Anda di halaman 1dari 16

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER


(STMIK INDONESIA)

Disusun :

STEVANDI : 30816006
ARLANDA TIGAR P : 30816144
AHMAD SYAHRUL : 30816120

TUGAS BESAR
KONSEP PORTAL DAN MANAJEMEN KONTEN

DAYLI DEALS GROUPON


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga Tugas Besar ini dapat
terseesaikan, Semakin pesatnya perkembangan Internet sekarang ini menciptakan hal – hal yang
mempermudah kegiatan manusia salah satunya Dayli Deals dimana
Pembayaran,Pemesanan,Pembelian, dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. Tugas
ini sengaja dibuat agar pembaca mengetahui seperti apa E-Commerce. Dan harapan kami semoga
melalui tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Terlepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kam
i menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Tugas ini. Akhir kata
kami berharap semoga tugas tentang Dayli Deals ini bias dibermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
1. BAB.I Pendahuluan……………………………………………………....... 4
2. Tujuan Penulisan Laporan………………………………………..…………… 5
3. Latar Belakang……………………………………….…………………….. 6
4. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 7
5. Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 7
6. Manfaat Penelitian…………………………………………………………. 8
7. Landasan Teori………………….....………………………………………. 9
8. BAB.3 analisis dan perancangan…………………………………………... 10
9. Analisis permasalahan……………………………………………………... 10
10. Analisis kebutuhan fungsional…………………………………………….. 13
11. Analisis kebutuhan nonfungsional………………………………………… 13
12. Analisis pengguna…………………………………………………………. 13
13. Aturan Bisnis……………………………………………………………… 14

3
BAB I PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan globalisasi, masyarakat menjadi semakin mengenal dan dekat dengan
dunia teknologi dan internet. Penggunaan internet kini telah merambah ke berbagai sektor yang cukup
membantu bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Berdasarkan yang diketahui bahwa Indonesia berada
pada peringkat ke-6 sebagai negara yang memiliki jumlah pengguna internet terbanyak didunia. Apabila
tingkat pertumbuhan pengguna internet di Indonesia kian bertambah dalam beberapa tahun ke depan
maka diprediksikan Indonesia akan menjadi salah satu pasar internet. Keberadaan teknologi dan internet
ini memang sangat membantu, karena dapat diakses dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.

Perusahaan-perusahaan e-commerce yang bergerak di bisnis Daily Deals kini menjadi semakin populer
di Indonesia. Tercatat ada 3 perusahaan yang kami ketahui bergerak di situs daily deals yaitu semarto,
dan Living Social dan groupon menjalani bisnis daily deals ini.

Saya tertarik dengan perusahaan groupon

4
Tujuan

Beberapa waktu terakhir sektor daily deals dimainkan oleh beberapa platform, di antaranya Evoucher,
Dealgoing, Ogahrugi, Groupon dan Ensogo (sebelumnya bernama LivingSocial). Namun sayang
sekali, Groupon menyerah terlebih dahulu untuk menjual layanan shopping deals dan Ensogo akhirnya
harus menutup layanan dan operasinya di Indonesia (Ensogo bahkan menutup seluruh layanannya di
Asia Tenggara, disusul pengunduran diri CEO Kris Marszalek). Pun demikian dengan Dealgoing yang
saat ini juga sudah sangat meredup.

Sepak terjang startup lokal di kategori ini, meski didera mundurnya beberapa pemain, masih berlanjut.
Sebut saja Evoucher. Startup yang dipimpin Danny Baskara ini masih percaya diri dengan potensinya
di Indonesia. Berbekal pendanaan Seri A dari VITI pertengahan tahun lalu, startup ini justru makin
gecar mendistribusikan produk voucher melalui situs dan mobile app yang dimiliki. Terakhir mereka
mengabarkan bahwa telah ada hampir satu juta produk dan voucheryang saat ini tengah dikelola.

Di tengah meningkatnya peminat layanan online commerce, bebarengan dengan hadirnya puluhan
pemain e-commerce baik lokal maupun internasional, bisnis daily deals memang dihadapkan pada
sebuah tantangan yang cukup memeras otak. Pasalnya e-commerce dan online marketplace dengan
notabene pemilik produk yang lebih lengkap dan beragam nyatanya juga memberikan penawaran
dengan sistem yang sama, atau bahkan diskon gila yang dibungkus dengan berbagai macam pagelaran.
Maka umumnya orang memilih berbelanja langsung.

Menjadi menarik ketika kini investor masih tetap mempercayai eksistensi layanan daily deals di
Indonesia. Terlebih dengan serum baru yang terus dipersiapkan, seperti yang akan dilakukan Lakupon
dengan entitas bisnis EMTEK. Akankah pendekatan ini efektif untuk meningkatkan traksi layanan
berbasis daily deals? Ataukah masih akan tetap sama saja dan makin tergerus model bisnis e-
commerce yang lebih umum?

5
Latar Belakang

awal mulanya bernama disdus sebuah situs ecommerce yang awalnya beralamat di http://www.
Groupondisdus.com yang didirikan oleh PT. Lamuda Tenka pada Agustus 2011 kemudian diakuisisi
oleh perusahaan asal Amerika Serikat yakni Groupon sebagai salah satu website group buying terbesar
di dunia, alamat urlnya diganti menjadi http://www.groupon.co.id yang menjual berbagai macam
produk seperti baju, aksesoris, voucher promo dan lain sebagainya. Groupon Disdus bertujuan untuk
mempermudah para pelanggannya dalam mendapatkan informasi produk ataupun untuk melakukan
kegiatan transaksi jual beli yang ada di dalam website tersebut. Groupon Disdus telah banyak dikenal
oleh banyak orang, berdasarkan review yang dilakukan oleh website http://trustedcompany.com
diperoleh angka statistik bahwa yang menyukai fanpage Groupon Disdus di Facebook sebanyak 261
orang, Twitter sebanyak 11.322 share, G + sebanyak 166 orang. Selain itu, jumlah pengunjung website
Groupon Disdus menunjukkan bahwa sebanyak 24.705 orang penduduk Indonesia pernah mengakses
website Groupon Disdus dan sebanyak 324.177 orang penduduk dunia juga pernah mengunjungi
website Groupon Disdus.

Namun, dengan semakin terkenalnya Groupon Disdus bukan berarti tidak ada kekurangan, banyaknya
deals yang ditawarkan serta murahnya harga yang ditawarkan sangat menarik para calon konsumen
untuk melakukan transaksi pembelian. Akan tetapi, ketika konsumen baru menggunakan atau
mengakses website Groupon Disdus terkadang mereka mengalami kesulitan dalam mengakses website
tersebut, misalnya ketika memilih metode pembayaran yang akan digunakan maupun saat akan
melakukan konfirmasi pembayaran karena konsumen harus melakukan prosedur yang rumit serta
terkadang notifikasi dari website Groupon Disdus juga tidak sampai ke konsumen. Selain itu, ketika
konsumen telah melakukan pembelian ternyata ada beberapa keluhan yang sering disampaikan antara
lain mengenai proses pengiriman yang tidak sesuai dengan keterangan yang diberikan, waktu
pengiriman yang lama hingga barang yang dikirim tidak sesuai dengan penjelasan yang ada di website
Groupon Disdus dan biasanya pihak Groupon disdus juga lama dalam memberikan respon terhadap
keluhan-keluhan tersebut. Oleh karena itu, konsumen biasanya membutuhkan waktu atau berpikir ulang
ketika akan melakukan pembelian pada Groupon Disdus.

6
Technology Acceptance Model (TAM) sebagai sebuah model yang menjelaskan dan memprediksi sikap
pengguna terhadap suatu teknologi dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, yaitu persepsi manfaat

(perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use) yang memiliki keterhubungan
dengan mereplikasi sikap atau penerimaan pengguna terhadap teknologi komputer (Oktavianti, 2007).
Berdasarkan penelitian tersebut, maka peneliti bermaksud untuk melakukan sebuah penelitian untuk
menganalisa atau mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku pengguna dalam
melakukan penerimaan website Groupon Disdus dengan menggunakan Technology Acceptance Model
(TAM).

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diperoleh berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan pada
subbab 1.1, adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna dalam melakukan


transaksi pada website Groupon Disdus dengan menggunakan Techonology Acceptance Model (TAM).

2. Bagaimana mengidentifikasi keterkaitan antara masing-masing faktor yang mempengaruhi


penerimaan pengguna dalam melakukan transaksi pada website Groupon Disdus dengan menggunakan
Techonology Acceptance Model (TAM).

3. Bagaimana memberikan usulan atau rekomendasi untuk meningkatkan intensitas penerimaan


pengguna pada website Groupon Disdus dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM).
Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna dalam melakukan transaksi


pada website Groupon Disdus dengan menggunakan Techonology Acceptance Model (TAM).

2. Mengidentifikasi keterkaitan antara masing-masing faktor yang mempengaruhi penerimaan


pengguna dalam melakukan transaksi pada website Groupon Disdus dengan menggunakan
Techonology Acceptance Model (TAM).

3. Memberikan usulan atau rekomendasi untuk meningkatkan intensitas penerimaan pengguna pada
website Groupon Disdus dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM).

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi atau beberapa manfaat, antara lain
sebagai berikut :

1. Memberikan kontribusi kepada para pengembang teori terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi penerimaan pengguna/user terhadap penggunaan teknologi.

2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pihak penyedia layanan Groupon Disdus agar
dapat memperhatikan faktor-faktor yang meningkatkan penerimaan pengguna dalam melakukan
transaksi pada website Groupon Disdus.

3. Memberikan usulan atau rekomendasi untuk meningkatkan intensitas penerimaan pengguna pada
website Groupon Disdus dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Batasan
Masalah Penelitian ini dilakukan dengan menetapkan beberapa batasan masalah agar ruang lingkup
penelitian tidak terlalu meluas dan menyimpang dari tujuan semula.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Model yang digunakan untuk menganalisa adalah Technology Acceptance Model (TAM) yakni TAM
yang telah dimodifikasi oleh Pavlou (2003) yaitu yang terdiri dari variabel perceived usefulness,
perceived ease of use, perceived risk, actual transaction dan intention to transact.

2. Subjek penelitian dilakukan di Bandung dan responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah para penguna internet yang sudah pernah mengakses website Groupon Disdus.
4. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) yang
digunakan untuk memodelkan hubungan antar variabel.

5. Teknik untuk menganalisis faktor-faktor yang terdapat dalam penelitian ini yaitu dengan
mengunakan software.

BAB II

LANDASAN TEORI

E-Commerce Menurut Kotler & Keller (2012) e-commerce merupakan pemanfaatan website dengan
dukungan internet sebagai sarana menjual produk maupun jasa. Dengan tidak adanya biaya sewa tempat
untuk usaha, pemanfaatan website dapat mendatangkan keuntungan dengan menjual produk dengan
kuantitas tertentu pada pangsa pasar khusus. Mereka membedakan e-commerce menjadi dua type utama
yaitu pure-click dan juga brick and click. Kategori pertama merupakan istilah yang digunakan untuk
sebuah website e-commerce yang beroperasi tanpa adanya kehadiran sebuah perusahaan secara fisik
sebelumnya. Di lain sisi, tipe kedua merupakan sebuah perusahaan yang menambahkan fitur website
sebagai salah satu bentuk penyediaan informasi maupun sarana transaksi jual beli (e-commerce) pada
perusahaan barang atau jasa yang sudah ada sebelumnya.

Group Buying Pembelian berkelompok, atau yang lebih sering disebut group buying dibawah platform
e-commerce merepresentasikan daya tawar secara kolektif untuk mendapatkan kesepakatan transaksi
atas produk atau jasa. Potongan harga atau diskon yang ditawarkan didistribusikan melalui e-mail atau
website perusahaan seperti groupon.com dan livingsocial.com yang menyatakan diri sebagai pemimpin
dalam industry e-commerce jenis ini. Dikarenakan banyaknya partisipasi yang dibutuhkan untuk
mencapai suatu kesepakatan secara masal, maka konsumen sendiri berperan sebagai agent yang
melakukan promosi untuk menarik minat konsumen lain melalui berbagai situs sosial yang ada (Huges
& Bukes, 2012). Tuten & Ashley (2011) menjelaskan bahwa konsumen biasanya sadar tentang sebuah
penawaran ketika banyak individu lain yang melakukan pembelian terhadap sebuah barang atau jasa
yang ditawarkan. Di lain sisi penawaran yang diberikan tidak permanen atau tidak berlaku tetap yang
artinya ada ketetapan batasan waktu dimana penawaran yang diberikan akan berakhir. Hal yang paling
membedakan group buying dengan jenis pembelian masal lainnya adalah pengambilan keputusan untuk
membeli tidak berdasarkan keputusan kelompok melainkan berdasarkan keputusan individual
meskipun keputusan itu sendiri dipengaruhi oleh keputusan membeli yang dilakukan orang lain secara
kumulatif.
Secara lebih mendalam dijelaskan bahwa keputusan membeli juga dipengaruhi dengan adanya konsep
kelangkaan. Dengan diberikannya batasan waktu dan juga kuantitas sebuah barang atau jasa yang
ditawarkan dalam group buying, secara langsung mempengaruhi konsumen untuk membuat keputusan
secara cepat. Pada akhirnya terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat, kuantitas
pembelian yang lebih banyak secara berkelompok dan kepuasan konsumen yang lebih tinggi dengan
produk yang ditawarkan. Dalam tulisannya Tuten & Ashley (2011) menyebutkan bahwa menurut
Dholakia (2011) konsep “scarcity” atau kelangkaan menyebabkan perasaan tergesa-gesa. Dari sisi

bisnis tentu hal ini membantu mempercepat konsumen untuk mempercepat keputusan membeli.
Sedangkan dari sisi konsumen sistem ini menciptakan sensasi sebuah permainan yang menyenangkan.
Sistem group buying di Indonesia memiliki kesamaan dan juga perbedaan dengan sistem group buying
atau yang lebih dikenal dengan sebutan dailydeal yang diterapkan di negara lain seperti US. Jika di US
dijelaskan bahwa penawaran potongan harga hanya berlaku ketika konsumen yang setuju membeli
voucher memenuhi kuota yang ditetapkan perusahaan yang menawarkan barang atau jasa. Di Indonesia,
setiap penawaran yang muncul pada website group buying bersifat tetap atau permanen yang artinya
tidak ada kuota yang harus dipenuhi seperti yang dijelaskan sebelumnya. Sistem ini pada akhirnya
membuat perusahaan, atau yang lebih familiar disebut merchant, yang bekerja sama dengan website
group buying membayar komisi kepada website tersebut berdasarkan jumlah penawaran yang dibeli
oleh konsumen. Besarnya komisi yang diberikan bergantung dengan jenis barang dan jasa yang
ditawarkan dan telah melalui proses negosiasi dengan pihak pengelola website sebelumnya. Beberapa
website group buying yang merupakan pemain utama di Indonesia adalah livingsocial.com, disdus.com,
dan kelpon.com

BAB 3 ANALISA PERMASALAHAN

Groupon dikenal untuk penawaran kupon bisnisnya populer harian lokal.Apa yang banyak pengecer
online tidak tahu adalah bahwa perusahaan yang berbasis di Chicago melampaui jenis transaksi lokal
dan memberikan pemilik bisnis e-commerce dengan alat dan jasa untuk tunai pada menggila Groupon.
Memberikan Bisnis Lokal Kehadiran Online

Diluncurkan pada bulan November 2008, Groupon memanfaatkan daya beli kolektif untuk
menawarkan diskon besar, yang merupakan hasil dari kemitraan dengan pemilik usaha kecil yang
menawarkan penawaran.Fitur kesepakatan dan bisnis yang menawarkan itu-dapat ditemukan oleh lebih
dari 36 juta pelanggan aktif melalui Groupon Groupon.com atau aplikasi mobile Groupon.Untuk
transaksi ini, pelanggan membeli sertifikat diskon dan menebusnya pada kunjungan berikutnya mereka
untuk bisnis.

Biaya sebenarnya menjalankan Groupon biasanya 50-50 perpecahan antara Groupon dan
pedagang.Misalnya, jika Anda menawarkan kesepakatan di mana konsumen menghabiskan $ 25 untuk
mendapatkan $ 50 untuk menghabiskan di restoran Anda, $ 12,50 dari harga pembelian kesepakatan
pergi ke Groupon dan $ 12,50 untuk bisnis Anda.Nilai promosi adalah tanggung jawab pedagang.

10

Nicholas Halliwell, manajer Groupon pedagang public relations, mengatakan perusahaan


membantu mitra merchant struktur kesepakatan terbaik dan menempatkan strategi di tempat untuk
mengelola peningkatan pelanggan dan penjualan.Ini termasuk langkah-langkah seperti pengaturan
harga perjanjian yang tepat dan memastikan Anda telah mempertimbangkan apa staf tambahan atau
saham akan dibutuhkan.

Menurut Halliwell, sukses pengalaman Groupon memerlukan perencanaan."Biasanya apa yang


kita lihat-dan apa yang kita mempersiapkan pedagang untuk &mdasdh; banyak pelanggan pada awal
fase penebusan dan banyak menjelang akhir tepat sebelum nilai ekstra akan segera berakhir," katanya.

Bagaimana Bisa E-commerce Pemilik Gunakan Groupon?

Tanpa lokasi bata-dan-mortir, online-hanya bisnis tidak sesuai dengan tagihan untuk Groupon
kesepakatan khas, karena tidak ada tempat fisik bagi pelanggan untuk mengunjungi dan menebus
sertifikat.Namun, Groupon menawarkan nilai untuk pedagang online dengan melampaui penawaran
lokal dan memberikan pemilik bisnis e-commerce dengan cara tunai pada menggila Groupon.

Studi: In-Store Belanja Paling Terpercaya, Tapi Membeli Online Keseluruhan Favorit

Groupon Barang, tersedia melalui situs Grouponworks.com, adalah program penawaran yang
dirancang untuk bisnis yang tidak memiliki toko lokal.Ini saluran produk konsumen untuk membeli
barang-barang seperti elektronik, kecantikan, rumah dan kebun, mainan atau bahkan olahraga item.

Dalam menjelaskan bagaimana promosi pemasaran bekerja, Halliwell menjelaskan Groupon


Barang sebagai "saluran," menambahkan, "Anda membeli produk dari merchant tapi ia pergi melalui
Groupon."

Karena ini adalah sedikit berbeda dari daily deals set-up untuk pedagang lokal, Groupon akan
bekerja dengan pengecer online untuk menentukan berapa banyak item akan tersedia.Sebuah vendor
pihak ketiga akan mengambil barang-barang dari gudang pedagang dan kemudian berkemas dan kapal
barang ke pelanggan individu atas nama Groupon, yang juga menangani semua pengembalian dan
layanan pelanggan untuk promosi.

Membuat Groupon Kerja Barang untuk Anda

Sejauh ini, Groupon Barang tampaknya menjadi populer dengan pedagang online.Marlon
Wilson, pemilik situs ritel online Exclusive Phone Skins, telah mengalami Groupon Barang dan melihat
ke depan untuk menjalankan kesepakatan kedua.

Skins Telepon Eksklusif melihat kotor peningkatan penjualan bulanan dari sekitar $ 3.000
sampai $ 40.000 selama promosi Groupon Barang.

11

Wilson mulai Skins Telepon Eksklusif Maret 2011 sebagai pakaian untuk menjual iPhone dan
smartphone lainnya kasus dan aksesoris online.Sebagai perusahaan kecil paruh waktu, Wilson
mengatakan ia biasanya melakukan $ 3.000 per bulan dalam penjualan.

"Saya adalah pelanggan dari Groupon sendiri, dan, karena saya suka penawaran email, saya
mulai berpikir tentang & bagaimana aku bisa menawarkan Groupon untuk bisnis saya sendiri," katanya.

Mengetahui dia bisa mengambil persediaan ekstra, Wilson mendapat berhubungan.Setelah


menjangkau Groupon, perusahaan melakukan pemeriksaan latar belakang dan memverifikasi bahwa
persediaan yang tersedia.(Wilson harus membeli persediaan setelah negosiasi unit maksimum yang
akan dibuat tersedia untuk Groupon dan menyepakati kesepakatan harga.)

Kesepakatan Skins Telepon Eksklusif yang ditawarkan adalah 60 persen off dan pengiriman
gratis.Dengan Groupon Barang, penjualan kotor meningkat menjadi $ 40.000 dalam satu bulan, kata
Wilson.

Untuk pengecer online mempertimbangkan Groupon Barang, Wilson menyarankan agar Anda
mempersiapkan diri untuk peningkatan lalu lintas.Groupon memiliki lebih dari 36 juta pelanggan-ketika
email kesepakatan berjalan, Anda harus siap untuk menyenangkan setiap pelanggan yang membeli
voucher.

Kelemahan lain: Karena transaksi ditangani oleh Groupon atas nama pelanggan, Anda tidak
memiliki akses ke data pembeli, sehingga tidak ada alamat email untuk ditambahkan ke daftar
pemasaran Anda.Namun, setelah promosi Wilson berakhir, katanya toko Web-nya manfaat dari
peningkatan lalu lintas sehari-hari biasa, serta penjualan produk lain yang tidak termasuk dalam
kesepakatan.
Bagaimana Tahu Jika Groupon Apakah Tepat untuk Bisnis Anda

Ada sudah banyak pembicaraan tentang Groupon, baik dan buruk.Beberapa pedagang
menemukan mereka tidak siap untuk masuknya pelanggan.Yang lain mengatakan Groupon mahal.Ada
juga kelompok besar pedagang puas dengan kesepakatan pemasaran Groupon.

Groupon tampaknya akan mendengarkan mitra merchant nya.Selain pilihan Groupon Barang
untuk pengecer online, perusahaan juga meluncurkan Pusat Merchant untuk memberikan mitra bisnis
kecil snapshot dari penawaran mereka ditampilkan dan melihat demografi informasi pelanggan,
termasuk usia, jenis kelamin dan ZIP kode.Ada juga Groupon Now, yang dirancang untuk membiarkan
pedagang mengatur waktu hari untuk penebusan selama jam off-peak, dan Groupon Hadiah, yang
membantu membangun loyalitas pelanggan dengan konsumen yang membeli kesepakatan Groupon
Anda.

12

Tidak ada keraguan bahwa menggunakan Groupon menarik bagi usaha kecil, terutama karena
perusahaan menjalankan sebagian besar aspek kampanye untuk Anda.Pemilik bisnis e-commerce perlu
melakukan penelitian pertama mereka, meskipun.Lihatlah garis bawah Anda dan menentukan apakah
Anda masih akan mendapat keuntungan setelah biaya, pastikan Anda dapat menangani peningkatan lalu
lintas dan, akhirnya, memutuskan apakah menawarkan kesepakatan diskon besar akan menguntungkan
bisnis Anda dalam jangka panjang.

Analisa kebutuhan fungsional

a. Mampu mengolah data karyawan


b. Mampu mengolah komfirmasi pembayaran
c. Mampu mengolah pengiriman produk
d. Mampu mengolah data member
e. Mampu mengolah data produk

Analisa kebutuhan non fungsional


Analisis pengguna pada groupon

ABSTRAK Groupon Disdus adalah website yang menyediakan berbagai macam produk seperti
baju, aksesoris, voucher promo dan lain sebagainya dengan harga yang murah atau sudah diberi diskon.
Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi para calon konsumen dalam
melakukan transaksi pada situs-situs group buying terutama Groupon Disdus. Salah satu metode yang
dapat mengidentifikasi faktor-faktor penerimaan sebuah sistem adalah dengan menggunakan
Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
memodifikasi model TAM yang dikembangkan oleh Pavlou yaitu model yang khusus untuk
mengidentifikasi penerimaan user terhadap sistem e-commerce, faktor-faktor penelitian yaitu Itention
to Transact, Trust, Perceived Risk, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use dan Actual
Transaction. Hasil yang diperoleh adalah Groupon Disdus diharapkan dapat membangun kepercayaan
konsumen salah satunya adalah dengan mengurangi rasa kekhawatiran konsumen dalam melakukan
transaksi pada Groupon Disdus, menyediakan.

kemudahan/ketersediaan akses misalnya dengan membuat Groupon Disdus versi desktop

dan mobile, memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen agar mereka mau melakukan transaksi
kembali pada Groupon Disdus dan merekomendasikan Groupon Disdus kepada pengguna yang lain.

13

ATURAN BISNIS PADA GROUPON

1. Banyak berdoa
Perbanyak berdoa dan dekatkan diri anda kepada Tuhan YME agar bisnis anda lancar dan berhasil.
Banyak faktor dan elemen di bisnis yang diluar kuasa dan rencana kita. Tentunya, bisnis akan lebih
bermakna jika kita menjalaninya sebagai ibadah bukti ketaatan kita kepada Tuhan YME.

2. Pilih co-founder yang baik


Sesuatu yang paling sering membunuh sebagian besar bisnis startup adalah ya tim startup itu sendiri.
Semua masalah berawal dari menemukan co-founder/rekan pendiri bisnis yang buruk. Co-founder
buruk bisa jadi orang yang sangat baik secara sosial. Mereka mungkin tidak melakukan peran meraka
dengan baik di startup untuk alasan yang tidak jahat, seperti kembali ke sekolah, sambil kerja, atau
bahkan memiliki proyek bisnis sampingan. Itu sebabnya cukup sulit untuk menentukan siapa yang akan
menjadi co-founder yang baik di periode awal.
3.Luncurkan cepat

Sampai Anda memulai, pengguna/ konsumen tidak dapat menggunakan jasa/ produk karya Anda. Jika
pengguna tidak dapat menggunakan Anda, startup Anda tidak berguna bagi mereka. Semakin lama
Anda tetap seperti itu, semakin sulit akan untuk menghentikan kebiasaan itu. Peluncuran sebelum Anda
terbiasa untuk tidak menjadi berguna. Juga, untuk menguji apakah bisnis anda memang dibutuhkan oleh
pengguna. Jangan-jangan anda merasa bisnis anda penting dan berguna bagi konsumen, padahal
konsumen berpendapat sebaliknya. Lakukan Minimum Viable Product (MVP) segera.

4.Biarkan ide Anda berkembang

Banyak startups sukses mengubah ide-ide mereka secara fundamental, yang sering dikenal sebagai
pivot. Youtube sempat menjadi web layanan perjodohan dan kencan. Instagram digagas awal sebagai
layanan lokasi. Mereka contoh bagaimana bisnis harus open mind untuk segala kemungkinan, belajar
dari kebutuhan pengguna.

5.Lebih baik untukmelayani beberapa pengguna yang bahagia, daripada banyak namun tak acuh

Jika Anda bertanya kepada orang-orang, apakah mereka suka dengan bisnis startup Anda, kemungkinan

14

besar mereka akan mengatakan “ya”. Acapkali orang-orang tidak tega membunuh impian dan
pekerjaan orang. Tapi itu tidak ada artinya bagi Anda. Biarkan mereka memilih dengan bukti waktu
dan uang mereka. Jika mereka benar-benar menggunakan jasa/ produk Anda, itulah itu yang penting
anda kejar. Jika mereka mengatakan bisnis anda sebagai ide yang bagus tapi tidak menggunakan Anda,
Anda perlu khawatir.

6.kejutkan pelanggan dengan layanan anda

Anda dapat untuk berbicara langsung dengan pelanggan via telepon atau secara pribadi pada awal
bsinis. Kenapa tidak? Mereka adalah orang-orang pertama yang menemukan dan menikmati manfaat
produk Anda. Belajar dari mereka, temukan apa yang mereka butuhkan, dan berikan solusi yang terbaik
untuk mereka dari apa yang anda miliki melalui produk/ jasa.

7.Anda memproduksi sesuatu yang bisa Anda ukurAnda bukan bisnis startup jika anda tidak tumbuh.
Meskipun angka pertumbuhan sering menipu jika Anda menggunakan metrik yang kurang tepat. Dalam
bisnis, sering cuma ada 2 pilihan yaitu tumbuh atau mati. Kenapa harus tumbuh?. Karena setiap hari
persaingan bisnis kian meningkat dan beban bisnis semakin bertambah.

Anda mungkin juga menyukai