Anda di halaman 1dari 21

NAMA : MONICA JULIANI NPM : 14211601 KELAS : 2EA27

BAB II DINAMIKA BUDAYA DAN SOSIAL MASYARAKAT

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Bpk. Sri Waluyo


1

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Dosen : Bapak Sri Waluyo

Topik Karya Ilmiah DINAMIKA BUDAYA DAN SOSIAL MASYARAKAT

Kelas : 2 EA 27

Tanggal Upload : 31 Mei 2013

Penyusun
NPM 14211601 Nama Lengkap Monica Juliani Tanda Tangan

Program Sarjana Ekonomi Manajemen UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini dengan judul DINAMIKA BUDAYA DAN SOSIAL MASYARAKAT sebagai salah satu tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan di Universitas Gunadarma. Saya menyadari bahwa dalam penulisan tugas karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya dengan hati terbuka mengharapkan saran-saran dan kritikan kritikan yang membangun (konstruksi) demi kesempurnaan tugas karya ilmiah yang akan datang. Harapan saya, semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui kebudayaan dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, karena kita adalah bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia tercinta. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih untuk dukungan dari lingkungan sekitar yang telah mendukung saya menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.

Jakarta, 23 Mei 2013

Monica Juliani

DAFTAR ISI
PENYUSUN .......................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................. 2 3 4 5

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ABSTRAKSI .......................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................. 1.2 RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH .............................................. 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN .............................................. 1.4 METODE PENULISAN .................................................................................. BAB II METODE PENULISAN 2.1 WAKTU dan TEMPAT PENULISAN .......................................................... 2.2 METODE PENULISAN .................................................................................. 2.3 LANGKAH LANGKAH PENULISAN .......................................................... BAB III LANDASAN TEORI 3.1 PENGERTIAN MASYARAKAT dan KEBUDAYAAN ....................... 3.2 FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT ................................... BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DINAMIKA MASYARAKAT dan KEBUDAYAAN ....................... 4.2 HUBUNGAN ANTARA UNSUR-UNDUR KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT ....................................................................... 4.3 PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI ................................... BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 5.2 SARAN .......................................................................................................... 5.3 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

6 7 7 8

9 9 9

10 11

13 16 18

20 20 21

ABSTRAKSI
Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak di belahan timur dunia. Indonesia juga merupakan negara yang bagian pulau-pulaunya termasuk dalam garis khatulistiwa berbatasan dengan dua benua dan juga dua samudra, sehingga dikatakan oleh dunia sebagai tempat yang strategis untuk melakukan kegiatan agraris dan maritime, sehingga tumbuhan tumbuhan yang dapat memakmurkan tumbuh subur disana. Karena terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki beragamcorak kebudayaan yang dimiliki oleh penduduknya mulai dari bagian timur sampai bagian barat. Beragam kebudayaan tersebut semakin bercorak lagi dengan kedatangan para pedagang-pedagang asing yang datang dari Asia dan Eropa, sehingga memungkinkan perubahan sosial dapat terjadi di Indonesia baik secara paksa ataupun tidak, kebudayaan tersebut dapat terserap oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di suatu negara pastinya terdapat masyarakat didalamnya. Dan masyarakat tersebut pastinya memiliki kebudayaan yang erbeda beda. seperti di indonesia walaupun satu negara banyak sekali kebudayaannnya, kita bisa lihat di jakarta terdapat kebudayaan betawi, di jawa barat bisa kita lihat kebudayaan sunda, dan masih banyak daerah diindonesia yang memiliki kebudayaan yang menarik dan patut kita untuk melestarikannya. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. sementara itu Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. di dalam masyarakat terdapat unsur-unsur yang harus ada dalam masyarakt tersebut pertama harus ada perkumpulan manusia dan itupun harus banyak, kedua telah bertempat tinggal disuatu tempat dalam waktu yang sangat lama, dan yang ketiga adanya aturan untuk mengatur masyarakt untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan yang sama. sebelum kita mengetahui apa itu kebudayaan, sebaiknya kita mengatahui apa yang dimaksud dengan budaya Budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. budaya juga bisa diartikan sebagai berikut suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. kebudayaan menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. dan Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. jadi dapat diartikan kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari. kebudayaan diindonesia amatlah banyak, dan kebudayaan

itupun sangat unik sebagai anak bangsa kita harus bangga terhadap kebudayaan indonesia dan kita wajib untuk melestarikannya. okaydokay, sekarang kita masuk ke 7 unsur kebudayaan, jika kita masuk ke suatu daerah atau suatu negara atau juga suatu kota, pasti disana akan adanya perbedaan dan akan menemukan 7 aspek kebudayaan dalam masyarakat yang kita kunjungi tersebut. 7 unsur kebudayaan itu:

Bahasa Peralatan dan teknologi Ekonomi dan mata pencaharian hidup Kemasyarakatan dan organisasi sosial Ilmu pengetahuan Kesenian Kepercayaan atau agama

1.2 RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH


Rumusan masalah: 1. Jelaskanlah pengertian masyarakat dan kebudayaan ! 2. Sebutkanlah apa saja fungsi kebudayaan bagi masyarakat ! 3. Berikan penjelasan mengenai dinamika masyarakat dan kebudayaan ? 4. Apa hubungan antara unsur unsur kebudayaan dalam masyarakat ? 5. Bagaimanakah proses belajar kebudayaan sendiri ?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


Tujuan yang hendak dicapai dalam tugas karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep dan pengertian mengenai masyarakat dan kebudayaan, proses belajar

kebudayaan sendiri, mengetahui fungsi dari kebudayaan yang terdapat di masyarakat serta hubungan hubungan kebudayaan tersebut dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, karya ilmiah ini saya susun untuk tujuan melengkapi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Semoga karya ilmiah yang saya susun bisa memberikan manfaat dan hasil yang positif bagi para pembacanya.

1.4 METODE PENULISAN


Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode studi kepustakaan atau studi pustaka, observasi atau teknik pengamatan langsung Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.

BAB II METODE PENULISAN


2.1 WAKTU DAN TEMPAT PENULISAN
JAKARTA, Mei 2013

2.2 METODE PENULISAN


Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode studi kepustakaan atau studi pustaka, observasi atau teknik pengamatan langsung Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.

2.3 LANGKAH LANGKAH PENULISAN


Cover, Lembar Penyusun, Kata Pengantar, Daftar Isi, Abstraksi, BAB I Pendahuluan (Latar Belakang, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, penulisan) , BAB II Metode Penulisan ( Waktu Langkah Penulisan ) , dan Tempat Penulisan, metode Metode

Penulisan, Langkah

BAB III Landasan

Teori, BAB IV

Pembahasan, BAB V Penutup ( Kesimpulan, Saran, Daftar Pustaka).

BAB III LANDASAN TEORI


3.1 PENGERTIAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai, tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Dan dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu. Setiap masyarakat pula mempunyai budayanya yang tersendiri yang terbentuk daripada hubungan rapat sesama anggotanya semenjak masyarakat itu wujud. Sebagai contoh, masyarakat melayu kampung di kawasan luar bandar Malaysia telah wujud berpuluh abad lamanya, semenjak sbelum kedatangan kebudayaan asing (sama ada dari negara China, India, Tanah Arab atau Eropa). Definisi klasik kebudayaan seperti dikemukakan oleh Edward B. Taylor adalah keseluruhan kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Atau secara sederhana bisa dikatakan kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh para anggota suatu masyarakat. Berdasar asal usul katanya kebudayaan berasal dari bhs Sansekerta buddhayah (bentuk jamak). Bentuk tunggal : buddhi (budi atau akal). Jadi berdasarkan asal usul katanya kebudayaan diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Dari bahasa Inggris culture berasal dari bhs Latin (colere) yang artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Jadi culture adalah segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Selo Sumarjan & Sulaeman Sumardi memberikan pengertian kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, cipta dan karsa masyarakat. Karya (material culture) menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat dipergunakan oleh masyarakat. Rasa meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah dan nilai-nilai social yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas. Di dalamnya termasuk

10

misalnya agama, ideology, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta (immaterial culture) merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Karsa merupakan kecerdasan dlm menggunakan karya, rasa dan cipta scr fungsional menghasilkan sesuatau yang bermanfaat bagi manusia Kebudayaan dapat dibagi ke dalam dua bentuk yaitu kebudayaan materi dan nonmateri. Kebudayaan nonmaeri terdiri dari kata-kata yang dipergunakan orang, hasil pemikiran,m adat istiadat, keyakinan, dan kebiasaan yang diikuti anggota masyarakat. Kebuadayaan materi terdiri atas benda-benda hasilkarya misalnya, alat-alat, mebel, mobil, bangunan ladang yang diolah, jembatan dsb. Kebudayaan (culture) sering dicampuradukan dengan masyarakat (society), yang sebenarnya arti keduanya berbeda. Kebuadayaan adalah sistem nilai dan norma, sementara masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mendiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memeliki kebuadayaan yang sama, dan melakukan sebagain besar kegiatannya dalam kelompok tersebut. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama lain. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai dan norma yang terorganisasi yang menjadi pegangan bagi masyarakat tersebut.

3.2 FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT


Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan clam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiritual maupun materiil. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas, untuk sebagian besar dipenuhi olch kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar oleh karma kemampuan manusia adalah terbatas, dan dengan demikian kemampuan kebudayaan yang merupakan basil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.

11

Hasil karsa masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. alat-alat produktif, senjata, wadah, makanan clan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, alat-alat transport. Dalam tindakan-tindakannya untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaannya. Misalnya suku bangsa Kubu yang tinggal di pedalaman daerah Jambi, masih bersikap menyerah terhadap lingkungan alamnya. Rata-rata mereka itu masih merupakan masyarakat yang belum mempunyai tempat tinggal tetap, hal mana disebabkan karena persediaan bahan pangan semata-mata tergantung dari lingkungan alam. Taraf teknologi mereka belum mencapai tingkatan di mana kepada manusia diberikan kemungkinankemungkinan untuk memanfaatkan dan menguasai lingkungan alamnya. Keadaannya berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, di mana taraf kebudayaannya lebih tinggi. Hasil karya manusia tersebut, yaitu teknologi, memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Soviet Rusia, Perancis, Jerman dan sebagainya, merupakan beberapa contoh dimana masyarakatnya tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar.

12

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Dinamika masyarakat berasal dari kata dinamika dan masyarakat. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara masyarakat satu dengan yang lain,

sedangkan masyarakat adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan bersosialisasi serta mempunyai tujuan bersama. Maka Dinamika Masyarakat merupakan suatu kehidupan masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih individu dalam suatu wilayah yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara masyarakat yanf satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosial dan budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser diperlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Internalisasi (internalization). Proses Belajar Kebudayaan Sendiri disebut Proses Internalisasi. Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi kepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam pengaruh yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya. Maka proses internalisasi yang dimaksud adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya. 2. Sosialisasi (socialization). Proses sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yag menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

13

3. Enkulturasi (enculturation). Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi dalam bahas Indonesia juga berarti pembudayaan. Sorang individu dalam hidupnya juga sering meniru dan membudayakan berbagai macam tindakan setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasi dalam kepribadiannya. 4. Evolusi kebudayaan (cultural evolution). Proses evolusi Sosial. yang mengamati perkembangan kebudayaan manusia dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang semakin lama semakin kompleks. Proses ini mengenai suatu aktivitas dalam sebuah lingkungan atau suatu adat dimana aktivitas yang dilakukan terus berulang. Dan aktivitas yang dimaksud biasanya aktivitas yang menyimpang atau diluar kehendak prilaku. Namun pada suatu ketika dan sering terjadi aktivitas tersebut selalu berulang (recurent) dalam kehidupan sehari-hari disetiap masyarakat. Sampai akhirnya masyarakat tidak bisa mempertahankan adatnya lagi, karena terbiasa dengan penyimpanganpenyimpangan tersebut. Maka masyarakat terpaksa memberi konsesinya dan adat serta aturan diubah sesuai dengan keperluan baru dari individu-individu didalam masyarakat. Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan. Dengan mengambil jangka waktu yang panjang maka akan terlihat perubahan-perubahan besar yang seolah bersifat menentukan arah (dirctional) dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan. 5. Difusi (diffusion). Proses difusi yaiu penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Proses Difusi dapat dikatakan Penyebaran Manusia. Ilmu Paleoantropologi memperkirakan bahwa manusia terjadi di daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan sekarang makhluk itu sudah menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini. Hal ini dapat diterangkan dengan dengan adanya proses pembiakan dan gerakan penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses adapatasi fisik dan sosial budaya. 6. Proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing. Penyebaran Unsur-Unsur Kebudayaan. Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur penyebaran kebudayaan seluruh penjuru dunia yang

14

disebut proses difusi (diffusion). Salah satu bentuk difusi dibawa oleh kelompok-kelompok yang bermigrasi. Namun bisa juga tanpa adanaya migrasi, tetapi karena ada individu-individu yang membawa unsur-unsur kebudayaan itu, dan mereka adalah para pedagang dan pelaut. Proses ini dilakukan oleh warga suatu masyarakat, melalui proses akulturasi

(acculturation) dan asimilasi (assimilation). Akulturasi yaitu Proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Sedangkan Asimilasi. Merupakan Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongangolongan tersebut masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran. 7. Proses pembaharuan atau inovasi (innovation). yang berhubungan erat dengan penemuan baru (discovery dan invention). Pembaruan atau Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention. Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu. Pendorong Penemuan Baru.

15

4.2 HUBUNGAN ANTARA UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT


Telah kita ketahui bahwa unsur-unsur pokok dari kebudayaan meliputi peralatan dan perlengkapan hidup, sistem mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi,sistem

kemasyarakatan,bahasa,kesenian,sistem pengetahuan dan sistem kepercayaan. Pada bagian ini, kita coba menjabarkan hal-hal tersebut secara terperinci. - Peralatan dan perlengkapan hidup Hasil karya manusia melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendayaan yang mempunyai kegunaan untuk melindungi masyarakat dari lingkungannya. Tetknologi muncul sebagai caracara manusia untuk memenuhi kehidupan fisiknya, mengorganisasikan masyarakat serta sebagai wahana untuk mengekspresikan keindahan. Teknologi pada hakikatnya meliputi tujuh unsur berukut ini.

Alat-alat reproduksi Yang dimaksud alat-alat reproduksi adalah alat yang berfungsi untuk melaksanakan pekerjaan produktif.

Senjata Dalam masyarakat tradisisonal,selain digunakan untuk membela diri dari ancaman kelompok lain dan binatang buas, senjata juga dipergunakan untuk berburu dan memperoleh makanan.

Makanan dan minuman Sudah jelas bahwa makanan dan minuman merupakan barang konsumsi.

Pakaian dan perhiasan. Tempat berlindung dan perumahan. Wujud kebudayaan yang paling menonjol pada masyarakat hingga kini adalah tempat berlindung atau perumahan. Di Indonesia, setiap suku bangsa umumnya memilki bentuk atau corak rumah yang berbeda-beda. Hal ini biasanya disusuaikan dengan adat kebiasaan hidup masyarakatnya.

Alat-alat transportasi Alat ini diciptakan secara bertahap mulai dari alat yang sederhana hingga modern sesuai perkembangan zaman.

16

- Sistem mata pencaharian Beberapa sistem mata pencaharian yang dikenal masyarakat diantaranya;

Berburu dan meramu Beternak Bertani Menangkap ikan

- Sistem kemasyarakatan

Sistem kekerabatan Adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan.

Organisasi social Adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat,baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Organisasi sosisl berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam membangun bangsa dan negara.

- Bahasa Bahasa merupakan alat atau perwujudan budaya yang digunaka manusia untuk saling berkomunikasi dan berhubungan. Sebagai alat komunokasi, bahasa dapat berupa bahasa tulis,bahsa lisan dan bahasa gerak atau bahasa isyarat. - Kesenian Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi perasaan hati manusia. Dipandang dari cara ekspresi manusia akan keindahan, ada tiga lapangan besar kesenian berikut ini. 1. 2. 3. Seni rupa,atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata (visual). Seni suara,atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga. Seni sastra atau kesenian yang menunjukkan keindahan hahasa.

- Sistem ilmu dan pengetahuan Secara sederhana,pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda,sifat,keadaan dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman,intuisi,wahyu,logika,atau kegiatankegiatan yang bersifat coba-coba (trial and error).

17

- Sistem kepercayaan (religi) Dalam menghadapi lingkungannya,manusia kadang merasa bahwa kemampuannya sangat terbatas. Karena itu, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari suatu jagad raya ini. Manusia meyakini bahwa penguasa itu pulalah yang mengendalikan manusia. Keyakinan ini diformulasikan dalam serangkaian perilaku dan tata cara dangan penguasa tertinggi tersebut. Manusia juga kemudian mengembanjkan sistem nilai dan norma yang berhubungan dengan dosa dan tabu. Pelanggaran terhadap nilai dan norma itu diyakini akan menimbulkan angkara murka dari sang penguasa. Keyakinan,perilaku,tata cara,sistem nilai, dan norman inilah yang disebut dengan sistem kepercayaan.

4.3 PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI


1. Proses Internalisasi. Koentjaraningrat (2003:142) mengungkapkan bahwa, proses internalisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai saat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya. Menurut Effendi,R (2006:145) proses internalisasi adalah proses pengembangan potensi yang dimiliki manusia, yang dipengaruhi baik lingkungan internal dalam diri manusia itu maupun eksternal, yaitu pengaruh dari luar diri manusia. Dapat disimpulkan bahwa proses internalisasi merupakan proses pengembangan atau pengolaan potensi yang dimiliki manusia, yang berlangsung sepanjang hayat, yang dipengaruhi oleh lingkungan internal maupun eksternal. Menurut Fathoni,A (2006:24 ) proses internalisasi tergantung dari bakat yang dipunyai dalam gen manusia untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, dan emosinya. Tetapi semua itu juga tergantung dengan pengaruh dari berbagai macam lingkungan sosial dan budayanya. Contoh: bayi yang lahir terus belajar bagaimana mendapatkan perasaan puas dan tidak puas. 2. Proses sosialisasi. Fathoni,A (2006:25) proses sosialisasi bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan

18

segala macam individu di sekililingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari. Menurut koentjaraningrat (2003:145) individu dalam masyarakat ynang berbedabeda akan mengalami proses sosialisasi yang berbeda-beda, karena proses itu banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan serta lingkungan sosial yang bersangkutan. Effendi,R (2006:24) mengemukakan bahwa syarat terjadinya proses sosialisasi adalah: a) b) individu harus diberi keterampilan yang dibutuhkan bagi hidupnya kelak dimasyarakat; individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan

kemampuannyauntuk membaca, menulis dan berbicara; c) pengendalian fungsi-fungsi organic harus dipelajari melalui latihan-latihan wawas diri yang tepat; d) individu harus dibiasakan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada pada masyarakat. 3. Proses Enkulturasi. Koenjtaraningrat (2003:145) mengemukakan bahwa proses enkulturasi

merupakan proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, system norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang. Effendi,R (2006:146) mengemukakan bahwa, sejak kecil proses enkulturasi sudah dimulai dalam alam pikiran manusia, mula-mula dari lingkungan keluarga, kemudian teman bermain, lingkungan masyarakat dengan meniru pola prilaku yang berlangsung dalam suatu kebudayaan. Oleh karena itu proses enkulturasi disebut juga dengan pembudayaan. Koentjaraningrat (Soekanto,S.:2007:168) mengemukakan bahwa, akulturasi terjadi bila suatu kelompok manusia dengan satuan kebudayaan yang tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupasedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tampa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Soekanto,S (2007:169) mengemukakan bahwa, proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri.

19

BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki warisan budaya yangsangat kaya. Berbagai macam tradisi dan adat-istiadat yang dimiliki Indonesia sepertimenjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Indonesia menjadi kaya karena budayanya.Kekayaan budaya itu ditambah lagi dengan masuknya berbagai unsur kebudayaan asing kedalam Indonesia melalui proses difusi, akulturasi, dan asimilasi. Difusi adalah proses persebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain. Difusi dapat terjadidalam dua proses, proses langsung dan tak langsung. Akulturasi adalah bergabungnya duakebudayaan atau lebih sehingga menciptakan suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkankepribadian dari kebudayaan asli. Sedangkan asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaanatau lebih sehingga menghasilkan suatu kebudayaan baru, yang berbeda dengan kebudayaanaslinya. Asimilasi ini biasa terjadi pada golongan minoritas dan golongan mayoritas padasuatu tempat. Di Indonesia tidak sedikit asimilasi yang terjadi, sehingga banyaknyakebudayaankebudayaan baru di Indonesia. 2. Proses belajar kebudayaan sendiri yaitu meliputi, proses internalisasi yaitu proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yang dimulai ketika individu dilahirkan sampai akhir hayatnya dan sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya. Sedangkan proses sosialisasi yaitu proses seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan seharihari.

5.2 SARAN
1. Dalam menghadapi kemajemukan dan pluralitas bangsa dan negara ini haruslah dengan langkah - langkah yang bijak dan benar, apalagi di dalam kemajemukan tersebut masyarakat dan segala tingkah laku dinamisnya dapat rentan sekali terjadi konflik, untuk itu toleransi

20

SARA harus ditingkatkan demi terciptanya integrasi bangsa dan negara ini dan untuk menghindari konflik. 2. Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.

5.3 DAFTAR PUSTAKA


Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002. Bambang Pranowo, M dkk. Stereotip Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial. Jakarta : PT.Pustaka Grafika Kita. 1988. Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi:Klasik dan Modern (Jakarta:Gramedia, 1994). Waluyo, Supartono. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:Ghalia Indonesia, 1995 Sorjono Soekanto, Mengenal Sosiologi Hukum. (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1989) http://raulchest.wordpress.com/2009/12/18/kebudayaan-dan-masyarakat/ http://asimilasi-sosiologi.blogspot.com/http://iccsg.wordpress.com/2006/09/17/cerita-tentangbangsa-perantau-1-asimilasi- pencinaan-kembali-dan-pengakuan/ http://webersis.com/2008/03/31/antropologi-asimilasi-bergurulah-ke-indonesia/ http://raulchest.wordpress.com/2009/12/18/kebudayaan-dan-masyarakat/

21

Anda mungkin juga menyukai