USSR, barang konsumen menjadi semakin
penting. Sementara muncul masyarakat yang berorientasi konsumen, suatu
menifestasi dini adalah kelas menegah dengan pendapatan sesudah pajak. Jika
pembatasan politik tidak dikenakan, standar hidup yang naik menjadi perhatian
yang dominan.
Inilah waktunya untuk meluaskan cakrawala di luar dunia barat dan
memandang penelitian konsumen sebagai kebutuhan universal. Ini adalah karena
kebutuhan dasar manusia bersifat universal, walaupun ada perbedaan budaya yang
dalam dan tidak dapat disangkal di dalam pengungkapannya.
7
1. Konsumen Adalah Raja
Untuk mengenali bahwa konsumen adalah raja, ia bukan bidak yang tidak
dapat berpikir, yang dapat di mamipulasi semuanya oleh pembujuk komersial.
Perilaku konsumen, biasanya, penuh arti dan berorientasi tujuan. Produk dan jasa
diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang relevan
dengan kebutuhan dan gaya hidup. Individu sanggup sepenuhnya mengabaikan
semua yang dikatakan oleh pemasar.
8
diwujudkan ketika tidak ada sesuatu pun yang membujuk konsumen untuk
bertindak dengan cara-cara yang akan disesalkan dan bahkan dipungkiri sesudah
renungan yang lebih cermat.
9
Strategi Periklanan Dan Promosi; Tema iklan yang membangun
kegairahan konsumen bukan sekedar produk dari pikiran pengiklanan yang
berhasil. Lebih tepatnya, tema ini merefleksikan motivasi yang mendasari
dan manfaat yang diharapkan yang didapatkan melalui penelitian pasar .
Hasilnya berbicara sendiri.
Seleksi dan Saluran Distribusi; Bagaimana dan dimana konsumen lebih
suka membeli apa yang ditawarkan suatu perusahaan? Ini adalah
pertanyaan yang dapat dijawab dengan melalui penelitian konsumen,
sehingga meminimumkan risiko keputusan ditribusi yang keliru. Sebagai
contoh didapatkan bahwa suatu pangsa besar wanita lebih suka membeli
busana berkualitas desainer lewat pos, ketimbang melakukan investasi
waktu dalam berbelanja ke toko eceran. Melalui penelitian, perusahaan
tersebut memanfaatkan sikap ini melalui penawaran produknya maupun
periklanannya.
Pemasaran Internasional; Pemasaran luar negeri selalu memiliki daya tarik
istimewa karena peluangnya tampak tidak terbatas. Strategi termudah
adalah melibatkan diri di dalam pemasaran global, dimana pada dasarnya
strategi yang sama digunakan di dalam semua konteks budaya. Strategi
yang jauh lebih bijaksana dalam hampir semua kasus adalah melibatkan
diri dalam pemasaran terkontekstualisasi, suatu strategi yang dirancang
untuk memperhitungkan perbedaan budaya dalam motivasi dan perilaku
konsumen dengan mengadaptasi usaha pemasaran, dimana perlu sehingga
mereka dipandang relevan secara budaya.
3. Pengecer (Retailer)
Pengecer memiliki masalah pemasaran sendiri yang bermakna. Bauran
produk apa yang harus ditangani? Citra apa yang harus diproyeksikan? Apa yang
terjadi pada penjualan bila harga dinaikan? Apakah peragaan di tempat penjualan
sudah memadai, atau apakah diperlukan penjualan pribadi? Adakah hal yang biasa
untuk mendapatkan pemakaian terus menerus dari tes selera, survey kesadaran
10
dan citra took, evaluasi kepuasan, dan panel para pembelanja yang mengevaluasi
barang baru yang potensial.
11
Cunsumer Research ( pertama diterbitkan pada tahun 1974 ) yang berdiri sebagai
sumber utama. Bidang ini bertumbuh dari taraf permulaan menjadi keadaan
kematangan yang sehat.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian terhadap motivasi dan perilaku konsumen mendapat arti dalam
masyarakat kontemporer diseluruh dunia. Dalam 30 tahun terakhir, bidang studi
yang besar dan semakin multidisipliner muncul. Kepentingan utama dari
perusahaan, ekonom konsumen, dan lain-lain adalah mendapatkan strategi yang
lebih efektif untuk mempengaruhi dan membentuk perilaku itu. Sebagai
akibatanya, penelitian konsumen menjadi sangat penting didalam dunia terapan
ini.
Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokus upaya pada
studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan berperilaku
didalam kegiatan hidup yang penting ini. Perspektif dari bidang pemasaran adalah
relevansi praktis dari prinsip dan temuan dengan strategi perusahaan. Semua yang
dilakukan oleh para pemasar dan mereka yang berusaha mempengaruhi perilaku
konsumen terletak pada empat premis yang esensial :
1. Konsumen adalah raja. Ia memiliki kemampuan penuh untuk
menyaringsemua upaya untuk mempengaruhi, dengan hasil bahwa
semua yang dilakukakn oleh perusahaan niaga harus disesuaikan
dengan motivasi dan perilaku konsumen.
2. Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
Prediksi yang sempurna tidak dimungkinkan, tetapi hasil strategis
sangat meningkat melalui penelitian yang dijalankan dan dimanfaatkan
dengan benar.
3. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang
menanggapi konsumen secara serius sebagai pehak yang berkuasa
dengan maksud tertentu.
4. Bujukan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan
secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada
pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
13
Bila keempat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif,
dan bila ditanggapai dan ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang
esesialu untuk strategi pemasaran baik dalam organisasi yang mencari laba
maupun yang tidak mecari laba.
14
DAFTAR PUSTAKA
15