Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATA KULIAH

“KOMUNIKASI PEMASARAN MATERI 2”

OLEH :
RATU ISTRI OKA PRADNYA PUTRI
210050003
DQ 215

PRODI BISNIS DIGITAL


FAKULTAS BISNIS DAN VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS STIKOM BALI
Nama : Ratu Istri Oka Pradnya Putri
Kelas : DQ215
NIM : 210050003

 Analisis Komunikasi Pemasaran


Analisis situasi adalah analisis yang berguna untuk mengetahui kekuatan
situasi organisasi pada saat sekarang. Cara yang dapat ditempuh dalam analisis
situasi adalah dengan menggunakan analisis SWOT. Perusahaan perlu
melakukan investasi pada sistem komunikasinya dengan konsumen,
pelanggan, dan masyarakat luas yang terkait dengan eksistensi perusahaan
(stakeholder). komunikasi yang selama ini dianut, hanya mementingkan upaya
perusahaan memikat konsumen dengan mengandalkan iklan dan promosi
semata mulai dipertanyakan banyak pihak. Munculnya berbagai alat
komunikasi, pesan dan audiens memaksa perusahaan menoleh pada
Integrated Marketing Communications. Komunikasi pada pemasaran bertujuan
untuk meningkatkan Brand Awareness atau pencitraan jasa yang baik tidak
hanya itu namun juga harus dapat meningkatkan jumlah pengunjungnya juga.
 Sistem Organisasi Terkait Kegiatan Komunikasi Pemasaran
Analisis situasi memang tidak pernah lepas dari upaya untuk menyusun
strategi. Untuk mengetahui kondisi lingkungan tersebut Organisasi/Perusahaan
menggunakan sistem analisis SWOT untuk mengetahui kondisi keadaan
lingkungan perusahaan serta mengukur kekuatan,kelemahan,peluang dan
ancaman dari usaha yang akan dibangun. Analisis SWOT sendiri adalah
Strenght, Weakness, Opprtunities, dan Threats. Pemasaran selalu
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan individu dan kebutuhan
kelompok, dalam pemenuhan kebutuhan yang diinginkan mengandung nilai
kesesuaian yang dibutuhkan dan dapat menimbulkan kepuasan individu dan
kelompok.
 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan konsumen melibatkan konsumen untuk
mengidentifikasi kebutuhan mereka, mengumpulkan informasi, mengevaluasi
alternatif dan kemudian membuat keputusan pembelian mereka. Perilaku
konsumen dapat ditentukan oleh faktor ekonomi dan psikologis dan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti nilai-nilai sosial dan budaya.
Perilaku pengambilan keputusan konsumen merupakan prosedur yang
kompleks dan melibatkan segala sesuatu mulai dari pengenalan masalah
hingga aktivitas pasca pembelian. Setiap konsumen memiliki kebutuhan yang
berbeda dalam kehidupan sehari-hari mereka dan ini adalah kebutuhan yang
membuat daripada membuat keputusan yang berbeda.
Model perilaku pembelian adalah salah satu metode yang digunakan oleh
pemasar untuk mengidentifikasi dan menelusuri proses pengambilan
keputusan seorang pelanggan dari awal hingga akhir. Proses ini dikategorikan
menjadi 5 tahap yang berbeda yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Butuh Pengakuan

Pengenalan kebutuhan terjadi ketika konsumen secara tepat menentukan


kebutuhan mereka. Konsumen mungkin merasa kehilangan sesuatu dan perlu
mengatasi masalah ini untuk mengisi kekosongan tersebut. Ketika bisnis dapat
menentukan kapan target pasar mereka mulai mengembangkan kebutuhan
atau keinginan ini, mereka dapat memanfaatkan peluang ideal untuk
mengiklankan merek mereka.
2. Pencarian Informasi

Tahap pencarian informasi dalam proses keputusan pembeli cenderung


berubah secara terus-menerus karena konsumen membutuhkan semakin
banyak informasi tentang produk yang dapat memuaskan kebutuhan
mereka. Informasi juga dapat diperoleh melalui rekomendasi dari orang-orang
yang memiliki pengalaman sebelumnya dengan produk.
Pada tingkat ini, konsumen cenderung mempertimbangkan manajemen
risiko dan menyiapkan daftar fitur dari merek tertentu. Hal ini dilakukan karena
kebanyakan orang tidak ingin menyesali keputusan pembelian
mereka. Informasi produk dan jasa dapat diperoleh melalui beberapa sumber
seperti:

- Sumber komersial: iklan, kampanye promosi, tenaga penjualan atau


kemasan produk tertentu.
- Sumber pribadi: Kebutuhan didiskusikan dengan keluarga dan teman
yang memberikan rekomendasi produk.
- Sumber public: Radio, surat kabar dan majalah.
- Sumber pengalaman: Pengalaman pelanggan sendiri dalam
menggunakan merek tertentu.
3. Evaluasi Alternarif

Langkah ini melibatkan evaluasi berbagai alternatif yang tersedia di pasar


bersama dengan siklus hidup produk . Setelah ditentukan oleh pelanggan apa
yang dapat memuaskan kebutuhan mereka, mereka akan mulai mencari
pilihan terbaik yang tersedia. Evaluasi ini dapat didasarkan pada berbagai
faktor seperti kualitas, harga atau faktor lain yang penting bagi pelanggan.

4. Keputusan Pembelian

Ketika semua tahapan di atas telah dilalui, kini pelanggan akhirnya


memutuskan untuk melakukan keputusan pembelian. Pada tahap ini,
konsumen telah mengevaluasi semua fakta dan telah sampai pada kesimpulan
logis yang didasarkan pada pengaruh dari kampanye pemasaran atau pada
hubungan emosional atau pengalaman pribadi atau kombinasi keduanya.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Pembelian produk dilanjutkan dengan evaluasi pasca pembelian yang


mengacu pada analisis apakah produk tersebut bermanfaat bagi konsumen
atau tidak. Jika produk telah sesuai dengan harapan pelanggan, mereka akan
berfungsi sebagai duta merek yang dapat mempengaruhi konsumen potensial
lainnya yang akan meningkatkan basis pelanggan merek tertentu.

 Proses Pembelajaran Konsumen

Proses belajar adalah salah satu tahapan penting yang


dilalui konsumen secara sadar maupun tidak sadar, dengan
adanya pembelajaran konsumen tersebut maka pemasar perlu memahami
bagaimana, kapan, dimana, dalam kondisi apa, konsumen itu mengalami
proses belajar. Pengalaman dalam mengkonsumsi atau menggunakan
suatu produk pun menjadi salah satu proses pembelajaran konsumen, apakah
nantinya mengkonsumsi lagi, atau mengurangi pengkonsumsian atau bahkan
tidak akan memakai produk itu lagi, semua akan terekam
dalam ingatan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai