Disusun Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas ini
dengan judul “Penyakit Pada Masa Kehamilan; Diabetes Melitus, Gangguan
Kardiovaskuler (Pre Eklamsia & Eklamsia) Dan Anemia”.
Dalam proses penulisan tugas ini penulis telah berusaha sebaik mungkin. Namun
demikian penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
penyempurnaan dari tugas ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya.
Harapan penulis, semoga tugasini dapat berguna bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan diartikan sebagai proses dari pembuahan dan penyatuan sperma
atau sel telur yang diikuti dengan proses implantasi atau nidasi. Jika dihitung dari
saat pembuahan hingga kelahiran bayi, kehamilan normal terjadi selama 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan dalam kalender internasional.
Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester dengan trimester pertama berlangsung
selama 12 minggu, yaitu minggu ke1 sampai 12, trimester kedua yaitu 15
minggu, yaitu minggu ke 13 sampai minggu ke 27 dan trimester ketiga yaitu 13
minggu yaitu pada minggu ke 28 sampai minggu ke 40 (Prawihardjo, 2018).
Dari serangkaian proses kehamilan hingga persalinan, banyak proses
tersebut yang dapat membahayakan wanita dan janinnya bahkan dapat
menyebabkan kematian. Ada kemungkinan masa kehamilan, persalinan, nifas
dan neonatus yang semula fisiologis bisa berkembang menjadi patologis dan
dapat mengancam ibu dan janinnya. Kehamilan dengan komplikasi pada ibu
hamil dan bersalin merupakan masalah yang kompleks, karena komplikasi
kehamilan tersebut dapat menyebabkan kematian langsung ibu hamil atau
bersalin (Putri & Nunung, 2020).
United nations international Children”s Emergency Found (UNICEF)
menyatakan bahwa hampir 10.000 wanita meninggal setiap tahun akibat masalah
selama kehamilan dan persalinan. Kehamilan sebagai suatu kondisi fisiologis
yang dapat diikuti dengan kondisi patologis yang mengancam kondisi ibu dan
janin. (Fitriani, 2016). Masalah yang terjadi pada ibu hamil selama kehamilan
diantaranya kehamilan ektopik atau tuba, perdarahan vagina, keguguran,
hiperemesis gravidarum, demam, plasenta previa, fibroid (mioma), abrupsio
plasenta, infeksi, diabetes mellitus gestasional, preeklampsia, PIH, dan anemia
(Simkin, dkk, 2011).
Diabetes melitus gestasional (DMG) merupakan intoleransi glukosa pada
berbagai tingkatan yang terjadi selama kehamilan. DMG pada wanita
meningkatkan risiko kematian sebelum kelahiran pada ibu dan bayinya, tingkat
kesakitan pada ibu dan meningkatkan risiko berkembangnya DM tipe-2 setelah
melahirkan (Anna Marliyati and Roosita, 2016). Menurut World Health
Organization (WHO), sekitar 585.000 ibu meninggal setiap tahun dan selama
kehamilan atau persalinan, 28% diantaranya disebabkan oleh Diabetes Mellitus.
(Fitriani, 2016).
Preeklamsia adalah kealiann muti sistemik yang terjadi pada kehamilan yang
ditandai dengan adanaya hipertensidan edema serta dapat disertai proteinuria,
biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 minggu keatas. Sedang eclampsia adalah
kondisi dimana passion meemenuhi kriteria preeklamsia dengan disertai kejang
yang tidak diketahui penyebabnya yang bukan merupaknan kelainan neurologis
(Lalenoh, 2018). Kejadian preeklampsi di negara Amerika Serikat dilaporkan
23,6 kasus per 1000 kelahiran. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
dalam buku Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran menyampaikan untuk
kejadian preeklampsi di Indonesia sebanyak 128.273/tahun atau sekitar 5,3%
(POGI, 2016).
Anemia merupakan suatu keadaan saat jumlah sel darah merah atau
konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi
untuk seluruh kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes RI, 2013). World Health
Organization (WHO) pada tahun 2012 memperkirakan sekitar 35 - 75% ibu
hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami
anemia. Indonesia prevalensi anemia pada ibu hamil sekitar 70% atau 7 dari 10
wanita hamil mengalami anemia. Tingginya pravalensinya anemia pada ibu
hamil merupakan masalah yang tengah dihadapi pemerintah Indonesia
(Adawiyani, 2013).
B. Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan diabetes, gangguan kardiovaskuler (pre eklamsia
dan eklamsia), dan anemia sebagai penyakit pada masa kehamilan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui penyakit pada masa kehamilan berupa diabetes, gangguan
kardiovaskuler (pre eklamsia dan eklamsia), dan anemia.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. DIABETES
1. Definisi
Diabetes Mellitus Gestasional ialah keadaan terjadinya intoleransi
glukosa yang dimulai atau di dapatkan pada saat hamil. Yang diketahui
muncul seiring kehamilan. (Prawihardjo, 2018).
Setiawati (2020) mengatakan Diabetes Mellitus Gestasional yang di
definisikan sebagai adanya gangguan toleransi glukosa sebagai tingkat yang
diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apa penderita perlu
diberikan terapi insulin atau tidak.
2. Klasifikasi Diabetes Mellitus Gestasional
Klasifikasi diabetes mellitus dalam kehamilan dibagi menjadi 2 kelas
yaitu A1 dan A2 yang memenuhi kriteria pemeriksaan gula darah puasa dan
gula darah 2 jam postprandial (setelah makan), yang selanjutnya menjadi
dasar terapi (Sugianto, 2016):
1) Tipe A1
Tes hubungan glukosa oral abnormal (TTGO) tetapi puasa normal dan 2
jam setelah makan. Tipe A1 adalah jenis diabetes gestasional yang hanya
dapat diobati dengan diet sehat untuk mengontrol kadar gula darah. 30 b.
2) Tipe A2
Tes hubungan glukosa oral abnormal (TTGO) tidak normal diikuti
dengan peningkatan abnormal pada puasa atau setelah makan gula darah.
Penatalaksanaan tipe A2 dilakukan melalui terapi insulin atau obat lain
yang diperlukan untuk mengontrol kadar gula darah.
3. Etiologi
a. Penyebab Diabetes Mellitus Gestasional resiko tinggi
American Diabetes Association (ADA), seorang dikatakan berisiko
tinggi mengalami diabetes mellitus dalam 24 kehamilan dan memerlukan
pemeriksaan awal sesegera mungkin jika:
1) Obesitas (IMT > 30)
2) Mengalami diabetes karena kehamilan sebelumnya pernah memiliki
riwayat diabetes mellitus gestasional
3) Adanya glukosa dalam urin
4) Memiliki riwayat diabetes dalam keluarga
C. ANEMIA
1. Definisi
Anemia diartikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di
dalam darah lebih rendah atau lebih kecil daripada nilai normal untuk
kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin. Anemia gizi adalah suatu
keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang lebih rendah daripada normal
karena ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam
produksinya untuk mempertahankan kadar atau jumlah hemoglobin pada
tingkat normal. Anemia gizi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi
lain dalam tubuh terganggu (Adriyani, 2012).
Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan jumlah kadar
hemoglobin dalam darah <11G% pada trimester 1 yaitu 3 bulan awal
kehamian atau kadar Hb <10,5g% pada trimester 2 yaitu 4-6 bulan usia
kehamilan (Aritonang, 2015). Selama kehamilan, ibu hamail mengalami
peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya
bertambah 19% sehingga berakibat frekuensi pada ibu hamil cukup tinggi
(Irianto, 2014).
2. Etiologi
Anemia pada kehamilan merupakan gangguan pencernaan dan absorpsi,
hipervolemia, yang dapat menyebabkan terjadinya pengenceran darah,
kebutuhan zat besi meningkat, dan kurangnya zat besi dalam makanan, serta
pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma (Irianto,
2014).
3. Tanda dan Gejala Anemia
Tanda dan gejala anemia kehamilan yang sering muncul yaitu sebagai
berikut, kelelahan, kelemahan, pusing, dispnea ringan. Gejala lain yang dapat
ditimbulkan pada anemia kehamilan misalnya mudah pingsan, tetapi tekanan
darah masih dalam batas normal, terjadinya malnutrisi, sesak nafas atau
gejala curah jantung tinggi dan nafsu makan turun (Bruno, 2019).
4. Dampak Anemia Pada Kehamilan
a. Trimester I
Dampak anemia kehamilan yang dapat terjadi pada kehamilan
trimester I yaitu terjadinya abortus, terjadinya missed abortus, dan
terjadinya kelainan kongenital
b. Trimester II
Dampak anemia kehamilan yang dapat terjadi pada kehamilan
trimester II yaitu persalinan prematuritas, terjadinya perdarahan
antepartum, terjadi gangguan pada pertumbuhan janin dalam rahim,
terjadinya asfiksia intrauterine sampai terjadinya kematian, gestosis dan
mudah terkena infeksi, IQ rendah, serta terjadinya dekompensasio kodis
sampai terjadinya kematian ibu
c. Trimester III
Anemia yang terjadi pada trimester III dapat memberikan dampak
terhadap kejadian BBLR (Bruno, 2019).
d. Asuhan Keperawatan
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
Defisit pengetahuan Diharapkan tingkat Edukasi kesehatan :
tentang anemia pada pengetahuan pasien 1. Identifikasi kesiapan dan
ibu hamil
meningkat dengan kemampuan menerima
kriteria hasil informasi
L.03030: 2. Sediakan materi dan
1. Perilaku sesuai anjuran media pendidikan
meningkat kesehatan
2. Kemampuan 3. Berikan kesempatan
menjelaskan bertanya
pengetahuan tentang 4. Jelaskan faktor risiko
suatu topik meningkat yang dapat
3. Kemampuan mempengaruhi kesehatan
menggambarkan 5. Berikan suplemen zat
pengalaman besi bila perlu
sebelumnya yang sesuai (I.12383)
dengan topic meningkat
4. Perilaku sesuai dengan
pengetahuan
Keletihan Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan dan
berhubungan dengan tindakan keperawatan kemampuan menerima
kondisi fisiologis
(anemia dalam diharapkan tingkat informasi.
kehamilan) keletihan menurun 2. Anjurkan menyusun
dengan kriteria hasil: jadwal aktivitas dan
L.05046 istirahat.
1. Verbalisasi kepulihan 3. Sediakan materi dan
energi pada ibu hamil media pengaturan
meningkat aktivitas dan istirahat
2. Tenaga ibu hamil 4. Jadwalkan pemberian
meningkat pendidikan kesehatan
3. Lesu pada ibu hamil 5. Anjurkan menyusun
menurun jadwal aktivitas dan
4. Pola istirahat ibu hamil istirahat
membaik 6. Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
7. Kolaborasikan dengan
ahli gizi pemenuhan
menu seimbang
(I.12362)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes Mellitus Gestasional ialah keadaan terjadinya intoleransi glukosa
yang dimulai atau di dapatkan pada saat hamil. Yang diketahui muncul seiring
kehamilan. (Prawihardjo, 2018).
Preeklamsia adalah kealiann muti sistemik yang terjadi pada kehamilan
yang ditandai dengan adanaya hipertensidan edema serta dapat disertai
proteinuria, biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 minggu keatas (Lalenoh,
2018).
Eklamsia adalah kondisi dimana passion meemenuhi kriteria preeklamsia
dengan disertai kejang yang tidak diketahui penyebabnya yang bukan
merupaknan kelainan neurologis (Lalenoh, 2018).
Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan jumlah kadar hemoglobin
dalam darah <11G% pada trimester 1 yaitu 3 bulan awal kehamian atau kadar Hb
<10,5g% pada trimester 2 yaitu 4-6 bulan usia kehamilan (Aritonang, 2015).
Selama kehamilan, ibu hamail mengalami peningkatan plasma darah hingga
30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah 19% sehingga berakibat
frekuensi pada ibu hamil cukup tinggi. Anemia pada kehamilan merupakan
gangguan pencernaan dan absorpsi, hipervolemia, yang dapat menyebabkan
terjadinya pengenceran darah, kebutuhan zat besi meningkat, dan kurangnya zat
besi dalam makanan, serta pertambahan darah tidak sebanding dengan
pertambahan plasma (Irianto, 2014).
B. Saran
Makalah ini dapat dapat dijadikan sumber informasi dan menambah
pengetahuan perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu hamil
dengan diabetes, gangguan kardiovaskuler (Preeklamsia dan Eklamsia) dan
anemia.
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyani, R. 2013. Pengaruh Pemberian BOOKLET Anemia Terhadap
Pengetahuan, Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah dan Kadar Hemoglobin Ibu
Hamil di Unit Rawat Jalan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Surabaya: Jurnal
Ilmiah.
Fitriani, Rini. 2016. Analisis Faktor Resiko Kejadian Diabetes Mellitus Gestasional
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
Lalenoh, D.C. 2018. Preeklamsia Berat dan Eklamsia: Tatalaksana Anestesia
Perioperatif. Diakses: http://books.google.co.id/bppks?id.
Jayanti, I. 2019. Evidanced Based Dalam Praktik Kebidanan.
Diakses: http://books.google.co.id/bppks?id.
Rahayu, Anita, dan Rodiani. 2016. Efek Diabetes Mellitus Gestasional terhadap
kelahiran bayi makrosomia. Jurnal: MAJORITY 5.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.