Anda di halaman 1dari 8

MARKETING M IX : STRATEGI DAN IMPLEMENTASI MARKETING MIX

DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN


YUNIKA SUSAN MARO 22121033
UNIVERSITAS CENDEKIA MITRA INDONESIA, yunikamaro4@gmail.com

ABSTRAK
Keberadaan media massa sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.
Seiring dengan perkembangan industri media, berbagai strategi dilakukan oleh setiap
perusahaan media agar dapat bertahan dan menjawab tantangan di tengah persaingan yang
semakin tajam. Marketing mix adalah konsep yang penting dalam pemasaran, yang
melibatkan empat elemen utama, yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Tujuan dari
marketing mix adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan, meningkatkan kesadaran merek,
dan mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam artikel ini, kami akan menganalisis peran
masing-masing elemen marketing mix dalam meningkatkan penjualan. Produk adalah elemen
penting dalam marketing mix, karena kualitas, fitur, dan manfaat produk dapat
mempengaruhi minat dan keputusan pembelian pelanggan. Dengan demikian secara
keseluruhan, artikel ini membahas tentang analisis peran,strategi dan implementasi marketing
mix dalam meningkatkan, jika perusahaan dapat memahami dan menerapkan marketing mix
dengan baik maka tidak menutup kemungkinan perusahaan akan mencapai tujuannya

Kata Kunci: Strategi ,Marketing Mix, tujuan, elemen penting marketing mix

I. PENDAHULUAN
.
Pemasaran (Marketing) sendiri diartikan sebagai proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Dari definisi tersebut dapat dipahami
bahwa pemasaran mencakup usaha perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan
pelanggan memilih produknya adalah dengan mengidentifikasi produk yang
dibutuhkan konsumen, menentukan harga produk, menentukan cara
mempromosikan produk yang akan dijual dan tempat untuk menjual produk
tersebut. Jadi pemasaran merupakan kegiatan saling berhubungan sebagai suatu
sistem untuk menghasilkan suatu keuntungan bagi perusahaan yang dijalankan.
Salah satu strategi yang diterapkan untuk meningkatkan penjualan adalah Bauran
Pemasaran (Marketing mix)Menurut Kotler, bauran pemasaran/Marketing mix
adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikenadalikan yang
digunakan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan yang
diinginkan dalam pasar sasaran. Kepuasan pelanggan atau loyalitas pelanggan
yang diharapkan adalah kepuasan yang dilihat dari segi product, price, promotion,
place.

II. PEMBAHASAN
STRATEGI MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN)
Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran pemasaran sebagai :
serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Keempat
unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang
disebut four p's, adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing mix atau bauran pemasaran sangat penting diperhatikan pada saat
awal pembentukan bisnis restoran atau rumah makan. Bisnis restoran atau
rumah makan seharusnya ditangani dari biaya makanan (food cost), pekerja,
sewa (jika lokasi usaha bukan milik pribadi), promosi dan iklan, kualitas
makanan, pelayanan pelanggan, keuntungan dan tentunya sikap untuk
melanjutkan tipe bisnis ini. Adapun bauran pemasaran meliputi :
1. Produk (Product):
Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.Produk dalam bisnis restoran
sangat bergantung pada pengalaman. Produk dapat berupa paket yang
lengkap yang terdiri dari makanan, minuman, servis, atmosfer dan
kenyamanan yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan
menciptakan kesan yang tidak terlupakan. Pengunjung di restoran
membayar untuk pengalaman makan secara total bukan hanya untuk
makanannya saja. Tingkatan produk-produk restoran dapat
didiskripsikan dalam 3 tingkatan, yaitu: the core product, the formal
product, dan the augment product. Produk-produk restoran juga dapat
dianalisis sama seperti produk lain, misalnya: atmosphere, product
development, product positioning, product life cycle. Jadikan produk
makanan mempunyai rasa yang enak dan mempunyai keunikan supaya
bisa menembus pasaran. Makanan enak akan menarik pembeli untuk
terus datang kembali dan menjadi pelanggan setia. Sedangkan unik
berarti beda dalam bentuk penyajian, modifikasi resep makanan,
pelayanan, atau apa saja yang bisa menarik perhatian pembeli. Supaya
suatu bahan menarik perhatian (terlihat unik) maka harus diolah dan
divariasikan, sehingga diperoleh aneka produk pangan dengan
penampilan, bentuk, tekstur, warna, aroma dan cita rasa yang memikat.
Untuk membuat produk demikian tidak selalu harus menggunakan bahan
dasar mahal. Keputusan lain mengenai kebijakan produk yang perlu
diperhatikan adalah mengenai model, merk, label dan kemasan. Untuk
itu ada beberapa kemungkinan misalnya membuat model tertentu
sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan.
Strategi kemasan hendaknya diarahkan untuk terciptanya manfaat
tambahan, misalnya menambah ketahanan perlindungan kualitas,
mempunyai efek promosi dan lain- lain. Sedangkan keputusan mengenai
label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen, mempunyai
efek promosi dan lain-lain. Atribut produk meliputi:
1. Merek, merek adalah nama, simbol atau lambang, istilah, desain yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan deferensi terhadap produk
pesaing.
2. Kemasan, kemasan adalah proses yang berkaitan dengan perancangan
pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk.
3. Labeling, labeling adalah bagian dari suatu produk yang
menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label
juga merupakan bagian dari kemasan, dan kemasan meruakan bagian
dari etiket produk.
4. Layanan pelengkap.
5. Jaminan, adalah janji yang merpakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen.
2. Lokasi atau distribusi (place)
Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab
lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung.
Lokasi usaha yang berada di pinggir jalan atau ditempat yang strategis
cukup menyedot pengunjung untuk sekadar mampir dan mencicipi
hidangan dan konsep yang ditawarkan. Memang untuk mendapatkan
lokasi yang strategis memang mahal. Lokasi merupakan faktor yang
penting dalam mencapai keberhasilan sebuah restoran, yaitu menyangkut
antara lain good visibility, easy access, convenience,curb side appeal,
parking. Keputusan saluran akan mempengaruhi dua hal, yaitu
jangkauan penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih
jelas dipengaruhi unsur-unsur lain yang terdapat dalam bauran
pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang ingin dicapai, ciri-ciri
pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang ditawarkan.
Penilaian terhadap alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis,
efektfitas dan pengendalian.
3. Promosi (promotion)
Langkah kecil berupa promosi dalam berbagai cara untuk meraih target
pemasaran yang belum di raih. Promosi adalah aktivitas yang dilakukan
restoran untuk mencari konsumen, bukan hanya untuk sekali datang,
tetapi juga konsumen yang akan melakukan pembelian berulang
(pelanggan). Tujuan dari promosi adalah meningkatkan awareness
meningkatkan persepsi konsumen, menarik pembeli pertama, mencapai
persentase yang lebih tinggi untuk konsumen yang berulang,
menciptakan loyalitas merek, meningkatkan average check,
meningkatkan penjualan pada makanan tertentu atau waktu-waktu
khusus, dan mengenalkan menu baru. Cara promosi yang dapat
dilakukan antara lain dengan promosi mounth by mounth, mengikuti
even-even tertentu, mengadakan diskon kusus pada saat tertentu,
memberi member card pada pelanggan. Dapat juga dilakukan melalui
promosi seperti reklame, sisipan pada koran dan media massa atau
menggunakan spanduk. Selain itu membuat konsep resto yang unik dan
disukai oleh pelanggan. Kebijakan pembauran pemasaran tentu akan
lebih berhasil jika apa telah diprogram dikomunikasikan dengan tertara
yang baik. mengkomunikasikan program perusahaan kepada masyarakat
konsumen dapat dilakukan dengan empat variabel, yaitu :
1. Periklanan : Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,
barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Personal selling: Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu
calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
3. Publisitas: Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu
produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam
media mass dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara
langsung.
4. Promosi penjualan: Kegiatan pemasaran selain personal selling,
periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan
efektifita.
4. Harga (price)
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan
jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau
pengguna suatu barang dan jasa (tjiptono, 2000) Harga juga merupakan
pertimbangan yang penting dalam memilih restoran. Faktor-faktor yang
mempengaruhi harga yang diterapkan dalam sebuah restoran, adalah:
hubungan antara permintaan dan penawaran, penurunan loyalitas
konsumen, sales mix, harga-harga dalam persaingan, biaya overhead,
aspek psikologis, kebutuhan untuk meraih laba. Cara menentukan harga
yang tepat adalah dengan melihat harga jual pesaing sejenis, tentunya
dengan kualitas dan porsi makanan yang kira-kira sama. Kemudian,
tetapkan harga jual produk makanan tersebut sedikit lebih murah
daripada harga jual prouk pesaing sejenis agar konsumen mau mencoba
produk makanan yang ditawarkan di resto. Tetapi harga jual bisa tidak
selalu lebih rendah dibanding pesaing sejenis, jika resto mempunyai
karakteristik kusus yang menarik konsumen. Sehingga resto mempunyai
nilai lebih dibanding resto pesaing sejenis. Keputusan tentang harga jual
mempunyai implikasi yang cukup luas perusahaan maupun konsumen.
Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya
daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian,
khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan menjadi masalah
bagi perusahaan yang baru berdiri. Tujuan akan sangat mempengaruhi
tingkat harga jual yang akan ditetapkan perusahaan. Adapun tujuan
penetapan harga jual adalah :
1. Untuk Survival
Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang
sangat gencar, pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas
menganggur, maka yang diinginkan perusahaan adalah bagaimana
untuk bertahan hidup dalam kondisi untuk tetap eksis dalam dunia
bisnisnya maka perusahaan akan menetapkan harga jual sekedar dapat
menutupi tetap dan variabel saja.
2. Penetrasi Pasar
Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang
dipasarkannya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang
rendah. Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli
akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit akan semakin kecil
seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak
pesaing.
3. Maksimumkan Laba
Dalam Jangka Pendek Jika perusahaan menetapkan untuk
mendapatkan keuntungan setinggi mungkin, maka akan ditetapkan
harga jual tinggi.
4. Mendapatkan Uang Secepat Mungkin.
Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan
akan menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk
mendapatkan uang tunai dengan cepat.
5. Untuk Keunggulan
Dalam Kualitas Produk Suatu perusahaan mungkin bertujuan agar
kualitas produk yang dipasarkannyRselalu yang terbaik. Untuk itu
perlu di penelitian dan pembangan yang terus menerus.
PENGERTIAN VOLUME PENJUALAN
Berikut ini pengertian volume penjualan yang dikemukakan oleh Freddy
Rangkuti (2009 : 207) bahwa volume penjualan adalah pencapaian yang
dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu
produk. Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya
penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter.
ANALISIS SWOT
SWOT adalah singkatan yang diambil dari huruf depan kata Strength,
Weakness, Opportunity dan Threat, yang dalam bahasa Indonesia diartikan
sebagai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Metode analisis SWOT
bisa dianggap sebagai metode analisis yang paling dasar, yang berguna untuk
melihat suatu topik atau permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil
analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan
dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis
SWOT akan membantu perusahaan untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan
atau tidak terlihat oleh perusahaan itu sendiri. Tripomo dan Udan(2005:118)
http://dansseptianda.blogspot.com/2012/04/pendapat-para-ahli tentang-
analisis.htm (dikutip 23 Maret 2013) mendefinisikan analisis SWOT adalah
“Penilaian atau assessment terhadap indentifikasi situasi untuk menemukan
apakah suatu kondisi dikatakan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang, atau
ancaman yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strenght) adalah situasi internal organisasi yang berupa
kompentesi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi yang dapat
digunakan untuk menangani peluang dan ancaman.
b. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi yang berupa
kompentesi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi yang dapat
digunakan untuk menagani kesempatan dan ancaman.
c. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi
menguntungkan. Organisasi-organisasi yang berada dalam suatu industri yang
sama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi
eksternal tersebut.
d. Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi
menimbulkan kesulitan. Organisasi-organisasi yang berada dalam satu industri
yang sama secara umum akan merasa dirugikan /dipersulit/terancam bila di
hadapkan pada kondisi eksternal tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa
kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan
eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis Swot.
Analisis Swot membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities)
dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan
Kelemahan (weaknesses)
IMPLEMENTASI MARKETING MIX MENINGKATKAN VOLUME
PENJUALAN
Strategi dan implementasi marketing mix yang efektif dapat menjadi kunci
keberhasilan dalam meningkatkan penjualan suatu perusahaan. Berikut adalah
beberapa langkah penting dalam implementasi strategi marketing mix untuk
meningkatkan penjualan:
1. Analisis Pasar dan Pelanggan:
Langkah pertama adalah melakukan analisis pasar yang mendalam
untuk memahami tren pasar, preferensi pelanggan, dan kebutuhan yang
belum terpenuhi. Hal ini akan membantu perusahaan mengidentifikasi
peluang penjualan potensial dan merancang strategi marketing mix
yang sesuai.
2. Pengembangan Produk yang Menarik:
Berdasarkan hasil analisis pasar, perusahaan harus mengembangkan
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk yang menarik, inovatif, dan berkualitas tinggi akan memiliki
daya tarik yang lebih besar bagi konsumen dan meningkatkan
kemungkinan penjualan. Dalam pengembangan produk, perusahaan
juga harus mempertimbangkan diferensiasi produk dari pesaing untuk
membangun keunggulan kompetitif.
3. Penetapan Harga yang Tepat:
Strategi penetapan harga yang tepat sangat penting untuk
meningkatkan penjualan. Perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-
faktor seperti biaya produksi, nilai produk, harga pesaing, dan
permintaan pasar. Penetapan harga berdasarkan nilai produk atau
penetapan harga yang kompetitif dapat menjadi strategi yang efektif.
Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan strategi penetapan
harga promosi untuk mendorong penjualan dalam jangka waktu
tertentu.
4. Distribusi yang Efisien:
Saluran distribusi yang efisien dan tepat adalah kunci untuk
memastikan produk tersedia bagi pelanggan. Perusahaan harus
memilih saluran distribusi yang paling sesuai dengan karakteristik
produk dan kebutuhan pasar. Pilihan dapat meliputi pengecer, grosir,
distributor, atau saluran distribusi online seperti platform e-commerce.
Perusahaan juga harus memastikan kelancaran aliran produk dari
pabrik ke konsumen akhir.
5. Promosi yang Efektif:
Strategi promosi yang tepat dapat membantu meningkatkan kesadaran
merek, minat pelanggan, dan penjualan. Perusahaan perlu memilih
metode promosi yang sesuai dengan target pasar mereka. Ini dapat
mencakup periklanan di media cetak, televisi, radio, atau media digital
seperti iklan online dan pemasaran media sosial. Selain itu, program
penjualan langsung, program diskon, atau kampanye pemasaran konten
juga dapat meningkatkan penjualan.
6. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja:
Selama implementasi marketing mix, perusahaan harus secara teratur
memantau dan mengukur kinerja pemasaran mereka. Hal ini
melibatkan analisis data penjualan, tren pasar, respons pelanggan, dan
pengembalian investasi dari setiap elemen marketing mix. Pengukuran
dan pemantauan ini akan membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi keberhasilan, mengidentifikasi area yang perlu
diperbaiki, dan mengoptimalkan strategi marketing mix mereka.
KESIMPULAN
Dalam artikel ini, kita telah menganalisis strategi, dan implementasi marketing
mix dalam meningkatkan penjualan suatu perusahaan. Marketing mix, yang terdiri
dari produk, harga, distribusi, dan promosi, merupakan kerangka kerja yang
penting dalam pemasaran. Setiap elemen memiliki peran yang krusial dalam
mencapai tujuan penjualan dan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
Dalam implementasi strategi marketing mix, langkah-langkah penting meliputi
analisis pasar dan pelanggan, pengembangan produk yang menarik, penetapan
harga yang tepat, distribusi yang efisien, promosi yang efektif, serta pengukuran
dan pemantauan kinerja. Penting bagi perusahaan untuk memahami pasar mereka,
mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, menentukan
harga yang tepat, memilih saluran distribusi yang sesuai, dan mengkomunikasikan
nilai produk melalui promosi yang efektif.
Dalam mengimplementasikan marketing mix, penting untuk mempertimbangkan
keseluruhan gambaran dan menjaga keseimbangan antara elemen-elemen tersebut.
Koordinasi yang baik antara produk, harga, distribusi, dan promosi akan
memastikan bahwa strategi pemasaran perusahaan berjalan secara sinergis untuk
mencapai peningkatan penjualan dan membangun keunggulan kompetitif.
Dengan memahami peran, strategi, dan implementasi marketing mix, perusahaan
dapat memperkuat posisi mereka di pasar dan mencapai keberhasilan dalam
mencapai target penjualan serta membangun hubungan yang lebih kuat dengan
pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

Sofjan Assauri, 2008, Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi,Cet. 8,


PT. Raja Grafindo, Jakarta
Maulida Rahmat Reni, 2012, Analisis Strategi Pemasaran pada PT.Koko Jaya
Prima Makasar.Universitas Makassar.
Kotler, P. dan Keller, K. 2009.Manajemen Pemasaran.Erlangga, Jakarta.
Bakar, Abu, 2005, Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses
Keputusan Pembelian tKonsumen Pada Jamu di Banda Aceh, Skripsi di Terbitkan
http://www.googlecendekia.com. Sumatra Utara. Program S1 Universitas Sumatra
Utara.
Selang,C.A.Bauran pemasaran (marketing mix) pengaruhnya terhadap loyalitas
konsumen pada fresh mart Bahu Mall,Manado.Jurnal EMBA:Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol. 1, No. 3, 2013
Emmy Indrayani, 2008, “Loyalitas Merek Sebagai Dasar Strategi Penentuan
Harga”, Jakarta: Jurnal Fakultas Ekonomi Gunadarma
Kotler, Philip, 1996, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Pengendalian, Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip, AB. Susanto, 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku 2,
SalembA Empat.
Kurniawan, Arief Rakhman. 2014.” Total Marketing”. hlm.
18 .Yogyakarta:Kobis.
http://ejournal.itbwigalumajang.ac.id/index.php/wiga/article/view/68
https://www.academia.edu/download/38643336/BAURAN_PEMASARAN.pdF
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1295332&val=11322&title=Analisa%20Strategi%20Marketing%20Mix
%20Menggunakan%20Konsep%204p%20Price%20Product%20Place
%20Promotion%20pada%20PT%20Haluan%20Riau
https://journals.usm.ac.id/index.php/solusi/article/view/3001

Anda mungkin juga menyukai