Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penellitian


1.1.1 Profil Perusahaan

Isikan di sini company profile nya


1.1.2. LATAR BELAKANG
Saat ini Indonesia didominasi oleh UMKM yang memberikan kontribusi
yang besar bagi perekonomian nasional. Akan tetapi, dengan adanya pendemi
covid-19 UMKM menjadi salah satu sektor yang terpukul yang mempunyai
berbagai maslah serta tantangan. Untuk memperkecil penularan terkait covid-19,
kegiatan masyarakat dibatasi apabila tidak ada keperluan yang mendesak.
Merebaknya virus covid-19 ini sangat meresahkan masyarakat global
karena membawa dampak buruk salah satunya di sektor ekonomi. Menurunnya
pendapatan masyarakat yang mengakibatkan daya beli dan konsumsi menurun,
penurunan investasi serta terkontraksinya produktifitas. Menurut laporan dari
Organisation for Economic Co-operatin and Development (OED), pandemi
covid-19 mempengaruhi perekonomian dari sisi permintaan serta dasri sisi
penawaran. Dari sisi penawaran, perusahaan mengurangi pasokan bahan baku
serta tenaga kerja yang tidak sehat dan rantai pasokan yang mengalami kendala.
Sedangkan dari sisi permintaan, kurangnya permintaan dan menurunnya
kepercayaan konsumen tehadap suatu produk.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, kemampuan UMKM saat terjadi
krisis pada tahun 1997 hingga 1998 sangat berbeda dengan sekarang, sebab pada
saat itu sektor UMKM masih resilience dalam menghadapi kondisi tersebut.
Sedangkan pada tahun 2020, UMKM justru menjadi sektor yang paling terpukul
akibat pandemik Covid-19 karena tidak ada kegiatan masyarakat (Huda, 2020).
Berdasarkan data dari Kementrian Ketenagakerjaan, per tanggal 1 Mei
2020, sebanyak 1.032.960 pekerja di sektor formal dirumahkan dan 375.165
pekerja terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, pada sektor
informal, sebanyak 314.833 pekerja turut terkena dampak Covid-19. Sehingga
jika ditotal secara keseluruhan, sebanyak 1.722.958 pekerja sektor formal maupun
informal terdampak Covid-19 (Gusman, 2020).
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Litbang
Ketenagakerjaan, Kementrian Ketenagakerjaan, dan Lembaga Demografi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia juga telah melakukan survei online
terhadap penduduk usia 15 tahun keatas pada tanggal 24 April sampai dengan 2
Mei 2020 untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia
ketenagakerjaan. Survei online ini dilaksanakan dengan melihat dari sisi pekerja,
pengusaha dan usaha mandiri. Dari sisi pekerja, sebanyak 15,6% pekerja
mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan 40% pekerja mengalami
penurunan pendapatan. Dari sisi pengusaha, selama pandemi Covid-19 tercatat 4
39,4% usaha terhenti, 57,1% usaha mengalami penurunan produksi dan 3,5%
usaha tidak terdampak. Pandemik Covid-19 juga menyebabkan kemampuan
bertahan suatu usaha menjadi terbatas. 41% pengusaha hanya dapat
mempertahankan usaha mereka kurang dari 3 bulan, 24% pengusaha mampu
mempertahankan usaha mereka dalam kurun waktu 3-6 bulan, 11% pengusaha
mampu mempertahankan usaha mereka 6-12 bulan, 24% pengusaha dapat
mempertahankan usaha mereka lebih dari 12 bulan. Dari sisi usaha mandiri, 40%
kegiatan usaha terhenti dan 52% kegiatan usaha mengalami penurunan produksi
(Ngadi, 2020).
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengkhawatirkan
terjadi peningkatan jumlah pengangguran akibat pandemi Covid-19. Diperkirakan
jumlah tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2021 berpotensi mencapai 10,7
juta sampai 12,7 juta orang. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat
pengangguran terbuka pada februari 2020 mencapai 6,88 juta orang bahkan
jumlah tersebut akan mengalami pengingkatan karena pandemi Covid-19
(Kusuma, 2020).
Adanya permasalahan tersebut menuntut para pemangku kepentingan
untuk bekerja sama dalam mempertahankan keberlanjutan UMKM dan
melakukan strukturisasi serta revitalisasi setelah pandemi covid-19 pada sektor
UMKM dengan tujuan dapat melahirkan komitmen serta kepercayaan UMKM
(Hadi et al, 2020). Untuk mengurangi adanya dampak negatif pada sektor pelaku
UMKM membutuhkan inovasi yang tepat dan cepat agar terciptanya aktivitas
baru untuk tetap memastikan keberlanjutan usahanya (Septina, 2020).
Seperti halnya di Toko Bangunan UD.Maju Jaya Perkasa yang merupakan
salah satu UMKM yang berada di Kabupaten Malang yang menyediakan bahan
bangunan untuk tujuan kontruksi biasanya terdiri dari bahan alami yang diolah
menjadi produk buatan. Toko ini memasarkan produknya dengan melakukan
promosi dari mulut ke mulut sehingga toko bangunan UD.Maju Jaya Perkasa
hanya terfokuskan dengan pemasaran yang sudah terjalankan tanpa
mengembangkannya dan juga tanpa melihat adanya peluang serta ancaman yang
akan terjadi di era pandemi saat ini. Selain adanya permasalahan internal terdapat
juga permasalahan eksternal seperti adanya pendatang baru yang membuka usaha
yang sama, tingkat penawaran konsumen yang tinggi dan tingkat persaingan yang
tinggi pada toko bangunan yang ada di Malang.
Perkembangan teknologi dan informasi dengan adanya internet yang
sangat pesat telah berpengaruh terhadap banyak hal. Salah satunya adalah
dunia bisnis (Utami, 2010). Pada saat ini sudah banyak orang yang
memanfaatkan internet sebagai media pemasaran dan bisnis, terutama di masa
pandemic covid-19. Pemanfaatan internet sebagai media pemasaran dan
bisnis disebut dengan istilah e-commerce (Wong, 2010). Hal ini terlihat
dengan maraknya e-commerce yang ada di Indonesia. Total usaha e-commerce di
Indonesia dari tahun 2006-2016 mengalami kenaikan sebesar 17% yaitu sekitar
26,2 juta (BPS, 2016).
Bagian dari e-commerce yang populer di Indonesia adalah e-
marketplace atau online marketplace (Stratupranking.com). E-marketplace
merupakan bagian dari e-commerce. Menurut Brunn, Jensen, dan Skovgaard
(2002), e-marketplace dalah wadah komunitas bisnis interaktif secara elektronik
yang menyediakan pasar dimana perusahaan dapat ambil andil dalam Business to
Business (B2B) e-commerce dan atau kegiatan e-business lain. Inti penawaran
dari e-marketplace adalah mempertemukan pembeli dan penjual sesuai dengan
kebutuhan dan menawarkan efisiensi dalam bertransaksi. Komponen yang
terlibat dalam e-marketplace tidak hanya penjual dan pembeli melainkan ada
beberapa hal lainnya (Turban dan King, 2002).
E-marketplace building material yang dibuat oleh PT. Semen Indoesia
menjadi pelopor e-marketplace khusus untuk building material di Indonesia yang
kedepannya akan menjadi sebuah Strategy Bisnis Unit (SBU). Usaha startup atau
UMKM telah terbukti mampu menjadi penunjang ekonomi suatu negara dan
pemberdayaan startup atau UMKM yang banyak berkembang saat ini adalah
dengan mengadopsi e-commerce atau e-marketplace akan tetapi tingkat adopsi di
Indonesia masih tergolong rendah (Ahmadi, Candra dan Hermawan, 2013:19).
Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor yang mendorong
pengguna dalam mengadopsi e-marketplace. Keberhasilan e-marketplace tidak
hanya bergantung pada pembuat pasar atau e-marketplace itu sendiri tetapi juga
pada partisipannya yang disebut dengan perusahaan pengguna e-marketplace
(Grewal et al., 2001). Pada studi kasus kali ini e-marketplace yang ditawarkan
adalah e-marketplace building material dimana penjual bahan bangunan adalah
salah satu partisipan atau perusahaan penggunanya. Apabila tidak ada penjual
bahan bangunan yang berminat atau bersedia menjual produknya, e-marketplace
building material tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu,
objek pada penelitian ini adalah toko bahan bangunan.
Penelitian mengenai faktor yang mendorong sebuah perusahaan untuk
mengadopsi sebuah teknologi baru atau menjual produknya di e-marketplace
sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Pada 1992 O’callaghan et al
menemukan 4 faktor yang mendorong sebuah perusahaan menggunakan
Electronic Data Interchange System in Marketing Channel. Faktor yang pertama
adalah apa yang dibutuhkan dalam fungsi penjualan telah memenuhi maka
perusahaan bersedia melakukan bisnis di Electronic Data Interchange System in
Marketing Channel. Kedua, tingkat kompabilitas untuk mengubah aktifitas jual
beli saat ini ke penjualan Electronic Data Interchange System in Marketing
Channel. Ketiga, pelanggan utama dalam rantai pasok atau kompetitor ada di
Electronic Data Interchange System in Marketing Channel dan yang keempat
kebijakan pemerintah dalam mendorong perusahaan untuk menerapkan Electronic
Data Interchange System in Marketing Channel
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang faktor pendorong sebuah perusahaan dalam menggunakan e-marketplace.
Perusahaan dalam penelitian ini adalah Toko Bangunan UD.Maju Jaya Perkasa
karena penelitian ini berdasarkan studi pada e-marketplace building material PT.
Semen Indonesia dimana toko bahan bangunan adalah salah satu partisipan dari e-
marketplace building material serta bisa dikategorikan sebuah perusahaan karena
toko bahan bangunan juga memiliki organisasi di dalamya.
Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini mengambil judul “Analisis
Faktor Yang Mempengaruhi Toko Dalam Menggunakan E-Marketplace Building
Material, Studi Kasus Pada Toko Bangunan UD. Maju Jaya Perkasa”.

1.1 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah Untuk Penelitian ini adalah:
1. Bagaimana karakteristik Toko Bangunan UD. Maju Jaya Perkasa
berpengarus signifikan terhadap penggunaan e-marketplace building
material?
2. Bagaimana Pengaruh Daya saing lingkungan bisnis dari Toko Bangunan
UD. Maju Jaya Perkasa terhadap minat menggunakan e-marketplace
building material?
3. Bagaimana Dukungan dari Pemilik Toko Bangunan UD. Maju Jaya
Perkasa terhadap keputusan untuk minat menggunakan e-marketplace
building material?
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui seberapa signifikan pengaruh karakteristik Toko Bangunan


UD. Maju Jaya Perkasa terhadap penggunaan e-marketplace building
material
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh Daya saing lingkungan bisnis dari
Toko Bangunan UD. Maju Jaya Perkasa terhadap minat menggunakan e-
marketplace building material
3. Mengatahui seberapa besar pengaruh dukungan dari Pemilik Toko
Bangunan UD. Maju Jaya Perkasa terhadap keputusan untuk minat
menggunakan e-marketplace building material

1.3 Kegunaan Penelitian


Kegunaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat
memberikan manfaat baik kegunaan secara teoritis yang akan dijabarkan
sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis :
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan melengkapi penelitian-penelitan
sejenis yang telah dilakukan sebelumnya
2. Kegunaan Praktis
Dapat dipergunakan oleh pemilik Toko Bangunan UD. Maju Jaya
Perkasa dalam menetapkan strategi pemasaran dan pembuatan
keputusan perusahaan yang akan berdamapak bagi keberlangsungan
usaha perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai