Anda di halaman 1dari 3

Anggota Kelompok 5:

1. Aprilyana Putri Prasetyaningtyas (221324022)

2. Pius Deo Saputra (221324011)

3. Franklin Aditya Lasboin (221324034)

Berikut Analisis SWOT dari 2 perusahaan merger Bukalapak & Grab dan Gojek & Tokopedia:

Bukalapak & Grab

Strengths

 Integrasi layanan yang bersifat komplementer (saling melengkapi). Seperti pada layanan logistik,
pengguna Bukalapak bisa mendapatkan pelayanan dari GrabExpress. Perusahan Grab pun
mendapat keuntungan, yaitu: memperoleh pengguna baru pada layanan logistiknya.
 GrabKios dan Bukalapak selama ini model bisnisnya berfokus pada ekosistem warung. Dan
keduanya adalah yang terbesar sebagai jaringan platform digital untuk pemberdayaan warung di
Indonesia. Dimana “Warung merupakan denyut nadi dan sumber kehidupan masyarakat
Indonesia.” Kata Agung Nugroho selaku Head of GrabKios.
 memberikan kemudahan transaksi kepada konsumen, juga pemberian fitur-fitur canggih yang
dapat menunjang, diantaranya: opsi gratis ongkir, potongan ongkir, diskon, kode promo).

Weaknesses

 Apabila kolaborasi kedua perusahaa ini dijalankan tanpa pengawasan yang ketat, maka
konglomerasi bisnis digital di Indonesia akan membuat iklim persaingan di sektor itu tidak lagi
sehat
 Bisnis hanya akan dikuasai oleh segelintir perusahaan atau konglomerasi tertentu saja

Opportunities

 Banyak warung berjuang keras akibat pandemi dan pada saat yang sama kolaborasi antara kedua
perusahaan ini telah melihat ketergantungan pada layanan digital karena semakin banyak orang
tinggal di rumah
 Permintaan pasar yang hendak memenuhi kebutuhanya dengan mudah, murah, dan cepat.
 Gaya hidup konsumtif serta kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia dapat dimanfaatkan
untuk mendatangkan keuntungan perusahaan merger antara Bukalapak & Grab.

Pemerintah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia dan


usaha retail kecil.

Gaya hidup konsumtif serta kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia dapat dimanfaatkan
untuk mendatangkan keuntungan bagi para mitra Bukalapak & Grab.
Threats

 Banyaknya marketplace sejenis yang menyeababkan persaingan ketat.


 Persainngan dengan toko-toko modern brand besar seperti Indomart dan Alfamart yang sudah
tersebar di Indonesia

Gojek & Tokopedia

Strengths

 Persaingan menjadi sangat bebas dari sisi produsen. Efek selanjutnya adalah bisa menekan inflasi,
karena persaingan terjadi secara sempurna untuk seluruh pelaku ekonomi.
 Kontribusi perusahaan terhadap PDB besar yaitu mencapai 2% dari total PDB sebesar Rp 15.434
triliun. Kontribusi sebesar itu terlihat dari lalulintas transaksi pada 2020 yang mencapai Rp 1,8
miliar, memiliki lebih dari dua juta mitra driver dan 11 juta mitra usaha (merchant), serta
memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), dan terjadi
perputaran ekonomi yang luar biasa mencapai lebih dari US$ 22 miliar atau ssetara dengan Rp
314 triliun.
 Keuntungan secara nasional adalah potensi penerimaan pajak yang bisa ditingkatkan dengan
pengawasan tax compliance seluruh pelaku ekonomi yang masuk dalam ekosistem bisnis GoTo.
Akan diketahui omzet dari produsen, di sisi lain akan diketahui juga kemampuan belanja
konsumen, sehingga bisa diukur berapa penghasilan normal perbulannya. Digitalisasi menjadi
alat bagi negara untuk mempermudah pengawasan. Kedua perusahaan tersebut mendorong
terciptanya digitalisasi ekonomi dan kemudahan bagi konsumen. Hal ini akan memberikan harga
terbaik bagi konsumen dan seluruh masyarakat Indonesia atas kebutuhan konsumsi yang
dibutuhkan.

Weaknesses

 Jika dilihat dari pemilik mayoritas dalam struktur bisnis GoTo, Tokopedia dan Gojek adalah dua
perusahaan yang secara ikonik menjadi representasi Indonesia, karena para pendiri adalah orang
Indonesia. Namun, ia mempertanyakan, ke depan apakah pemegang saham mayoritas masih
orang-orang Indonesia? Karena secara bisnis, selanjutnya ini akan menentukan mengalirnya arus
uang yang menjadi keuntungan atas siklus ekonomi di ekosistem bisnis ini.
 Dengan melihat potensi keuntungan dan ancaman yang disebutkan, menurutnya yang perlu
dilakukan oleh pemerintah melalui BUMN serta kewenangan regulasi yang dimiliki adalah
dengan membuat platform digital sebagai penyeimbang. Karena tujuan dari BUMN, selain
financially profit, juga untuk social welfare. Pemerintah bisa memainkan peran ekonomi terbaik
pada saat dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat luas dan kepentingan ekonomi nasional.

Opportunities

 Kehadiran GoTo bisa turut membantu menuntaskan persoalan barang impor dan UMKM bisa
turut berpartisipasi di dalamnya sehingga bisa meningkatkan persaingan

 Kedua perusahaan mendorong terciptanya digitalisasi ekonomi dan kemudahan bagi konsumen.
Hal ini akan memberikan harga terbaik untuk konsumen untuk memenuhi kebutuhan
konsumsinya.
 GoTo akan menjadi perusahaan publik karena memang rencananya adalah ke arah sana
Threats

 Gojek masih harus berkompetisi dengan Grab dan munculnya aplikator ride-hailling lainnya. Dan
Tokopedia berkompitisi secara ketat dengan Shopee, Lazada, Bukalapak, JD.ID, Blibli, dan
lainnya.
 Dengan persaingan yang sangat terbuk maka kehadiran GoTo tidak serta merta akan menciptakan
dominasi pasar

Kinerja keuangan buruk sebelum Go Public adalah karena tidak mendapatkan banyak sokongan dana
dari investor.

Prospek kinerja kedua perusahaan tersebut setalah Go Public adalah persusahaan berpotensi untuk
meningkatan keuntungan karena mendapatkan penambahan sumber dana yang berasal dari penjualan
saham yang dignakan untuk membayar utang. Jumlah utang bisa menurun dikarenakan laba yang
diapatkan setelah adanya IPO, sehingga jumlah modal sendiri menjadi tetap dan tujuan perusahaan
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai