Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Ujian Akhir Semester

Nama : Nur Atikah


Nim : E2A019019
Semester dan Kelas : 5 / Manajemen A1
Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial

2) Ringkasan :
a) Untuk membantu sektor pariwisata pulih secepat mungkin, Indonesia harus fokus
pada 2 hal yang krusial yaitu mempromosikan pariwisata dan meningkatkan
infrastruktur pariwisata.
b) Kreativitas memunculkan kampanye baru,cara inovatif untuk melayani konsumen
dan banyak lagi. Analisis dan data arsitektur perusahaan tidak hanya Co-crate
strategy tapi juga untuk membagikan wawasan itu ke seluruh organisasi.
Perbandingan Triple-play companies dengan yang lainnya yaitu menganalisa dengan
tujuan dan fokus dengan tujuan.
3) Permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini, terpuruknya ekonomi akibat COVID-19,
ter khusus bidang pariwisata. Jumlah wisatawan, baik domestik atau manca negara
menurun yang berdampak pada sektor pariwisata.
4) Solusi dari permasalahan tersebut yaitu, Indonesia harus fokus pada 2 hal yang krusial
yaitu mempromosikan pariwisata dan meningkatkan infra struktur pariwisata pasca
COVID-19
5) Analisis Merger Gojek Dan Tokopedia
a) Latar Belakang :
b) Dampak Merger Tokopedia dan Gojek :
Menurut Huda, bila tujuannya bersaing di pasar Asia Tenggara, GoTo punya potensi
untuk meningkatkan pangsa pasar dan valuasinya. Prediksinya, nilai valuasi merger
GoTo bisa mencapai US$20 miliar sampai US$25 miliar atau setara Rp284 triliun
hingga Rp355 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS).

Meski ini masih jauh dibandingkan (prediksi valuasi) SEA Group mencapai US$120
miliar, namun jika strateginya manjur, maka IPO (penawaran saham ke publik di
bursa saham), bisa (membuat valuasi) menjulang tinggi, terutama jika bisa
menguasai pangsa pasar di Indonesia yang merupakan pangsa pasar terbesar di
ASEAN," jelasnya.

Tapi, kalau ingin bersaing di pasar Asia, menurut Huda, potensi untuk menjadi raja
masih cukup sulit. Sebab, suka tidak suka, faktanya, dominasi para perusahaan digital
China masih menjadi yang paling kuat di Asia.

"Unicorn di ASEAN belum bisa bersaing dengan raksasa digital semacam Alibaba.
GoTo juga masih jauh sepertinya," tuturnya.
Hal yang sama juga diamini oleh Ekonom Indef lainnya, Bhima Yudhistira Adhinegara.
Menurut Bhima, tantangan di level Asia sangat besar karena ada pemain seperti
Alibaba dan Tencent.

Masih sulit diperkirakan kalau level Asia, tapi kalau di Asia Tenggara mungkin
(pangsa pasar dan valuasi) bisa cukup meningkat pascamerger, itu pun harus
waspada dengan Shopee dan Grab yang mungkin lakukan merger," ucap Bhima.
Bhima melihat merger GoTo saat ini lebih ditujukan untuk melengkapi berbagai
layanan yang bisa diberikan kedua perusahaan kepada konsumen. Pasalnya, Gojek
punya kelebihan dari jasa on-demand dan sistem pembayaran digital.

Sementara Tokopedia menjadi pemain besar di sektor e-commerce. Berbagai hal ini
yang coba digabungkan agar semakin kuat menjadi satu grup, sehingga layanan pun
bisa terintegrasi kepada konsumen.

"Ini memang menjadi momentum untuk meningkatkan market share Gojek maupun
Tokopedia secara signifikan atau besar," ujar Bhima.

c) Hambatan Merger Tokopedia dan Gojek

Rencana merger Gojek dan Tokopedia menjadi fenomena yang ramai diberitakan
terutama jika ditinjau dari hukum persaingan usaha. Chandra Setiawan selaku
Komisioner Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Udin Silalahi selaku Dosen
Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan juga turut membahas permasalahan ini.

“KPPU berkedudukan dalam mengendalikan agar merger atau akuisisi yang dilakukan
oleh beberapa perusahaan agar tidak berdampak negatif pada persaingan usaha,
terutama apabila berdampak juga terhadap perlindungan konsumen,” ucap Chandra
dalam webinar bertajuk Isu Hukum Persaingan Usaha Atas Rencana Merger Gojek
dan Tokopedia. Pada Selasa (27/04).

Kemudian, Chandra menjelaskan ketentuan notifikasi merger dan akuisisi ke KPPU


yang terdiri dari 3 poin penting, yaitu memenuhi batasan nilai (threshold), merger
dan akuisisi bukan antara perusahaan terafiliasi, serta adanya perubahan
pengendalian.

“Kewajiban notifikasi merger dan akuisisi ke KPPU diatur dalam Pasal 7 Peraturan
KPPU Nomor 3 Tahun 2019, yang terdiri dari dua tahap, konsultasi yang berlangsung
selama tanggal Merger dan Akuisis berlaku efektif secara yuridis dan yang kedua
notifikasi selama maksimal 30 hari, namun selama pandemi diperpanjang menjadi 60
hari.” Jelas Chandra.

Sebagai platform digital, Chandra menjelaskan bahwa Gojek dan Tokopedia memiliki
model bisnis berupa data untuk mengembangkan usaha, namun keberadaan big
data biasanya akan meningkatkan daya saing. Sehingga pendatang baru akan sulit
untuk bersaing karena tidak memiliki basis pengguna yang besar.

Karakter multi sided market dalam platform digital akan memberikan peluang
adanya dominansi pada satu sisi pasar yang digunakan untuk melakukan perilaku
anti persaingan di sisi pasar yang lainnya. Maka perlu pengaturan yang terintegrasi
terhadap data digital yang melibatkan hukum persaingan, perlindungan konsumen,
dan perlindungan data pribadi.

Selanjutnya, Chandra juga menyebutkan adanya potensi isu persaingan usaha dari
merger Gojek dan Tokopedia, seperti Tokopedia yang akan menggunakan layanan
antar dari gojek. Akibatnya membuat semakin banyaknya pihak penjual dan
konsumen yang akan memilih jenis layanan Gosend atau GoBox. Sehingga jasa
layanan pengiriman lain berpotensi tersingkir. Kemudian adanya big data dimana
potensi penggabungan merchant dan konsumen dari dua perusahaan ini akan
mendominasi di marketplace.

Sejalan dengan itu, Udin silalahi juga mengungkapkan bahwa dalam fenomena ini
hukum persaingan usaha menjadi salah satu pasal penting dan unik yang tujuannya
sendiri adalah untuk mencapai efisiensi dan pertumbuhan.

“Namun permasalahan dari perusahaan-perusahaan yang merger dengan masif di


pasar biasanya mengambil alih perusahaan-perusahaan startup, sehingga jika
merger tidak didukung threshold dan analisis yang memenuhi pada akhirnya akan
berdampak kepada pasar. Apalagi saat ini Pemerintah sedang menggalakkan digital
market kepada UMKM dan perusahaan mikro kecil sehingga merger perusahan besar
dapat membuat usaha kecil kalah bersaing.” Ungkap Udin.

Selain itu Udin juga menilai, big data merupakan hal yang harus dibahas lebih dalam.
Dikarenakan keberadaan big data sebagai parameter kekuatan pasar dimana
kepemilikan big data dapat membuat hambatan masuk pasar dan meningkatkan
kekuatan pasar suatu pelaku usaha.
“Penggunaan data memang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
memperkuat pasar sehingga pemain baru akan terhambat, selain itu data juga
menimbulkan kolusi karena data begitu transparan bagi supplier yang dapat
menghambat persaingan dan dapat mengakibatkan anti kompetitif juga.” jelas Udin.

Anda mungkin juga menyukai