Anda di halaman 1dari 14

KETERLIBATAN

DAN PERSEPSI
KELOMPOK 4

1. Nur Atikah E2A019019


2. Ghina Nisrina E2A019024
3. Winda Nofita E2A019033
4. Karina Rachel P E2A019045
 Pengertian Keterlibatan
Keterlibatan sangat berarti untuk mengerti dan menjelaskan perilaku
konsumen. Definisi keterlibatan menurut Setiadi (2005:115) adalah
tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang
dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga
jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk
meminimumkan resiko dan memaksimumkan manfaat yang
diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Keterlibatan Keterlibatan paling banyak dipahami sebagai fungsi dari orang, objek
dan situasi. Motivasi yang mendasari adalah kebutuhan dan nilai
Konsumen yang merupakan refleksi dari konsep diri. Keterlibatan diaktifkan
ketika objek (produk, jasa atau pesan promosi) dirasakan membantu
dalam memenuhi kebutuhan, tujuan dan nilai penting. Keterlibatan
mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi
personal suatu objek, kejadian atau aktivitas. Konsumen yang
melihat bahwa produk yang dimiliki konsekuensi relevan secara
pribadi dikatakan terlibat dengan produk dan memiliki hubungan
dengan produk tersebut. Konsekuensi dengan suatu produk atau
merek memiliki aspek kognitif maupun pengaruh (Setiadi,
2005:116).
 Fokus Keterlibatan
Pemasar tertarik memahami keterlibatan konsumen terhadap produk dan
merek. Namun konsumen dapat terlibat berdasarkan hal yang lain seperti
iklan. Konsumen dapat terlibat karena lingkungan, dan beberapa diantaranya
terlibat karena lingkungan pemasaran. Masyarakat juga dapat terlibat
berdasarkan kegiatan atau perilaku yang khas seperti bermain, bekerja atau
membaca (Setiadi, 2005:117).
Beberapa konsumen terlibat dengan kegiatan yang berkaitan dengan
pemasaran seperti mengumpulkan diskon harga, mencari harga terendah atau
tawar menawar dengan penjual. Pemasar perlu mengetahui dengan jelas
fokus keterlibatan konsumen apakah produk atau merek, objek, perilaku,

LANJUTAN kejadian, situasi, lingkungan atau semuanya. Rantai arti akhir dapat
menolong pemasar memahami keterlibatan produk konsumen karena dapat
memperlihatkan bagaiman pengetahuan tentang ciri produk dihubungkan
dengan pengetahuan tentang diri (Setiadi, 2005:117).
Tingkatan keterlibatan produk yang dialami konsumen selama proses
pengambilan keputusan ditentukan oleh jenis pengetahuan arti akhir yang
diaktifkan pada suatu situasi. Tingkat keterlibatan relefansi pribadi konsumen
tergantung pada dua aspek rantai arti akhir yang diaktifkan yaitu (Setiadi,
2005:118) :
a. Pentingnya atau relevansi pribadi dari akhir bagi konsumen
b. Kekuatan hubungan antara tingkatan pengetahuan produk dan tingkatan
pengetahuan pribadi.
 Tipe Keterlibatan
Keterlibatan merupakan variabel individual yang merupakan efek
sebab akibat atau dorongan dengan sejumlah konsekuensi pada
perilaku pembelian dan komunikasi. Atau merupakan relevansi
tingkat pentingnya proses pembelian suatu produk bagi konsumen.
Lebih jauh keterlibatan merefleksikan sejauh mana energi yang
dialami oleh konsumen mampu menghasilkan loyalitas dan word of
mouth yang positif (MacInnis dan Mell, 2001).
Pada keterlibatan tinggi atau rendah difokuskan pada

LANJUTAN pengidentifikasian jenis peraturan yang digunakan masyarakat untuk


memutuskan alternatif-alternatif produk yang akan dibeli dan
bagaimana konsumen merestrukturisasi informasi yang mereka
terima sehingga dapat menentukan pilihan. Perbedaan mendasar pada
keterlibatan tinggi dan keterlibatan rendah terletak pada proses
keputusan pembelian. Misalkan seberapa banyak atribut yang
digunakan untuk membandingkan beberapa merek, seberapa lama
proses pemilihan di dalam memproses informasi.
Misalnya seberapa luas penelusuran informasi, kemampuan daya
serap pesan iklan, banyak dan jenis respon kognitif sebagai akibat
paparan iklan (Mowen dan Minor, 2002:56).
Pengertian Persepsi
Konsumen
• Dilansir dari jurnal Analisa Persepsi Konsumen dan Brand Awareness
terhadap Peningkatan Penjualan Online Al Zena Scarf Bandung
(2018) karya Yoana Amelia Dewi, menurut Kotler, persepsi adalah
proses saat seseorang memilih, mengorganisasi, serta
menginterpretasikan informasi yang datang menjadi suatu arti
sendiri untuk menciptakan gambaran secara keseluruhan.
• Maksud dari informasi tersebut adalah segala sesuatu yang masuk
serta menciptakan sensasi bagi seseorang. Contohnya, produk,
kemasan, merek, dan iklan.
• Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa persepsi konsumen adalah
proses saat konsumen memilih, mengorganisasi, serta
menginterpretasikan informasi menjadi suatu arti tersendiri bagi
dirinya.
Kini, perusahaan modern menekankan fokus bisnis mereka pada peningkatan kualitas
pengalaman pelanggan.
Namun, kebanyakan perusahaan belum mengetahui apakah mereka telah menciptakan
nilai berharga di mata para pelanggan.
Sejatinya, untuk mencapai tujuan tersebut, para marketer harus memahami tiga tahap
dari proses kerja persepsi konsumen.
Ketiga tahap ini sebenarnya memiliki konsep kerja yang cukup sederhana, tapi juga
cukup sulit untuk memahami bagaimana masing-masing proses membentuk perilaku

Apa Itu konsumen dan business buyers.


Menurut Discuss, berikut tiga tahap penting dalam proses kerja customer perception:

Persepsi  1. Sensing


Tahap pertama dalam proses kerja persepsi konsumen adalah sensing.

Konsumen Kerap dicirikan dengan kemampuan indra fisik, pelanggan akan menggunakan tahap ini
untuk mengumpulkan pengetahuan tentang produk perusahaan.
Contoh pada tahap ini adalah pelanggan yang sedang melihat ukuran, bahan, dan nilai
estetika sebuah produk pakaian.
2. Organizing
Tahap berikutnya dalam proses kerja customer perception adalah organizing.
Pada tahap ini, pelanggan akan memproses seluruh informasi yang telah mereka peroleh
dan menafsirkan nilainya berdasarkan konteks, kebutuhan pribadi, serta faktor lainnya
yang sangat subjektif. 
Menurut Clooltrack, perilaku konsumen tak hanya berguna untuk
pengembangan produk baru. Studi ini juga dapat digunakan
oleh product analyst untuk melakukan perbaikan produk yang
telah ada.
Tak hanya itu saja, lho. Masih ada banyak manfaat consumer
behavior bagi sales dan product development. Beberapa di
antaranya adalah:
Proses Kerja 1. Memahami perbedaan berbagai kelompok konsumen

Persepsi Sebuah produk bisa punya berbagai macam konsumen. Nah,


setiap konsumen itu tentu berbeda. Kebutuhan serta keinginan

Konsumen
mereka juga tak sama.
Bagaimana cara memahami perbedaan ini? Studi perilaku
konsumen adalah jawabannya.
2. Merancang program marketing yang sesuai
Ingin membuat program pemasaran yang sesuai dengan audiens?
Tentu saja, kamu harus memahami mereka dulu. Seperti yang
sudah Glints sebutkan, pemahaman ini bisa didapat dengan studi
perilaku konsumen.
3. Reacting
Tahap terakhir pada proses kerja persepsi konsumen
adalah reacting.
Umumnya, pelanggan akan bertindak berdasarkan informasi dan
keputusan yang mereka ambil selama
tahap sensing dan organizing.

LANJUTAN Akan tetapi, faktor internal dan eksternal seperti kebutuhan


pribadi dan ulasan online juga bisa memengaruhi tindakan akhir
mereka.
Meskipun setiap reaksi dan faktor penyebabnya berbeda,
pelanggan cenderung melalui proses evaluasi yang serupa
sebelum akhirnya membuat keputusan.
Nah, para pakar UX yang memahami ketiga tahap tersebut
dijamin bisa memberikan dampak yang baik bagi persepsi
konsumen akan produk perusahaan.
Manfaat Persepsi
Konsumen
Sesungguhnya, customer perception memiliki peran yang besar dalam proses
membentuk customer behaviour.  
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan kini telah menghabiskan banyak dana
untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih bernilai.
Namun, bukan itu saja keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dengan
mengetahui persepsi konsumen.
Menurut Haptic Media, berikut adalah sejumlah manfaat yang bisa diraih
perusahaan dengan mengetahui customer perception:
• memperkaya nilai merek dan menghadirkan lebih banyak kemungkinan
menarik untuk kemajuan bisnis
• peluang untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan akan meningkat
• menciptakan brand loyalty
• biaya untuk menemukan dan mengiklankan produk pengganti berkurang
drastis
Faktor Yang
Memengaruhi
Persepsi Konsumen
• Dikutip dari jurnal Sikap dan Persepsi Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Online di Sungai Lilinmusi Banyuasin (2017) oleh Juairiah, dkk,
dalam konteks pemasaran, hal-hal seperti iklan, kemasan, dan sebagainya,
sangat memengaruhi persepsi konsumen terhadap produk atau merek.
• Karena persepsi manusia sangat dipengaruhi oleh faktor internal
(pengalaman, kebutuhan, nilai yang dianut, serta pengharapan) dan faktor
eksternal (situasi, penampilan produk, serta sifat stimulus).
• Menurut Astri Rumondang, dkk dalam buku Pemasaran Digital dan Perilaku
Konsumen (2020), terciptanya persepsi konsumen dipengaruhi oleh
stimulus yang diterima pancaindra. Stimulus ini pada akhirnya
memengaruhi persepsi serta tanggapan individu. Misalnya, ketika melihat
iklan produk pakaian di televisi, konsumen mendapat stimulus dari indra
penglihatan dan pendengaran. Stimulus dari indra penglihatan terjadi saat
konsumen melihat model dan memperkirakan bahan pakaian. Sedangkan
stimulus dari indra pendengaran berlangsung ketika konsumen mendengar
musik dan tagline.
KESIMPULAN

Konsumen tidak saja berbeda dalam tingkat


keterlibatan tetapi juga berbeda dalam tipe
Thank you keterlibatan.
Persepsi konsumen penting diketahui oleh
pemasar karena persepsi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai