Anda di halaman 1dari 8

NAMA : M ARIF NALSA

NO BP : 1810003530150

KELAS : 4M3

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

Soal 1

Pengertian manajemen yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:

Jawab:

1. William J. Stanton
Pengertian manajemen pemasaran menurut William J. Stanton adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk
mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju, dengan maksud untuk mencapai suatu
tujuan organisasi.

2. Sofyan Assauri (2004)


Pengertian manajemen pemasaran menurut Sofyan Assauri adalah kegiatan
menganalisis, merencanakan, menkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang
terkait dengan perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasisan, promosi dan
pendistribusian produk tersebut, menetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan
agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai suatu tujuan organisasi
perusahaan jangka panjang.
3. John W. Mullins
Pengertian manajemen pemasaran menurut John W. Mullins adalah proses
menganalisis, menerapkan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program, yang
melibatkan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi produk, jasa dan ide yang
dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan target
pasar untuk mencapai tujuan organisasi.

4. Philip Wiliam J. Shultz


Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Wiliam J. Shultz adalah
merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun
bagian dari perusahaan.

5. Philip Kotler dan Armstrong (2002:14)


Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler dan Armstrong adalah
analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk

M arif nalsa_1810003530150_manajemen pemasaran_4m3


1
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.

Soal 2

Tentukan faktor Penentu Nilai Tambah Pelanggan (Customer Value)?


Jawab:

Menurut Scott Robinette dan Claire Brand (2001), faktor penentu nilai pelanggan atau
customer value diantaranya yaitu:

Rational Value
Rational value didasarkan pada kualitas produk dengan harga yang sesuai. Rational value
dapat dilihat melalui elemen-elemen, seperti:

 Product/Quality, yaitu persepsi dari manfaat yang dirasakan pelanggan terhadap


kualitas produk atau jasa, apakah sesuai dengan harapan pelanggan. Dalam hal ini
diperlukan kejelian dan intelejen manajemen untuk mencari dan menangkap
kebutuhan dan keinginan yang tersembunyi di hati pelanggan.
 Money/Price. Ini menyangkut masalah harga yang dirasakan oleh pelanggan
dibandingkan dengan nilai yang ia nikmati. Misalnya harga beli suatu produk atau
jasa, tarif dari suatu layanan. Product dan price bukan hanya merupakan syarat untuk
memasuki pasar namun juga agar produk tersebut tetap bertahan di pasar. Sayangnya,
apabila konsumen hanya membeli berdasarkan harga, maka ia hanya loyal terhadap
harga, oleh karena itu diperlukan perusahaan perlu menumbuhkan ikatan emosional
dengan pelanggan melalui emotional value.

Emotional Value
Perusahaan harus memberikan nilai emosional untuk mengubah perilaku konsumen. Hal
ini bisa dilakukan dengan memberikan kepercayaan, kenyamanan juga pengalaman berharga
yang mengesankan pada pelanggan. Nilai emosional menjadi ciri khas bagi suatu perusahaan
yang sulit ditiru perusahaan lain. Nilai emosional bisa dijelaskan melalui elemen-elemen
seperti

Equity/Trust,

Yaitu segala sesuatu yang diterima oleh pelanggan atas dasar kepercayaan dari
perusahaan, di mana perusahaan dapat memenuhi janjinya atas brand promises yang
dibuatnya, sehingga konsumen merasa enfapatkan keberuntungan dan keadilan dari
perusahaan.

M arif nalsa_1810003530150_manajemen pemasaran_4m3


2
Experience/Relationship

Yaitu sekumpulan hasil interaksi antara lembaga dan konsumen pada saat sebelum,
sedang, maupun setelah transaksi yang dapat memberikan pengalaman bagi konsumen atas
dasar kegiatan servis yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan dapat menciptakan
pengalaman pelanggan dengan menambahkan hiburan pada penawaran pelayanan atau
perusahaan bisa melakukannya dengan mengubah pengalaman pelayanan menjadi
pengalaman tidak terlupakan dengan menciptakan pengalaman pelayanan yang
menyenangkan dan memberikan pelayanan istimewa yang tidak dilupakan pelanggan.

Energy (Convenience)

Ini berhubungan dengan pengorbanan konsumen sehubungan dengan daya dan tenaga
yang dihabiskan dalam ukuran waktu untuk mendapatkan jasa. Ukuran waktu bisa
menyangkut waktu dalam perjalanan, waktu tunggu dan waktu menikmati servis. Perusahaan
provider harus mempertimbangkan segi energi dan waktu dalam pelayanan servisnya agar
bisa memberikan kenyamanan bagi pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa dari
perusahaan.

Sedangkan menu

rut Kotler (2005:68), faktor penentu customer value terdiri dari:

Product Value

Yaitu evaluasi pelanggan mengenai seberapa besar keuntungan yang dapat dinikmati
oleh pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen. Perusahaan dapat
memberikan keuntungan bagi pelanggan melalui fitur, performasi, konformasi, durabilitas
atau masa pakai, tingkat keandalan, kemudahan dalam perbaikan, model, dan desain.

Service Value

Yaitu penilaian atau value yang membedakan suatu produk dengan produk pesaingnya
yang dirasakan pembeli dalam pelayanan yang menyertai pembelian suatu produk atau jasa.
Service value bisa dilihat dalam bentuk proses pelayanan yang diterima pelanggan, apakah
cepat, tepat, memuaskan.

Personnel Value

Yaitu ukuran kemampuan, pengetahuan, dan keahlian karyawan dalam menangani


pelanggan. Personnel Value bisa dilihat dari kemampuan berkomunikasi, kecepatan dan
ketelitian karyawan menangani pelanggan, serta kesopanan dan keramahan dari karyawan
terhadap pelanggan.

Image Value

M arif nalsa_1810003530150_manajemen pemasaran_4m3


3
Yaitu value yang diperoleh dari persepsi terhadap keseluruhan komponen yang
menghasilkan jasa atau reputasi perusahaan di mata konsumen. Citra bisa dip[erolmelalui
produk, merek, gedung, lokasi, langganan, dan sebagainya.

Cost Value

Yaitu biaya yang dibayar pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa.

Cost Value ini meliputi:

 Biaya moneter, yaitu uang yang dikeluarkan untuk melakukan pembelian terhadap
suatu produk (harga beli).
 Biaya waktu, yaitu besarnya waktu yang harus dikeluarkan pelanggan untuk
memperoleh suatu produk. Misalnya waktu yang dihabiskan untuk mencapai lokasi,
kecepatan transaksi.
 Biaya energi, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk menggunakan
produk. Misalnya ongkos perawatan, konsumsi bahan bakar.
 Biaya fisik, berupa rasa kesal, tidak sabar, atau senagn selama proses memperoleh
servis.

Soal 3

Untuk melaakukan tugasnya, manajer pemasaran melaksanakan proses pemasaran. Buatlah


penjelasan mengenai Proses Manajemen Pemasaran tersebut!

Jawab:

1. Analisis peluang pasar

Analisis lingkungan pemasaran sangatlah penting sekali untuk meraih segala peluang-
peluang pada perubahan-perubahan yang terjadi.

2. Meneliti dan memilih pasar sasaran dan upaya memposisikan pasar

Kisi-kisi produk atau pasar harus dapat diperkirakan dari masing-masing kelompok
pasar sasaran. Selain itu perusahaan harus dapat mengembangkan strategi penempatan
(positioning strategis) pada pasar sasarannya.

3. Mengembangkan strategi pemasaran

Perusahaan harus mengembangkan suatu perbedaan-perbedaan dan strategi


penempatan pada pasar sasarannya. Perusahaan harus mampu memberikan keistimewaan-
keistimewaan yang lain dari pesaingnya dan mampu memenuhi keinginan para pelanggan.
Perusahaan harus mampu mengembangkan sebuah peta kedudukan produknya, agar
menduduki posisi yang lebih baik dari pesaing-pesaingnya.

4. Perencanaan program pemasaran

M arif nalsa_1810003530150_manajemen pemasaran_4m3


4
Strategi pemasaran terdiri atas pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.

5. Pengorganisasian , pelaksanaan, dan upaya pengendalian pemasaran

Pengorganisasian berarti membentuk struktur, personalia pemasaran, dan menetapkan


tugas secara jelas serta terkoordinir. Selain itu bagaimana personalia itu dilatih, diarahkan,
dimotivasi, dan dievaluasi. Manajer perusahaan juga menganalisa secara berkala profitabilitas
nyata dari berbagai produk, kelompok pelanggan, saluran distribusi.

Soal 4

Cari 1 buah brand ternama dari perusahaan lokal Indonesia. Analisalah brand tersebut dan
beri pejelasan atua gambaran mengapa brand tersebut masih bertahan sampai hari ini
ditengah persaingan industry yang begitu kompetitif!

Jawab:

STARBUCKS

Strategi Pemasaran: Cara Starbucks Menjual Kopi dengan Harga Mahal Tapi Laku di
Pasaran

Di Indonesia, harga sebuah kopi Starbucks bertaksir antara 30-60 ribu rupiah. Untuk
ukuran sebuah kopi, harga itu memang terbilang sangat mahal. Namun siapa sangka jika
Starbucks tetap mampu bertahan di tanah air. Bahkan hingga saat ini ratusan cabang juga
sudah ada saat ini, jumlah itu mungkin bisa bertambah. Lantas, bagaimana strategi pemasaran
Starbucks yang bisa membuat mereka bertahan hingga saat ini? Notesmatic menjabarkan jika
toko kopi asal Amerika Serikat tersebut mengutamakan dua hal, yakni kualitas pelayanan
serta strategi pemasaran. Apa saja itu?

Kualitas dari produk selalu menjadi pilar utama dari kekuatan Starbucks. Dengan
kualitas tersebut, mereka bisa ‘menyiarkan’ kepada semua orang jika kopi buatan dari
Starbucks diracik sendiri dengan proses yang panjang sehingga menghasilkan sebuah cita
rasa yang khas nan unik.

Kualitas Produk

Starbucks selalu menempatkan posisi mereka sebagai sebuah brand premium yang
mengandalkan kualitas dari cita rasa kopi yang unik. Akan tetapi, mereka tidak hanya
menawarkan produk dalam bentuk kopi saja namun juga fasilitas tempat yang nyaman.

Tanpa sadar, Starbucks ternyata sangat peduli dengan kenyamanan pelanggan mereka.
Untuk itu, mereka membuat sebuah toko kopi secara mewah dengan standar kualitas tertentu.

M arif nalsa_1810003530150_manajemen pemasaran_4m3


5
Dengan begitu, pelanggan selalu meninggalkan kesan baik ketika menutup pintu untuk keluar
dari toko.

Target dari Starbucks adalah mereka yang berada di level kelas menengah ke atas
dimana meminum kopi bukan lagi hanya menjadi ajang untuk memenuhi kebutuhan saja,
melainkan juga ajang ngobrol dengan teman ataupun pacar. Itulah kenapa mereka membuat
tempat yang sangat nyaman.

Singkatnya, Starbucks tidak hanya membicarakan mengenai minuman tetapi juga


bagaimana tempat mereka menjadi sebuah zona kenyamanan bagi para pelanggan mereka
yang ingin melepaskan diri dari situasi yang penat.

Pemasaran yang tidak biasa

Apa yang membuat Starbucks spesial dibandingkan dengan jenis toko kopi lainnya?
Jawabannya adalah cara mereka memperlakukan pelanggan. Starbucks sangat sadar
jika customer retention merupakan salah satu cara yang membuat mereka bisa bertahan di
bisnis yang semakin sengit

“Customer retention adalah metrik yang dilakukan oleh sebuah perusahaan agar dapat
membuat pelanggan mereka kembali lagi dalam membeli produk mereka”

Bagaimana cara Starbucks mendapatkan pelanggan yang loyal? Caranya adalah dengan
membuat promo tertentu. Jika kamu familiar, Starbucks pernah membuat promo potongan
harga untuk pelanggan yang memiliki gelar mereka. Itu adalah dari sekian banyak contoh
yang pernah mereka lakukan.

Iklan yang Jor-joran

Pada awalnya, Starbucks tidak pernah melakukan strategi pemasaran yang konvensional,
seperti melakukan pemasangan billboard, pembuatan flyer hingga membuat iklan di tv.
Semuanya mulai berubah ketika Starbucks go internasional, tepatnya pada pada tahun 2007.

Jumlah tersebut terus bertambah seiring semakin banyaknya cabang mereka di seluruh
dunia. Pada tahun 2018 lalu, mereka mengeluarkan uang mencapai 260 juta dollar untuk
melakukan pemasaran di seluruh dunia. Hasilnya, Starbucks semakin terkenal dan cabang
mereka terus bertambah, termasuk di Indonesia.

Lebih lanjut, mereka tidak hanya membuat iklan secara konvensional melainkan juga
merambah ke dunia digital. Di Instagram, mereka mempunyai pengikut kurang lebih 18 juta
dengan beragam konten yang menarik. Mereka menggunakan beberapa jenis konten, mulai
dari produk branding, testimonial hingga kampanye tertentu.

M arif nalsa_1810003530150_manajemen pemasaran_4m3


6
Tak hanya itu, Starbucks juga membranding diri mereka di beberapa sosial media lain,
seperti Facebook dan Twitter dalam bentuk tulisan. Dari sisi visual, mereka juga melakukan
strategi pemasaran menggunakan Youtube.

Gimmick Ala Starbucks

Starbucks merupakan pionir dari penggunaan nama di dalam setiap gelas kopi. Itu
merupakan salah satu cara agar mereka ‘dekat’ dengan para pelanggan mereka. Namun di
beberapa kesempatan, para pegawai Starbucks kerap kali kecolongan karena penulisan nama
yang salah.

Sebagai contoh, ada nama seseorang Fatty yang memesan segelas kopi Starbucks.


Masalahnya, yang didapatkannya adalah segelas kopi bernama ‘Fate’ bukan Fatty. Benarkah
pegawai Starbucks salah dalam penulisan nama, atau mereka sengaja melakukan hal tersebut?

Ada sebuah teori yang menyatakan jika Starbuck ‘sengaja’ salah menuliskan nama dari
para pelanggannya untuk mendapatkan iklan gratis. Teori tersebut dikemukakan melalui
sebuah video dari Youtube di Channel Super Deluxe.

Menurut mereka, kesalahan penulisan tersebut dilakukan agar para pelanggan


mempostingnya melalui sosial media. Bayangkan, saat ini Starbucks mempunyai lebih dari
27 ribu cabang di seluruh dunia. Jika seorang di satu cabang memposting hal tersebut di
Instagram, berapa banyak dari semua cabang? Itu yang dimaksudkan sebagai pengiklanan
secara gratis.

Beberapa waktu lalu, Starbucks untung besar dari penayangan Game of Thrones. Serial
tv dari HBO tersebut secara spontan menayangkan sebuah scene yang memperlihatkan gelas
dengan lambang berwarna hijau. Fans yang peka melihatnya sebagai sebuah bercandaan di
media sosial.

Bercandaan itu tampaknya menguntungkan bagi Starbucks. Menurut Stacy Jones, CEO
Sebuah Perusahaan Marketing di Hollywood, Starbucks beruntung sebab mereka
mendapatkan iklan gratis yang estimasi nilainya mencapai 2,3 miliar dollar. 

Jones menyebutkan jika Starbucks mendapatkan lebih dari 10 ribu mention di berbagai


media periklanan, mulai dari media sosial, media cetak hingga televisi nasional hanya dalam
waktu 48 jam. Di forum Talkwalker, pembicaraan mengenai Starbucks malah tembus sampai
198 ribu mention yang mengakibatkan brand awareness mereka meningkat pesat.

Kesimpulannya, Starbucks melakukan berbagai hal agar mereka bisa menjadi salah satu
raksasa bisnis hingga saat ini. Kepopuleran mereka mungkin sedikit tersaingi oleh fenomena
kedai kopi yang semakin banyak di Indonesia.

M arif nalsa_1810003530150_manajemen pemasaran_4m3


7
M arif nalsa_1810003530150_manajemen pemasaran_4m3
8

Anda mungkin juga menyukai