Anda di halaman 1dari 4

SOAL DAN JAWABAN TT2

MANAJEMEN PEMASARAN

Nama : Wahyu Nur Amalah


Nim : 043829128
Kelas : 4f manajemen
UT POKJA MOJOKERTO

1. Mengapa seorang manajer pemasaran perlu melaksanakan tugas mengatur


permintaan ?
Jawaban :
karena Tugas pokok manajemen pemasaran (marketing management) ialah memasarkan produk
perusahaan sehingga tercapai tingkat keuntungan jangka panjang perusahaan, untuk menjamin
kelangsungan hidup serta pengembangan perusahaan. Tugas manajemen pemasaran juga tidak terlepas
dari permintaan. Jadi, tugas manajemen pemasaran (marketing management) tidak hanya pada
mengusahakan dan mengembangakn permintaan produk perusahaan tetapi juga mencakup pengaturan
jumlah, waktu, dan sifat, permintaan sesuai dengan tujuan perusahaan. Pada umumnya, jumlah
permintaan akan barang atau jasa dapat lebih besar atau kurang atau sama dengan jumlah permintaan
yang diharapkan oleh suatu perusahaan. Ada delapan sifat permintaan yang menimbulkan tugas
pemasaran yang berbeda. Kedelapan permintaan tersebut antara lain:
a. Permintaan negatif
Permintaan negatif merupakan keadaan seluruh atau sebagian segmen yang penting dari pasar
potensial tidak menginginkan barang atau jasa itu dan pada kenyataannya dapat dibayangkan
kemungkinan orang menghindari membayar harganya.
b. No demand (tidak ada permintaan)
No demand berarti keadaan di mana seluruh atau sebagian segmen penting dari pasar potensial tidak
atau kurang berminat terhadap barang atau jasa tertentu.
c. Latent demand (permintaan tersembunyi)
Latent demand berarti di mana banyak orang merasakan sangat membutuhkan barang atau jasa yang
sampai saat ini belum dihasilkan.
d. Faltering demand (permintaan menurun)
Faltering demand yaitu keadaan di mana permintaan barang atau jasa tertentu cenderung menurun
bila tidak diikuti dengan usaha perbaikan.
e. Irregular demand (permintaan yang tidak teratur)
Irregular demand yaitu keadaan di mana terdapat pola waktu dari permintaan yang ditandai oleh
fluktuasi musiman.
f. Full demand (permintaan penuh)
Full demand ialah keadaan di mana jumlah dan waktu permintaan adalah sesuai dengan jumlah yang
direncanakan oleh perusahaan. Jadi, semua permintaan dapat dipenuhi dan tidak ada permintaan yang
tidak dapat dipenuhi atau tidak ada penawaran yang tidak diminta.
g. Overfull demand (permintaan yang berlebihan)
Overfull demand merupakan keadaan dimana permintaan yang ada untuk barang atau jasa tertentu
melebihi tingkat kesediaan perusahaan untuk memenuhinya.
h. Unwholesome demand (permintaan tidak sehat)
Unwholesome demand merupakan suasana di mana suatu permintaan dirasakan merupakan
pelanggaran atau di luar batas perundang-undangan serta tidak diinginkan untuk ditawarkan atau
mengandung unsur yang kurang dikehendaki.
Basu Swasta memberikan pandangan juga bahwa tugas pokok manajemen pemasaran antara lain:
a. Mengembangkan konsep yang ditujukan untuk memuaskan dan melayani konsumen yang belum
terpenuhi.
b. Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen.
c. Membuat rancangan produk.
d. Mengadakan pengujian terhadap berlakunya konsep produk tersebut.
e. Mengembangkan pembungkusan dan merek.
f. Menetapkan harga untuk mendapatkan return on investment yang layak.
g. Mengatur jalannya distribusi.
h. Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan berbagai media.
i. Memperhatikan kepuasan konsumen.
j. Evaluasi dan terus mengembangkan rencana pemasaran yang didasarkan pada hasil.

Konsep dari Manajemen Pemasaran juga berkembang, dimana pada awalnya seringkali digunakan untuk
memonopoli departemen pemasaran, skarang menjadi sebuah kegiatan dari semua departemen dalam
sebuah perusahaan.

2. Jelaskan tahapan-tahapan di dalam proses manajemen pemasaran !


Jawaban :
1. Riset Pasar, Dasar Semua Aktivitas Pemasaran
Mencari tahu kondisi pasar, pelanggan atau konsumen, dan kepuasan apa yang
diharapkan, menjadi hal krusial dalam proses pemasaran. Semua aktivitas
nantinya harus direncanakan berdasarkan hasil riset, sehingga komprehensif
dan sesuai kondisi nyata.
2. Penyusunan Strategi Pemasaran
Setelah didapatkan data yang valid mengenai kondisi pasar dan pelanggan,
maka strategi pemasaran bisa mulai disusun. Mulai dari pendekatan apa yang
akan digunakan, bagaimana eksekusi yang bisa menarik perhatian, hingga
pertimbangan budaya perusahaan yang bisa jadi ciri khas. Semua direncanakan
secara cermat, terukur, masuk akal, dan target yang jelas.
3. Eksekusi Strategi Pemasaran
Setelah semua disusun dan dipastikan sudah tepat, maka saatnya melakukan
eksekusi. Semua rencana dilakukan secara langsung, dan diusahakan seoptimal
mungkin agar mencapai target pemasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
Tentu saja, melibatkan staf kompeten harus dilakukan dalam proses ini, agar
setiap lini yang dieksekusi bisa memberikan hasil maksimal.
4. Monitoring dan Kontrol Eksekusi
Dalam rangka eksekusi yang dijalankan, harus ada staf yang bertugas untuk
menjaga jalannya strategi pemasaran ini agar tetap sesuai
rencana. Monitoring dan controlling diperlukan, sehingga rencana yang sudah
disusun bisa benar-benar dilaksanakan. Staf juga bertugas mencatat dan
mendokumentasikan proses pemasaran ini, sehingga bisa menjadi bahan
evaluasi.
5. Evaluasi
Setelah semua rencana dilakukan, pada bagian akhir dari proses ini akan
dilakukan evaluasi. Tujuannya sederhana, untuk membandingkan target
dengan capaian yang diperoleh dalam eksekusi proses yang sudah dilakukan.
Cara ini dilakukan juga untuk mengetahui poin apa yang bisa ditingkatkan,
sehingga pada proses yang akan datang bisa mendapatkan hasil optimal.

3. Bagaimana melakukan perumusan strategi pemasaran ?


Jawaban :
1. Menentukan Target Pasar
Demi mendapatkan penjualan yang tinggi, maka tidak jarang para pebisnis yang
langsung melakukan kegiatan pemasaran kepada semua orang tanpa adanya target
pasar yang spesifik. Tidak heran jika kegiatan pemasaran yang berlangsung menjadi
gagal. Anda perlu menentukan target pasar secara spesifik. Sesuaikanlah target pasar
dengan bidang bisnis yang kamu jalankan saat ini. Contohnya, jika kamu menjual dress
anak-anak, target pasar yang dituju adalah ibu-ibu yang sudah memiliki anak dengan
batas usia 21 tahun ke atas.Lakukan research secara mendalam untuk mencari tahu
segmentasi demografis, geografis, dan psikografi bisnis kamu. Hasil research tersebut
akan membantu kamu untuk dapat menentukan target pasar yang tepat.

2. Melakukan Analisis SWOT


SWOT merupakan kepanjangan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (kesempatan), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT digunakan untuk
mengidentifikasi bisnis kamu ke dalam 4 hal tersebut.
Setelah kamu mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan peluang dari bisnis yang
dijalankan saat ini, tonjolkan kedua hal tersebut menjadi keunggulan bisnis untuk
menarik perhatian customer. Sedangkan kelemahan dan ancaman dapat menjadi
tantangan bagi kamu untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih baik lagi.

3. Menentukan Tujuan dari Kegiatan Pemasaran


Kegiatan pemasaran memiliki berbagai macam tujuan. Tujuan tersebut tidak hanya
untuk menaikkan penjualan saja. Kamu juga dapat menerapkan kegiatan pemasaran
untuk meningkatkan brand awareness atau bahkan sekadar menjaga hubungan
dengan customer. Anda perlu menentukan tujuan dari kegiatan pemasaran secara rinci
dan jelas. Biasanya, banyak perusahaan besar yang menggunakan metode SMART
(Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-Bound). Metode ini dapat
membantu kamu dalam menentukan tujuan yang realistis dan dapat diukur.

4. Menyusun Strategi Pemasaran


Kamu hanya perlu menggabungkan seluruh informasi yang didapat untuk kemudian
diolah menjadi strategi pemasaran yang tepat.Ajaklah anggota tim kamu untuk
berdiskusi bersama dalam menyusun perencanaan strategi pemasaran. Strategi
pemasaran haruslah kreatif dan mampu menarik perhatian banyak orang untuk
mengenal brand atau bahkan melakukan pembelian produk/jasa yang kamu tawarkan.
Setelah strategi pemasaran disusun dengan baik, kamu dapat langsung mengeksekusi
strategi tersebut sesuai dengan waktu dan tempat yang telah direncanakan.

5. Melakukan Evaluasi
Setiap kali kamu telah menyusun dan menjalankan strategi pemasaran, lakukanlah
evaluasi. Evaluasi memiliki peranan penting dalam keberhasilan bisnis kamu. Melalui
hasil evaluasi, kamu dapat mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki atau
dikembangkan di dalam strategi pemasaran selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai