Anda di halaman 1dari 16

Pelatihan Tenaga Penjualan

dan
Pengawasan Tenaga
Penjualan
Kel
4
Salma Inggar Salkusade
01
E2A019006
Nur Atikah
02 E2A019019

Karina Rachel Patrianegara


03 E2A019045
Latar Belakang
Berkembangnya dunia usaha saat ini, dibutuhkan upaya manajemen pemasaran
yang mampu untuk memasarkan produk yang telah diciptakan oleh perusahaan
dengan baik. Mengingat kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang bersifat
konsumtif dan terus-menerus guna memenuhi kebutuhan, maka konsumen
manapun adalah sasaran bagi perusahaan agar selalu
menggunakan/mengkonsumsi produknya. Jika produk yang telah diciptakan oleh
perusahaan dapat diterima oleh masyarakat akan menambah volume produksi
yang memberikan hasil laba maksimal akibat dari penjualan yang meningkat
pula. Tidak ada yang lebih penting selain menempatkan masalah loyalitas
pelanggan melalui pelayanan sebagai salah satu komitmen bisnisnya.
Pelatihan Tenaga Penjualan
Menurut American Marketing Association, manajemen penjualan bisa
dimaknai sebagai rangkaian kegiatan yang meliputi proses perencanaan,
pengarahan, hingga pengawasan penjualan personal. Hal ini mencakup
berbagai aktivitas pemilihan perlengkapan, penentuan rute, pengawasan
dan supervisi, hingga proses pembayaran yang dilakukan oleh para
tenaga kerja penjualan. Dengan kata lain manajemen penjualan
merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, implementasi, dan
pengendalian terhadap aktivitas menjual sebuah perusahaan melalui
tenaga kerja penjualan.
Tugas Tenaga Penjual

Tugas dari tenaga penjual adalah untuk mempengaruhi pelanggan,


dengan cara :
 mempresentasikan / mempromosikan produknya,
 mengajak kerjasama,
 menjadi konsultan bagi pelanggan.
Mengadakan pelatihan tenaga penjualan pada sebuah perusahaan
adalah hal yang penting untuk meningkatkan keuntungan bisnis.
Tenaga penjualan atau tim sales mewakili perusahaan dalam
menjualkan produk atau layanan ke para target pasar.
Saat staf penjualan berhadapan dengan target
customer, maka mereka harus memiliki
pengetahuan produk, harga, dan menjelaskan apa
manfaatnya sehingga dapat meyakinkan para
customer. Bagi Anda yang memiliki sebuah
perusahaan, maka cobalah pertimbangkan
pentingnya pelatihan pada staf sales.
Tujuan diadakan pelatihan :
1. Memahami secara mendalam siklus penjualan tahap demi tahap
dan bagaimana mengimplementasikannya dengan tepat.
2. Memahami dan mampu mengimplementasikan teknik
Komunikasi yang prima yang akan mendorong hasil pencapaian
menuju pencapaian yang maksimal.
3. Mampu menciptakan terobosan – terobosan dalam menjual
produk Indonet baik retail maupun corporate.
4. Menguasai cara bagaimana mematangkan Emotional Intelligence
dalam rangka mendorong pencapaian kinerja yang maksimal.
Tahap Manajemen Penjualan

Melaksanakan
Persiapan penjualan

Penentuan pembeli Pelayanan


potensial purnajurnal

Pendekatan
pendahuluan
Manfaat pelatihan tenaga penjualan :

1. Meningkatkan ketrampilan komunikasi


2. Mempelajari strategi penjualan
3. Menemukan trik untuk mengantisipasi penolakan
customer
4. Menemukan customer setia
5. Meningkatkan kreativitas
6. Meningkatkan produktivitas
7. Membantu mencapai kesepakatan yang lebih besar
8. Dapat memperkuat perusahaan
9. Meningkatkan kepercayaan diri pada karyawan baru
Faktor yang memengaruhi aktivitas penjualan :

1. Kondisi dan Kemampuan penjual


2. Kondisi pasar
3. Modal
4. Kondisi perusahaan
Pengawasan Tenaga Penjualan

Supervisor dengan orientasi pada aktivitas akan


menekankan pada rutinitas dan aktivitas mekanis
yang dilakukan tenaga penjualan. Aktivitas ini akan
mencakup pengisian laporan kunjungan secara
periodik, membuat sejumlah kunjungan tertentu
selama kurun waktu tertentu, menyediakan waktu
tertentu dengan pelanggan, memelihara
korespondensi (Kohli, Shervani dan Challagalla,
1998, p. 264).
Supervisor yang memiliki orientasi terhadap hasil akhir
yang dicapai oleh tenaga penjualan yang berada dibawah
otoritasnya. Hal ini diwujudkan dan dievaluasi dari
pencapaian target penjualan dan pangsa pasar yang
dihasilkan oleh tenaga penjualan, mengamati atau
mengukur perolehan penjualan yang dihasilkan dan
menyediakan umpan balik yang sesuai dengan hasil akhir.
Seluruh perhatian supervisor kepada tenaga penjualan
yang meliputi penetapan sasaran, pengawasan dan
pemberian umpan balik ditujukan untuk pencapaian hasil
akhir.
Supervisor yang memiliki orientasi terhadap hasil akhir
yang dicapai oleh tenaga penjualan yang berada dibawah
otoritasnya. Hal ini diwujudkan dan dievaluasi dari
pencapaian target penjualan dan pangsa pasar yang
dihasilkan oleh tenaga penjualan, mengamati atau
mengukur perolehan penjualan yang dihasilkan dan
menyediakan umpan balik yang sesuai dengan hasil akhir.
Seluruh perhatian supervisor kepada tenaga penjualan
yang meliputi penetapan sasaran, pengawasan dan
pemberian umpan balik ditujukan untuk pencapaian hasil
akhir.
Orientasi pengawasan supervisor pada kemampuan tenaga
penjualan akan mendorong supervisor untuk menyediakan
informasi kemampuan yang meliputi penetapan sasaran untuk
tingkat ketrampilan dan kemampuan tertentu dari tenaga
penjualan, mengawasi, dan menyediakan pedoman untuk
meningkatkan kemampuan tenaga penjualan, menyediakan
pedoman dan petunjuk bagi tenaga penjualan untuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka,
memberikan konsekuensi bagi supervisor untuk melakukan
penilaian terhadap kemampuan tenaga penjualan.
Komitmen ini akan mendorong supervisor untuk
menyediakan waktu dan upaya dalam memberikan
pedoman untuk meningkatkan kemampuan tenaga
penjualan. Sehingga menjadikan supervisor dapat
memahami kekuatan dan kelemahan dari tenaga
penjualan serta menyediakan tips dan pengetahuan
yang berguna bagi peningkatan kemampuan tenaga
penjualan ( Kohli, Shervani dan Challagalla, 1998. p.
267).
Kesimpulan
Kinerja tenaga penjualan sangat mempengaruhi efektifitas perusahaan,
kinerja tenaga penjualan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh orientasi
kinerja yang merupakan pengaruh dari beberapa orientasi pengawasan
supervisor pada tenaga penjualnya. Penjualan mengenai pengaruh
orientasi pengawasan pada tenaga penjualan pengaruhnya terhadap
efektivitas perusahaan melalui orientasi kinerja dan kinerja mereka.
semakin tinggi orientasi pengawasan yang dimiliki oleh supervisor dan
diterapkan pada para tenaga penjualan akan membuat orientasi kinerja
tenaga penjualan menjadi semakin tinggi. Sebaliknya bila orientasi
pengawasan dari supervisor rendah maka orientasi kinerja para tenaga
penjualan tidak akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai